Oleh
Kelompok 4
D3 Akuntansi 2018 Kelas A
Via Andrilia (18809134006)
Mutmainah Al Amin (18809134023)
Ditta Gagas Sampurna (18809134037)
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Misalnya, akan melakukan penelitian di perusahaan X, maka perusahaan X ini merupakan
populasi. Perusahaan X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain. Hal ini
berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi perusahaan X juga mempunyai
karakteristik orang-orangnya.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh populasi. Apabila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Tahap pemilihan sampel:
1. Mengidentifikasi populasi target
2. Memilih kerangka pemilihan sampel
3. Menentukan metode pemilihan sampel
4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel
5. Menentukan ukuran sampel
6. Menentukan unit sampel
C. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, yang digunakan untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Secara garis besarnya terdapat dua
macam sampling, yaitu (a) yang memberi kemungkinan yang sama bagi setiap unsur populasi
untuk dipilih yang disebut probability sampling dan (b) yang tidak memberi kemungkinan
yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih yang disebut dengan non probability
sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik sampling ini biasanya digunakan pada penelitian kuantitatif. Teknik
sampel ini meliputi:
a. Simple Random Sampling
Dikatakan sebagai simple (sederhana) dikarenakan pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Misalnya, akan
diadakan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan izin mendirikan bangunan, dimana jumlah sampel yang ditentukan 500
orang. Apabila pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai, dikarenakan belum terpenuhinya kuota yang telah
ditentukan.
c. Sampling Insidental
Sampling Insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut
cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian
yang tidak melakukan generalisasi. Misalnya, melakukan penenlitian tentang kondisi
politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang memperhatikan nilai
kejenuhan sampel, apabila ditambah jumlahnya tidak akan menambah keterwakilan,
sehingga tidak akan mempengaruhi nilai informasi yang telah diperoleh. Sampel ini
juga sering diartikan sebagai sampel yang sudak maksimum, karena ditambah
berapapun jumlahnya tidak akan merubah keterwakilan populasi. Misalnya, membuat
teh manis jika gulanya sudah jenuh maka ditambah gula berapapun tidak akan
menambah manis the yang ada di gelas.
f. Snowball Sampling
Snowball Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan
sampel ini. Misalnya dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua
orang, tetapi karena dengan dua orang tersebut belum diarasa lengkap terhadap data
yang diberikan, mka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga
jumlah sampel semakin banyak.
Keterangan:
n = jumlah sampel yang diperlukan
z = harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96
p = peluang benar 50% = 0,5
q = peluang salah 50% = 0,5
e = tingkat kesalahan sampel, biasanya 5%
Contoh perhitungan:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui kepuasan konsumen atas produk pasta gigi merek
Origin (jumlah populasi tidak diketahui). Berapa jumlah sampel yang diperlukan bila
kesalahan 5%?
𝑧 2 𝑝𝑞 (1,96)2 (0,5)(0,5)
n= = = 385 orang
𝑒2 (0,5)2
Keterangan:
n = jumlah sampel yang diperlukan
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan sampel, biasanya 5%
Contoh perhitungan:
Penelitian akan dilakukan pada suatu kelompok masyarakat dengan jumlah kepala keluarga
2000. Berapakah jumlah sampel kepala keluarga yang diperlukan bila sampling error 5%?
𝑁 2000
n = 1+𝑁(𝑒)2 = 1+2000(0,05)2 = 333
Selanjutnya berikut ini diberikan contoh lain menghitung jumlah sampel dari populasi yang
telah diketahui jumlahnya dengan rumus Issac & Michael, dan pada tabel 5.1 telah diberikan
hasil perhitungan yang berguna untuk menentukan jumlah sampel berdasarkan tingkat
kesalahan 1% 5% 10%. Rumus Issac & Michael ditunjukkan pada rumus 5.1.
Peneliti ingin mengetahui potensi dan masalah dari suatu objek dengan metode kuantitatif.
Pada objek tersebut (populasi) terdapat 1000 orang. Hitunglah jumlah sampel bila populasi
1000 orang, tingkat kesalahan 5% dan perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata
populasi = 0,05.
Dengan rumus Issac & Michael selanjutnya dapat dihitung. (Harga 𝜆2 yang diperoleh dari
tabel tidak dikuadratkan).
𝜆2 𝑁.𝑃.𝑄
S = 𝑑2 (𝑁−1)+𝜆2 .𝑃.𝑄 (rumus 5.3)
Keterangan:
s = jumlah sampel
𝜆2 = chi kuadrat harganya tergantung derajat kebebasan dan tingkat kesalahan, 5% = 3,841
𝑑 = perbedaan antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel = 5% = 0,05
𝑁 = Jumlah populasi
𝑃 = peluang benar (0,5)
𝑄 = peluang salah (0,5)
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui potensi dan masalah dari suatu objek dengan metode kuantitatif.
Pada objek tersebut (populasi) terdapat 1000 orang. Hitunglah jumlah sampel bila populasi
1000 orang, tingkat kesalahan 5% dan perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata
populasi = 0,05.
𝜆2 𝑁.𝑃.𝑄 3,841 𝑥 1000 𝑥 0,5 𝑥 0,5𝑁
S = 𝑑2 (𝑁−1)+𝜆2 .𝑃.𝑄 = 0,052 (1000−1)+3,841 𝑥 0,5 𝑥 0,5 = 277
Berdasarkan rumus Issac & Michael tersebut, selanjutnya digunakan untuk menghitung
jumlah sampel, mulai dari populasi 10 sampai dengan 1.000.000. Hasilnya telah disajikan
pada tabel 5.1. Berdasarkan tabel 5.1 terlihat bahwa, makin besar taraf kesalahan, maka akan
semakin kecil ukuran sampel.
Cara menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan di atas didasarkan atas asumsi
bahwa populasi berdistribusi normal. Bila sampel tidak berdistribusi normal, misalnya
populasi homogeny maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. Misalnya, populasinya benda,
katakana loga dimana susunan molekulnya homogen, maka jumlah sampel yang diperlukan
1% saja sudah bisa mewakili.
Sebenarnya terdapat beberapa rumus untuk menghitung ukuran sampel, misalnya Cochran,
cohen dan lain-lain. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran sampel, terdapat
sedikit perbedaan jumlahnya. Lalu yang dipakai yang mana? Sebaiknya yang dipakai adalah
jumlah ukuran sampel yang paling besar.
E. Contoh Mengambil Anggota Sampel
1. Rumus SLOVIN
Rumus slovin merupakan salah satu cara untuk menentukan berapa jumlah sampel yang
diperlukan dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk menguji parameter populasi.
Berikut bentuk rumus slovin.
𝑁
n = 1 + (𝑁 . 𝑒 2 )
Keterangan:
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
e = Batas toleransi kesalahan
Contoh rumus slovin:
Sebuah perusahaan memiliki 10.000 karyawan dan akan dilakukan survei dengan
melakukan pengambilan sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila masing-masing
batas toleransi kesalahan 1%, 5%, dan 10%?
Penyelesaian:
Diketahui: N = 10.000 dan e = 0,01; 0,05; dan 0,1
Perhitungan sampelnya:
𝑁 10.000
n = 1 + (𝑁 . 𝑒 2 ) = 1 + (10.000 . 0,012 ) = 5.000
𝑁 10.000
n = 1 + (𝑁 . 𝑒 2 ) = 1 + (10.000 . 0,052 ) = 384,615 = 385
𝑁 10.000
n= = = 99,009 = 99
1 + (𝑁 . 𝑒 2 ) 1 + (10.000 . 0,12 )