Anda di halaman 1dari 3

Nama: Wahyu sabtiya darma

Nim: 3191111001

Kelas: Ppkn B 2019

Mata kuliah: Pembelajaran ips terpadu

Dosen pengampu:

Chapter report 8

PENDIDIKAN IPS DALAM KURIKULUM 2013

A. Konsep dan karakteristik kurikulum 3013

karakteristik kurikulum 2013 adalah dalam setiap pembelajaran memiliki tujuan untuk
mengembangkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan sehingga dapat diterapkan oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal pengalaman belajar yang didapatkan, peserta
didik akan menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran yang ada
di dalam Kurikulum 2013 akan saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran yang satu
dengan yang lain, begitu juga dengan setiap jenjang pendidikan akan saling memperkuat dan
memperkaya pengetahuan yang ada di dalamnya.

B. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis
untuk tujuan pendidikan. Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah.

IPS adalah perpaduan cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora termasuk di dalamnya agama, filsafat,
dan pendidikan, bahkan juga menyangkut aspek-aspek ilmu kealaman dan teknologi.

Jadi pembelajaran IPS adalah interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara
keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu tujuan pembelajaran
IPS yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Pendidikan saintifik dalam kurikulum 2013.

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode


mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.
2) Menanya

Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:

(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.

(b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan
dari dan untuk dirinya sendiri.

(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.

(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. (e)
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi
jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

(f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan
berpikir, dan menarik simpulan.

(g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

(h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang
tiba-tiba muncul.

(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi

Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai
sumber pengetahuan

4) Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi
untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5) Mengkomunikasikan

Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

D. Model model pembelajaran ips dalam kurikulum 2013.


1. JIGSAW II (MODEL TIM AHLI)

Pengajaran dengan jigsaw pertamakali dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya pada
tahun 1978 kemudian dikembangkan oleh slavin pada tahun 1986a yang disebut dengan Jigsaw II dalam
bentuk yang lebih praktis dan mudah.

2. MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Anda mungkin juga menyukai