Anda di halaman 1dari 3

KKN Tematik Rekognisi (Lima Bulan Bersama Kampus Mengajar

Angkatan 2 Di SMPN 3 Jatigede)

Dalam situasi pandemi covid 19 yang sangat mempengaruhi dan menghambat


dari semua bidang, serta pembatasaan aktivitas untuk mencegah penularan terjadi
semakin pesat. Oleh karena itu Pemerintah khususnya yang menangani di bidang
pendidikan yaitu KEMENDIKBUD yang mempunyai ide dan inovasi pembelajaran
dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang lebih baik. Program Kampus Mengajar
merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemendikbud) dan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
Kementerian Keuangan yang menjadi program lanjutan Kampus Mengajar Perintis dan
Kampus Mengajar Angkatan 1 yang menjadi wadah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia. Atas kondisi tersebut Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyusun Program Kampus
mengajar yakni merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri
melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Di program kampus mengajar,
mahasiswa akan ditempatkan di 3.400 Sekolah Dasar dan 375 Sekolah Menengah
Pertama di seluruh Indonesia dan membantu peningkatan literasi dan numerasi di sekolah
tersebut. Sekolah yang menajdi sasaran Kampus Mengajar Angkatan 2 adalah SMP
Negeri 3 Jatigede Sumedang yang terletak di perbatasan anatara Kabupaten Sumedang
dan Kabupaten Majalengka.
Dimulai dari persiapan atau rencana dan pelaksanaan program kegiatan yang
dilakukan pada kampus mengajar di SMP N 3 Jatigede, untuk pembelajaran pada saat
awal penerjunan di bulan agustus sampai dengan september pertengahan dengan adanya
pandemi covid 19 ini yang belum melaksanakan pembelajaran tatap muka dan melakukan
pembelajaran daring via whatsapp dengan memberikan tugas dan video penjelasan materi
dengan mengambil di youtube. Dengan kekurangan hal itu kami membuat agenda pada
saat itu dengan tema rumah belajar, jadi kontrakan yang kami tempati dengan membuka
pintu rumah belajar bagi anak-anak yang dekat kontrakan untuk belajar bersama dan
membantu serta mendiagnosa siswa terhadap pembelajaran daring yang diberikan. Dan
ternyata banyak siswa yang tidak paham akan tugas dan materi yang diberikan, oleh
karena itu kami membantu dan mengajar siswa yang datang ke kontrakan pada saat itu.
Selanjutnya kami juga melakukan kunjungan kerumah siswa yang berada jauh dari SMP
dan benar-benar tidak ada sinyal untuk pembelajaran, oleh karena itu sesekali kita
bermain sambil belajar. Jadi kita bisa memberikan materi dan siswa juga senang
mengikutinya. Pada hal selanjutnya di pertengahan bulan september dilakukannya
pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa yang diperbolehkan adalah 50% didalam
kelas dan menerapkan protokol kesehatan. Pada hal tersebut kami mengajar dan menitik
beratkan pada kelas 8 dan penguatan tentang literasi dan numerasi yang akan di hadapi
pada awal bulan oktober yaitu ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer)
Selanjutnya untuk adaptasi tkehnologi, seperti yang kami liat dan merasakan
banyak guru yang tidak terlalu menguasai tekhnologi. Oleh karena itu kami langsung
diminta untuk mengajari membuat video pembelajaran yang biasanya hanya mengambil
dari youtube, dan kali ini meraka sangat ingin sekali belajar membuat sendiri.
Ketertinggalan tekhnologi dikarenakan kurangnya sinyal dan guru yang sudah lanjut usia
yang menyebabkan keterbatasan. Akan tetapi hal tersebut merupakan sebuah tantangan
dimana kami harus bisa mengubah keadaan tersebut. Kami mengadakan workshop yang
pada intinya adalah penilaian akhir semester berbasis android hal tersebut sudah
teralisasikan pada akhir semester kemarin pada desember awal.
Dan yang terakhir kita membantu pada bagian administrasi yang pertama kita
dibantu dalam membuat rpp seperti bahasa indonesia contohnya, membantu pembuatan
daftar hadir guru, membantu memperbaiki silabus, membantu membuat bahan ajar,
membantu program semester.
Selama menjalankan program Kampus Mengajar Angakatan 2 dengan wkatu
kurang lebih 5 bulan, mahasiswa telah berhasil menjalankan beberpaa rencana kegiatan
meliputi kegiatan mengajar, adaptasi teknologi, administrasi serta peningkatan literasi
dan numerasi. Meskipun masih terdpaat tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan
tetapi rencana kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan
Kampus Mengajar Angkatan 2. Mahasiswa dapat membantu pembelajaran di masa
pandemi, mengembangkan wawasan, karakter dan softskill mahasiswa dalam berinovasi
dan berkolaborasi dengan guru di SMP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan
meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam
pembangunan nasional.

Anda mungkin juga menyukai