Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ilham Mirdad

Kelas : Pgsd Penjas 3B


Absen : 30/1905459

Tugas 1 mata kuliah kurikulum dan pembelajaran

1. Pengertian kurikulum menurut para ahli (5)


Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005). Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh
para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya
adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan
peserta didik. 
Crow and Crow. Kurikulum ialah suatu rancangan dalam pengajaran yang
tersusun secara sistematis untuk menyelesaikan program dalam memperoleh ijazah.
Drs. Cece Wijaya, dkk. Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni
meliputi keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.
Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan. Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
Harsono (2005). Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan
pendidikan yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan
pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari institusi
pendidikan nasional.
 Hamid Hasan (1988). Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4
sudut yakni : (1) kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian ; (2) sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat
atau media, dan waktu pembelajaran ; (3) sebagai suatu kegiatan, merupakan
pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek
pembelajaran ; (4) sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu
kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.
Jadi kurikulum merupakan suatu rancangan atau seperangkat pengaturan yang
memberikan arahan terhadap suatu proses pembelajaran, kurikulum ini juga bisa
berbentuk rpp atau silabus.
2. Pengertian pembelajaran menurut para ahli (5)
Menurut Munif Chatib Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah,
antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
Menurut Warsita Pembelajaran merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik
belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.

Menurut Knowles Pembelajaran merupakan cara pengorganisasian peserta didik


untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20


Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Slavin Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku


individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Menurut Woolfolk Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara


relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.

Jadi kesimpulannya pembelajaran merupakan suatu proses dimana anak akan


memperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan dan wawasan, yang diberikan ole tenaga
pendidik. Kurikulum dan pembelajaran mempunyai keterkaitan satu sama lain. Karena
dalam proses pembelajaran pasti diatur oleh kurikulum. Kurikulum sendiri bias
berdasarkan silabus atau rpp merupakan seperangkat pengaturan untuk melaksanakan
pembelajaran. Setelah kurikulum tersedia dan sudah dipahami. Selanjutnya akan
diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu interaksi antara guru dengan muridnya.
3. Pengertian pembelajaran penjas menurut para ali (5)

Menurut Firmansyah (2009:04), pendidikan jasmani adalah proses pendidikan


yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui
aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya.

Menurut Winarno (2006:33), pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari


proses pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai
media atau alat untuk mencapai tujuan, pendidikan jasmani bertujuan untuk
mengembangkan individu secara organis, neuromusculer, intelektual, dan emosional.

Menurut Rosdiani (2013:23), pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang


memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neumuskuler, perseptual,
kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. 

Menurut Mulyanto (2014:34 ), pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk


bergerak,dan belajar melalui gerak. Ciri dari pendidikan jasmani adalah belajar melalui
pengalaman gerak untuk mencapai tujuan pengajaran melalui pelaksanaan, aktivitas
jasmani, bermain dan olahraga.

Menurut Sukintaka (2000:2), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan


merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan
mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat
dengan wahana aktivitas jasmani. 
Tugas 2

1. Pengertian kbk, ktsp dan kurtilas

Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan


tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemeberdayaan sumber daya pendidikan( Depdiknas 2002).  KBK
merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu.
Kurikulum KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) sendiri merupakan
sebuah  kurikulum   operasional  pendidikan  yang disusun oleh  dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan  oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008
dengan mengacu pada Standar Isi (SI) danStandar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006,
serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu Kurikulum Tahun
2013, di mana kurikulum ini lebih mirip dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran. Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum
Berbasis Kompetensi, akan tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum
dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan yang mereka miliki.

Jadi dapat kesimpulan bahwa kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum tingkat


satuan pendidikan dan kurikulum 2013. Banyak sekali perbedaan yang ada dalam
kurikulum mulai dari proses pembelajarannya,    Standar kompetensi lulusan (SKL)
diturunkan dari kebutuhan. Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan
melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan pengetahuan (kognitif), pembentuk sikap (afektif),
dan pembentuk keterampilan (psikomotorik). Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi
yang ingin dicapai.Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)[13].
2. Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan dari keseluruhan satuan, jenis dan
kegiatan pendidikan, baik pada jalur pendidikan formal, informal dan nonformal dalam
konteks pembangunan nasional. Tujuan pendidikan nasional indonesia adalah untuk
“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Bab II Pasal 3 UU RI
No. 20 Tahun 2003).
Tujuan Institusional / Lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau
lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan
pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh karena
itu, setiap sekolah atau lembaga pendidikan memiliki tujuan institusionalnya sendiri –
sendiri. Tidak seperti tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat
kongkrit. Tujuan institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga
pendidikan.
Tujuan Kulikuler
Tujuan kulikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi.
Tujuan ini dapat dilihat dari GBPP (Garis – garis Besar Program Pembelajaran) setiap
bidang studi. Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga
kumulasi dari setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan istitusional.
Artinya, semua tujuan kulikuler yang ada pada suatu lembaga pendidikan diarahkan
untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan.
Tujuan Instruksional / Tujuan Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini seringkali dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu:
Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Umum

Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih


umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan
instruksional umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang
studi yang ada di dalam GBPP.
Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Khusus
Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional
umum. Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional
umum tersebut dapat lebih dispesifikasikan dan mudah diukur tingkat
ketercapaiannya.

3. Prinsip relevansi, prinsip relevansi, prinsip fleksibilitas, prinsip kontinuitas, prinsip


efisiensi.
 
Herry Hernawan dkk (2002)  Prinsip relevansi kurikulum merupakan rel-nya
pendidikan untuk membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
masyarakat serta membekali siswa baik dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan
sesuai dengan tuntunan dan harapan masyarakat oleh sebab itu pengalaman-pengalaman
belajar yang disusun dalam kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Prinsip fleksibilitas berarti suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku), terutama dalam
hal pelaksanaannya. Pada dasarnya, kurikulum didesain untuk mencapai suatu tujuan
tertentu sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Meskipun demikian, dalam
proses pegembangan kurikulumnya harus fleksibel. Didalam kurikulum harus terdapat
suatu sistem tertentu yang dapat memberikan alternative dalam mencapai tujuannya.
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat
luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik Prinsip fleksibilitas
memiliki dua sisi: Flexible dalam memilih program pendidikan serta fleksibilitas dalam
mengembangkan program pengajaran. 

Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat


mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

4. Ide/gagasan kurikulum
Mempunyai kedudukan dalam pengembangan kurikulum yang mempunyai
sifat dinamis, artinya akan selalu beruba mengikuti perkembangan zaman, minat dan
kebutuhan peserta didik.
Program kurikulum
Yaitu kurikulum yang memiliki beberapa komponen pokok, yaitu tujuan yang
ingin dicapai, isi atau materi kurikulum itu sendiri, strategi pembelajaran yang ada
direncanakan.
Silabus
Yaitu digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan system penilaian.
Evaluasi Kurikulum
Mempunyai kedudukan dimana kurikulum nantinya harus bisa menjadi tolak
ukur penilaian akhir proses pembelajaran anak, apaka suda baik atau belum.

Tugas 3 kurikulum dan pembelajaran


1. 13 karakter Sd
1) Religius
Sikap dan perilaku yang patu dalam melaksanakan ajaran agama yang di
anutnya, toleran dan menghargai terhadap atau cara orang lain beribadah
maupun berdoa yang di anutnya, bidup bersaabat saling tolong menolong
walaupun berbeda agama.
2) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan maupun perbuatan.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai sesama walaupun mempunyai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda-
beda dalam anak.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan
5) Demokratis
Cara berfikir,sikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
6) Semangat kebangsaan
Dimana seorang anak sd itu harus sejak dini ditanamkan mempunyai
semangat seperti para pahlawan yang telah gugur. Seingga anak dalam
berfikir, bertindak menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi.
7) Cinta tanah air
Sejak dini kita harus tanamkan kepada si anak agar mencintai tanah airnya
atau Indonesia. Karena seiring dengan berjalannya waktu budaya barat yang
masuk ke Indonesia mengakibatkan anak kurang berwawasan tentang
Indonesia,oleh karena itu kita sebagai tenaga pendidik harus menanamkan
jiwa tanah air agar mampu membentengi pengaruh dari budaya barat.
8) Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetaui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar
9) Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang
lain.
10) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan pengetahuan dan wawasan.
11) Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki lingkungan atau kerusakan alam yang sudah terjadi.
12) Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat dan mengakui serta mengormati keberhasilan orang
lain

13) Tanggung jawab


Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugad dan kewajibannya,
yang seharusnya dilakukan, terhadap tuhan yang maha esa diri
sendiri,masyarakat, lingkungan, Negara.

