DosenPengampu :Dr.DillinarAdlinM.Pd.
DisusunOleh :Kelompok 4
1.Nurmala : 2211141004
JURUSAN SENDRATASIK
Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa
adanya Kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target
pembelajaran yang sesuai. Seiring berkembangnya zaman Kurikulum dalam dunia
pendidikan pun terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing. Dengan penyesuaian tersebut,
diharapkan setiap peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat
kelak.
Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh seorang
pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian, istilah
Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum
dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau
penghargaan.
Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman
bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di mana kurikulum akan
menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar. Sesuai dengan
pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang terencana, maka dalam dunia pendidikan
segala kegiatan siswa dapat diatur dengan sedemikian rupa. Sehingga tujuan
adanya pendidikan dapat tercapai.
Bahkan, bisa dikatakan jika tidak ada kurikulum, maka pembelajaran di sekolah
tidak bisa berjalan dengan baik. Sebab segala sesuatu telah tertuang dalam sebuah
kurikulum. Tentunya dengan berbagai variasi dan adaptasi. Maka tak heran pula
jika seorang pakar bernama Beauchamp (1998) menyatakan bahwa kurikulum
merupakan jantung dari pendidikan.
Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen
penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai
komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya,
sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.
Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan
hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai
komponen kurikulum, seperti berikut ini:
Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum,[4] yaitu:
komponen tujuan
komponen isi/materi
komponen media (sarana dan prasarana)
komponen strategi
komponen proses belajar mengajar.
Sementara, Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum,[5] yaitu:
Objective (tujuan)
Knowledges (isi atau materi)
School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988),[6] Fuaduddin dan Karya (1992),
[7]
serta Nana Sudjana (1991: 21).[8] Walaupun istilah komponen yang dikemukakan
berbeda, namun pada intinya sama yakni:
Tujuan
Isi dan struktur kurikulum
Strategi pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Evaluasi
PENGERTIAN PROFESI
Profesi adalah pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan masuk ke dalam profesi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan
kejuruan tertentu. Profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang
masuk pada apa itu profesi.
Profesi adalah tidak seperti pekerjaan karena tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu. Keahlian ini diperoleh melalui profesionalisasi seperti
latihan, pendidikan, atau sertifikasi, yang dilakukan sebelum menjalani profesi
maupun setelah menjalani macam-macam profesi tersebut.
Untuk lebih memahami tentang apa itu profesi, simak definisi profesi adalah dari
beberapa ahli, dikutip dari buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri,
yaitu:
- Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di
mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat
membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam
bidang profesinya.
- Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik
dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi.
Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu
profesi.
- Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di
mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat
membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam
bidang profesinya.
- Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik
dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi.
Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu
profesi.
- Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana
orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh
melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa
membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai
bidangnya.
- Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi karena pelaku
apa itu profesi umumnya melakukan kegiatannya berdasarkan kode
etik profesi.
Setiap profesi adalah akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti
kemanusiaan, keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup sehingga untuk
menjalankan profesi harus ada izin khusus.Kaum profesional biasanya menjadi
anggota dari suatu apa yang dimaksud dengan profesi.