DAN
MENJAUHI PERPECAHAN DALAM KITAB AT TIBYAN
KARYA KH.HASYIM ASY’ARI
SKRIPSI
Oleh:
SYAIFUL KHOTIIN
NIM : 160110130
JURUSAN TARBIYAH
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
memerlukan bantuan orang lain agar hidup ini bisa berjalan dengan
baik, saling gotong royong dan saling membantu satu sama lain agar
Maka dari itu manusia sering disebut dengan makhluk sosial, karena
1033 ]
sosial yang baik. Iktan ini, biasa kita sebut dengan Silaturahmi.
tua, yang tua menyanyangi yang muda. Akan tetapi, akhir – akhir ini
terjadi perpecahan.
terpecah belah. Jika kita tidak mampu mengendalikan diri dengan baik
penyebab dari putusnya tali silaturahmi dan perpecahan ini antara lain
adalah saling membenci, saling iri hati, saling berseteru, dan etika-
ۚ َو َّٱت ُقو ۟ا ٱللَّهَ ٱلَّ ِذى تَ َسٓاءَلُو َن بِۦِه َوٱأْل َْر َح َام
bagi orang yang menjalankannya. Itulah salah satu pesan penting yang
pernah disampaikan oleh Hadrotussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari,
B. Fokus Kajian
1. Nilai
2. Silaturahmi/Silaturrohim
Silaturahmi adalah budaya yang tumbuh subur di tengah –
kitab tersebut.
3. Menjauhi Perpecahan
dibenci oleh agama dan bagi orang – orang yang memutuskan tali
silaturahmi akan mendapatkan dosa besar dan siksa yang pedih dari
Allah SWT.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
penemuan-penemuan lain.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti,
b. Bagi Pembaca
sesama.
F. Penelitian Terdahulu
road movie karya Viva Westi. Film yang berdurasi 118 menit ini
naskahnya ditulis oleh Viva Westi dan Emha Ainun Najib. Film
otobiografinya.
manusia?.
melalui teman, tetangga dan yang lainnya. Dalam hal ini juga
min al-Nāsi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima Bab, yang akan
sistematika penulisan.
2. Bab II adalah kerangka teori. Bagian kerangka teori ini terdiri dari
Hasyim Asy’ari.
KERANGKA TEORI
A. Silaturahmi
1. Pengertian Silaturahmi
Silaturahmi atau silarurahim terdiri dari dua suku kata yang berasal
dari bahasa Arab yaitu Shilah ( )ص لةdan Ar-rahim ( ( الرحيم, kata Shilah
jamaknya arha>m yakni Rahim atau kerabat. Asal katanya dari ar-
rahmah (kasih sayang). Kata ini digunakan untuk menyebut rahim atau
arti peranakan (Rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah
ibu, saudara, saudari, kakek, nenek, dst. Juga paman dari ayah dan ibu,
serta bibi. Adapun anak-anak mereka tidak ada kewajiban unutk
hubungan kasih sayang dengan sudara dan kerabat yang masih ada
memiliki pengertian yang lebih luas, karena penggunaan istilah ini tidak
hanya terbatas pada hubungan kasih sayang antara sesama karib kerabat,
Inti atau pokok kata silaturrahim adalah rasa rahmat dan kasih
sanak. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama untuk keamanan dan
mendekatkan diri kepada orang lain setelah selama ini jauh dan
bertetangga dengan baik, dan berbudi pekerti luhur adalah hal-hal yang
antar seseorang dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Bukan hanya
kepada sanak saudara dan kerabat, tetapi silaturrahim juga dapat dijalin
dengan siapa saja di antara sesama. manusia, baik mereka yang seiman
dengan kita maupun mereka yang tidak seiman selama mereka tidak
memusuhi dan memerangi kita.
