KEMENTERIAN AGAMA
MTS. SABILAL MUHTADIN TEMBILAHAN
2023
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2105 tentang Standar Nasional Pendidikan telah
menetapkan kebijakan tentang pengkategorian madrasah berdasarkan tingkat keterlaksanaan
standar nasional pendidikan ke dalam kategori standar, mandiri dan bertaraf internasional.
Penjelasan Pasal 11, Ayat 2 dan Ayat 3 Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan bahwa dengan
diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan, maka Pemerintah memiliki kepentingan untuk
memetakan madrasah/madrasah menjadi madrasah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi
Standar Nasional Pendidikan dan madrasah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional
Pendidikan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah mengkategorikan madrasah/madrasah yang
telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori mandiri,
dan madrasah/ madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori
standar.
Penjelasan tersebut memberikan gambaran bahwa kategori madrasah standar dan mandiri
didasarkan pada terpenuhinya delapan Standar Nasional Pendidikan (standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan). Pemerintah
telah menetapkan bahwa satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut
paling lambat 7 (tujuh) tahun sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah tersebut. Hal tersebut dapat
di kategori madrasah mandiri.
Secara umum tujuan dari program pengawasan adalah: 1) mendorong madrasah untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan agar mencapai kondisi memenuhi/hampir memenuhi standar
nasional pendidikan, 2) memberikan arahan upaya-upaya yang harus dilakukan madrasah untuk
dapat memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan, 3) memberikan pendampingan
kepada madrasah untuk mewujudkan pengawasan dalam kurun waktu tertentu, 4) menjalin
kerjasama dan meningkatkan peran serta stakeholder pendidikan di MTs. Sabilal Muhtadin
Tembilahan baik ditingkat pusat dan daerah dalam mengembangkan pengawasan, dan 5)
mendapatkan model/rujukan pengawasan. Program pengawasan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu
identifikasi profil madrasah berdasarkan
20
data yang dijaring melalui inventarisasi kondisi madrasah; penyusunan program kerja oleh
madrasah; penilaian, penyempurnaan dan penyepakatan program kerja melalui asistensi dan
sinkronisasi program; dan Supervisi hasil pelaksanan program madrasah.
Berkaitan dengan program madrasah tersebut di atas, tindak lanjut pembinaan yang dilakukan
oleh kepala madrasah adalah melakukan Supervisi keterlaksanaan program madrasah yang telah
disusun oleh pihak madrasah dan pencapaian profil madrasah yang sesuai standar nasional
pendidikan. Kegiatan Supervisi dilakukan sebagai upaya pembinaan untuk memantau
keterlaksanaan program kerja dan pencapaian profil madrasah.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2103 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2105 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2108 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2113 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2105 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2107 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan;
7. Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah
8. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
9. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru
10. Permendikbud Nomor 60 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
21
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Menengah;
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
(dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas
kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
b). Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar
dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
2. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa
mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
3. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada
diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
4. Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan
belajar siswa.
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kinerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar
sebagaimana yang diharapkan.
6. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi
yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya,
khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
22
mempertegas bahwa supervisi dilakukan secara intensif kepada guru. Hal ini, secara tidak
langsung berdampak pada prestasi belajar siswa.
3. Manfaat Supervisi
a. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan
b. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur- unsur yan terkait
dengan pendidikan
c. Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing
D. Sasaran
1. Adanya informasi yang obyektif, akurat, dan valid mengenai keterlaksanaan program,
yang mencakup:
a. Penyusunan program pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Pelaksanaan Supervisi pembelajaran dan,
d. Tindak lanjut hasil pembelajaran
2. Teridentifikasinya tingkat ketercapaian program pembelajaran sesuai SNP
3. Teridentifikasinya hambatan, kelemahan, keberhasilan dan keterlaksanaan program
4. Tersusunnya tindak lanjut hasil Supervisi madrasah.
23
BAB II
A. Pengorganisasian
Kegiatan Supervisi, pelaksanaannya oleh Kepala Madrasah, bekerjasama dengan pengawas
madrasah.
disesuaikan dengan jenis kegiatan, sesuai dengan jadwal. Daftar nama Guru dan kegiatan Supervisi
terlampir.
C. Petugas
Jumlah petugas Supervisi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah serta dapat di bantu oleh
guru senior.
a. Melakukan temu awal dengan Kepala madrasah untuk menjelaskan maksud, tujuan, kegiatan,
dan jadwal pelaksanaan Supervisi
b. Melakukan wawancara sebelum pelaksanaan supervisi.
