Anda di halaman 1dari 7

6

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teoritis
1. Pembelajaran IPS di SD
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran atau
instruksional adalah suatu konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar
dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta
diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan (Didi Supriadie dan
Deni Darmawan, 2012:9).
Sejalan dengan tugas, fungsi dan peran guru, maka fokus
pembelajaran diarahkan pada pembentukan jati diri peserta didik. Untuk
itu, menurut Dedi Mulyasana (2012:68) fokus pembelajaran antara lain
diarahkan pada hal-hal berikut :
1) Membantu kesulitan belajar peserta didik sehingga mereka dapat
belajar dengan sendirinya.
2) Membantu menumbuhkan motivasi, semangat, kepercayaan diri,
disiplin, dan tanggung jawabnya di kalangan para peserta didik dalam
meningkatkan kualitas diri.
3) Menumbuhkan budaya catat dan budaya baca secara baik pada para
peserta didik.
4) Proses pembelajaran disesuaikan dengan irama dan gaya belajar
peserta didik. Guru tidak memaksakan pada suatu gaya tertentu
mengikui gaya dan pola secara seragam.
5) Menata lingkungan pembelajaran menjadi lingkungan yang nyaman,
tidak menjenuhkan dan tidak membosankan.
6) Menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu di kalangan para
peserta didik.

6
7

7) Proses Pembelajaran menekankan pada kemampuan berpikir kritis


dan sistematis. Materinya diarahkan pada pencarian dan penemuan
konsep dan teori baru dengan cara mengkonstruksikan makna di balik
materi ajar.
8) Dalam proses pembelajaran, para peserta didik dirangsang untuk
bertanya dan siap menjawab pertanyaan dari guru atau dari sesama
temannya.
9) Guru melakukan penelitian riil terhadap kemampuan dan
perkembangan belajar peserta didik, apakah pengalaman belajarnya
berpengaruh secara positif terhadap proses pematangan kualitas
dirinya atau tidak.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan


bahwa pembelajaran merupakan upaya yang disengaja sehingga terjadi
interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam melangsungkan
pembelajaran perlu menggunakan komponen-komponen pembelajaran
yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Salah satu komponen yang penting saat proses pembelajaran adalah
metode pelajaran.
Metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan
pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

b. Pembelajaran IPS di SD
Perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini harus diimbangi
dengan peningkatan kualitas pendidikan, untuk mengatasi hal itu maka
sangat penting adanya suatu pembelajaran yang mengarah kepada
masalah itu adalah Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu
yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan
sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Puskur (Kasim,
2008:4).
8

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang


mengajarkan pada siswa agar mereka mengenal fenomena-fenomena
sosial, mulai dari yang dekat dengan lingkungannya sampai dengan
fenomena dunia yang sangat luas. Dalam kurikulum 2006 Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan pada standar kompetensi dan
kompotensi dasar yang dinamakan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
sebagai berikut: ”Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial disusun secara
sistematis, komperhensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran
menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendapat pada bidang ilmu
yang berkaitan”. Ilmu Pengetahuan Sosial pada dasarnya merupakan
kajian mengenai manusia dan dunia sekelilingnya tentang hubungan
antara manusia dalam kehidupan nyata.
Kajian IPS bukan hanya mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang berhubungan dengan manusia saja, melainkan juga
tentang tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan
tersebut.
Guru IPS harus mempunyai aktivitas yang mampu
mendayagunakan tenaga dan pikiran untuk memajukan siswa dalam
memperoleh hasil belajar secara optimal. Dengan demikian aktivitas guru
IPS dalam pembelajaran diupayakan mampu menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak

c. Tujuan Pembelajaran IPS di SD


Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
tercantum bahwa tujuan IPS adalah :
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan social.
3) Memilki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
9

4) Memilki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama dan


berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional dan global.
Sedangkan tujuan khusus pengajaran IPS disekolah dapat
dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu:
1) Memberikan kepada Siswa pengetahuan tentang pengalaman
manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang
dan masa akan datang.
2) Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan (skill) untuk
mencari dan mengolah informasi.
3) Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat.
4) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian /
berperan serta dalam bermasyarakat.

2. Metode Pembelajaran La’bul Qirtos


a. Pengertian Metode
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar.
Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “ bagaimana memproses”
pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis. Bahkan dapat
dikatakan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa suatu
metode. Karena setiap guru dituntut menguasai berbagai metode dalam
rangka memproses pembelajaran efektif, efisien, menyenangkan dan
tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Secara implementatif
metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik, yaitu pelaksanaan apa
yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan.
Metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan
pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Syifa S. Mukrimaa, 2014:45).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV
pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
10

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta


didik.
Metode pembelajaran sendiri adalah rangkaian kesatuan antara
pendekatan, strategi, taktik atau metode dalam pembelajaran. Model
pembelajaran anak SD juga bisa dikatakan sebagai desain yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan lingkungan belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan siswa untuk bisa berinteraksi dengan
aktif yang akan membuat mereka mengalami pengembangan diri.

