3. LUTFIAH ZALZAH
5. SUCI R BATUBARA
MEDAN, 2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2. Nikah Syigar
Nikah syigar adalah apabila ada seorang laki-laki mengawinkan anak
perempuannya dengan tujuan agar seorang laki-laki lain menikahkan anak
perempuannya kepada laki-laki (pertama) tanpa maskawin (pertukaran anak
perempuan). Perkawinan ini dilarang dengan sabda Rasulullah SAW:
Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Rasulullah SAW melarang perkawinan syigar.
(HR. Muslim)
3. Nikah Muhallil
Nikah muhallil adalah pernikahan yang dilakukan seorang laki-laki terhadap
seorang perempuan yang telah ditalak bain, dengan maksud pernikahan tersebut
membuka jalan bagi bekas suami (pertama) untuk nikah kembali dengan bekas
istrinya tersebut, setelah cerai dan habis masa idah. Dikatakan muhallil karena
dianggap membuat halal bekas suami yang menalak ba'in untuk mengawini bekas
istrinya. Pernikahan ini dilarang oleh Rasulullah SAW dengan hadis yang
diriwayatkannya dari Ibnu Mas' ud.
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW melaknat muhallil (yang mengawini setelah
ba'in) dan muhallil lahu (bekas suami pertama yang akan mengawini kembali).
(HR Al-Khamsa)
Artinya: "Dari Ibnu Ubaidah bin Abdullah dari ayahnya berkata: "Bersabda
Rasulullah SAW: Orang yang bertobat dari dosa tidak ada lagi dosa baginya "(HR
Ibnu Majah)
G. Hikmah Pernikahan
1. Jembatan dalam hubungan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
2. Membentuk menghalalkan mendapatkan hidup dunia dan akhirat keluarga
sakinah, mawaddah, warohmah dan menjalin upaya kasih sayang (Ar-Rum: 21).
3. Melaksanakn sunnah Rasulullah SAW.
4. Benteng untuk berbuat tercela.
5. Menjaga agama dan akhlak.
6. Silaturrahim dengan asas lestari.
7. Reproduksi / regenerasi.
8. Ketenangan lahir-batin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pernikahan merupakan suatu hal yang dimana sangat penting bagi manusia
yang menimbulkan akibat terhadap kehidupannya, terkhusus dalam kehidupan
bernegara maupun bermasyarakat. Pernikahan antar pria dan wanita bertujuan untuk
membentuk suatu rumah tangga yang bahagia serta sejahtera dan memperoleh
kerukunan.
Kita semua mengetahui bahwa pernikahan itu sangat penting, maka dari itu suatu
pernikahan waruslah dipersiapkan sebaik mungkin dan sesuai dengan peraturan
pemerintah maupun agama, sehingga tidak menimbulkan suatu permasalahan di
kemudian hari.
B. Saran
Kita semua menginginkan pernikahan yang sesuai dengan hati kita, maka dari
itu persiapkan semua halnya mulai dari memilih mempelai pria ataupun wanita dan
jalankanlah pernikahan tersebut sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan yang
ada pada pemerintahan maupun agama kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA