OLEH : RIAWAN
UIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
RUMUS SLOVIN
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Batas toleransi kesalahan
Contoh Soal :
Jika yang akan kita teliti itu sebanyak
1.500 orang karyawan, dan taraf
signifikansinya 0,05, maka besarnya
sampel menurut rumus Slovin ini
adalah :
316
Contoh 2
Seorang peneliti ingin meneliti /
mengukur tingkat motivasi kerja dari
karyawan bagian produksi disuatu
pabrik yang berjumlah 500 orang.
Berapakah jumlah sampel minimal
yang diperlukan dalam penelitian
tersebut. Taraf signifikansi 10%
Di Perusahaan XYZ, seorang Supervisor
ditugaskan oleh Manajemennya untuk meneliti
adakah pengaruh pemberian tunjangan
transportasi terhadap kinerja karyawannya.
Jumlah Karyawan pada perusahaan tersebut
adalah sebanyak 1000 orang. Untuk menghemat
waktu dan biaya, Supervisor tersebut kemudian
memutuskan untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan sampel berdasarkan rumus slovin,
dalam menentukan batas toleransi, ia
membandingkan antara 5% dan 10%
RUMUS STEPHEN ISAACH & WILLIAN B.
MICHAEL
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan:
S = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
P = proporsi dalam populasi (0,5)
d = ketelitian/derajat kebebasan
= nilai tabel chisquare untuk 5% = 3,841, 1% = 6,635.
10% =2,706
CONTOH SOAL
Di Perusahaan XYZ, seorang Supervisor ditugaskan oleh
Manajemen nya untuk meneliti adakah pengaruh
pemberian tunjangan transportasi terhadap kinerja
karyawannya. Jumlah Karyawan pada perusahaan tersebut
adalah sebanyak 1000 orang. Dengan standar error
5%.Untuk menghemat waktu dan biaya, Supervisor
tersebut kemudian memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan menggunakan sampel berdasarkan rumus
Stephen dan Isaach
RUMUS LEMESHOW
Dimana :
n = jumlah sampel
z = skor z pada tingkat kepercayaan 95% = 1.96
p = maksimal estimasi 0,5
d = tingkat kesalahan
CONTOH SOAL
Seorang peneliti akan menghitung jumlah sampel
penelitian pengguna jasa Gojek di wilayah Jawa Timur.
Dengan menggunakan rumus ukuran sampel Lemeshow
RUMUS COCHRAN
n = jumlah sampel
z = skor z
p = maksimal estimasi 0,5
CONTOH SOAL
Seorang peneliti akan menghitung jumlah sampel
penelitian pengguna jasa Gojek di wilayah Jawa Timur.
Dengan menggunakan rumus ukuran sampel Cochran
DISTRIBUSI FREKUENSI
OLEH : RIAWAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
DEFINISI
34
BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Kelas-kelas (class)
2. Batas kelas (class limits)
3. Tepi kelas (class boundary)
4. Titik tengah kelas/tanda kelas (class mid point/class
marks)
5. Interval kelas (class interval)
6. Panjang Interval kelas atau kelas (interval kelas)
7. Frekuensi kelas (class frequency)
35
Modal Frekuensi (f) Titik Tengah
CONTOH : (jutaan Rp) Tepi Kelas Kelas
50-59 16 49,5 - 59,5 54.5
60-69 32 59,5 - 69,5 64.5
70-79 20 69,5 - 79,5 74,5
80-89 17 79,5 - 89,5 84,5
90-99 15 89,5 -99,5 94,5
Jumlah 100
50 77 65 62 70 55 70 60 62 75
75 80 60 71 72 73 82 65 71 72
74 66 75 68 83 74 69 75 63 83
JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi Biasa
adalah distribusi frekuensi ysng hanya berisikan jumlah frekuensi dari setiap
kelompok data atau kelas.
Jenis DFB:
Distribusi Frekuensi Numerik
adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan dalam
angka.
Contoh : Tabel Frekuensi pelamar suatu perusahaan berdasarkan umur.
Pelamar Perusahaan X tahun 2015
Umur Frekuensi
20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 11
35 – 39 4
Jumlah 50
JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
Jenis DFP:
Distribusi Frekuensi Peristiwa atau kategori
adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan
berdasarkan data atau golongan data yang ada.
Contoh : Tabel banyaknya peristiwa pada hasil pelemparan dadu
berdasarkan angka dadu sebanyak 30 kali
Mata Dadu Frekuensi
Mata 1 4
Mata 2 6
Mata 3 5
mata 4 7
Mata 5 4
Mata 6 4
Jumlah 30
JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi Relatif
adalah distribusi frekuensi yang frekuensi tiap kelasnya
dinyatakan dalam angka relatf atau persentase.
Rumus :
CONTOH DFR
Frekuensi relatif dapat dinyatakan dalam bentuk
perbandingan, desimal atau persen.