berbeda suku dan bangsa[ CITATION Muh13 \l 1033 ] . Allah berfirman dalam
QS.Al-Hujurat 49:13
ۚ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َعا َرفُوا
إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر
Artinya:
memudar. Manusia yang disibukan dengan mengejar cita- cita dan impian
pribadi mereka, asyik sendiri dengan dunia maya atau sosmed.[ CITATION
Muh13 \l 1033 ]
Oleh sebab itu, Allah swt. memberi petunjuk dan menekankan
kepada hamba-Nya agar selalu terus menjaga tali silaturahmi antar
sesama. Allah swt. berfirman dala QS. An-Nisa 4:1
۟ ٓ
َّ َق ِم ْنهَ……ا زَ وْ َجهَ……ا َوب
ث ِم ْنهُ َم……ا ٍ ٰيَأَيُّهَ……ا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُ……وا َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذى خَ لَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف
َ …َس ٰ َو ِح… َد ٍة َوخَ ل
۟ …ُر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسٓا ًء ۚ َوٱتَّق
……وا ٱهَّلل َ ٱلَّ ِذى ت ََس …ٓا َءلُونَ بِِۦه َوٱأْل َرْ َح……ا َ…م ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ َك……انَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا ِ
artinya :
dinamakan memutuskan, dan kalau dia lalai dari apa yang dia mampu
Isn14 \l 1057 ].
kerabatnya itu berupa harta, berkirim surat, ziarah, dsb. Memutus semua
itu setelah dilakukan tanpa sebuah uzur syar’i adalah dosa besar. Sebab
Maka jika terjadfi yang demikian, ia adalah orang yang telah memutus
صا ِحبِ ِه ْال ُعقُوبَةَ فِى ال ُّد ْنيَا َم َع َما يَ َّد ِخ ُرهُ لَهُ فِي
َ ِب أَجْ َد ُر أَ ْن يُ َع ِّج َل هَّللا ُ ل
ٍ َما ِم ْن َذ ْن
ِ َويَ ْكثُ ُ…ر َع َد ُدهُ ْم إِ َذا تُ َو،ت لِيَ ُكوْ نُوْ ا فَ َج َرةً فتنموْ ا أَ ْم َوالَهُ ْم
اصلُوْ ا ِ أَ ْه َل ْالبَ ْي
Artinya :
َ َوٱلَّ ِذينَ يَنقُضُونَ َع ْه َد ٱهَّلل ِ ِم ۢن بَ ْع ِد ِمي ٰثَقِ ِهۦ َويَ ْقطَعُونَ َمٓا أَ َم َر ٱهَّلل ُ بِ ِٓۦه أَن يُو
ص َل
ٰٓ ُ
ِ َْويُ ْف ِس ُدونَ فِى ٱأْل َر
ِ ض ۙ أ ۟ولَئِكَ لَهُ ُم ٱللَّ ْعنَةُ َولَهُ ْم س ُٓو ُء ٱل َّد
ار
Artinya :
berakibat sangant buruk. Kita tidak boleh saling berseteru atau memutus
silaturahmi melebihi dari 3 hari, karena bila itu terjadi kita akan
تدابروا وال تباغضوا وال تحاسدوا وكونوا عباد هللا إخوانا وال يحل لمسلم أن
Artinya :
untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya di atas tiga hari. (HR
Muttafaq ‘alaihi)
Dari keterangan hadits diatas, jelas sekali kita tidak boleh bermusuhan
melebihi dari 3 hari, apabila itu terjadi maka segeralah rekatkan kembali
saw.
Artinya
Nawawiyyah, hal.289 )
diperpanjang sampai lebih dari tiga hari, yang ditandai dengan tidak saling
menegur sapa dan saling menjauhi. Apalagi jika mereka menyadari bahwa,
masuk surga.
ke tiga, tidak boleh lebih. Menurut sebagian ulama, di atara sebab Islam
manusia terdapat amarah dan akhlak jelek yang tidak dapat dikuasainya
ketika bertengkar atau dalam keadaan marah. Sehingga dalam waktu tiga
dengan saudaranya lebih dari tiga hari, yang ditandai dengan tidak saling
kembali hubungan kekerabatan. Hal ini bukan berarti bahwa orang yang
memulai salam itu berarti kalah, tetapi mengingat betapa penting dan
ibadah lainnya yang mendapat penilaian baik dari Allah swt. salah
mana pun. Dengan silaturrahim pahala dan berkah dalam kehidupan kita
paling indah, akhlak paling mulia dan amalan shalih yang perlu kita
Sabda Nabi saw. Antara satu unsur bangunan dengan unsur yang lainnya
saling memerlukan dan saling melindungi. Esensi tercakup sikap
Maka dari itu kita harus selalu menjaga tali silaturahmi agar
persaudaraan diantara sesama tetap kokoh, ada banyak hal agar kita
diantaranya :
1. Tabayun
Maka dari itu kita perlu Tabayun untuk mendapatkan berita yang
Artinya :
َم ْسئُواًل
Artinya :
yang belum diketahui, agar dapat diketahui secara benar dan jelas.
terprovokasi dengan berita yang belum jelas asal usulnya, karena itu akan
2. ‘Addamus Syukriyyah
atau difitnah. Banyak orang mengolok – olok orang lain baik langsung
maupun lewat sosial media, bahkan ada beberapa pendakwah yang isi
ceramahnya hanya menjelek- jelekan orang lain tidak ada bahasan yang
ٰ ٓ
َ ِق بَ ْع َد ٱإْل ِ ي ٰ َم ِن ۚ َو َمن لَّ ْم يَتُبْ فَأ ُ ۟و ٰلَئ
َك هُ ُم ٱلظَّلِ ُمون ُ ٱٱِل ْس ُم ْٱلفُسُو
روى… أن اآلية نزلت فى وفد تميم إذ كانوا يستهزئون بفقراء أصحاب النبي صلّى هللا عليه
وسلّم كعمار… وصهيب وبالل وخبّاب وابن فهيرة وسلمان الفارس…ي وس……الم م……ولى أبى حذيف……ة
فى آخرين غ……يرهم لم……ا رأوا من رثاث……ة ح……الهم. وروى أنه……ا ن……زلت فى ص……فيّة بنت ح……ي ّى بن
ي……ا: «إن النس……اء يقلن لى: أتت رسول هللا صلى هللا عليه وسلّم فقالت:أخطب رضى هللا عنها
فقال لها،يهودية بنت يهوديين: وزوجى… محمد، وعمى موسى، أبى هارون:»هاّل قلت
Diriwayatkan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ejekan yang
dilakukan kelompok dari Bani Tamim terhadap para sahabat Rasul yang
kepada mereka bahwa bapakku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa dan
Disini jelas sekali kita tidak boleh mengolok – olok orang lain
apalagi sesama muslim karena itu adalah suatu perbuatan Dosa besar.
agungkan dan mencintai apa yang Allah Ta’ala cintai. Dia akan benar-
tersebut. Oleh karena itu, tidaklah mungkin orang seperti ini, yang benar-
3. Tarkut Tanabuz
baik terhadap orang lain. Sehabis pemilu tahun 2019 kemarin banyak tali
bermusuhan dan sling caci maki bahkan punya sebutan atau panggilan
ُ فَا ِج
ر ق يَا َكافِ ُر يَا ِ َو ِمنَ اأْل َ ْلفَا ِظ ْال ُموْ ِجبَ ِة لِلتَّع
ُ ْزي ِْر قَوْ لُهُ لِ َغي ِْر ِه يَا فَا ِس
ْث يَا َك َّذابُ يَا َخائِ ُن يَا ِ ِيَا َشقِ ُّي يَا َك ْلبُ يَا ِح َما ُر يَا تَيْسُ يَا َراف
ُ ض ُّي يَا خَ بِي
orang lain dengan panggilan ‘Hai kafir, hai orang yang durhaka, hai orang
yang celaka, hai anjing, hai keledai, hai kambing jantan, hai orang syi’ah
râfidlah, hai orang jelek, hai penipu, hai orang yang berkhianat, hai orang
yang mempunyai dua tanduk, hai orang yang tidak mempunyai gairah
Pada Masa Khalifah Ali Bin Abu Tholib ada seorang yang bertanya
kepada beliau tentang orang yang memanggi “ hai fasik , orang yang
buruk” Sahabat Ali Menjawab “ sesungguhnya itu kalimat yang buruk dan
panggilan nama hewan seperti anjing, keledai dan kambing hitam berhak
dihukum pemerintah, maka begitu pula jika ada yang memanggil orang lain
adalah sebuah hukuman dari syari’at yang tidak diatur aturan bakunya
dalam agama. Tidak seperti had dan qishas. Keduanya mempunyai aturan-
alam bawah sadar akan berupaya mempengaruhi kita dan alam semesta
orang lain , diri sendiri apalagi kepada Allah SWT. [ CITATION Owe15 \l
1057 ]
fitnah, jika kita su’udzan atau berburuk sangka hidup tidak akan pernah
tenang dan suatu perbuatan dosa. Allah swt. berfirman dalam QS. Al
Hujarat ayat 12 :
perbuatan dosa.