2. Terjemahan program penjas berkualitas


Jauh lebih sederhana lagi, sekumpulan aktivitas yang dinikmati anak-anak selama 30
menit atau lebi dalam beberapa kali seminggu. Kualitas program fisik pendidikan
jasmani memiliki tujuan yang pasti, memiliki tujuan jaangka panjang dan sesuai
dengan perkembangan dan instruksional: untuk anak-anak hal itu membuat perbedaan
berlangsung lama setelah sekolah dasar (Graham,et.al,2007)

3. Pengertian penjas menurut para ahli


Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan tentang Penjas
sebagai berikut : Penjasorkes merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani,
keterampilan gerak, keteram
pilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas
jasmani, olahraga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan menurut beberapa ahli seperti Rusli Lutan (2000: 1) Penjas merupakan
wahana dan alat untuk membina anak agar kelak mereka mampu membuat keputusan
terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup.
Menurut Subagiyo dkk (2008: 18) pendidikan jasmani adalah latihan jasmani
yang dimanfaatkan, dikembangkan, dan didayagunakan dalam pendidikan.
Jesse Feiring Williams (1999; dalam Freeman, 2001) Pendidikan jasmani menurut
Jesse adalah aktivtas fisik manusia yang telah dipilih dan dilakukan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
Siedentop (1991) Seorang pajar pendidikan jasmani dari Amerika Serikat,
mengatakan bahwa dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai
model “pendidikan melalui aktivitas jasmani”, yang berkembang sebagai akibat dari
merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 ini dan menekankan
pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan
sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa; “pendidikan jasmani adalah pendidikan
dari, tentang, dan melalui aktivitas jasmani”.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
jasmani adalah usaha sadar yang dilakukan guru untuk 9 mengembangkan dan
meningkatkan kebugaran jasmani, kemampuan motorik, kemampuan berpikir dan
sikap positif melalui berbagai bentuk aktivitas permainan, olahraga, dan pendidikan
kesehatan sehingga anak dapat menjalani pola hidup sehat sepanjang hayatnya.

Tugas 4 kurikulum dan pembelajaran

1. Pengertian model orientasi model kurikulum :

Pendidikan gerak (movement education) menekankan pendidikan lewat gerak


yang mula-mula dikem- bangkan oleh Rudolph Laban di Inggris. Laban mengembangkan
konsep-konsep gerak yang berkaitan dengan ruang dan waktu sebagai bahan untuk
pengembangan gerak-gerak tari. Aliran Laban akhirnya dibawa ke Amerika Serikat dan
diadopsi sebagai program pendidikan jasmani.Lewat pendidikan gerak, keterampilan
gerak anak dikembangkan melalui pelaksanaan yang bervariasi, dikaitkan dengan ruang,
waktu, arah serta tingkat ketinggian di mana gerakan dilakukan. Di sini tidak ada istilah
benar atau salah. Anak-anak akan lebih menguasai pergerakan tubuhnya disertai
pengertiannya.

Pendidikan olahraga ada kesalahpahaman bahwa pendidikan jasmani sama


dengan pendidikan olahraga. Keduanya berbeda, pendidikan jasmani lebih menekankan
pada pengembangan keterampilan motorik dasar dan memperkaya perbendaharaan gerak.
Pendidikan olahraga menekankan pada pembinaan keterampilan berolahraga dan
menghayati nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan berlatih dan bertanding. Semua anak
dibekali pengalaman nyata untuk berperan dalam pembinaan olahraga, seperti wasit,
atlet, atau pelatih. Dalam arti itulah pendidikan olahraga di Amerika Serikat, misalnya,
menyandang misi kependidikan yang lengkap.

Pendidikan perkembangan model pendidikan perkembangan memfokuskan tujuan


pendidikannya pada aktualisasi diri, yang menekankan pertumbuhan pribadi dari setiap
anak. Kurikulumnya dikembangkan berdasarkan tingkat perkembangan anak, yang
berusaha menyeimbangkan penekanan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.Pendidikan jasmani yang berorientasi pada developmental education
mengarahkan kegiatan anak melalui pemenuhan kebutuhan keterampilan pada diri anak.
Disesuaikan dengan tahap perkembangan fisik dan mentalnya, setiap kelompok anak
diarahkan pada keterampilan gerak yang dibutuhkan anak.

Pendidikan petualangan (Adventure education) dikembangkan atas dasar


kebutuhan untuk mengatasi tekanan-tekanan hidup yang semakin berat. Programnya
berisi kegiatan yang menantang di alam bebas dan disesuaikan dengan kebutuhan para
remaja untuk bertualang mengatasi resiko dan perjuangan melawan tantangan alam.
Mendaki gunung, menyusuri sungai, berkemah, memanjat tebing, dan variasi lain di alam
terbuka merupakan contoh program pendidikan petualangan.