3. Mengolah data dan informasi dalam instrumen Supervisi dan format keberhasilan dan permasalahan
pelaksanaan program
4. Menyusun tindak lanjut hasil Supervisi pada format keberhasilan dan permasalahan pelaksanaan
program
5. Pada hari terakhir melakukan pertemuan antara Kepala Madrasah dan staf yang ditunjuk untuk
menjelaskan hasil pelaksanaan Supervisi.
24
D. Perangkat
Perangkat Supervisi terdiri dari:
E. Responden
F. Strategi Pelaksanaan
a. Temu awal
Temu awal merupakan kegiatan yang di laksanakan Kepala Madrasah untuk menjelaskan
maksud, tujuan, jadwal,dan substansi materi pelaksanaan Supervisi. Kegiatan temu awal
diupayakan tidak menggunakan waktu terlalu lama.
b. Pelaksanaan Supervisi
1) Pembagian waktu
Agar pelaksanaan Supervisi terlaksana efektif dan efisien serta dapat menjaring
informasi yang optimal dan akurat, maka perlu dilakukan pembagian waktu. Pembagian
waktu dilakukan berdasarkan jadwal mengajar guru yang akan di Supervisi.
a. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan responden
berkaitan dengan materi Supervisi. Substansi wawancara mengacu pada instrumen
Supervisi.
b. Studi dokumen
25
Studi dokumen merupakan pengecekan ketersediaan, kualitas dan kebenaran
dokumen, naskah yang terkait dengan substansi Supervisi.
c. Studi lapangan
Studi lapangan merupakan pengamatan langsung ke obyek Supervisi dan
Supervisi seperti ruang kelas, aktivitas pembelajaran, dan lain-lain.
Secara teknis, kegiatan wawancara, studi dokumen dan studi lapangan dapat
dilakukan secara terintegrasi sesuai dengan materi yang mengacu pada instrumen
Supervisi.
c. Layanan asistensi
Layanan asistensi merupakan kegiatan pemberian pelayanan teknis dan manajerial yang
diberikan oleh Kepala Madrasah kepada Guru melalui diskusi interaktif terkait dengan hasil
Supervisi. Layanan asistensi dilakukan terintegrasi dengan kegiatan pengumpulan data dan
informasi (wawancara, studi dokumen dan studi lapangan). Layanan asistensi dapat diberikan
dalam bentuk saran dan masukan, dan perbaikan ringan sepanjang petugas mampu
melaksanakannya.
d. Temu akhir
Temu akhir dilaksanakan oleh kepala madrasah untuk menyerahkan copy hasil Supervisi
yang sudah disepakati kepada guru berupa:
G. Pelaporan
1. Laporan pelaksanaan Supervisi mengacu pada perangkat / instrumen Supervisi yang disediakan
2. Penyerahan berkas hasil Supervisi kepada guru untuk dapat persetujuan
3. Kepala madrasah menyampaikan laporan rangkuman hasil Supervisi kepada
Pengawas Madrasah
H. Pembiayaan
Supervisi yang dilakukan Keapala Madrasah dibiayai oleh madrasah. Ketentuan mengenai
pembiayaan kegiatan ini disesuaikan dengan Rencana Kerja Anggaran Madrasah (RKAM)
26
I. Program Kegiatan:
Waktu Pelaksanaan Ke t
No Program Jenis Kegiatan Sasaran (Bulan) 2023
7 8 9 10 11 12
1. Penyusunan Program
Perencanaan Program Supervisi
Pembuatan Instruemen
Instrumen Supervisi
2 Pelaksanaan Observasi kelas Semua Guru
Supervisi Adm.
KBM Semua Guru
Supervisi KBM Semua Guru
3 Tindak Hasil Supervisi Data hasil
Lanjut Adm Supervi si Adm
Hasil Supervisi Data hasil
Kelas&KBM Supervi si Adm
Perencanaan Program
Tindak lanjut
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pembinaan
Pelaporan Laporan
Dokumentasi Arsip
27
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024 SEMESTER II
Pembuatan Instrumen
Instruemen Supervisi
Supervisi Adm.
