Disusun Oleh :
CYNDIE LAURA RAFFAEL (22415751)
BINTANG SATRIA (22415745)
KELAS E
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlaq dan
Muamalah, dengan judul “PENGERTIAN, DASAR HUKUM, TUJUAN
DAN HIKMAH PERNIKAHAN SERTA SYARAT DAN RUKUN
PERNIKAHAN”. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu,
saya mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai
pihak. Semoga makalah Akhlaq dan Muamalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....
Pernikahan merupakan suatu hal yang penting dalam realita kehidupan umat
manusia. Dengan adanya pernikahan rumah tangga dapat ditegakkan dan dibina sesuai
dengan norma agama dan tata kehidupan masyarakat.
Hubungan antara seorang laki - laki dan perempuan adalah merupakan tuntunan
yang telah diciptakan oleh Allah SWT dan untuk menghalalkan hubungan ini maka
disyariatkanlah akad nikah. Pergaulan antara laki - laki dn perempuan yang diatur
dengan pernikahan ini akan membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan
baik bagi laki - laki maupun perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi
masyarakat yang berada disekeliling kedua insan tersebut.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pernikahan.
2. Untuk mengetahui dasar hukum pernikahan.
3. Untuk mengetahui tujuan dan hikmah pernikahan.
4. Untuk mengetahui syarat dan rukun pernikahan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa nikah adalah hubungan intim dan mengumpuli. Sedangkan arti
nikah menurut istilah adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikat diri
antara seorang laki-laki dengan seorang wanita untuk menghalalkan suatu hubungan
kelamin antara keduanya sebagai dasar suka rela atau keridhaan hidup keluarga yang
diliputi rasa kasih sayang dan ketentraman dengan cara yang diridhai Allah SWT.
Menurut ulama Syafi’iyah adalah suatu akad dengan menggunakan lafal nikah
atau zawj yang menyimpan arti wati’ (hubungan intim). Artinya dengan pernikahan
seseorang dapat memiliki atau dapat kesenangan dari pasangannya.
Menurut Fiqh, nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam
pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan hanya untuk mengatur
kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi juga perkenalan antara suatu kaum
dengan kaum yang lainnya.
b. Dalil As-Sunnah
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Rasulullah yang bersabda,
“Wahai para pemuda, barangsiapa dioantara kalian memiliki kemampuan,
maka nikahilah, karena itu dapat lebih baik menahan pandangan dan menjaga
kehormatan. Dan siapa yang tidak memiiki kemampuan itu, hendaklah ia selalu
berpuasa, sebab puasa itu merupakan kendali baginya. (H.R.Bukhari-Muslim).
“Nikahilah wanita yang sangat cinta dan subur. Karena aku akan berbangga
dengan kalian dihadapan umat yang lain” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
Terdapat 5 macam hukum nikah yang harus diketahui setiap umat islam sebelum
melaksanakannya, yaitu :
● Sunnah yang ditujukan pada seseorang yang mempunyai biaya untuk memberikan
nafkah kepada istri serta kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
● Haram, merupakan seseorang yang hendak berniat tidak baik dalam pernikahannya.
● Mubah yaitu hukum nikah bagi seseorang yang tidak terdesak oleh suatu hal yang
mengharuskan ia untuk segera menikah.
a) Mampu menjaga kelangsungan hidup manusia dengan jalan berkembang biak dan
berketurunan.
b) Mampu
c) menjaga suami istri terjerumus dalam perbuatan nista dan mampu mengekang
syahwat seta menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan.
d) Mampu menenangkan dan menentramkan jiwa denagn cara duduk-duduk dan
bencrengkramah dengan pacarannya.
e) Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat kewanitaan
yang diciptakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nikah ialah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara
seorang laki-laki dengan seorang wanita untuk menghalalkan suatu hubungan kelamin
antara keduanya sebagai dasar suka rela atau keridhaan hidup keluarga yang diliputi rasa
kasih sayang dan ketentraman dengan cara yang diridhai Allah SWT. Dasar hukum
pernikahan banyak tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits, dan pernikahan
merupakan Sunnah Rasulullah. Hikmah dalam pernikahan yaitu : Mampu menjaga
kelangsungan hidup manusia dengan jalan berkembang biak dan berketurunan, mampu
menjaga suami istri terjerumus dalam perbuatan nista dan mampu mengekang syahwat
seta menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan, mampu menenangkan dan
menentramkan jiwa denagn cara duduk-duduk dan bencrengkramah dengan pacarannya,
mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat kewanitaan yang
diciptakan.
3.2 Saran
Dari beberapa Uraian diatas jelas banyaklah kesalahan serta kekeliruan, baik disengaja
maupun tidak, dari itu kami harapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki segala
keterbatasan yang kami punya, sebab manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.orami.co.id/magazine/pernikahan-dalam-islam