Pendidikan kebugaran sekolah memang bisa menekankan orientasinya pada


pengembangan kebugaran murid-muridnya. Program pendidikan jasmani seperti itu
mengarahkan anak supaya aktif berlatih di sekolah dan di luar sekolah untuk hidup sehat
dan memiliki kemampuan fisik yang baik. Pelaksanaan senam kebugaran jasmani (SKJ)
merupakan contoh dari program pendidikan kebugaran. Persoalannya adalah mungkin
frekuensi dan isi latihannya perlu ditingkatkan, karena hanya bersandar pada SKJ yang
ada sekarang ini, unsur kekuatan, kelentukan, serta power anak tidak akan berkembang
maksimal.

Kinesiological Studies model studi kinesiologi pada hakikatnya hampir sama


dengan model pendidikan gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan
gerak untuk mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi latihan,
biomekanika, dan kinesiologi). Karena itu, model inipun disebut juga sebagai pendidikan
disiplin keilmuan olahraga.
Tugas 5 kurikulum dan pembelajaran

1. Sekenario pembelajaran penjas menggunakan minimal 2 karakter dalam sebuah


situasi pemb. Penjas dan deskripsikan.
Menanamkan sikap religious,respect, tanggung jawab dan jujur
 Dalam menanamkan sikap religious dalam pembelajaran penjas yang pertama
pasti kita harus berdoa terlebih dahulu, dengan itu kita mampu memberikan anak
tentang kebiasaan sebelum mengawali kegiatan atau aktivitas lainnya harus
diawali dengan berdoa.
 Selanjutanya menanamkan nilai respect dalam pembelajaran penjas kepada anak.
Yang pertama memberikan arahan agar menghormati atau hormat pada aturan
main, kedua ada hormat atau menghargai lawan dan pelatih. Dimana setlah kita
menanamkan jiwa respect kepada anak, yang kita harapkan anak juga respect
terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.
 Setelah menanamkan jiwa respect, selanjutnya ada menanamkan karakter penjas
kepada anak untuk memiliki jiwa yang bertanggung jawab. Contohnya
bertanggung jawab ketika di berikan tugas untuk menyelesaikan pergerakan bola
voli, anak tersebut harus bisa melakukan dan berusaa dengan berlatih , disitulah
anak tersebut belajar tanggung jawab
 Yang terakhir kita harus tanamkan sikap jujur, contohnya kita menyuruh keliling
lapangan 3 kali, nah ketika itu kita harus melihat anak tersebut benar jujur
melakukannya 3 kali atau hanya 2 kali, nantinya jika dia tidak jujur kita beri
arahan dan kita bina agar dia mampu menanamkan sikap jujur dan tidak
melakukan kecurangan.
Tugas 6 kurikulum dan pembelajaran

1. Observasi ke sd terdekat cari tau tentang visi misi dan proker


 Visi dan Misi SD N 1 Penaruban

Visi
“Maju Prestasi Bekal IPTEK dan IMTAQ”

 Misi
1. Penerapan pembelajaran dan bimbingan secara efektif;
2. Pembiasaan peserta didik untuk melaksanakan ajaran agama dengan
benar;
3. Mengembangkan potensi peserta didik;
4. Penerapan disiplin warga sekolah;
5. Memotivasi peserta didik untuk berprestasi;
6. Menumbuhkembangkan semangat rasa cinta tanah bangsa dan negara;
7. Mengembangkan jiwa seni dan budaya serta kesetiakawanan;
8. Menumbuhkembangkan rasa cinta kebersihan, keindahan, keamanan,
kesehatan dan kekeluargaan.

 Tujuan
1. Terwujudnya pembelajaran secara efektif agar setiap peserta didik
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
2. Tercapainya peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minat secara
optimal.
3. Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif dengan melibatkan seluruh
warga sekola dan komite
4. Tercapainya ajaran agama dan budaya agar membentuk kearifan peserta didik
dalam bertindak.

Program kerja :
 Programnya yang sudah direncanakan yaitu sosialisasi tentang bagaimana cara
menggosok gigi, sasarannya yang dituju itu para wali murid agar mampu
memberikan contoh atau mengajari anaknya menggosok gigi
 Adanya perbaikan kelas dan perpustakaan
 Adanya program setiap hari kamis melakukan tatap muka, dengan dibatasi jumlah
siswanya secara bergantian dan menggunakan protocol kesehatan

Anda mungkin juga menyukai