ِ إِيَّا ُك ْم َوالظَّ َّن فَإ ِ َّن الظَّ َّن أَ ْك َذبُ ْال َح ِد ْي
ث َوالَ تَ َح َّسسُوا َوالَ تَ َج َّسسُوا
َوالَ ت ََحا َس ُدوا َوالَتَدَابَرُوا َوالَتَبَا َغضُوا َو ُكوْ نُوا ِعبَا َدهَّللا ِ إحْ َوانًا
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena
prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling
mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling
mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara”( Al-Bukhari hadits no. 6064 dan
Muslim hadits no. 2563)
5. Ijtinabul Ghibah
lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang
siksaan itu pun tak lagi diperlihatkan. Terlebih dosa besar itu sudah
dianggap sebagai hal biasa dan lumrah terjadi. Padahal, Rasulullah SAW
Artinya,
“’Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya,
‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang
berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya.
Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang
yang dighibahnya,’” (HR At-Thabrani).
dalam hadits berikut ini. Suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepada para
menjawab, “Orang yang bangkrut di tengah kami adalah orang yang sudah
bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat
membawa amal shalat, amal zakat, amal puasa, namun dia pernah mencaci
memukul si ini sehingga yang ini dibayar dengan kebaikannya dan yang
macam hal yang bisa menjadi akar perpecahan diantara manusia. Kita
wajib menjauhinya agar hidup kita rukun , damai, aman dan nyaman serta
C. Kitab AT Tibyan
telah terjadi di era Rasulullah saw, para sahabat, tabi’in ra, dan orang-
orang setelah mereka, yaitu para ulama salafunas salih . firman Allah
Artinya :
adalah saling membenci, saling iri hati, saling berseteru, dan etika-etika
D. Kerangka Pemikiran
Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda
konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut
pembuktian empirik, melainkan sosial penghayatan yang dikehendaki,
Dilihat dari segi bahasa, kata silaturahmi berasal dari bahasa Arab
yang terdiri dari dua suku kata yaitu Shilah dan Rahiim. Kata shilah
menyambung. Kata Rahiim adalah bentuk singular dari arham yang berarti
sanak saudara yang tidak tergolong ahli waris., jadi secara harfiyah
lain serta kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang memiliki
ibadah kepada Allah yang mulia dan agung karena dapat memberikan
kasih sayang dan persaan cinta. Silaturahmi merupakan amal sholeh yang
kerabat dan sahabat dan tidak boleh memutus tali silaturahmi tersebut.
perpecahan antar umat. Dan akan mendapat laknat dari Allah bagi siapa
sahabat.
Kitab At-Tibyan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
riset
1. Jenis Penelitian
diteliti.
2. Pendekatan Penelitian
masalah.
6. Pengumpulan data.
7. Analisis data
8. Pembuatan laporan.
3. Fokus Penelitian
4. Waktu Penelitian
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
Mei Juni Juli
1. Tahap Persiapan
a. Penyusunan proposal dan
Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perizinan Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3. Tahap Penyusunan Laporan
B. Sumber Data
karena itu sumber data diperoleh dalam dua bentuk data, yaitu data primer
1. Data primer;
2. Data sekunder;
yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain . Dokumentasi
media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung
dalam kitab dan pesan yang terkandung dalam kitab atau buku.
