A. Pendahuluan
Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami
sebelum membahas pengembangan kurikulum.Sebab, dengan pemahaman yang
jelas terhadap kedua konsep tersebut, diharapkan para penanggung jawab
pendidikan, khususnya penanggung jawab pelaksanaan program, mampu
menjalankan misinya dengan sebaik-baiknya.Kurikulum dan pendidikan ibarat
dua mata uang yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Pada hakikatnya manusia sejak lahir mempunyai potensi dasar (fitrah)
yang perlu dikembangkan agar mampu mengabdi pada kehidupan di masa depan.
Untuk itu, upaya sadar dan sadar dapat dilakukan untuk mengaktualisasikan
potensi tersebut guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Pendidikan sebagai usaha dan kegiatan orang dewasa menuju belum dewasa
bertujuan untuk menemukan potensi-potensi tersebut agar menjadi nyata dan
dapat berkembang.
Dengan demikian, pendidikan merupakan alat yang menciptakan
rangsangan agar potensi manusia berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dengan mengembangkan potensi-potensi tersebut maka manusia akan menjadi
manusia yang sesungguhnya.Disini, pendidikan seringkali dipahami sebagai
upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Agar mereka dapat menunaikan
tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berguna bagi negara
dan masyarakat.
Pendidikan dapat terjadi melalui interaksi manusia dengan lingkungannya,
baik fisik maupun sosial.Proses interaktif ini akan berlangsung dan dialami oleh
manusia sepanjang hidupnya.Interaksi manusia dalam lingkungan sosial
memposisikan manusia sebagai makhluk sosial. Secara khusus makhluk hidup
saling membutuhkan, saling bergantung dan saling membutuhkan, termasuk
dalam hal pendidikan.Lebih jauh lagi, manusia sebagai makhluk sosial terikat
pada sistem sosial yang lebih besar. Sistem ini didukung oleh nilai dan norma
yang dimiliki dan diyakini oleh masyarakat terkait.Keterikatan ini mendekatkan
manusia pada nilai-nilai universal.Oleh karena itu, manusia dapat dianggap
sebagai makhluk yang mempunyai kesadaran moral dan agama.
Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang tidak
dapat dipisahkan dari sistem kehidupan sosial yang lebih luas.Artinya sekolah
harus mampu memberikan kontribusi terhadap kehidupan yang lebih baik bagi
masyarakat Indonesia.Dalam pendidikan umum, pelaksanaan pengajaran
diselenggarakan secara bertahap atau pada tingkatan tertentu. Dalam sistem
pendidikan nasional, jenjang pendidikan dibagi menjadi pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.Setiap jenjang mempunyai tujuan
yang disebut tujuan kelembagaan atau institusional goal, yaitu tujuan yang harus
dicapai oleh setiap jenjang lembaga pendidikan umum. Semua organisasi tersebut
bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
B. Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum berkembang seiring dengan berkembangnya teori dan
praktek pendidikan dan juga berubah tergantung pada sekolah pendidikan atau
teori yang diterapkan.Yang perlu dijelaskan dalam teori kurikulum adalah konsep
kurikulum.Ada tiga konsep yang terkait dengan kurikulum: kurikulum sebagai isi,
sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
Konsep pertama, kurikulum adalah isi.Kurikulum dianggap sebagai
rencana kegiatan belajar siswa di sekolah atau serangkaian tujuan yang ingin
dicapai.Kurikulum juga dapat merujuk pada suatu dokumen yang memuat
rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal waktu dan
penilaian.Kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis yang
dihasilkan atas kesepakatan bersama antara penulis kurikulum, pengambil
kebijakan pendidikan, dan masyarakat.Suatu program juga dapat mencakup
wilayah tertentu, sekolah, kabupaten, provinsi, atau seluruh negara.
