Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR-DASAR PERNIKAHAN DALAM ISLAM

Disusun oleh:

1.LIA ULFANI (22320038)

2.NUR ADHANI YANTI(22320028)

3.PUJI PANGESTUTI RA(22320016)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (FKIP)UNIVERSITAS DARUL


ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI

(UNDARIS)
DAFTAR ISIDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................6
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................
2.1 Makna Pernikahan dalam Islam...........................................................................................7
2.2 Hukum Nikah.....................................................................................................................7
2.3 Tujuan Nikah......................................................................................................................8
2.4 Rukun Nikah dan Syarat-syaratnya.....................................................................................10
2.5 anjuranpernikahan..............................................................................................................11
2.6 Kewajiban Suami dan Istri...................................................................................................15
2.7 Hikmah Pernikahan............................................................................................................17
2.8 Perkawinan Menurut UU No 1 tahun 1974.........................................................................23
BAB III
PENUTUP
2.9 SIMPULAN.........................................................................................................................25
3.1SARAN................................................................................................................................26
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "dasar-dasar pernikahan dalam islam" dengan tepat
waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.Selain
itu,makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Pernikahan Dalam Islam bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.ibu ida zahara
Adibah,M.S.I selaku guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada kelompok kami yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.kelompok kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ungaran,13 april 2023

Penyusun kelompok
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam memandang bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang luhur dan sakral,
bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti Sunnah Rasulullah dan dilaksanakan atas
dasar keikhlasan, tanggungjawab, dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum yang
harus diindahkan. Dalam Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan Bab I pasal 1, perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tujuan pernikahan, sebagaimana difirmankan Allah s.w.t. dalam surat Ar-Rum
ayat 21 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang (mawaddah
warahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-
Nya bagi orang-orang yang berfikir”. Mawaddah warahmah adalah anugerah Allah
yang diberikan kepada manusia, ketika manusia melakukan pernikahan.
Pernikahan merupakan sunah nabi Muhammad saw. Sunnah dalam pengertian
mencontoh tindak laku nabi Muhammad saw. Perkawinan diisyaratkan supaya
manusia mempunyai keturunan dan keluarga yang sah menuju kehidupan bahagia di
dunia dan akhirat, di bawah naungan cinta kasih dan ridha Allah SWT, dan hal ini
telah diisyaratkan dari sejak dahulu, dan sudah banyak sekali dijelaskan di dalam al-
Qur’an:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka”
1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalahsebagai berikut:

1. Apa makna pernikahan dalam islam?


2. Apa hukum nikah dalam islam?

3. Apa saja tujuan nikah?

4. Apa saja rukun dan syarat-syarat nikah?

5,apa hikmah dari pernikahan itu?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuanpenulisannya adalah


sebagai berikut
1. Memahami makna pernikahan dalam islam
2. Mengetahui hukum nikah dalam islam
3. Mengetahui saja tujuan nikah
4. Mengetahui rukun dan syarat-syarat nikah
5.Mengetahui kewajiban suami dan istri
6.mengetahui apa hikmah pernikahan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna pernikahan dalam nikah


Istilah nikah berasal dari bahasa Arab, yaitu ( ‫ النكاح‬,( adapula yang mengatakan perkawinan
menurut istilah fiqh dipakai perkataan nikah dan perkataan zawaj
2 Sedangkan menurut istilah Indonesia adalah perkawinan. Dewasa ini kerap kali dibedakan
antara pernikahan dan perkawinan, akan tetapi pada prinsipnya perkawinan dan pernikahan
hanya berbeda dalam menarik akar katanya saja.
3.Perkawinan adalah Sebuah ungkapan tentang akad yang sangat jelas dan terangkum atas
rukun-rukun dan syarat-syarat.
4 Para ulama fiqh pengikut mazhab yang empat (Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali)
pada umumnya mereka mendefinisikan perkawinan pada Akad yang membawa kebolehan
(bagi seorang laki-laki untuk berhubungan badan dengan seorang perempuan) dengan
(diawali dalam akad) lafazh nikah atau kawin, atau makna yang serupa dengan kedua kata
tersebut.
5.Dalam kompilasi hukum islam dijelaskan bahwa perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad
yang kuat atau mitsaqan ghalizhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan ibadah. Dari beberapa terminologi yang telah dikemukakan nampak jelas sekali
terlihat bahwa perkawinan adalah fitrah ilahi. Hal ini dilukiskan dalam Firman Allah:
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying”
2.2 Hukum Nikah
Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah,artinya boleh dikerjakan
dan boleh ditinggalkan.Meskipun demikianditinjau dari segi kondisi orang yang akan
melakukan pernikahan, hukumnikah dapat berubah menjadi wajib, sunah,makruh dan haram.
Adapun penjelasannya adalah sebagi berikut
a)Mubah, yaitu boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan artinya setiaporang yang memenuhi
syarat-syarat tertentu boleh menikah dengan calon pasangannya.
b) Wajib,yaitu orang yang telah mempunyai kemampuan lahir danbatin atau sanggup
menikah sedangkan bila tidak menikah khawatirakan terjerumus ke dalam perzinaan.
c) Sunnah, yaitu orang yang telah memenuhi syarat-syarat pernikahan dan berkeinginan
untuk menikah, namun masih sanggupmengendalikan dirinya dari godaan yang menjurus
kepadaperzinaan. Walaupun tidak segera atau bagi orang yang berkeinginanmenikah serta
cukup sandang pangan.
d) Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telahmemiliki keinginan atau
hasrat tetapi ia belum mempunyai bekaluntuk memberikan nafkah tanggungan-nya
e) Haram,yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang
buruk, seperti niat menyakiti perempuan ataumenikahi pasangan yang masih mahram