2. Studi Literatur
teks atau gambar. Dokumen yang menjadi sumber data tak melulu
tapi bisa juga, pamflet, spanduk, kartu nama, dan laporan jurnalistik.
untuk dianalisa.
sesuai dengan kebutuhan dan analisis dengan cara yang tepat. Dalam
jurnal dan kitab lain yang relevan. Oleh karena itu, selain
memiliki relevansi dan akurasi yang kuat dalam penelitian ini adalah
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data
1. Nilai
mengenai kebaikan dan tindak kebaikan suatu hal, Nilai artinya sifat-
sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
2. Silaturahmi/Silaturrohim
3. Menjauhi Perpecahan
mendapatkan dosa besar dan siksa yang pedih dari Allah SWT.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
bin Asy’ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim atau yang populer dengan
nama Pangeran Benawa bin Abdul Rahman yang juga dikenal dengan
julukan Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) bin Abdullah bin Abdul Aziz bin
Abdul Fatah bin Maulana Ishaq bin Ainul Yakin yang populer dengan
sebutan Sunan Giri. Sementara dari jalur ibu adalah Muhammad Hasyim
binti Halimah binti Layyinah binti Sihah bin Abdul Jabbar bin Ahmad bin
Pangeran Sambo bin Pangeran Benawa bin Jaka Tingkir atau juga dikenal
dengan nama Mas Karebet bin Lembu Peteng (Prabu Brawijaya VI).
sekaligus, yaitu bangawan jawa dan elit agama (Islam). Dari jalur ayah,
atau Jaka Tingkir) dan sekaligus elit agama Jawa (Sunan Giri). Sementara
pada hari Selasa kliwon tanggal 14 Februari tahun 1871 M atau bertepatan
populer hingga saat ini. Ayah Kiai Hasyim (Kiai Asy’ari) merupakan
yang pernah menjadi pusat perhatian terutama dari santri-santri Jawa pada
akhir abad ke-19. Sementara kakek ibunya yang bernama Kiai Sihah
Jombang.
Pada umur lima tahun Kiai Hasyim berpindah dari Gedang ke desa
ayah dan ibunya yang sedang membangun pesantren baru. Di sini, Kiai
salah seorang putri Kiai Ya’qub (Siwalan Panji, Sidoarjo). Pernikahan itu
ibu ke alam baka. Kematian dua orang yang sangat dicintainya itu,
setahun kemudian.
gadis anak Kiai Romli dari desa Karangkates (Kediri) bernama Khadijah.
Hasyim memiliki empat orang anak: Abdul Qadir, Fatimah, Khadijah dan
pondok pesantren terkenal di Jawa Timur saat itu. Tidak hanya itu, Kiai
falsafah Jawa, “Luru ilmu kanti lelaku (mencari ilmu adalah dengan
sendiri dalam jangka yang cukup lama mulai dari anak-anak hingga
berumur lima belas tahun. Melalu ayahnya, Kiai Hasyim mulai mengenal
dan mendalami Tauhid, Tafsir, Hadith, Bahasa Arab dan bidang kajian
diasuh oleh Kiai Kholil. Setelah dari pesantren Kiai Kholil, Kiai Hasyim
berguru pada syaikh Ahmad Amin al-Attar, Sayyid Sultan bin Hashim,
Sayyid Ahmad bin Hasan al-Attas, Syaikh Sa’id al-Yamani, Sayyid Alawi
Syaikh Salih Bafadal, dan Syaikh Sultan Hasim Dagastana, Syaikh Shuayb
Alwi al-Saqqaf, Sayyid Abu Bakr Shata al-Dimyati, dan Sayyid Husayn
al-Habshi yang saat itu menjadi multi di Makkah. Selain itu, Kiai Hasyim
Syaikh Nawawi al-Bnatani dan Syaikh Mahfuz al-Tirmisi. Tiga nama yang
meskipun pada sisi yang lain Kiai Hasyim berbeda dengannya. Dialektika
intelektual antara guru dan murid (Syaikh Khatib Kiai Hasyim) ini sangat
menarik.
Drs18 \l 1057 ]
Ikhwan
wajib mereka.
Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Abu Ahmad bin
Ulama
hambatan ini.
e. Adab al-‘Alim wa al-Muta’alim fi ma Yanhaju Ilaih al-Muta’allim
fi Maqamati Ta’limihi
dikatakan sebagai kitab yang relevan untuk dikaji saat ini. Hal