Anda di halaman 1dari 7

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK

PENELITIAN KUANTITATIF
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena
sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,
maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian.
Instrument-instrument yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam
sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Variabel-variabel
dalam ilmu alam misalnya: Variabel Panas, maka instrumentnya adalah (calorimeter),
Variabel Suhu instrumentnya adalah (Thermometer). Sedangkan instrument-instrumen
penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang pendidikan yang sudah
baku sulit ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu memahami instrument apa yang
akan digunakan untuk penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, seorang peneliti akan menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang diteliti. Instrument-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi
masih ada yang harus dibuat oleh peneliti sendiri. Karena instrument penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif
yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.
Dalam interpretasi sederhana yang saya pahami dari keterangan diatas,
instrument adalah alat (tools) yang digunakan untuk mengumpulkan data, terutama
dalam hal ini adalah data primer. Dalam penelitian kuantitatif maka memerlukan skalaskala instrument akan saya jabarkan dibawah ini:

Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi,


Pendidikan, dan Sosial antara lain adalah:
1.
2.
3.
4.

Skala Likert
Skala Guttman
Semantic Defferential
Rating Scale

Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Dalam bahasa yang lebih sederhana:
Misalnya: Variabel penelitian yang digunakan adalah; Kepuasan Kerja (X1)
Indikator variabel kepuasan kerja :
1. Psikologi
2. Sosial
Ini yang disebut dengan indikator
3. Fisik
4. Finansial
Maka langkah selanjutnya menyusun item-item instrument (pertanyaan) seperti
dibawah ini:
1. Psikologi
a. Saya memiliki kesempatan untuk maju dalam pekerjaan ini
b. Saya mempunyai kebebasan untuk menggunakan pertimbangan saya sendiri
c. Saya dapat menjaga kesibukan sepanjang waktu
d. Pekerjaan yang saya kerjakan menjamin kepastian kerja

Ini yang disebut item-item/pertanyaan di instrument kuesioner


2. Sosial
a. Saya puas dengan cara pimpinan menangani anak buahnya
b. Saya puas dengan kemampuan supervisor saya dalam mengambil keputusan
c. Saya puas dengan cara teman sekerja saya bekerja sama
d. Saya mempunyai kesempatan untuk menceritakan pada orang lain apa yang
saya kerjakan

Ini yang disebut item-item/pertanyaan di instrument kuesioner

3. Fisik
a. Bagaimana peraturan perusahaan dipraktekkan
b. Perusahaan sangat memperhatikan kenyamanan kondisi kerja saya

Ini yang disebut item-item/pertanyaan di instrument kuesioner

4. Finansial
a. Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan beban pekerjaan yang saya
lakukan
b. Insentif, bonus dan tunjangan karyawan selalu diberikan perusahaan

Ini yang disebut item-item/pertanyaan di instrument kuesioner

Setelah mengetahui cara menyusun indikator penelitian dan itemitem/pertanyaan di kuesioner, maka langkah selanjutnya adalah: jawaban setiap
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Jawaban
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Skor
5
4
3
2
1

Instrument penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ()
Skala Guttman

Skala pengukuran dengan skala ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu (Ya
Tidak), (Benar Salah), (Pernah Tidak Pernah), (Positif Negatif), dan lain-lain.
Skala Guttman ini identik dengan dikotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan
skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanyakan.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, sebagai
berikut:
Dalam skala Guttman jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.
Analisanya dilakukan seperti pada skala Likert
Contoh:
1. Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjadi atasan anda..??
a. Setuju
b. Tidak Setuju
Jawaban
a. Setuju
b. Tidak Setuju

