Anda di halaman 1dari 7

Artikel Telaah Kurikulum

DosenPengampu :Dr.DillinarAdlinM.Pd.

DisusunOleh :Kelompok 4

1.Nurmala : 2211141004

2.Mifta SafitriRokan : 2212141001

3.Azli AnggitaGinting : 2211141014

4.Angelika YesyurunCicilia : 2211141002

5.Petra LediCahyaniMendrofa : 2211141003

6.Putri Amelia Anggraini : 2211141001

KELAS A SENI TARI

PRODI S1 PENDIDIKAN SENI TARI

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PENGERTIAN KURIKULUM

Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa
adanya Kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target
pembelajaran yang sesuai. Seiring berkembangnya zaman Kurikulum dalam dunia
pendidikan pun terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing. Dengan penyesuaian tersebut,
diharapkan setiap peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat
kelak. 

Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran. Termasuk


cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar supaya bisa
mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara
etimologis, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang berarti
pelari, serta “curere” yang berarti tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam
dunia olahraga.

Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh seorang
pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian, istilah
Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum
dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau
penghargaan.

1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution


Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran
menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk
melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang disusun tersebut
berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan parah pengajar di sana.

2. Dr. Nana Sudjana


Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah
karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian kurikulum adalah kumpulan niat
dan harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan yang kemudian
dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.
3. Harold B. Alberty
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang diberikan
kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum ini tak hanya
terbatas pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan juga semua kegiatan di luar
sekolah.

4. Saylor, Alexander, dan Lewis


Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya yang diadakan
dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta didik belajar, baik
belajar di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun ketika berada di luar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003


pasal 1 butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan seperangkat pengaturan dan
rencana mengenai tujuan, isi, dan materi pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman
bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di mana kurikulum akan
menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar. Sesuai dengan
pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang terencana, maka dalam dunia pendidikan
segala kegiatan siswa dapat diatur dengan sedemikian rupa. Sehingga tujuan
adanya pendidikan dapat tercapai.

Bahkan, bisa dikatakan jika tidak ada kurikulum, maka pembelajaran di sekolah
tidak bisa berjalan dengan baik. Sebab segala sesuatu telah tertuang dalam sebuah
kurikulum. Tentunya dengan berbagai variasi dan adaptasi. Maka tak heran pula
jika seorang pakar bernama Beauchamp (1998) menyatakan bahwa kurikulum
merupakan jantung dari pendidikan.

Menurut Soedijarto, kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dan


kegiatan belajar yang direncanakan untuk diatasi oleh siswa dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga
pendidikan yang berwenang. Adapun di Indonesia, dalam UU No.20 tahun 2003
pasal 1 ayat (19), konstitusi menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3)
disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

1. peningkatan iman dan takwa;


2. peningkatan akhlak mulia;
3. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. tuntutan dunia kerja;
7. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8. agama;
9. dinamika perkembangan global; dan
10.persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen
penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai
komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya,
sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.
Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan
hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai
komponen kurikulum, seperti berikut ini:
Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum,[4] yaitu:

 komponen tujuan
 komponen isi/materi
 komponen media (sarana dan prasarana)
 komponen strategi
 komponen proses belajar mengajar.
Sementara, Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum,[5] yaitu:

 Objective (tujuan)
 Knowledges (isi atau materi)
 School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
 Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988),[6] Fuaduddin dan Karya (1992),
[7]
 serta Nana Sudjana (1991: 21).[8] Walaupun istilah komponen yang dikemukakan
berbeda, namun pada intinya sama yakni:

 Tujuan
 Isi dan struktur kurikulum
 Strategi pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
 Evaluasi

PENGERTIAN PROFESI

Profesi adalah pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan masuk ke dalam profesi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan
kejuruan tertentu. Profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang
masuk pada apa itu profesi.

Profesi adalah tidak seperti pekerjaan karena tidak bisa dilakukan oleh
sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu. Keahlian ini diperoleh melalui profesionalisasi seperti
latihan, pendidikan, atau sertifikasi, yang dilakukan sebelum menjalani profesi
maupun setelah menjalani macam-macam profesi tersebut.

Pengertian apa itu profesi menurut ahli

Untuk lebih memahami tentang apa itu profesi, simak definisi profesi adalah dari
beberapa ahli, dikutip dari buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri,
yaitu:

- Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di
mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat
membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam
bidang profesinya.
- Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik
dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi.
Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu
profesi.

- Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana


orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh
melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa
membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai
bidangnya.

- Darmodiharjo dan Sidarta, mendefinisikan apa itu profesi adalah pekerjaan


yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Unsur keahlian inilah yang
membedakan profesi menjadi profesi bersifat umum dan profesi bersifat
luhur.

- Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di
mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat
membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam
bidang profesinya.

- Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik
dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi.
Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu
profesi.
- Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana
orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh
melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa
membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai
bidangnya.

- Darmodiharjo dan Sidarta, mendefinisikan apa itu profesi adalah pekerjaan


yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Unsur keahlian inilah yang
membedakan profesi menjadi profesi bersifat umum dan profesi bersifat
luhur.

Ciri-ciri apa itu profesi


Menurut Isnanto, dikutip dari Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri,
ciri-ciri apa yang dimaksud dengan profesi adalah sebagai berikut:

- Macam-macam profesi memiliki pengetahuan khusus biasanya berupa


keahlian dan keterampilan yang dimiliki dari menjalani pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun.

- Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi karena pelaku
apa itu profesi umumnya melakukan kegiatannya berdasarkan kode
etik profesi.

- Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Setiap pelaku profesi harus


meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

- Ada izin khusus untuk menjalankan apa itu profesi.

Setiap profesi adalah akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti
kemanusiaan, keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup sehingga untuk
menjalankan profesi harus ada izin khusus.Kaum profesional biasanya menjadi
anggota dari suatu apa yang dimaksud dengan profesi.

Kesimpulannya, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang


memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.

Anda mungkin juga menyukai