b. Metode Pembelajaran IPS dengan La’bul Qirtos


Model pembelajaran yang digunakan untuk anak SD harus
disesuaikan dengan materi dan tingkat pendidikan yang dihadapi. Model
pembelajaran mengenai pelajaran anak SD biasanya lebih bersifat
menyenangkan. Terutama untuk pelajaran IPS.
Metode pembelajaran dengan permainan merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan dalam menjelaskan materi IPS. Metode ini
dapat menolong meningkatkan motivasi siswa, dengan cara ketika siswa
terlihat tidak konsentrasi pada pelajaran yang diterangkan guru maka
dialihkan kepada metode bermain dengan waktu tertentu sampai mereka
kembali berkonsentrasi.
Salah satu metode pembelajaran permainan yang dapat diterapkan
dalam menjelaskan materi IPS yaitu Metode La’bul Qirtos. Menurut
Syifa S. Mukrimaa (2014:181), La’bul Qirtos yaitu metode dengan
menggunakan kertas dan untuk mengukur ketangkasan dan ketelitian
siswa dalam mencari kota dan negara dalam peta. Siswa dituntut untuk
mencari kota/negara tersebut dan setelah itu menjelaskan perihal
kota/negara tersebut secara mendetail, khususnya dalam bidang
pendidikan, ekonomi dan bisnis.
Langkah-langkah pelaksanaan metode La’bul Qirtos adalah
sebagai berikut :
1) Guru Menulis negara/kota di dunia di kertas lipat bagian warna
putihnya;
2) Guru mempraktekkan kepada siswa untuk membuat bentuk dalam
kertas lipat dan siswa mengikuti langka-langkah pembuatan;
11

3) Setelah selesai dibuat sesuai dengan jumlah siswa yang ada, kertas
tersebut dikumpulkan di meja guru;
4) Setelah itu siswa satu – persatu mengambil kertas yang sudah
terbentuk sesuai dengan warna kesukaan siswa dan membukanya;
5) Guru sudah memasang peta dunia di dinding;
6) Siswa membuka kertas tersebut lalu didalamnya sudah ada nama
negara/kota dan siswa harus peka mencari letak negara/kota tersebut
di peta dunia yang sudah dipasang di dinding tersebut.
7) Siswa harus menjelaskan perihal kota/negara tersebut secara
mendetail, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis.
8) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk menjelaskan
selama maksimal 5 menit.

B. PenelitianYang Relevan
Untuk penelitian yang relevan mengenai peningkatan hasil belajar siswa
Sekolah Dasar dengan metode pembelajaran La’bul Qirtos untuk mata pelajaran
IPS belum pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga disini peneliti akan
melakukan penelitian dengan metode La’bul Qirtos untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Baru 5 Kecamatan Arsel
Kabupaten Kotawaringin Barat.

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, maka akan diterapkan metode pembelajaran yang berbeda untuk
memecahkan masalah yang ada. Permasalahan terkait dengan penggunaan
metode pembelajaran yang monoton. Guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang beragam. Metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah bervariasi dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas. Pada pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi siswa
dituntut untuk menyimak penjelasan guru dengan seksama. Metode ceramah
bervariasi merupakan bentuk pendekatan yang berpusat pada guru sehingga saat
pembelajaran guru mendominasi saat pembelajaran dan siswa menjadi kurang
aktif dalam pembelajaran. Hal ini berakibat pada adanya siswa yang kurang
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS Penyampaian materi dilakukan
12

secara verbal dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal.
Alternatif yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah
penggunaan metode pembelajaran yang berbeda dan jarang digunakan dalam
menyampaikan materi IPS. Metode pembelajaran tersebut adalah metode
permainan dengan La’bul Qirtos. Metode permainan dengan La’bul Qirtos
dipilih karena metode tersebut jarang digunakan dalam penyampaian materi IPS.
Metode pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos akan dapat
membangun ketelitian dan ketangkasan siswa dalam mencari kota dan negara
dalam peta. Siswa dituntut untuk mencari kota/negara tersebut dan setelah itu
menjelaskan perihal kota/negara tersebut secara mendetail, khususnya dalam
bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis. Metode La’bul Qirtos yang akan
dilaksanakan akan dibuat secara menarik dan melibatkan semua siswa, sehingga
semua siswa dapat aktif dalam proses permainan tersebut.
Berpedoman pada pelaksanaan metode permainan yang bermanfaat untuk
membuat siswa aktif bergerak, kreatif dan berpikir secara konkret sehingga
sesuai dengan karakter siswa. Selain itu, penggunaan metode yang jarang
digunakan di kelas akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga diharapkan dapat
meningkatkan antusias siswa dalam mempelajari materi IPS yang disampaikan.
Antusias siswa yang tinggi akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang
tinggi dalam mengikuti proses belajar. Dengan demikian penggunaan metode
permainan diharapkan akan membantu meningkatkan motivasi belajar IPS.

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tujuan dan landasan prioritas teoritis diatas dapat ditentukan
anggapan dasar dan langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis. Maka
untuk itu dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Adanya peningkatan aktivitas peserta didik pada siswa kelas VI SDN Baru 5
Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat
dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos.
2. Ada peningkatan hasil belajar IPS pada peserta didik di kelas VI SDN Baru 5
Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat
melalui penggunaan metode pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos.

Anda mungkin juga menyukai