2.3 Tujuan Nikah

Umum tujuan pernikahan menurut Islam adalah untukmemenuhi hajat manusia (pria terhadap
wanita atau sebaliknya) dalamrangka mewujudkan rumah tangga yang

bahagia,sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama Islam.Secara umum tujuan pernikahandalam


Islam dalam diuraikan sebagai berikut:

a) Untuk memperoleh kebahagiaandan ketenangan hidup (sakinah).Ketentraman dan


kebahagiaan adalah idaman setiap orang. Nikahmerupakan salah satu cara supaya hidup
menjadi bahagia dantentram

b) Membina rasa cinta dan kasih sayang. Nikah merupakan salah satu cara untuk membina
kasih sayang antara suami, istri dan anak ( QS. Ar- Rum : 21

‫َوِم ْن ٰا ٰي ِتٖٓه َاْن َخ َلَق َلُك ْم ِّم ْن َاْنُفِس ُك ْم َاْز َو اًجا ِّلَتْس ُك ُنْٓو ا ِاَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َّمَو َّد ًة َّوَر ْح َم ًةۗ ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك ٰاَل ٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َّيَتَفَّك ُرْو َن‬

Artinya:

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu


dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan
di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

c) Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang syah dan diridhai AllahSWT


d) Melaksanakan Perintah Allah swt. Karena melaksanakan perintah Allah swt maka menikah
akan dicatat sebagai ibadah. Allah swt.berfirman yang Artinya :"Maka nikahilah perempuan-
perempuan yang kamu sukai". (An-Nisa' :3)
e) Untuk memperoleh keturunan yang sah,dimana Allah SWT berfirman yang Artinya: “Harta
dan anak anak adalah perhiasan kehidyupan dunia” (Al-Kahfi : 46)
f) Mengikuti Sunah Rasulullah saw. Rasulullah saw., mencela orang yang hidup membujang dan
beliau menganjurkan umatnya untuk menikah. Sebagaimana sabda beliau dalam hadist nya yang
Artinya “Nikah itu adalah sunahku,barang siapa yang tidak senang dengan sunahku,maka bukan
golonganku(HR Bukhori dan muslim)
2.4 Rukun Nikah dan Syarat-syaratnya
Rukun Syarat-Syarata.
a.Calon Suami 1.Beragama Islam
2. Atas kehendak sendiri (tidak terpaksa ataudipaksa)
3. Bukan muhrimnya wanita
4. Tidak sedang ihrom hajib.
b.Calon Istri 1. Beragama Islam
2. Tidak terpaksa atau dipaksa
3. Bukan muhrim
4. Tidak bersuami
5. Tidak sedang dalam masa idah
c. Adanya dua orang saksi
1. Islam,
2. Baligh,
3. Berakal,
4. Hadir dalam akad nikah
d. Adanya Ijab dan Qabul
1. Tdak boleh menggunakan perkataan sindiran
2. Tidak secara taklik (Tidak ada sebutan prasyaratsewaktu ijab dan qabul
dilafalkan)
3. Tidak diikatkan dengan tempo waktu sepertimutaah (Seperti nikah kontrak)
4. Diucapkan oleh wali atau wakilnya (Ijab)
5. Dilafalkan oleh calon suami atau wakilnya
e.Mahar (mas kawin)
Mahar merupakan tanda kesungguhan seorang laki-laki untuk menikahi seorang wanita.Mahar
juga merupakan pemberian seorang laki-laki kepada perempuan yang dinikahinya, yang
selanjutnya akan menjadi hak milik istri secara penuh. Kita bebas menentukan bentuk dan
jumlah mahar yang kita inginkan karena tidak ada batasan mahar dalam syari’at Islam,tetapi
yang disunnahkan adalah mahar itu disesuaikan dengan kemampuan pihak calon suami. Namun
Islam menganjurkan agar meringankan mahar. Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik mahar
adalah mahar yang paling mudah (ringan).”(H.R. Al-Hakim: 2692)
2.5 Anjuran pernikahan
Islam telah menganjurkan kepada manusia untuk menikah. Dan ada banyak hikmah di balik
anjuran tersebut. Antara lain adalah :
1.sunnah Para Nabi dan Rasul
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan
kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan
sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab. (QS. Ar-Ra'd : 38).
Dan hadis Nabi:
Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Empat hal yang merupakan sunnah para
rasul : [1] Hinna', [2] berparfum, [3] siwak dan [4] menikah. (HR. At-Tirmizi 1080)
2.Nikah merupakan bagian dari tanda kekuasan Allah
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS. Al Ruum/29 : 21)
3. salah satu jalan untuk menjadi kaya
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha
Mengetahui.(QS. Al Nur/24 : 32)
4.nikah merupakan ibadah dan setengah dari agama
Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT seorang
istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya. Maka dia tinggal
menyempurnakan separuh sisanya. (HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161).
5.tidak ada pembujangan dalam Islam
Islam berpendirian tidak ada pelepasan kendali gharizah seksual untuk dilepaskan tanpa batas
dan tanpa ikatan. Untuk itulah maka diharamkannya zina dan seluruh yang membawa kepada
perbuatan zina. Tetapi di balik itu Islam juga menentang setiap perasaan yang bertentangan
dengan gharizah ini. Untuk itu maka dianjurkannya supaya kawin dan melarang hidup
membujang dan kebiri. Seorang muslim tidak halal menentang perkawinan dengan anggapan,
bahwa hidup membujang itu demi berbakti kepada Allah, padahal dia mampu kawin; atau
dengan alasan supaya dapat seratus persen mencurahkan hidupnya untuk beribadah dan
memutuskan hubungan dengan duniawinya. Abu Qilabah mengatakan "Beberapa orang sahabat
Nabi bermaksud akan menjauhkan diri dari duniawi dan meninggalkan perempuan (tidak kawin
dan tidak menggaulinya) serta akan hidup membujang. Maka berkata Rasulullah s.a.w, dengan
nada marah lantas ia berkata: 'Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur lantaran
keterlaluan, mereka memperketat terhadap diri-diri mereka, oleh karena itu Allah memperketat
juga, mereka itu akan tinggal di gereja dan kuil-kuil.Sembahlah Allah dan jangan kamu
menyekutukan Dia, berhajilah, berumrahlah dan berlaku luruslah kamu, maka Allah pun akan
meluruskan kepadamu.
Kemudian turunlah ayat:
“Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa yang
dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas,karena sesungguhnya Allah tidak
suka kepada orang-orang yang melewatibatas. (QS. Al Maidah/5: 87)
6.menikah itu ciri khas makhluk hidup
Selain itu secara filosofis, menikah atau berpasangan itu adalah merupakan ciridari makhluq
hidup. Allah SWT telah menegaskan bahwa makhluq-makhluqciptaan-Nya ini diciptakan dalam
bentuk berpasangan satu sama lain.
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah”.(QS. Az-Zariyat : 49)
a.Wanita yang haram dinikahi karena keturunan
1) Ibu kandung dan seterusnya ke atas (nenek dari ibu dan nenekdari ayah).
2) Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu danseterusnya).
3) Saudara perempuan sekandung (sekandung, sebapak atau seibu).
4) Saudara perempuan dari bapak.
5) Saudara perempuan dari ibu.
6) Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya kebawah
7) Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya kebawah.
b. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan susuan
1) Ibu yang menyusui.
2) Saudara perempuan sesusuan
c. Wanita yang haram dinikahi karena perkawainan
1) Ibu dari istri (mertua)
2) Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain), apabila suamisudah kumpul dengan ibunya.
3) Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah di cerai atau belum.
4) Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai maupunbelum.
5) Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalianmuhrim dengan istri.Misalnya
haram melakukan poligami(memperistri sekaligus)terhadap dua orang bersaudara,terhadap
perempuan dengan bibinya,terhadap seorang perempuan dengan kemenakannya. (lihat An-Nisa
23)
2.6 Kewajiban Suami dan Istri
Agar tujuan pernikahan tercapai,suami istri harus melakukankewajiban-kewajiban hidup
berumah tangga dengan sebaik-baiknyadengan landasan niat ikhlas karena Allah Swt. Semata
a. Kewajiban Suami
Kewajiban suami yang terpenting adalah :
1) Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri dananak-anaknya sesuai dengan
kemampuan yang diusahakan,
2) Menggauli istri secara makruf, yaitu dengan cara yang layakdan patut misalnya dengan
kasih sayang,menghargai,memperhatikan dan sebagainya.
3) Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, memelihara semua anggota keluarga
dengan penuh tanggung jawab.
4) Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam mengasuh dan mendidik anak-
anaknya agar menjadi anak yang saleh
b. Kewajiban Istri
1) Patuh dan taat pada suami dalam batas yang sesuai denganajaran Islam. perintah suami
yang bertentangan dengan ajaranislam tidak wajib ditaati oleh seorang istri.
2) Memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga sertaharta benda suami.
3) Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsiibu sebagai kepala rumah tangga
4) Mendidik anak terutama pendidikan agama Allah swt, berfirman yang Artinya :"Hai
orang-orang yang berimanpeliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka"(At-Tahrim : 6)
5) Bersikap hemat,cermat,ridha dan syukur serta bijaksanapada suami
2.7 Hikmah Pernikahan
a. Pernikahan merupakan jalan keluar yang paling baik untukmemenuhi kebutuhan seksual.
b. Pernikahan merupakan jalan terbaik untuk memuliakan anak,memperbanyak keturunan,
melestarikan hidup manusia,sertamemelihara nasab
c. Pernikahan menumbuhkan naluri kebapakan dan keibuan yangmenumbuhkan pula
perasaan cinta dan kasih sayang.
d. Pernikahan menimbulkan sikap rajin dan sungguh-sungguhdalam bekerja karena adanya
rasa tanggung jawab terhadapkeluarganya.
e. Pernikahan akan mempererat tali kekeluargaan yang dilandasirasa saling menyayangi
sebagai modal kehidupan masyarakatyang aman dan sejahtera.
2.8 Perkawinan Menurut UU No 1 tahun 1974
a. Garis besar Isi UU No 1 tahun 1974UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan terdiri dari
14 Bab dan 67Pasal.
b. Pencatatan PerkawinanDalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Tiap-tiap
perkawinandicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.Ketentuan tentang
pelaksanaan pencatatan perkawinan ini tercantumdalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2
sampai 9.
c. Syahnya Perkawinan
Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa “Perkawinan adalah syahapabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya dankepercayaan itu”.d.Tujuan PerkawinanDalam
pasal 1ayat1 dijelaskan bahwa tujuan perkawinan adalahuntuk membentuk keluarga
(rumahtangga) yang bahagia dankekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
BAB III
PENUTUP
2.9 SIMPULAN
Dalam pandangan Islam perkawinan merupakan sebuah ikatanlahir batin yang kukuh antara
dua insan manusia laki-laki dan perempuan.Berdasarkan penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang nomor 1 tahun1974 tentang perkawinan, perkawinan di anggap sah apabila
dilaksanakanmenurut agama dan kepercayaan masing masing. Berdasarkan pada penjelasan
dari bab I sampai dengan bab IIIdapat disimpulkan bahwa Hukum nikah adalah
mubah,artinya bolehdikerjakan dan boleh ditinggalkan.Tujuan pernikahan adalah
untukmemperoleh kebahagiaan dan ketenangan, membina rasa cinta dan kasihsayang,
melaksanakan perintah Allah SWT, dan untuk memperolehketurunan..Adapun kewajiban
suami yang harus istri ketahui yaitu memberi nafkah, memimpin keluarga dan membantu
tugas istri dalamsehari hari. Rukun nikah nya yaitu: Sighat (akad),Wali,(wali si perempuan),
Dua orang saksi dan Calon pengantin.Pernikahan merupakan penyambungan silaturahmi
antara umatmanusia,Memalingkan pandangan yang liar dan membebaskan umatmanusia dari
perbuatan maksiat atau perzinahan ”dimana Nikah adalahsuatu akad yang menyebabkan
kebolehan bergaul antara seorang laki-lakidengan seorang wanita dan saling menolong
diantara keduanya serta menentukan batas hak dan kewajiban diantara keduanya”
3.1 SARAN
Penulis merekomendasikan beberapa saran kepada masyarakat,diharapkan hendaknya
senantiasa selalu berpedoman kepada aturan Islamsebagai pedoman dalam menjalani
kehidupan, seperti dalam proses dalammenuju pernikahan, dan hendaklah meninggalkan dan
tidak mengamalkantradisi yang bertentangan dengan hukum Islam itu sendiri
.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Pernikahan dalam
Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Pernikahan dalam
Islam
AB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Pernikahan dalam
Islam

Anda mungkin juga menyukai