Konsep kedua memandang kurikulum sebagai suatu sistem, khususnya
sistem kurikulum.Sistem pengajaran merupakan bagian dari sistem sekolah,
sistem pendidikan,bahkan sistem masyarakat. Sistem kurikulum mencakup
struktur staf dan proses kerja tentang bagaimana kurikulum dikembangkan,
diterapkan,dievaluasi, dan disempurnakan. Hasil dari sistem kurikulum adalah
struktur kurikulum dan fungsi sistem kurikulum adalah bagaimana menjaga
kurikulum agar tetap dinamis.
Konsep ketiga, kurikulum sebagai bidang studi, adalah bidang penelitian
kurikulum.Ini adalah bidang studi bagi spesialis kurikulum dan spesialis
pendidikan dan pengajaran.Tujuan kurikulum sebagai suatu bidang studi adalah
untuk mengembangkan pengetahuan tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar
kurikulum.Melalui studi literatur serta berbagai kegiatan penelitian dan
pengalaman, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi program.
Menurut pandangan lama, program pelatihan adalah seperangkat mata
pelajaran yang harus diajarkan oleh guru atau harus dipelajari oleh siswa. Teori
ini sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Di beberapa lingkungan atau hubungan,
perspektif ini masih digunakan sampai sekarang, khususnya kurikulum seperti
“mata pelajaran yang perlu dikuasai”. Disarankan agar program ini:“suatu
program studi, seperti program studi yang tetap dan spesifik, seperti di sekolah
atau universitas, misalnya program diploma”.Banyak orang tua bahkan guru
ketika ditanya tentang program akan memberikan jawaban berdasarkan bidang
studi atau mata pelajaran. Secara lebih spesifik, kurikulum dapat dipahami secara
sederhana sebagai isi pelajaran.
Dalam hal ini al-Shayban yang dikutip oleh Hasan Langgulung
mengatakan:Program belajar adalah kegiatan pengalaman pendidikan, budaya,
sosial, olah raga dan seni yang diberikan oleh sekolah kepada siswa di dalam dan
di luar sekolah untuk membantu mereka berkembang secara menyeluruh dalam
segala aspek dan mengubah perilaku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan.
Mauritz Johnson menentang konsep kurikulum yang sangat luas.Menurut
Johnson, pengalaman hanya akan muncul jika ada interaksi antara siswa dan
lingkungannya. Interaksi seperti itu bukan merupakan masalah kurikulum tetapi
pengajaran.Program hanya menggambarkan atau memperkirakan hasil pengajaran.
Johnson membuat perbedaan yang jelas antara kurikulum dan pengajaran.Segala
sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan,seperti
perencanaan isi,kegiatan belajar mengajar, penilaian, termasuk pengajaran.
Sedangkan program hanya mementingkan hasil belajar yang ingin dicapai siswa.
Menurut Johnson, program ini merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran
yang direncanakan.
Terlepas dari pro dan kontra pandangan Mauritz Johnson, beberapa ahli
memandang program ini sebagai rencana pendidikan atau pengajaran. Salah
satunya adalah Mac Donald.Menurutnya, sistem sekolah terdiri dari empat
subsistem: pengajaran, pembelajaran, pelatihan kejuruan dan kurikulum.
Mengajar adalah suatu kegiatan profesional atau metode terapeutik yang
dilakukan oleh seorang guru. Belajar adalah kegiatan dan usaha siswa dalam
menyikapi kegiatan pendidikan yang diusulkan oleh guru. Serangkaian kegiatan
yang memungkinkan dan melibatkan interaksi belajar mengajar disebut
pembelajaran (instruksional).Kurikulum merupakan suatu rencana yang
dimaksudkan untuk memberi petunjuk atau pedoman selama kegiatan belajar
mengajar.
Kurikulum juga sering dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dan
kurikulum fungsional. Menurut Beauchamp “Kurikulum adalah suatu dokumen
tertulis yang dapat memuat banyak komponen, namun pada hakikatnya
merupakan rencana untuk mendidik siswa ketika mereka terdaftar di sekolah
tertentu.”Beauchamp menekankan bahwa kurikulum adalah suatu proyek
pendidikan atau pedagogi. Implementasi rencana tersebut sudah termasuk dalam
bidang pendidikan. Lebih lanjut Zais menjelaskan bahwa kualitas suatu program
tidak dapat dinilai hanya berdasarkan materi tertulis tetapi harus dievaluasi selama
difungsikan di dalam kelas.Kurikulumnya tidak hanya itu saja rencana pengajaran
tertulis melainkan sesuatu yang berfungsi di dalam kelas, memberikan bimbingan
dan mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana
tertulis merupakan dokumen kurikulum (curriculum document atau inert
curriculum), sedangkan kurikulum yang dilaksanakan di kelas adalah kurikulum
fungsional.(program eksekutif, langsung atau aktif).
Hilda Taba punya pendapat berbeda.Menurutnya, perbedaan kurikulum
dan pengajaran bukan terletak pada pelaksanaannya melainkan pada ruang
lingkupnya. Kurikulum berfokus pada cakupan isi dan tujuan metodologis yang
lebih luas atau lebih umum, sedangkan tugas pengajaran lebih sempit dan spesifik.
Menurut Taba,keduanya membentuk satu kesatuan.Kurikulum terletak pada ujung
yang lain dari tujuan umum atau tujuan jangka panjang, sedangkan pengajaran
terletak pada ujung yang lain, yaitu tujuan yang khusus atau lebih proksimal.
Untuk lebih memahaminya, lihat gambar di bawah ini .
Kurikulum Pengajaran
2. Model yang relevan menggambarkan komponen integrasi yang penting.
Hubungan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Kurikulum Pengajaran
Kurikulum Pengajaran
Pengajaran Kurikulum
4. Model siklus menggambarkan keterkaitan antara kurikulum dan pengajaran yang saling
mempengaruhi. Keputusan kurikulum mendahului keputusan pedagogis. Pada gilirannya,
keputusan pendidikan akan mempengaruhi perbaikan program (setelah evaluasi).
Hubungan antara keduanya dapat digambarkan pada tabel berikut ini:
Kurikulum Pengajaran
Program akademik ini merupakan model yang pertama dan tertua. Sejak
berdirinya sekolah, programnya tetap sama. Walaupun jenis lain telah
berkembang, namun pada umumnya sekolah tidak bisa meninggalkan jenis ini. .
Oleh karena itu sangat praktis, mudah disusun dan mudah dipadukan dengan jenis
lainnya.
Religi
Sosial Ekonomi
Pendidik
Tujuan
Lingkungan Pendidikan Isi Hasil Pendidikan
Proses
Evaluasi
Peserta didik
Politik Budaya
Alam
H. Penutup
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Teori adalah sekumpulan pernyataan yang saling berkaitan yang disusun
untuk memberikan makna fungsional pada rangkaian peristiwa. Ruang
lingkup teori kurikulum meliputi:
2. Konsep kurikulum, identifikasi kurikulum, pengembangan kurikulum, desain
kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulum.
3. Teori Kurikulum adalah seperangkat pernyataan yang memberi makna pada
kurikulum, makna ini muncul sebagai pedoman dalam penyusunan,
penggunaan, dan evaluasi kurikulum. Teori Kurikulum mempelajari literatur
yang berkaitan dengan permasalahan yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan, penggunaan, perencanaan, pengembangan, dan evaluasi
kurikulum.
