Dalam skala pengukuran yang akan menghasilakan data kuantitatif , nilai variabel
yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk agka, sehingga
akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap
sekelompok akan orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.
Macam – macam skala pengkuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala
interval, dan skala rasio, dari skala pengkuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal,
interval dn ratio.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan,
dan Sosial antara laian adalah:
1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif samapai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
1. Prosedur kerja
yang baru itu akan
segera diterapkan
di perusahaan
anda,
checklist ataupun pilihan ganda.
a. Contoh Bentuk Checklist
Keterangan:
SS = Sangat setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Kurang setuju
STS = Tidak Setuju
b. Contoh bentuk pilihan ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat
anda, dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan yang tersedia.
Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di perusahaan anda?
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu-ragu/netral
d. Setuju
e. Sangat setuju
1. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini , akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-
tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidakpernah”; “positif-negatif”; dan lain-lain. Penelitian
menggunakan skala Guttman dialkukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Contoh:
1. Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di perusahaan ini?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda?
a. Tidak pernah
b. Pernah
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat
dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya
untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.
3. Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferential dikembangkan oleh
Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat
positifnya” terletak dibagian kanna garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di
bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya
skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunya oleh seseorang.
Contoh:
Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda
4. Rating Scale
Rating scale merupakan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, berbeda dengan ketiga skala sebelumnya yang
menggunakan data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Dalam skala model rating scale,
responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan,
tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu
ratingscale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan
dan lain-lain.
Contoh:
Seberapa tinggi pengetahuan anda terhadap mata kuliah berikut sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran. Arti setiap angka sebagai berikut.
Mohon dijawab dengan cara melingkari nomor sebelum dan sesudah latihan
Selain instrumen seperti yang telah dibicarakan di atas, ada instrumen penelitian yang digunakan
untuk mendapatkan data nominal dan ordinal.
1) Instrumen untuk menjaring data nominal
Contoh:
a. Berapakah jumlah pegawai di tempat anda bekerja…..
b. Berapakah orang yang dapat berbahasa Inggris….. orang
c. Berapa orang pemimpin yang anda sukai…..
2) Instrumen untuk menjaring data ordinal
Contoh:
Berilah rangking terhadap lima pegawai di bagian akuntansi sebagai berikut.
Nama Pegawai Ranking nomor
Mark …
Jeno …
Johny …
Hendery …
Lucas …
B. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian. Instrumen – instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu
alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan realibilitasnya.
Variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya pnas maka instrumennya adalah
calorimeter, variabel berat maka instrumennya adalah timbangan berat, dan sebagainya.
Untuk instrument dalam penelitian sosial memang ada yang sudah tersedia dan telah
teruji validitas dan realibilitasnya seperti alat mengukur IQ. Walaupun instrumen-
instrumen tersebut sudah ada tetapi sulit untuk dicari. Selain itu instrument-instrumen
dalam bidang sosial walaupun telah teruji validitas ananlisis realibilitasnya, tetapi bila
digunakan untuk tempat tertentu tentu tepat dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi.
Untuk itu makan peneliti-peneliti dalam bidang sosial, instrument penelitian yang
digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabiltasnya.
Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang
telah ditetapkan untuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan
dan iklim kerja lembaga terhadap produktivitas kerja pegawai”. Dalam hal ini ada tiga
instrument yang perlu dibuat yaitu:
1. Instrument untuk mengukur kepemimpinan
2. Instrument untuk mengukur iklim kerja
3. Instrument untuk mengukur produktivitas kerja pegawai
C. Cara Menyusun Instrumen
Instrumen instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang
bisnis yang sudah baku sulit ditemukan. untuk itu maka peneliti harus mampu membuat
instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. dari variabel variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan
indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir butir
pertanyaan atau pernyataan. untuk memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan
"matriks pengembangan instrumen atau kisikisi instrumen".
Untuk bisa menetapkan indikator indikator dari setiap variabel yang diteliti maka
diperlukan Wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori teori yang
mendukungnya. penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar
diperoleh indikator yang falid. caranya dapat dilakukan dengan membaca berbagai referensi
seperti buku dan jurnal membaca hasil hasil penelitian yang sebelumnya sejenis dan konsultasi
pada orang yang dipandang ahli. Selanjutnya Robert M Ranftl 1982 mengemukakan indikator
manajemen yang efektif dilihat dari variabel planning, Organizing, Staffing , directing, control,
Comunication, space and facilities adalah sebagai berikut:
1. Planning
A. Develop realistic, time phased plans for the long medium and short term
B. Analyze risk in provide for contingencies
C. Produce valid and Timely proposals and accurate cost estimate
D. Forecast funding in manpower requirement accurately
2. Organizing and Staffing
A. Establish clear definition of function authority in accountability
B. Select the most qualified personal to fill it needs
C. Assign personnel so as to best utilize their capabilities and potential
D. Assess its strengths and weakness and promptly deficiency correct deficiencies
3. Directing
A. Maintain high performance standard
B. Stress people oriented leadership and the importance of personal example
C. Delegate work effectively, encouraging maximum employee involvement and responsibility
D. Recognize achievement and distribute reward equitably.
E. Encourage employee development and growth
4. Control
A. Monitored operational progress and promptly correct deficiencies
B. Control expenditures as required to assure achievement of profil objective
C. Adhere to schedule
D. Asses its productivity and continually strive it improve it
5. Communication
a. Maintain good intra and inter organizational communications
b. Keep management informed of key operations and problems
c. keep employee informed and solicit their ideas and opinions
d. encourae the exchane of tecnical information
5. Procurement/Subcontracting
a. act promptly on procurement matter
b. establis effective time phased plans for procurement
c. Assume an active role in “make or buy” decision
d. Assist in developing subcontract sources
e. Maintain an effective interface with subcontractors and monitor subconttractor progress.
6. Space and Facilities
a. Accurately predict it space and facilities needs
b. make optimal use of available space and facilities
c. Ensure proper maintanance and calibration of all instrument and equipment
d. Maintain required accountability record of all instruments and equipment
e. Maintain required accountability record of all property
f. Maintain i standards of housekeeping
Loyalitas pelanggan dibagi menjadi enam tahapan menurut hill yang tersusun dalam tidak
Mida yaitu suspect prospect customer klien advocates dan partner. tahapan tahapan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Suspect
Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli barang jasa tetapi belum memiliki informasi
tentang barang atau jasa perusahaan
2. Prospect
Adalah orang orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu dan mempunyai kemampuan
untuk membelinya
3. Customer
Pada tahap ini pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan tetapi tidak
mempunyai perasaan positif terhadap perusahaan loyalitas pada tahap ini belum terlihat
4. Clients
Meliputi sebuah pelanggan yang telah memberi barang atau jasa yang dibutuhkan dan
ditawarkan perusahaan secara teratur hubungan ini berlangsung lama dan mereka telah memiliki
sifat retention
5. Advocates
Pada tahap ini clients secara aktif mendukung perusahaan dengan memberikan rekomendasi
kepada orang lain agar mau membeli barang atau jasa di perusahaan tersebut
6. Partners
Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara penyedia jasa
dengan pelanggan dan pada tahap ini pula pelanggan berani menolak produk atau jasa dari
perusahaan lain
Osborne dalam bukunya mengemukakan 10 prinsip yang dapat dijadikan sebagai indikator
pemerintah Wira Usaha
1. Pemerintah Katalis : Mengarahkan ketimbang mengayuh
2. Pemerintah milik masyarakat : memberi wewenang ketimbang melayani
3. Pemerintah yang kompetitif : menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan
4. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan
5. Pemerintahan yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukan
6. Pemerintahan berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi
7. Pemerintahan Wira Usaha : menghasilkan ketimbang membelanjakan
8. Pemerintahan antisipatif : mencegah daripada mengobati
9. Pemerintahan berorientasi pasar : mendongkrak perubahan melalui pasar
10. Mengumpulkan semua menjadi satu
Bappenas merumuskan indikator Tata pemerintahan yang baik di Indonesia menjadi 14 yaitu
1. Berwawasan ke depan
2. Terbuka
3. Cepat Tanggap
4. bertanggung jawab
5. profesional dan kompeten
6. efisien dan efektif
7. desentralisasi dan
8. mendorong partisipasi masyarakat
9. mendorong kemitraan dengan swasta dan masyarakat
10. menjunjung tinggi Supremasi hukum
11. berkomitmen pada pengurangan kesenjangan
12. berkomitmen pada tuntutan pasar
13. berkomitmen pada lingkungan hidup
14. demokratis
D. Contoh judul penelitian dan instrumen yang dikembangkan
Judul penelitian:
Gaya dan situasi kepemimpinan serta pengaruhnya terhadap iklim kerja organisasi
Judul tersebut terdiri atas dua variabel independen dan satu dependen
masing masing instrumennya adalah:
A. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan
B. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
C. Instrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi, dan
di konsultasikan pada orang ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item item instrumen,
maka perlu di dibuat kisikisi instrumen
1. Instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel gaya kepemimpinan dari suatu
unit kerja tertentu. Sumber datanya adalah bawahan dari pimpinan yang dinilai. Bentuk
angkatnya adalah pilihan ganda
Instrumen tenang gaya kepemimpinan itu dikembangkan dari teori kepemimpinan situasional
oleh karena itu gaya kepemimpinan yang baik, tergantung pada situasi nya. Pada saat
menjelaskan tugas tugas kelompok maka ia harus ber gaya direktif, pada saat menunjukkan hal
hal yang dapat menarik minat anggotanya maka ia harus bergaya suportif, dan untuk
merumuskan tujuan kelompok maka ia bergaya Partisipatif. Jadi tidak berarti gaya
kepemimpinan yang baik itu yang Partisipatif saja
Dengan instrumen tentang gaya kepemimpinan itu, maka akan dapat digunakan untuk mengukur
kualitas gaya kepemimpinan seorang atau kelompok orang pada lembaga tertentu. Sebaik apa
gaya yang ditampilkan oleh seseorang akan dapat diukur dengan diketahui secara kuantitatif
Menilai pemimpin akan lebih obyektif bila sumber datanya menggunakan berbagai kelompok
yang terlibat dengan pekerjaan pimpinan. Untuk itu maka akan objektif bila sumber datanya
adalah
1. Bawahan t
2. Teman kerja
3. atasan (bila ada)
4. yang bersangkutan (pemimpin menilai dirinya sendiri)
Bila datanya adalah teman kerja pemimpin, maka item pertanyaan dapat dimulai dengan kalimat
apakah teman kerja Anda atau bapak atau ibu atau saudara. Dalam pengantar instrumen perlu
disebutkan nama teman kerja itu siapa. Demikian juga bila sumber datanya atas ataupun yang
bersangkutan maka itu pertanyaan perlu menggunakan kata ganti
2.. instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel situasi kepemimpinan dari suatu
lembaga. Sumber datanya adalah para pegawai. Minyak adalah cek list. Untuk itu dapat
digunakan sebagai pedoman observasi, wawancara maupun sebagai angket.
3. Untuk mengungkapkan iklim kerja organisasi. Bentuk instrumen ratingscale. Dapat digunakan
untuk pedoman observasi, wawancara, dan sebagai angket . sumber data pada pegawai.
Arti angka angka:
Empat berarti sangat setuju sama dengan baik sekali
tiga berarti setuju sama dengan cukup baik
dua berarti tidak setuju sama dengan tidak baik
satu berarti Sangat tidak setuju sama dengan sangat tidak baik
Dari tiga bentuk instrumen tersebut maka pembaca dapat membedakan mana yang lebih
komunikatif tiga instrumen tersebut dapat dibuat di dalam bentuk sama misalnya pilihan ganda
semua , ratingscale semua atau cek list semua
Bentuk bentuk instrumen mana yang akan dipilih tergantung beberapa faktor, diantaranya adalah
teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Bila akan menggunakan angket maka bentuk
pilihan ganda lebih komunikatif tapi tidak hemat kertas dan instrumen menjadi tebal sehingga
responden malas untuk menjawabnya. Bentuk cek list dan ratingscale dapat digunakan sebagai
pedoman observasi maupun wawancara. Kapan ketiga metode pengumpulan data ini digunakan?
1. Angkat: digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat
mengungkapkan hal hal yang bersifat rahasia
2.Observasi: digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala
alam, responden kecil
3. Wawancara: digunakan bila ingin mengetahui hal hal dari responden secara lebih mendalam
serta jumlah responden sedikit
4. Gabungan ketiganya: digunakan bila ingin mendapatkan data Yang lengkap, akurat dan
konsisten