Anda di halaman 1dari 69

KONSEP METODOLOGI

PEMBELAJARAN

Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Mardhiati Thamrin, S.Si, M.Pd


Metodologi Pembelajaran Bagi Guru Madrasah, Balai Diklat Keagamaan Padang
14 Maret 2017
MARDHIATI THAMRIN, S.Si
Widyaiswara Muda (III/c)

Balai Pendidikan dan Pelatihan


Keagamaan Padang
Jl. Batang Kapur No. 7 Telp (0751) 7053807 Padang

Rumah : Samping Mesjid Munawarah


RT 03 RW 04 Pilakuik Kapuk Kalumbuk Padang
Email : dhiie81@gmail.com
HP : 081363160177
Pendidikan :
SD 01 Tanmalaka Sawahan Padang
MTsN Ganting Padang Panjang
MAN 2 Padang
S1 Fisika Unand
Akta IV Univ. Islam Riau
S2 Pendidikan Fisika UNP
Diklat yang Pernah diikuti diantaranya:
TOT Calon Widyaiswara
TOT Widyaiswawa Tingkat Muda
Diklat Metodologi Pembelajaran
Diklat IPA Berbasis Riset
TOT Kurikulum 2013
Pelatihan Instruktur IHT Program Pendampingan K13
Pengalaman :
Guru Honorer (2004-2005)
Tentor Fisika Bimbel Nurul Fikri
(2004-2008)
Pegawai Struktural (2008-2011)
Widyaiswara (2011- Sekarang)
Menjelaskan Pengertian dan Tujuan Pendidikan
Menjelaskan pengertian Metodologi
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan manfaat Pembelajaran
Menjelaskan Teori Belajar dan Pembelajaran
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
(UU NOMOR 20 Tahun 2003 Pasal 1 angka 1)
TUJUAN PENDIDIKAN
…pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)

…mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3
Learning to know,
Learning to do,
Learning to be,
Learning to live together.

(UNESCO)
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade Akhir Abad 20 Abad 21 - dst
Pembangunan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Berbasis
Sumberdaya Peradaban
Sumber Daya Alam
Transformasi Peradaban sebagai
sebagai
Modal Pembangunan
Modal Pembangunan Melalui
Sumber Daya Manusia Pendidikan SDM Beradab
sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan

Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai


Pasar/Pengguna Pelaku/Produsen

Kekayaan
Kekayaan Alam Peradaban
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan
Berbudaya [Berkarakter kuat]
TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED

DITERIMANYA PENDEKATAN, METODE, MODEL


PEMBELAJARAN BARU
munculnya kesadaran bahwa informasi/pengetahuan dapat
diakses lewat berbagai cara dan media oleh peserta didik

teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT)


mulai diterapkan
PERUBAHAN POLA PIKIR
BELAJAR TANPA BATAS
• Belajar dari “siapa” saja (multi
sumber belajar)
• Belajar bisa dimana saja
• Belajar bisa kapan saja
• Siswa bisa belajar “apa” saja
PERUBAHAN PRILAKU GURU
PERUBAHAN PRILAKU GURU
dari Kiri ke Kanan
Mulut besar banyak ceramah = Mulut kecil sedikit ceramah =
Memberi tahu siswa banyak mencari tahu
Telunjuk jentik sering Tangan terbuka “welcome”
menyalahkan = siswa kurang terhadap kesalahan = siswa kreatif
kreatif

Mata kecil = tidak Mata lebar = memperhatikan


memperhatikan siswa yang siswa yang memerlukan motivasi
memerlukan motivasi /bantuan
Telinga kecil = kurang Telinga besar = mendengarkan
mendengarkan keluhan dan keluhan dan kebutuhan siswa yang
kebutuhan siswa yang masing- masing-masingnya mempunyai
masingnya mempunyai kekhasan
15
kekhasan
Perubahan Pola Pembelajaran
ARAH TUJUAN PENDIDIKAN

UUD 1945 Pasal 31 ayat 3

UU NO 20 Tahun 2003 Pasal 3

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (Permendikbud N0. 20


TAHUN 2016) Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI


DASAR (Permendikbud No 24 Tahun 2016
17
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana

Belajar
Mengap
a

Belajar Apa Keterampilan

Keteram- Pengetahuan
Pengetahuan Sikap
pilan

Pembelajaran  K-S-A Sikap

Pemanfaatan  A-S-K
PERMENDIKBUD NO 22 TAHUN 2016
STANDAR PROSES
kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses
dikembangkan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
(Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses)
PENDIDIK dan Tenaga
Kependidikan
berkewajiban menciptakan
suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan
dialogis.

(UU No.20 Th. 2003 Pasal 40 ayat 2)


Aktifitas 1....
a. Secara individu, ingat suatu proses pembelajaran
yang menurut bapak/Ibu efektif ketika sebagai
peserta ataupun sebagai seorang guru ?
b. Ceritakan pada teman sebelah bapak/Ibu.
c. Siap berbagi di pleno.
METODOLOGI PEMBELAJARAN
ASAL KATA METODOLOGI

• meta( melalui) Metodologi


• hodos( jalan adalah ilmu
METODE atau cara)
pengetahuan
tentang jalan atau
cara yang harus di
• logos (akal lalui untuk
LOGI atau ilmu )
mencapai satu
tujuan
Methodology
A set of methods used in a
particular area of activity.
Seperangkat cara yang
digunakan dalam suatu
bidang kegiatan tertentu.

