Anda di halaman 1dari 21

Pentingnya Menjaga Nilai – Nilai Tali

Silaturahmi Dan Menjauhi


Perpecahan Dalam Kitab At-Tibyan
Karya KH. Hasyim Asy’ari

Oleh : SYAIFUL KHOTIIN


Nim : 160110130
Jurusan : Tarbiyah/PAI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN

KEGUNAAN PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Menjaga tali persaudaraan atau silaturahmi, baik di dalam
lingkungan keluarga maupun dalam konteks kehidupan yang
lebih luas memang sebuah keharusan, apapun masalahnya kita
tidak boleh meninggalkan ibadah silaturahmi, banyak
ketegangan yang sering muncul akibat terjadinya perbedaan
pandangan, pendapat maupun sikap seringkali menjadi
penyebabnya. Misalnya, perbedaan dalam memilih pemimpin,
baik tingkat daerah maupun nasional. Dan ini sudah sering
terjadi di Negara kita Indonesia, sepatutnya kita perihatin
dengan semua ini.
Dengan inilah alasan peneliti memilih kitab AT Tibyan karya
dari ulama besar Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari karena
didalam kitab ini menjelaskan pentingnya menjaga tali
silaturrohim dan menjauhi perpecahan, banyak hadits – hadits
didalam kitab ini yang membahas tentang bahayanya jika
terjadi perpecahan antar manusia.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
Bagaimana cara menjaga nilai- nilai tali silaturahmi dan
menjauhi perpecahan dalam kitab AT-TIBYAN ?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana
pentingnya menjaga nilai – nilai tali Silaturahmi dan
menjauhi perpecahan dalam kitab AT TIBYAN.
Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis

a. Secara konseptual diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang pentingnya

menjaga silaturahmi terutama pesan moral yang terdapat dalam kitab.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti berikutnya atau peneliti

lain yang ingin meneliti lebih mendalam dengan topik dan fokus serta setting penelitian yang

lain agar bisa dijadikan perbandingan dan menemukan penemuan-penemuan lain.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti, pembaca agar mengetahui pentingnya

menjaga tali silaturahmi.

b. Bagi Pembaca

Menambah khasanah pengetahuan bagi pembaca dalam hidup bermasyarakat supaya tercipta hubungan

yang rukun antar sesama.


PENELITIAN TERDAHULU
Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa literature yang dijadikan penulis sebagai acuandan tinjauan pustaka. Penelitian terdahulu
untuk perbandiangan dan melakukan penelitian mengenai pentingnya menjaga tali silaturahmi.

1. Qurnia Syaifudin Indartiawan (2015) , UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan Judul “Pesan Silaturahmi Dalam Film Rayya
Cahaya Di Atas Cahaya (Analisis Semiotik) Film “Rayya Cahaya Di Atas Cahaya” merupakan sebuah film yang bergenre drama road movie
karya Viva Westi. Film yang berdurasi 118 menit ini naskahnya ditulis oleh Viva Westi dan Emha Ainun Najib. Film ini diperankan oleh
beberapa artis kawakan seperti: Titi Sjuman, Tio Pakusadewo, Arie Dagienkz, Masayu Anastasia, Fanny Fabriana, Tino Saroenggalo, Verdi
Soelaiman, Alex Abbad, dan Christine Hakim. Film berkisah tentang Rayya (Titi Sjuman), artis sekaligus supermodel yang sedang berada di
puncak ketenaran namun terselimuti masalah yang tak kalah kompleksnya, bahkan Rayya berfikirkan akan bunuh diri di tengah pembuatan
buku otobiografinya.

Relevansi dalam penelitian ini adalah sama-sama menjelaskan pesan Silaturahmi. Namun, peneliti mengunakan media film sebagai objek
penelitian.

2. Siti Fatimah (2017), UIN Alauddin Makassar. Dengan judul “Silaturrohim Menurut Hadits Nabi Muhammad Saw.”. Skripsi ini
membahas tentang Silaturrahim Menurut Hadis Nabi saw. (Suatu kajian Tahlili) dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana
kualitas dan kehujjahan hadis tentang silaturrahim? 2) Bagaimana kandungan hadis tentang silaturrahim?, dan 3) Bagaimana implementasi
silaturrahim di dalam kehidupan manusia?.

Tujuan penelitian ini untuk: 1) Menjelaskan kualitas dan kehujjahan hadis tentang silaturrahim, 2) Menjelaskan kandungan hadis tentang
silaturrahim, dan 3) Menjelaskan implementasi hadis di dalam kehidupan manusia.

Relenvasi dalam penulisan ini adalah sama-sama menjelaskan tentang Silaturahmi, namun objek dan metode kajian yang akan dilakukan
peneliti jauh berbeda.

3. Ulfatun Najah (2017) Jurusan Tafsir Hadits, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul “Silaturrohim Dalam Perspektif
Hadits(Kajian Tematik Hadits)” Skripsi ini membahas tentang masalah suatu keadaan yang menggambarkan tentang hubungan seseorang
dengan manusia lainnya. Dari hubungan terdekat bersama keluarganya ataupun hubungan yang sangat jauh melalui teman, tetangga dan yang
lainnya. Dalam hal ini juga dikaitkan dengan masalah etika dalam berdakwah. Sebagaimana manusia hidup perlu mengedepankan etika, tata
krama atau akhlak sehingga berkesinambungan antara Habl min al-Allāh dan Habl min al-Nāsi.

Kesamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menjelaskan hadits – hadits yang berhubungan dengan Silaturahmi dan menggunakan
metode penelitian yang sama yaitu Library Research (Penelitian Kepustakaan)..
BAB II
KERANGKA TEORI
Pada penelitian kali ini teori yang penulis pakai meliputi:

1.Pengertian dari Silaturahmi

2.Pentingnya Menjaga Tali Silaturahmi

3.Larangan Memutus Tali Silaturahmi

4.Cara menjauhi Perpecahan

5.Kitab At-Tibyan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.Jenis Penelitian

Jenis Penelitioan yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Metode kualitatif menjadi titik-tolak penelitian kualitatif, yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan
pemahaman deskriptif dan alamiyah itu sendiri. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif

3. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah menganalisis isi kitab AT – TIBYAN karya dari Hadrotussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Hal-hal yang

diasumsikan dapat menjadi objek penelitian dalam kitab AT - TIBYAN karya KH. M. Hasyim Asy’ari adalah pesan dari ayat – ayat Al

– Qur’an dan Hadits – Hadits Nabi Muhammad saw. Tentang pentingnya menjaga tali silaturahmi dan menjauhi perpecahan, agar kita

terhindar dari laknat Allah SWT. Karena memtus hubungan tali silaturahmi adalah suatu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.
WAKTU PENELITIAN
Penelitian Ini dilaksanakan selama 3 Bulan, mulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli
2020.

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
Mei Juni Juli

1. Tahap Persiapan      

 
a. Penyusunan proposal dan
     
Pengajuan Judul

  a. Pengajuan Proposal      

  a. Perizinan Penelitian      

2. Tahap Pelaksanaan      

  a. Pengumpulan Data      

  a. Analisis Data      

3. Tahap Penyusunan Laporan      


SUMBER DATA
Untuk mengumpulkan data penelitian yang diperlukan dalam pembahasan ini, penulis

mengunakan metode penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang objek utamanya adalah

buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pokok bahasan dan sumber pendukung lainnya.

Penelitian ini disebut penelitian pustaka (library research), oleh karena itu sumber data diperoleh dalam

dua bentuk data, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer;

Data Primer, yaitu materi-materi yang berkaitan dengan sasaran penelitian dan buku-buku yang

berkaitan langsung dengan masalah yang akan di bahas. Adapun data primer yang digunakan adalah Hadits

tentang larangan memutus tali silaturahmi yang terdapat dalam kitab At-Tibyan dengan metode Library

Research.
2. Data sekunder;
Data Sekunder, merupakan sumber data bersifat umum untuk meneliti, yang isinya mendukung
data primer. Yaitu data-data yang berkaitan dengan judul penelitian yang dilakukan. Data tersebut berupa
buku-buku, hasil penelitian, jurnal, dan literatur lainnya yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini.
Seperti: Raih Berkah Harta dengan sedekah dan silaturahmi(Muhammad Habibillah), Dahsyatnya
Silturrahmi (Fatihuddin), dll
TEKINIK PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian, karena data yang terkumpul

akan dijadikan bahan analisis dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah :

1. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis

dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain . Dokumentasi merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan

dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.

Dengan metode ini, peneliti mengumpulkan data dari dokumen yang sudah ada, sehingga penulis dapat

memperoleh catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian seperti : gambaran umum isi dalam kitab dan pesan yang

terkandung dalam kitab atau buku.

2. Studi Literatur

Studi literatur sebagai teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara menelusuri dokumen penting

yang dianggap berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik ini disebut juga studi kepustakaan. Data yang diperoleh dari studi

kepustakaan bisa berupa teks atau gambar. Dokumen yang menjadi sumber data tak melulu teks-teks akademik seperti

buku, laporan riset, policy brief, atau jurnal, tapi bisa juga, pamflet, spanduk, kartu nama, dan laporan jurnalistik.
TEKNIK ANALISIS DATA
A. Reduksi data

Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan

keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna, sehingga memudahkan penarikan

kesimpulan.

B. Penyajian data

Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk naratif. Penyajian-

penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah

dipahami.

C. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil

reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang

telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai

jawaban dari permasalahan yang ada.


BAB IV
HASIL PENELITIAN
DESKRIPSI DATA
1. Deskripsi Kitab At Tibyan

Kitab At Tibyan karya KH. Hasyim Asy’ari ini berisi tentang urgensi silaturahmi,

pergaulan yang baik antara sanak kerabat, saudara, serta sahabat untuk

membangun sebuah masyarakat Islami, sebagaimana yang telah terjadi di era

Rasulallah saw, para sahabat, tabiin ra, dan orang – orang setelah mereka, yaitu

ulama salafus salih. Yang menarik terdapat pesan beliau tentang menjaga tali

Silaturahmi, dan bahaya memutus tali silaturrahmi serta buruknya pergaulan antara

sanak kerabat, saudara dan sahabat. Serta terdapat kutipan kisah dari sahabat –

sahabat Nabi saw yang berkaitan tentang silaturahmi.


DESKRIPSI DATA

2. Pentingnya Menjaga Nilai – Nilai Tali Silaturahmi dan Menjauhi Perpecahan

KH. Hasyim Asy’ari adalah Pendiri Jam’iyyah Nahdhatil Ulama yang sangat ‘alim. Beliau juga

hafal Kutubus sittah kitab – kitab Hadits Nabi Muhammad SAW. banyak kitab karya beliau yang

berkaitan dengan kehidupan sehari – hari. Salah satunya kitab At Tibyan yang didalamnya banyak

mengandung nilai – nilai Tali silaturahmi dan Nilai menjauhi Perpecahan diantaranya :

a.Nilai Religius

“Wattaqullaha ladzi tasaaluna bihi wal arhaam”


Maksudnya jika anda sudah tahu bahwa Allah SWT. selalu mengawasi amal perbuatan Anda dan
menjaganya, maka kembalilah kepada Allah dan tunduk terhadap perintah – perintah-Nya, serta
engkau benar-benar takut siksa yang pedih dan besarnya hijab(penghalang)dari Allah. (Asy'ari,
2019, hal. 2)
DESKRIPSI DATA

B. Nilai Ukhuwah atau Persatuan

Dengan bersilaturahmi kita bisa merekatkan ukhuwah islamiyah. Sebagai manusia

tentu saja kita tidak bisa lepas dari salah dan khilaf. Pasti saja ada masalah-masalah

dan konflik yang terjadi bahkan sering kali kita menyakiti hati orang lain. Silhaturahmi

memberikan manfaat untuk merekatkan kembali ukhuwah dan juga kekerabatan yang

mulai pupus atau berkurang.


ِ‫ول اهلل َم ْن َخرْي‬ َ ‫ت يَا َر ُس‬ ُ َ‫ َقل‬: ‫ت‬ ْ َ‫ب َر ِض َي اهللُ َعْن َها قَال‬ِ َ‫ت أَيِب هَل‬
ْ
ِ ‫ورِوي عن د َّرِة بِْن‬
ُ ْ َ َ َُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الن‬
‫ رواه أبو الشيخ‬.}‫اه ْم َعن الْ ُمْن َكر‬ُ ‫اه ْم ل َّلرب َوأ َْوص ْل ُه ْم ل َّلرحم َواََم ُه ْم بالْ َم ْعُرْوف َوأَْن َه‬
ُ ‫ {أ ْت َق‬: ‫ال‬ َ َ‫َّاس ؟ ق‬
DESKRIPSI DATA

a. Nilai Kasih Sayang dan Saling Menghargai

Kasih sayang tidak akan tumbuh pada orang yang didalam hatinya terdapat kebencian.

Dengan menjaga silaturrahmi maka akan tumbuh rasa kasih sayang didalam seseorangdan

saling menghargai. KH. Hasyim mengutip Hadits Nabi Muhammad saw yang di riwayatkan

oleh Sahabat Abdullah bin Auf :

‫{الَ جُيَالِ ُسنَا‬: ‫ال‬


َ ‫صلَى اهلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َف َق‬ ِ َ َ‫ي َع ْن َعْب ُداهلل بن أ َْو ٍىف َر ِض َي اهللُ َعْن ُه َما ق‬
َ ِّ ‫ ُكنَّا ُجلُ ْو ًسا عْن َد النَّيِب‬: ‫ال‬ َ ‫َوُرِو‬
َّ‫ مُث‬, ُ‫ت لَه‬ ِ ‫اطع رِحم} َف َقام َف ِمن احْل لَ َق ِة فَأَتَى خالَةٌ لَه قَ ْد َكا َن بينهما بعض الشَّي ِء فَاست ْغ ِفرهَل ا و‬
ِ
ْ ‫اسَت ْغفَر‬
ْ َ َ ُ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َْ ُ َ َ ْ ‫َ ىَت‬ َ َ ُ َ‫الَْي ْوَم ق‬
ِ َ‫الرمْح َة الَ َتْن ِزَل علَى َقوٍم فِي ِهم ق‬
‫اط َع َرِح ِم} َرَواهُ أَبُ ْو‬ َّ َّ
‫ن‬ ِ‫{ إ‬: ‫صلى اهلل َعلَْي ِه وسلَم‬ ‫يِب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬َ ‫ف‬
َ , ِ
‫س‬ ِ‫عاد إِىَل الْمجل‬
ْ ْ ْ َ َ َ ََ َ َّ َْ ََ
‫َصبِ َها يِن ْ يِف ْ احْلٍْليَة‬
ْ ‫نُ َعْيم األ‬
DESKRIPSI DATA

Nilai Empati dan menjauhi Sikap Egois

Bersilaturahmi juga bisa menambah empati dan menjauhi sikap egois. Saat

bersilhautrahmi kita dibiasakan untuk menghargai orang lain, menghormati

mereka, mendengarkan cerita dan masalahnya dan hal-hal lainnya. Untuk itu,

silahutrahmi secara tidak langsung jika dijalankan secara konsisten akan

membentuk empati dan menjauhi sikap egois.


BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa didalam Kitab At-Tibyan Fin Nahyi ‘an Muqata’atil Arham wal Aqqrib wal Ikhwan karya Hadrotussyaikh KH.

Hasyim Asy’ari terdapat beberapa nilai - nilai Pendidikan, yaitu:

Religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran dan menjauhi semua yang dilarang-Nya, toleran kepada orang lain, serta hidup rukun dengan

sesama. Dengan Silaturahmi kita akan selalu mensyukuri nikmat dari Allah Swt dan merasa dekat dengan Allah SWT. Menyambung tali silaturahmi merupakan salah

satu bentuk kecintaan dan ketakwaan seorang hamba. Hal tersebut dibuktikan dengan sabda Rasulullah: “Allah ‘azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar-Rahman. Aku

menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga hak-Nya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya

Aku akan memutus darinya.” (Hadis Riwayat Ahmad).

Ukhuwah atau persatuan yaitu saling tolong menolong antar sesama menjaga kerukunan. Ukhuwah bisa merekatkan hubungan yang pupus karena adanya rasa saling

benci, dan kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan. Dengan bersilaturahmi kita bisa merekatkan ukhuwah islamiyah.

Kasih sayang yaitu bersikap dan berperilaku suka menolong orang lain serta menghindari rasa benci. Dengan Kasih sayang semua akan menjadi indah, hubungan antar

sesama pun bisa terjaga dengan baik.

Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Terjalinnya silaturahmi akan

menjadikan kita tahu bahwa menghargai orang lain itu sangat penting

Empati atau Peduli Sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Bersilaturahmi juga bisa

menambah empati dan menjauhi sikap egois. Saat bersilhautrahmi kita dibiasakan untuk menghargai orang lain, menghormati mereka, mendengarkan cerita dan

masalahnya dan hal-hal lainnya. Untuk itu, silahutrahmi secara tidak langsung jika dijalankan secara konsisten akan membentuk empati dan menjauhi sikap egois.
BAB V
PENUTUP
SARAN

Setelah mengadakan penelitian mengenai Pentingnya menjaga Nilai-nilai Tali Silaturahmi dan menjauhi perpecahan

dalam kitab At-Tibyan Karya KH. Hasyim Asy’ari, maka ada beberapa saran yang penulis sampaikan.

1. Mengingat pentingnya tali silaturahmi dan menjauhi perpecahan dalam kehidupan manusia, maka semestinya tali

silaturahmi harus kita jaga, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

2. Bagi Peneliti, ini menjadi tambahan hasanah keilmuan dan bisa mempelajari silaturahmi dikehidupan masyarakat

agar selalu rukun dan terjalin kasih sayang antar sesama

3. Bagi pembaca, untuk senantiasa mengingat keharusan menjaga silaturahmi dan menjauhi perpecahan. Bisa

menjadikan amalan yang di terapkan dalam masyarakat.


TERIMAKASIH
Terimakasih atas Saran & Kritik

Anda mungkin juga menyukai