1 215 2122 14 70
2 2123 4030 3 15
3 4031 5938 1 5
4 5939 7846 1 5
5 7847 9754 1 5
1 215 2122 14 70
2 2123 4030 3 15
3 4031 5938 1 5
4 5939 7846 1 5
5 7847 9754 1 5
14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
GRAFIK POLYGON
16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
KURVA OGIF
Merupkan diagram garis yang menunjukan kombinasi
antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif
25
20
Frekuansi Kumulatif
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
CONTOH
Berikut ini adalah mid point dari pengukuran 40 diameter pipa-pipa
beserta frekuensinya.
Diameter Mid point (m) Frekuensi
65 - 67 66 3
68 - 70 69 6
71 - 73 72 12
74 - 76 75 13
77 - 79 78 4
80 - 82 81 2
Diameter m Frekuensi
65 - 67 66 3
68 - 70 69 6
71 - 73 72 12
74 - 76 75 13
77 - 79 78 4
80 - 82 81 2
Jumlah 40
PERHITUNGAN FREKUENSI RELATIF
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Frekuensi Relatif
Diameter f
Perbandingan Desimal Persen
65-67 3 3/40 0.075 7.5
68-70 6 6/40 0.15 15
71-73 12 12/40 0.3 30
74-76 13 13/40 0.325 32.5
77-79 4 4/40 0.1 10
80-82 2 2/40 0.05 5
jumlah 40 40/40 1 100
SOAL
Berikut ini diberikan distribusi relatif umur dari 65 mahasiswa jurusan
Akuntansi di PT “X”
Contoh:
Hasil keuntungan toko “X” selama seminggu adalah Rp. 100.000,00; Rp.
125.000,00; Rp 75.000,00; Rp.120.000,00; Rp 80.000,00; Rp
110.000,00; dan Rp. 90.000,00. Berapakah rata-rata keuntungan toko “X”
selama seminggu?
Jawab:
w : bobot
CONTOH
Data hasil panen padi dari lima petani adalah sbb:
Nama Petani Luas Sawah (Ha) Panen per Ha (Kw)
Tono 3 70
Cahyo 5 45
Purwo 4 30
Karto 2 50
Yono 3 40
dengan:
f : frekuensi kelas interval
m : titik tengah kelas interval
p : panjang intervl
d : skala/kode
: rataan sementara
CONTOH
Hitunglah rata-rata hitung untuk data pengeluaran per
hari (ribu rupiah) untuk 30 keluarga dalam daftar
distribusi frekuensi di bawah ini?
Hitunglah rata-rata hitung untuk data pengeluaran per hari (ribu rupiah)
untuk 30 keluarga dalam daftar distribusi frekuensi di atas!
MEDIAN
Median adalah nilai yang berada di tengah tengah data,
setelah data diurutkan dari nilai yang terkecil ke nilai
yang terbesar atau sebaliknya.
Median Data Tunggal
1. Tentukan median dari data nilai ujian statistik berikut ini 2, 6, 8, 5, 4, 9, dan
12.
Jawab :
Data diurutkan menjadi : 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
MEDIAN
Contoh
Dengan:
Mo : Modus
Tb : Tepi bawah kelas modus, yakni kelas interval dengan frekuensi
terbesar.
p : panjang kelas modus
d1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval sebelumnya.
d2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sesudahnya.
CONTOH
Tentukan modus dari data pengeluaran per hari (ribu
rupiah) untuk 30 keluarga dalam daftar distribusi
frekuensi di bawah ini?
CONTOH
b. Desil ke 1, 3, 6, dan 8
Q2 = 25,5
Q3 = 36,75
b. D1 = 15,4 D6 = 29,8
D3 = 22 D8 = 43,4
KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL DATA BERKELOMPOK
CONTOH
Data pengeluaran per hari (ribu rupiah) untuk 30
keluarga
Pengeluaran (ribu Rp) Frekuensi (f)
50 – 55 1
56 – 61 5
62 – 67 6
68 – 73 10
74 – 79 5
80 – 85 3
Tentukan:
a. Kuartil ke 1
b. Desil ke 8
c. Persentil ke 65
UKURAN PENYEBARAN DATA
OLEH : RIAWAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
DEFINISI:
Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau
statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data
dengan nilai rata rata hitungnya
RANGE
Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil
yang terdapat dalam sekelompok data
Range merupakan ukuran penyebaran/penyimpangan yang
paling mudah dan cepat menghitungnya
Range mempunyai kelemahan yaitu kurang teliti dan belum
mampu menjelaskan bentuk distribusi atau variasi dari
sekelompok data, selain itu range hanya dapat dihitung dari data
tunggal saja
CONTOH
Ada tiga kelompok data yaitu:
119
1. Menggunakan metode Karl Pearson I
x − 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠
𝛽=
𝑠
2. Menggunakan metode Karl Pearson II
3( x − 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛)
𝛽=
𝑠
3. Menggunakan Metode Kuartil
𝐾3 + 𝐾1 − 2𝐾2
𝛽=
𝐾3 − 𝐾1
4. Menggunakan Metode Persentil
𝑃90 + 𝑃10 − 2𝑃50
𝛽=
𝑃90 − 𝑃10
Contoh 1 :
Koefisien kemiringan kurva distribusi
frekuensi dari hasil penjualan suatu
barang yang mempunyai nilai rata-rata =
Rp 516.000,00, modus = Rp 435.000,00
dan standar deviasi = Rp 150.000,00
adalah….
Jawab :
SK = x Mo
S
= 516.000 435.000
= 0,54
150.000
Karena SK=0,54>0,3 maka kurva sangat menceng ke kanan
CONTOH 2
Nilai Ujian F
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Contoh 2 :
Dari suatu distribusi frekuensi diketahui
modus = 15,5 dan simpangan baku = 4,5.
Jika koefisien kemiringan kurva distribusi
frekuensi tersebut = 0,8 , nilai rata-rata
data tersebut adalah….
Jawab :
0,8 = x 15,5
4,5
0,8 x 4,5 = - 15,5
3,6 = - 15,5 x
= 3,6 + 15,5 x
= 19,1
x
UKURAN KERUNCINGAN /
KURTOSIS
Ukuran keruncingan / kurtosis (k) adalah ukuran
tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data
terhadap distribusi normalnya data
Berdasarkan keruncingannya kurva distribusi dapat
dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1. Leptokurtik (puncak relatif tinggi/ runcing)
2. Mesokurtik (puncak tidak tinggi dan tidak
mendatar atau bisa disebut normal)
3. Platikurtik ( puncak hampir mendatar/ tumpul)
Untuk menentukan ukuran keruncingan suatu kurva (kurtosis)
dengan aturan sebagi berikut :
a. Leptokurtis, apabila nilai β lebih besar dari 3
b. Mesokutik, apabila nilai β sama besar 3 (kurva normal)
c. Partikurtik, nilai β lebih kecil dari 3
Untuk menghitung ukuran keruncingan dari suatu distribusi
data, dapat menggunakan dua persamaan berikut ini:
1. Persentil koefisien persentil
1ൗ ሺK − K ሻ
β2 = 2
3 1
P90 − P10
2. Momen Koefisien Kurtosis
m4
β2 = 4 − 3
s
4
σ fi ቀt i − x ቁ
m4 =
σf
Contoh Soal
Hasil ujian statistik yang diikuti oleh 55 orang mahasiswa adalah sebagai
berikut :
Interfal F
73 – 76 12
77 – 80 11
81 – 84 14
85 – 88 5
89 – 92 6
93 – 96 4
97 – 100 3
55
MENGHITUNG ANGKA INDEKS
OLEH : RIAWAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
ARTI DAN KEGUNAAN INDEKS
Angka indeks merupakan sebuah ukuran yang dapat
digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat
suatu variabel yang diukur.
KEGUNAAN ANGKA INDEKS DALAM
PEREKONOMIAN
1. Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi
2. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga
3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan
ekonomi.
4. Sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang
mendorong atau yang menghambat kemajuan
ekonomi.
5. dll
MACAM-MACAM INDEKS
1. Angka Indeks harga yaitu angka perbandingan untuk
mengukur perubahan harga dari suatu periode ke
periode lainnya
2. Angka indeks jumlah (kuantitas), yaitu angka
perbandingan untuk mengukur perubahan jumlah dari
suatu periode ke periode lainnya
ANGKA INDEKS HARGA
Dalam menhgitung angka indeks di atas Dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1. Metode tidak tertimbang yaitu metode yang tidak
menggunakan faktor penimbang dalam menghitung
indeks harga.
Metode ini dapat dibagi 2 yaitu
2. Metode agregatif sederhana
3. Metode rata-rata relatif harga
METODE AGREGATIF SEDERHANA
RATA-RATA RELATIF HARGA
Rumus :
CONTOH SOAL
2. Metode tertimbang Yaitu metode yang menggunakan
faktor penimbang dalam menghitung indeks harga.
Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk
membedakan pentingnya suatu barang terhadap barang-
barang yang lain.
Rumus :
CONTOH SOAL
MACAM-MACAM METODE
TERTIMBANG
Metode Laspeyres
Metode ini dibuat oleh Laspeyres. Metode Laspeyres
adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas
(jumlah) pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang.
Indeks harga Laspeyres dirumuskan sebagai berikut:
Rumus :
CONTOH SOAL
Diketahui harga rata-rata dan kuantitas 4 macam buah-
buahan sebagai berikut. Dari data tersebut, hitung indeks
harga Laspeyresnya.
Metode Paasche
Metode ini dikemukakan oleh Paasche. Metode Paasche
adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas
(jumlah) pada tahun yang dihitung indeks harganya (Qn)
sebagai faktor penimbang.
Rumus
CONTOH SOAL
Metode Marshall
Sesuai dengan namanya, metode ini dikemukakan oleh
Marshall. Metode Marshall adalah metode tertimbang
yang menggabungkan kuantitas pada tahun dasar (Qo) dan
kuantitas pada tahun yang dihitung indeks harganya (Qn)
sebagai faktor penimbang
Rumus
POPULASI DAN SAMPEL
OLEH : RIAWAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO