0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
213 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya landasan teori, kerangka konseptual, dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Landasan teori berupa studi literatur digunakan untuk mendukung hasil penelitian, sedangkan kerangka konseptual dan hipotesis diperlukan untuk merumuskan hubungan antar variabel penelitian.
Deskripsi Asli:
landasan teori penelitian kuantutatif
Judul Asli
PPT Landasan Teori Deskripsi Penelitian Kuantitatif Dan Hipotesis
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya landasan teori, kerangka konseptual, dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Landasan teori berupa studi literatur digunakan untuk mendukung hasil penelitian, sedangkan kerangka konseptual dan hipotesis diperlukan untuk merumuskan hubungan antar variabel penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya landasan teori, kerangka konseptual, dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Landasan teori berupa studi literatur digunakan untuk mendukung hasil penelitian, sedangkan kerangka konseptual dan hipotesis diperlukan untuk merumuskan hubungan antar variabel penelitian.
tinjauan pustaka. Salah satu alasan penting suatu karya ilmiah adalah landasan teori didukung hasil riset yang ada. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat- pendapat para ahli. kemudian peneliti merumuskan pendapat peneliti yang relative baru. 1. Pengertian Teori Secara sederhana teori dapat diartikan sebagai Serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel dengan menntukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. 2. Landasan Teori Pada penelitian kuantitatif, peran teori sangat penting sebagai dasar atau landasan dalam suatu riset/penelitian. Karena tanpa landasan teori maka penelitian akan berujung pada kesalahan atau sering dikenal dengan istilah trial and error. Mark (1963) dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori, antara lain: a) Teori yang deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data. b) Teori yang induktif, cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. c) Teori yang fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data. Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut : 1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. 2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. 3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. biasanya dirumuskan hipotesisi yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka konseptual. Selanjutnya Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa, kerangka konseptual yang baik memuat hal-hal sebagai berikut: Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan Diskusi dalam kerangka konseptual harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik). Kerangka konseptual tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka konseptual yang dikemukakan dalam penelitian. 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang dicari atau ingin dipelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur: Membaca dan menelaah ulang (review) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif. Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif. 2. Manfaat Hipotesis
a) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian. b) Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. c) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. d) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. 3. Ciri hipotesis Yang Baik Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: › Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan. › Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian. › Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta. › Hipotesis harus dapat diuji. › Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian. › 4. Menggali Hipotesis Penggalian sumber-sumber hipotesis dapat berasal dari: › Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang berkaitan dengan fenomena. › Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu fenomena. › Materi bacaan dan literatur yang valid. › Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena. › Data empiris yang tersedia. › Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan imajinasi yang berdasar pada fenomena. 5. Hipotesis Statistik Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol- simbol parameter. Parameter adalah besaran- besaran yang apa pada populasi. 6. Kesalahan dalam perumusan hipotesis dan pengujian hipotesis
Menolak hipotesis nihil yang seharusnya
diterima, maka disebut kesalahan alpha dan diberi simbol a atau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran. Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebut kesalahan beta dan diberi simbol b. Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Pada penelitian kuantitatif, setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi- generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Demikian pula dengan kerangka konseptual, merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam penelitian kuantitatif. Karena hal tersebut merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. 1. Menurut anda apa itu teori ? 2. Apa yang anda ketahui tentang kerangka konseptual ? 3. Apakah hipotesis sangat diperlukan pada penelitian ? 4. Bagaimana cara menentukan hipotyesis dalam sebuah penelitian ? 5. Apa saja macam-macam hipotesis ?