Oxford Advanced Learner’s


Dictionary of Current English
Methodology is not ...something fixed, a set of
rigid principles and procedures that the teacher
must conform to. Rather it is a dynamic, creative,
and exploratory process that begins anew each
time the teacher encounters a group of learners.

Jack C. Richard.
APA ITU PEMBELAJARAN?
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
(UU No.20 Th. 2003, BAB I pasal 1 ayat 1)

Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif


permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
–wikipedia-
Pembelajaran adalah proses…

The utilisation and sharing of one’s behaviours,


experience, knowledge, skills, tacit knowledge,talents
and understanding, to assist others to achieve their full
potential, both in their private and work-life.

pemanfaatan dan berbagi perilaku, pengalaman,


pengetahuan, keterampilan, pengetahuan melekat (tacit),
bakat dan pemahaman seseorang untuk membantu orang
lain dalam mencapai potensinya secara optimal, baik dalam
kehidupan pribadi maupun di dunia kerjanya.
Pembelajaran sebagai sistem

Pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara


lain tujuan pembelajaran materi pembelajaran , strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
Pembelajaran sebagai proses

Pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan


guru dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi:
Persiapan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Menindaklanjuti pembelajaran
METODOLOGI PEMBELAJARAN
1. Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang membahas tentang
cara-cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses
interaksi antara pebelajar dan pebelajar agar tujuan yang telah
ditentukan dalam pendidikan dapat tercapai.
2. Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana cara-cara seorang guru dalam membimbing, melatih,
memberi contoh, dan mengatur serta memfasilitasi berbagai hal
kepada peserta didik agar biasa belajar sehingga pengajaran
tersebut sesuai dengan daya serap peserta didik.
3. Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang membahas tentang
segala usaha seorang guru yang sistematis dan pragmatis untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui proses pembelajaran dengan
berbagai aktivitas baik itu di dalam lingkungan sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah.
Tujuan metodologi pembelajaran
1. Memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan
kesuksesan operasional pembelajaran
2. Sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu
3. Untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga
apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah
mungkin.
4. Mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang
ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.
5. Agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana
menyenangkan, mengembirakan penuh dorongan dan motivasi
sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk
diterima oleh peserta didik.
MANFAAT METODOLOGI
PEMBELAJARAN

1. Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan


baik dan dapat diterima murid dengan baik.
2. Guru dapat mengetahui lebih dari satu metode
pembelajaran
3. Guru akan lebih mudah mengelola kelas
4. kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak
didik akan lebih variatif
YUK BERHITUNG DULU …..

1000
60
1000
20
1000
10
1000
10

4100
Konsentrasi
Warna Apakah ini?

Merah Biru Kuning


Ungu Ungu
Hijau Hijau Kuning
Ungu

Kuning Biru Putih


Orange
Ungu Merah Coklat
Putih Orange
Hijau Merah Coklat
Hijau
Coklat Coklat
Coklat
Kuning Orange Hijau
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BELAJAR

Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.


(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah


melalui latihan atau pengalaman.
SJames O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)

Suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan


suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam
pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
(Sunaryo, 1989:1)
Belajar ......
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor

Belajar ......
adalah proses persentuhan seseorang dengan kehidupan
itu sendiri.
1. Otak TWO in ONE (kiri-kanan)

2. Fokus Otak = Umur Otak

3. Otak mudah ingat pada bagian


pertama dan terakhir.
WAKTU SISTEM BELAJAR YANG DIINGAT JUML.

Belajar 20 menit Pertama & terakhir 2

Jeda 5 menit

BELAJAR 1 Belajar 15 menit Pertama & terakhir 2


JAM
Jeda 5 menit

Belajar 15 menit Pertama & terakhir 2

Jumlah yang diingat sebanyak 6


BELAJAR 1
Tanpa berhenti Pertama & terakhir 2
JAM
Teori belajar adalah suatu prinsip umum atau kumpulan prinsip yang
saling berhubungan dan merupakan penjelasan dari sejumlah fakta dan
penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
(Rahyubi, 2012)
Ada beberapa manfaat yang dapat kita
peroleh dari teori belajar
1. membantu guru untuk memahami bagaimana siswa
belajar
2. membimbing guru untuk merancang dan
merencanakan proses pembelajaran
3. memandu guru untuk mengelola kelas
4. membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku
guru sendiri, serta hasil belajar siswa yang telah
dicapai
5. membantu proses belajar lebih efektif, efisien, dan
produktif
6. membantu guru dalam memberikan motivasi kepada
siswa sehingga dapat mencapai prestasi yang
maksimal.
TEORI BELAJAR

BEHAVIORISME KOGNITIVISME KONSTRUKTIVISME HUMANISME


Aktifitas 2
sharing
& diSkusi KELOMPOK

1. Baca dan pahami bahan ajar yang ada pada


kelompok Anda
2. Simpulkanlah isi bahan ajar tersebut dalam
kelompok
3. Kunjungilah kelompok lain untuk
mendapatkan informasi tentang bahan ajar
yang disimpulkannya
4. Presentasikanlah tugas kelompok tsb. ke
depan kelas!
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah


perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui
rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan
perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum
mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar
anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi
penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau
dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans. Belajar
berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan
perilaku S-R (stimulus-Respon)
Thorndike Watson

BEHAVIORISME
Clark Hull
Skinner
Edwin Guthrie

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat


dari adanya interaksi antara stimulus dan respon
Belajar : Perubahan tingkah laku
PBM : Penguatan +

Stimulus Proses Respon

Penguatan -

Kritik : Proses belajar yang kompleks tidak


terjelaskan
Asumsi “stimulus-respon” terlalu
sederhana
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

• Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu


berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)
• Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya,
yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila
materi yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

A B C D ABCD = Struktur
kognitif
siswa
• Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori
perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel
• Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
sukar diaplikasikan
2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami
“struktur kognitif” yang ada dalam setiap siswa
56
KOGNITIVISME : BRUNER

• Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara


kita mengatur materi pelajaran
• Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
 enaktif (aktivitas siswa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
 ikonik (siswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
 simbolik (siswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
diamati dan alami)

57
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

• Menentukan tujuan-tujuan instruksional


• Memilih materi pelajaran
• Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh
siswa
• Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
• Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke
abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif,
ikonik ke simbolik, dsb.nya
• Mengevaluasi proses dan hasil belajar

58
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
• Proses Belajar terjadi bila siswa mampu mengasimilasikan
pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru
• Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
 memperhatikan stimulus yang diberikan
 memahami makna stimulus
 menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
• Konsep penting : “Advance Organizer”, yang merupakan
gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi sebagai
(1) kerangka konseptual sebagai titik tolak proses belajar, (2)
penghubung antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah
dimiliki siswa, (3) fasilitator yang mempermudah siswa
belajar

59
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
• aktivitas yang aktif, dimana peserta didik
membina sendiri pengetahuannya, mencari
arti dari apa yang mereka pelajari dan
merupakan proses penyelesaian konsep dan
ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan dimilikinya (Shymansky (1992)
PENGETAHUAN MENURUT TEORI
KONSTRUKTIVISME
• Bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang
dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya..

• Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan


sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah
sebagai suatu pembentukan yangterus menerus oleh seseorang
yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya
pemahaman-pemahaman baru.

• Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari


pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada
pikiran orang lain yang belum memiliki pangetahuan tersebut. Bila
guru bermaksud untuk mentransfer konsep, ide, dan
pengetahmnnya tentang sesuatu kepada siswa, pentransferan itu
akan diinterpretasikan dan dikonsfersikan oleh siswa sendiri melalui
pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri.
Teori Belajar KONSTRUKTIVISME

AKTIF
MEMBANGUN
SENDIRI
Implikasi Konstruktivisme terhadap
Proses Belajar Siswa
1. Belajar adalah kegiatan aktif dari siswa
mengkonstruksi (membangun) pengetahuan, tidak
sekedar mengumpulkan fakta.
2. Siswa memasuki kelas tidak dengan kepala kosong.
Siswa sudah membawa konsep awal yang
bermacam-macam. Juga membawa perbedaan,
bahkan kesalahan.
3. Siswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk
membangun pengetahuan. Siswa perlu
mengenali kekhasan dirinya dan mencoba
bermacam-macam cara belajar.
4. Pengetahuan dibangun secara individual dan
sosial. Siswa perlu belajar bersama.
5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan
orang yang lebih tahu. Belajar juga merupakan
proses dimana seseorang masuk dalam kultur
orang terdidik.
Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses
Mengajar
1. Mengajar berarti memberi peluang dan
fasilitas agar proses mengkonstruksi
pengetahuan bisa terjadi.
Mengajar bukan proses memindahkan
pengetahuan dari guru ke siswa.
2. Guru menjadi mediator dan fasilitator
dengan fungsi :

a. menyediakan pengalaman belajar


b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang
merangsang keinginam siswa untuk belajar
c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan
selama poses siswa belajar.
d. memberi umpan balik
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru.
a. Hendaknya tidak melihat siswa sebagai tidak tahu
apa-apa.
b. Perlu mengerti cara berpikir siswa.
c. Perlu mengerti sifat kesalahan siswa.
d. Perlu membiarkan siswa menemukan caranya sendiri
dalam menyelesaikan masalah.
e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks
pengalaman siswa
f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi
pembelajaran.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
• Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia
• Cenderung memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar
tercapai
• Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme
• Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif dan
Psikomotor
• Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman konkrit,
pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif
• Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi siswa menjadi 4
macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis
• Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan belajar
emansipatoris

• Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih dekat
dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan

68

Anda mungkin juga menyukai