4. Ada tiga konsep kurikulum, yaitu: kurikulum sebagai isi, sistem dan bidang
kajian. a).Merupakan suatu zat, khususnya:Rencana kegiatan belajar seorang
siswa di sekolah atau serangkaian tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum juga
dapat merujuk pada suatu dokumen yang memuat rumusan tujuan, bahan ajar,
kegiatan belajar mengajar, jadwal waktu dan penilaian. Kurikulum juga dapat
digambarkan sebagai dokumen tertulis yang dihasilkan atas kesepakatan
bersama antara penulis kurikulum, pengambil kebijakan pendidikan, dan
masyarakat. Suatu program juga dapat mencakup wilayah tertentu, sekolah,
kabupaten, provinsi atau seluruh negara. b). Sebagai suatu sistem, artinya
sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem sekolah, sistem pendidikan,
bahkan sistem masyarakat. Sistem kurikulum mencakup struktur staf dan
proses kerja tentang bagaimana kurikulum dikembangkan, diterapkan,
dievaluasi, dan disempurnakan. Outcome sistem kurikulum merupakan
komponen-komponen kurikulum dan fungsi sistem kurikulum adalah
bagaimana menjaga kurikulum agar bersifat dinamis. c). Sebagai wilayah
penelitian lapangan. Ini adalah bidang studi bagi spesialis kurikulum dan
spesialis pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai suatu bidang
studi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang kurikulum dan
sistem kurikulum.Kurikulum adalah seperangkat aturan yang harus diikuti,
dialami, dilakukan siswa, dan pengetahuannya di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau guru untuk mencapai jenjang (diploma) tertentu.
Kurikulum juga merupakan rencana pendidikan, petunjuk dan pedoman
mengenai jenis, ruang lingkup dan urutan isi serta proses pendidikan.
5. Empat jenis model konsep program adalah: kurikulum akademik, humanik,
rekonstruksisosial dan teknologik.
6. Evaluasi program harus mencakup tiga unsur: keluaran, hasil dan dampak.
Produk tersebut dinyatakan dalam bentuk hasil belajar yang dilakukan siswa.
Efek adalah perubahan perilaku pada tingkat yang lebih tinggi.Dampak
merupakan pengaruh program terhadap perkembangan lembaga pendidikan
dan masyarakat.
Daftar P u s t a k a
Ahid, Nur. Konsep Pendidikan Islam dalam Keluarga. Tesis, Yogyakarta: IAIN Sunan
KalijagaYogyakarta, 1993.
Alberty, Harold B and Elsie J. AlBerty. Reorganizing the High School Curriculum, 3rd
ed. t.tp.:The Macmllan Company, 1952.
Azia, Robert S. Curriculum Principes and Foundation. t.tp.: Harper & Row Publisher,
1976. Azra, Azzumardi. Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu,
1998.
Beauchamp, George A. Curriculum Theory. Wilmette, Illinois: The KAGG Press, 1975
Brubacher, John S. Modern Philosophies of Education, 4th ed. t.tp.: Tata McGraw Hill
Publishing
Company, 1978.
Carter V. Good. Dictionary of Education. t.tp.: McGraw-Hill a Book Company, 1959.
Doll, Ronald C. Curriculum Improvement : Decision Making and Process. Boston:
Allyn andBacon, Inc., 1974.
Franklin, Babbit. The Curriculum. Boston: Hounghton Mifflin,
1918. Hamalik, Oema. Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Mandar Maju, 1991.
Johnson, Mauritz. Intentionality in Education. New York: Center for Curriculum
Research andServices, 1977.
Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologik dan Pendidikan.
Jakarta:Pustaka al-Husna, 1989.
Langrand, Paul. An Introduction to Life Long Education, ter. Jakarta: Gunung Agung,
1981.Lavy, Arief. Planing the School Curriculum, ter. Bandung: Bharata Karya Aksara,
1983.
MacDonald, James B. Educational Models for Instruction. Washington DC: The
Association forSupervision and Curriculum Development, 1965.
Nasution, S. Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemmars, 1982.
Neil, John D. Curriculum A Comprehensive Introduction. A Division of Scott
Foresman andCompany, 1980.
Popham, W. James and Eva L. Baker . Estabilishing Instructional Goals, ter. Yogyakarta:
Kanisius,1984.
Sukmadanata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
RemajaRosdakarya, 2000.
Syarif, A. Hamid. Pengembangan Kurikulum. Surabaya: Bina Ilmu, 1996.
Taba, Hilda, Curriculum Development: Theory and Practices. New York: Harcourt, Brace and
World,Inc., 1962.
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Armas
Duta Jaya, 1990.
Webster, Webster’s New Dictionary of American Language . t.tp.: The World Publisshing
Company,1964.
Webster. Webster’s New International Dictionary. t.tp.: GG Merriam Company, 1953