BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Pembelajaran IPS di SD
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran atau
instruksional adalah suatu konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar
dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta
diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan (Didi Supriadie dan
Deni Darmawan, 2012:9).
Sejalan dengan tugas, fungsi dan peran guru, maka fokus
pembelajaran diarahkan pada pembentukan jati diri peserta didik. Untuk
itu, menurut Dedi Mulyasana (2012:68) fokus pembelajaran antara lain
diarahkan pada hal-hal berikut :
1) Membantu kesulitan belajar peserta didik sehingga mereka dapat
belajar dengan sendirinya.
2) Membantu menumbuhkan motivasi, semangat, kepercayaan diri,
disiplin, dan tanggung jawabnya di kalangan para peserta didik dalam
meningkatkan kualitas diri.
3) Menumbuhkan budaya catat dan budaya baca secara baik pada para
peserta didik.
4) Proses pembelajaran disesuaikan dengan irama dan gaya belajar
peserta didik. Guru tidak memaksakan pada suatu gaya tertentu
mengikui gaya dan pola secara seragam.
5) Menata lingkungan pembelajaran menjadi lingkungan yang nyaman,
tidak menjenuhkan dan tidak membosankan.
6) Menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu di kalangan para
peserta didik.
6
7
b. Pembelajaran IPS di SD
Perkembangan zaman dan teknologi sekarang ini harus diimbangi
dengan peningkatan kualitas pendidikan, untuk mengatasi hal itu maka
sangat penting adanya suatu pembelajaran yang mengarah kepada
masalah itu adalah Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu
yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan
sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Puskur (Kasim,
2008:4).
8
3) Setelah selesai dibuat sesuai dengan jumlah siswa yang ada, kertas
tersebut dikumpulkan di meja guru;
4) Setelah itu siswa satu – persatu mengambil kertas yang sudah
terbentuk sesuai dengan warna kesukaan siswa dan membukanya;
5) Guru sudah memasang peta dunia di dinding;
6) Siswa membuka kertas tersebut lalu didalamnya sudah ada nama
negara/kota dan siswa harus peka mencari letak negara/kota tersebut
di peta dunia yang sudah dipasang di dinding tersebut.
7) Siswa harus menjelaskan perihal kota/negara tersebut secara
mendetail, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis.
8) Guru memberikan waktu kepada setiap siswa untuk menjelaskan
selama maksimal 5 menit.
B. PenelitianYang Relevan
Untuk penelitian yang relevan mengenai peningkatan hasil belajar siswa
Sekolah Dasar dengan metode pembelajaran La’bul Qirtos untuk mata pelajaran
IPS belum pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga disini peneliti akan
melakukan penelitian dengan metode La’bul Qirtos untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Baru 5 Kecamatan Arsel
Kabupaten Kotawaringin Barat.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, maka akan diterapkan metode pembelajaran yang berbeda untuk
memecahkan masalah yang ada. Permasalahan terkait dengan penggunaan
metode pembelajaran yang monoton. Guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang beragam. Metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah bervariasi dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas. Pada pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi siswa
dituntut untuk menyimak penjelasan guru dengan seksama. Metode ceramah
bervariasi merupakan bentuk pendekatan yang berpusat pada guru sehingga saat
pembelajaran guru mendominasi saat pembelajaran dan siswa menjadi kurang
aktif dalam pembelajaran. Hal ini berakibat pada adanya siswa yang kurang
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS Penyampaian materi dilakukan
12
secara verbal dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal.
Alternatif yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah
penggunaan metode pembelajaran yang berbeda dan jarang digunakan dalam
menyampaikan materi IPS. Metode pembelajaran tersebut adalah metode
permainan dengan La’bul Qirtos. Metode permainan dengan La’bul Qirtos
dipilih karena metode tersebut jarang digunakan dalam penyampaian materi IPS.
Metode pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos akan dapat
membangun ketelitian dan ketangkasan siswa dalam mencari kota dan negara
dalam peta. Siswa dituntut untuk mencari kota/negara tersebut dan setelah itu
menjelaskan perihal kota/negara tersebut secara mendetail, khususnya dalam
bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis. Metode La’bul Qirtos yang akan
dilaksanakan akan dibuat secara menarik dan melibatkan semua siswa, sehingga
semua siswa dapat aktif dalam proses permainan tersebut.
Berpedoman pada pelaksanaan metode permainan yang bermanfaat untuk
membuat siswa aktif bergerak, kreatif dan berpikir secara konkret sehingga
sesuai dengan karakter siswa. Selain itu, penggunaan metode yang jarang
digunakan di kelas akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga diharapkan dapat
meningkatkan antusias siswa dalam mempelajari materi IPS yang disampaikan.
Antusias siswa yang tinggi akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa yang
tinggi dalam mengikuti proses belajar. Dengan demikian penggunaan metode
permainan diharapkan akan membantu meningkatkan motivasi belajar IPS.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tujuan dan landasan prioritas teoritis diatas dapat ditentukan
anggapan dasar dan langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis. Maka
untuk itu dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Adanya peningkatan aktivitas peserta didik pada siswa kelas VI SDN Baru 5
Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat
dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos.
2. Ada peningkatan hasil belajar IPS pada peserta didik di kelas VI SDN Baru 5
Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat
melalui penggunaan metode pembelajaran dengan metode La’bul Qirtos.