KBM Semua Guru
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembinaan
Pelaporan Laporan
Dokumentasi Arsip
28
J. Jadwal Kegiatan
29
BAB III
Supervisi yang dilaksanakan adalah supervisi kunjungan kelas. Kepala madrasah sebagai supervisor
mengunjungi kelas dan melakukan observasi dan wawancara serta studi dokumen. Supervisor sambil
melakukan kunjungan kelas mengisi instrumen yang telah disiapkan dari instrumen yang saat pelaksanaan
supervisi merupakan dokumen hasil supervisi terhadap administrasi guru dan proses pembelajaran. Dari
hasil pengisian intrumen tersebut dapat diketahui seberapa tingkat kemampuan guru dalam penyusunan
administrasi pembelajaran dan proses pembelajaran.
30
C. Hasil Supervisi Akademik
Supervisi dilakukan melalui kunjungan kelas untuk mengetahui keadaan kelas apakah sesuai dengan
hasil pengisian instrumen. Disamping itu kepala madrasah melakukan observasi pelaksanaan KBM. Dari
hasil penyebaran instrumen dan observasi kelas dapat dilihat pada tabel-tabel hasil supervisi berikut ini.:
31
TABEL HASIL SUPERVISI GURU
MTs. SABILAL MUHTADIN TEMBILAHAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024
SEMESTER II
BAB IV
32
TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti untuk memenuhi standar dan guru diberi kesempatan
untuk mengikuti pelatihan.Dalam tindak lanjut kali ini kepala madrasah memanggil guru yang
bersangkutan, sekaligus memperlihatkan hasil supervisi. Bagi guru yang mendapatkan nilai cukup
atau kurang, mendapat bimbingan langsung dari kepala madrasah atau guru profesional yang di
tunjuk kepala madrasah guna pembimbingan lebih lanjut, sehingga hasilnya kedepan yang lebih
baik lagi.
33
BAB V
A. Kesimpulan
1. Supervisi dilakukan untuk mendapatkan gambaran proses dan hasil pelaksanaan program
madrasah bidang pembelajaran.
2. Supervisi dilaksanakan dengan metode kuesioner, diskusi, wawancara, studi dokumen
dan studi lapangan.
3. Kegiatan supervisi melibatkan responden Guru, Penanggung Jawab TIK, Staf TU,
Siswa dan Komite Madrasah.
4. Dari hasil supervise dapat diketahui kelemahan dari guru yang perlu ditingkatkan,
sehingga di masa mendatang dapat berkembang secara maksimal.
5. Dari hasil supervisi yang dilaksanakan telah menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
a). Sebagian besar guru telah dapat membuat dan menyusun administrasi program
pembelajaran.
b). Hanya masih ada beberapa guru yang perlu dibina untuk memahami dan
meningkatkan kompetnsinya tentang penyusunan administrasi pembelajaran.
c). Proses pembelajaran sudah menunjukkan kesesuaian dengan RPP yang telah
disusun, namun perlu diarahkan pada proses pembelajaran model PAIKEM yang
mengarah pada anak sebagai subjek pembelajaran.
d). Dalam kegiatan supervisi perlu adanya pembinaan secara khusus tentang tehnik
penilaian. Hal ini perlu diarahkan pada instrumen dan model penilaian yang variatif.
B. Rekomendasi
1. Dari hasil supervisi terhadap guru pada semester I dan II ini diharapkan adanya kerja sama
antara kepala madrasah dan guru untuk:
Lampiran
35
ﻴﻦ ﺍﻟﻤﻌﻬﺪﺍﻻﺴﻼﻤﻲﺴﺒﻴﻞﺍﻟﻤﻬﺘﺪ
MADRASAH TSANAWIYAH SABILAL MUHTADIN
TEMBILAHAN HULU INDRAGIRI HILIR
AKREDITASI B
NSM : 121214040030 NPSN : 10499080
Alamat: Jalan Sabilal Muhtadin Telp. (0768) 22801 Tembilahan Hulu 29213 WA.085376885643
Kelas : IX.B
36
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
13 Melaksanakan pembelajaran secara runut. √
14 Menguasai kelas. √
15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. √
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan √
16 tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu √
yang direncanakan.
Penerapan Pendekatan scientific
37
37 Menilai keterampilan dalam proses pembelajaran
TOTAL SKOR
NILAI AKHIR
Kepala Madrasah,
1. ern.
38
LAMPIRAN 1 :
39
40
LAMPIRAN 2 :
41
LAMPIRAN 3 :
42
LAMPIRAN 4 :
43