Skor
1
0

2. Pernahkah atasan anda telat masuk kantor..??


a. Tidak Penah
b. Pernah
Jawaban
a. Tidak Pernah
b. Pernah

Skor
1
0

Rumus yang cocok untuk uji validitas dengan skala Guttman yaitu rumus koefisien
reprodusibiitas dan koefisien skalabilitas. Langkah-langkahnya adalah hitung
koefisien reprodusibilitasnya dulu baru selanjutnya hitung koefisien skalabilitasnya.
Rumus Koefisien Reprodusibilitas (Coefficient of Reproducibility) :

CR = 1-(TE/PE)
Keterangan:
TE = jumlah error semua dari objek
PE = jumlah error yang kemungkinan terjadi. Didapatkan dari perkalian antara
jumlah subjek (N) dan jumlah butir (K)
Syarat penerimaan nilai koefisien reprodusibilitas yaitu apabila koefisien
reprodusibilitas memiliki nilai > 90
Setelah itu, langkah selanjutnya hitung koefisien skalabilitas, perinciannya sebagai
berikut:
Rumus Koefisien Skalabilitas (Coefficient of Skalability):
CS = 1-(TE/(0,5 x PE)
Keterangan:
TE = jumlah error semua dari objek
PE = jumlah error yang kemungkinan terjadi. Didapatkan dari perkalian antara
jumlah subjek (N) dan jumlah butir (K)
Syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu apabila koefisien skalabilitas
memiliki nilai > 60. Untuk menemukan nilai koefisien reprodusibilitas harus ketemu
dulu nilai error nya. Cara menghitung nilai error bisa dengan memakai teknik
Goodenough. Buku yang bisa menjadi rujukan tentang cara menghitung nilai error
dengan teknik Goodenough adalah buku yan berjudul Scalling Methods karya
Dunn & Rankin, diterbitkan tahun 2004 oleh penerbit Lawrence Elbaum New
Jersey.
Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh
Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist () seperti yang digunakan pada skala Likert dan
skala Guttman. Semantic defferensial jawabannya tersusun dalam satu garis

kontinum yang jawabannya sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan
jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis, atau bisa juga sebaliknya.
Skala ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang
dipunyai oleh seseorang. data yang diperoleh adalah data interval.

Contoh: Mohon diberi nilai gaya kepemimpinan atasan anda

Bersahabat

Tidak Bersahabat

Tepat Janji

Lupa Janji

Bersaudara

Memusuhi

Memberi Pujian

Mencela

Mempercayai

Tidak Mempercayai

(+)

(-)
Disebut Garis Kontinum

Responden memberi penilaian, pada rentang jawaban yang sangat positif sampai
dengan sangat negatif. Berikut interpretasi dari nilai-nilai yang diisi oleh responden:
Sangat Positif = 5
Positif

=4

Netral

=3

Negatif

=2

Sangat Negatif = 1

Rating Scale
Rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala

untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan,


proses kegiatan, dan lain-lain.
Contoh:
Seberapa baik ruang kantor di perusahaan ini..??
Berilah jawaban dengan angka:
4 bila tata ruang sangat baik
3 bila tata ruang cukup baik
2 bila tata ruang kurang baik
1 bila tata ruang sangat tidak baik
Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
No
Ite
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertanyaan tentang tata ruang kantor


Penataan meja dengan atasan sehingga komunikasi
lancar
Pencahayaan alam tiap ruangan
Pencahayaan listrik tiap ruang sesuai dengan kebutuhan
Kaca yang tidak menimbulkan pantulan cahaya
Sirkulasi udara setiap ruangan
Keserasian warna perabot dengan ruangan
Penempatan lemari buku
Penempatan ruangan atasan
Kebersihan ruangan
Tempat sampah yang tersedia

Interval Jawaban
4

4
4
4
4
4
4
4
4
4

3
3
3
3
3
3
3
3
3

2
2
2
2
2
2
2
2
2

1
1
1
1
1
1
1
1
1

Daftar Pustaka
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan ke 10, CV. Alfa Beta Bandung.
Widhiarso, W. (2011). SKALO : Program Analisis Skala Guttman. Program Komputer.
Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai