Disusun Oleh :
NURMALA
Nim : 2211141004
JURUSAN SENDRATASIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia
nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) mata kuliah
Teknik tari Batak Toba Saya berharap makalah ini dapat memperjelas kepada pembaca
tentang adat dan istiadat budaya toba.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya mengaharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terimakasih
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita semua.
NURMALA
BAB I
Adat dalian natolu akan berjalan dengan baik bila di dukung oleh pelaku adat yang
lenkap. unsur pelaku adat di sebuah acara itu ialah dongan tubu, boru/bere, hula-hula, dan
dongan sahuta.. tanpa peran serta salah satu unsur tersebut dapat dikatakan acara adat yang di
gelar itu tercela. karena itu kehadiran unsur pelaku adat tersebut sangat dihharapkan disebuah
acara adat.
Dongan tubu ialah yang semarga dengan suhut. Suhut ialah seorang atau sekeluarga
yang menggelar acara adat. Acara adat yang ingin dilaksanakan suhut tidak akan
terlaksana dengan baik bila tidak didukung oleh unsur di atas walaupun si suhut itu
kaya, pejabat tinggi.
b. Boru
unsur boru pada adat ialah para suami anak perempuan suhut dan suami anak
perempuan dongan tubunya. anak dari anak perempuan suhut yang sudah berkeluarga
yang disebut bere. fungsi boru dalam acara adat adalah sebagai pelayan yang di dalam
bahasa batak toba disebut parhobas.
c. Hula-Hula
Hula hula adalah sapaan terhadap saudara laki-laki istri kita saudara laki-laki ibu
yang melahikan kita, saudara lakilaki dari ibu yang melahirkan ayah kita, saudara
laki-laki dari ibu yang melahirkan kakek kita, saudara laki-laki dari ibu yang
melahirkan ayah kakek kita.
hula hula dalam praktek penyapaan, terutama dalam acara adat dibedakan sebagai
berikut.
1. hula-hula
2. tulang
3. tulang rorobot
4. bona tulang
5. bona ni ari
6. hula-hula ni na marhaha anggi
7. hula-hula ni anak manjae
d. Dongan sahuta
Ada peribahasa batak yang berbunyi : jonok partubu jonokan do parhundul. Artinya ,
dekat dengan hubungan pertalian darah, lebih dekatlah hubungan pertetanggaan.
saudara dari tali perhubungan darah tidaklah selalu di dekat kita, karna itu orang yang
bertetangga dengan kita hendaklah dijjadikan sauadara, sebab apabila ada malapetaka
atau duka, saudara dari hubungan darah tidak bisa menolong tetapi saudara yang di
sekitar kitalah yang bisa diharap memberikan pertolongan.
atas dasar peribahasa tersebut pada umumnya orang batak mengadakan kumpulan
atau organisasiparsahutaon.
Identitas dan Ringkasan Buku Kedua
i) Memerikasa keadaan
ii) Menerangkan kondisi yang mendasari peristiwa-peristiwa
iii) Menyusun teori
iv) Meramalkan
v) Melakukan pengendalian
Menyusun hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhapap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi kebenarannya.
Jenis-jenis Rancanagan
Menurut selera ini penelitian debedakan menjadi eksperimen terkendali, kajian, teori,
survey, penyelidikan, dan penelitian gerakan.
PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan
A. Keunggulan Buku
B. Kelemahan Buku
Bahasa yang digunakan dalam buku utama lebih sulit dipahami oleh pembaca jika
dibandingkan dengan buku pembanding. Karena pada buku utama banyak
menggunakan istilah-istilah yang harus terlebih dahulu mengartikan istilah tersebut
agar diketahui maksud kata tersebut.
Tata penulisan pada buku utama masih banyak yang salah dan tidak beraturan jika
dibandingkan dengan buku pembanding.
Pada buku utama banyak ditemukan bahsa-bahasa serapan dari Bahasa asing,
walaupun sebagian memiliki penejlasan dari kata-kata tersebut
Pada buku utama terdapat kata yang double atau berulang-ulang yang memiliki arti
yang sama di bandingkan buku pembanding.
PERBANDINGAN BUKU
Kelengkapan materi Materi yang dijelaskan sudah Materi yang dijelaskan sudah
lengkap. lengkap.
Penjelasan yang Penjelasannya pada tiap materi Penjelasan pada setiap judul
disampaikan mudah dipahami materi sulit untuk di pahami
Teori para ahli Terdapat teori yang Terdadapat banyak pendapat
dikemukakan para ahli para ahli tentang materi yang di
jelaskan
Contoh dalam Tidak memberikan contoh Memberikan contoh dalam
kehidupan penelitian dalam kehidupan kehidupan
Ada pertanyaan dan Terdapat pertanyaan dan Tidak terdapat pertanyaan dan
jawaban jawaban, pada setiap bab. jawaban, disetiap bab.
Pendukung penjelasan Menggunakan tabel untuk Menggunakan peta konsep
menyajikan data untuk penyajian
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran dari penulis ( Pengkritik) yaitu pada materi-materi yang terdapat pada buku
pembanding sebaiknya ditambahkan pada buku utama dan akan lebih baik jika referensi yang
digunakan adalah refensi-referensi yang terbaru sehingga kajian dan bahasan yang ada pada
buku lebih muktahir dan terbaru. Sehingga pembaca mendapat suatu wawasan baru yang
diperoleh untuk menghadapi masalah anak-anak didk dalam konteks Filsafat Pendidikan di
suatu sekolah nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Q, (2002). Reorientasi Pendidikan dan Profesi Keguruan. Jakarta : Uhamka Press
Noor Syam,M. (1986). Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pncasila .
Surabaya: Usaha Nasional