Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL


A. Persiapan

Sebelum ditugaskan di SD penempatan, seluruh mahasiswa Progam Kampus


Mengajar melakukan serangkaian persiapan yang bertujuan agar mahasiswa
memiliki bekal ilmu dan wawasan yang memadai. Harapannya, agar mahasiswa
dapat secara maksimal dalam berkontribusi dan berkolaborasi dengan sekolah
untuk mewujudkan visi misi sekolah dan tujuan pendidikan. Adapun serangkaian
persiapan meliputi pembekalan, penerjunan, observasi sekolah dan perancangan
progam kerja.

1. Pembekalan

Pembekalan mahasiswa progam Kampus Mengajar dilaksanakan pada


tanggal 15-21 Maret 2021 secara dalam jaringan (daring) melalui platform
“Zoom” yang terintegrasi dengan youtube channel Ditjen Dikti. Pembicara
dalam pembekalan ini dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman dalam dunia pendidikan. Selain itu,
mahasiswa Progam Kampus Mengajar juga diminta untuk meresume setiap
sesi materi sebagai bukti kehadiran pembekalan dan megerjakan assesment
sebagai peguatan. Adapun materi-materi yang terdapat dalam pembekalan
adalah :

a) Program Kampus Mengajar.


b) Pedagogi Sekolah Dasar.
c) Konsep Pembelajaran Jarak Jauh.
d) Strategi Kreatif Belajar Luring dan Daring.
e) Pembelajaran Literasi dan Numerasi.
f) Aplikasi Assesmen dalam Pembelajaran.
g) Etika dan Komunikasi.
h) Mahasiswa sebagai Duta Perubahan Perilaku di Masa Pandemi.
i) Aplikasi MBKM dan Monev Kampus Mengajar.
j) Profil Pelajar Pancasila.
k) Prinsip Perlindungan Anak (Child Protection)

2. Penerjunan

Dalam proses penerjunan, mahasiwa Progam Kampus Mengajar akan


dibimbing dan diarahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
dapat diketahui melalui aplikasi MBKM. Sebelum terjun ke SD
Laboratorium UN PGRI Kediri, mahasiswa akan berkomunikasi terlebih
dahulu dengan DPL yang kemudian mahasiswa memohon izin ke Dinas
Pendidikan Kota Kediri agar dapat menerbitkan surat tugas atas
dilaksanakannya progam Kampus Mengajar di SD Laboratorium UN PGRI
Kediri. Adapun alur perizinan yang kami lakukan sebelum penerjunan
adalah :

a) Mahasiswa akan mendapatkan surat tugas dari kemendikbud untuk


diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Kediri. Selain itu, mahasiswa
Kampus Mengajar diarahkan agar meminta surat tugas melaksanakan
Progam Kampus Mengajar di SD penempatan dari perguruan tinggi
masing-masing.
b) Mahasiswa melakukan lapor diri dan meminta izin ke Dinas Pendidikan
Kota Kediri dengan melampirkan surat tugas dari Kemendikbud dan
perguruan tinggi masing-masing. Lapor diri ini ditujukan agar Dinas
Pendidikan dapat menerbitkan surat tugas yang akan diberikan ke SD
Laboratorium UN PGRI Kediri serta dapat membantu mengintegrasikan
mahasiswa Progam Kampus Mengajar dan Pihak Sekolah.
c) Mahasiswa melakukan lapor diri dengan pihak sekolah dan melakukan
koordinasi awal. Adapun masa penugasan mahasiswa Progam Kampus
Mengajar adalah 21 Maret – 25 Juni 2021.
3. Observasi

Setelah melakukan lapor diri pada pihak sekolah, mahasiswa melakukan


observasi sekolah pada minggu pertama yakni pada tanggal 22 – 25 Maret
2021. Metode yang kami gunakan dalam melakukan observasi adalah
dengan cara melakukan pengamatan, wawancara dan diskusi. Observasi
sekolah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menganalisis hal apa yang
menjadi kebutuhan sekolah dan dapat membantu sekolah dalam mencapai
visi misi sekolah. Dengan adanya observasi sekolah ini, mahasiswa
diharapkan dapat merancang progam kerja yang sesuai dan tepat sasaran.

Hasil obervasi sekolah ini adalah SD Laboratorium UN PGRI Kediri


merupakan salah satu sekolah dasar swasta di kota Kediri dengan
sistem pembelajaran fullday school. Sekolah ini termasuk sekolah yang
baru, karena saat ini masih memiliki 5 jenjang kelas dan setiap
jenjangnya memiliki satu rombel. Jumlah siswa keseluruhan di sekolah
ini 61 siswa. SD Laboratorium UN PGRI Kediri memiliki akreditasi “C”.
Hal ini dikarenakan sekolah tersebut belum memiliki lulusan dan akreditasi
itu dilaksanakan pada tahun ketiga dengan jumlah siswa yang masih minim.
Fasilitas yang terdapat di SD Laboratorium UN PGRI Kediri sudah cukup
memadai. Terdapat ruang kelas yang nyaman, ruang kantor, ruang
laboratorium komputer, perpustakaan, UKS, kantin, kamar mandi,
mushola dan kolam renang mini. Selain hal itu, tersedianya WiFi yang
mendukung guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam
jaringan. Menurut Bapak Muniib selaku Kepala Sekolah di SD Laboratorium
UN PGRI Kediri, sebagian besar orangtua dari siswa di SD ini sudah sadar
akan pentingnya pendidikan, sehingga orangtua mendukung segala
kebijakan dan peraturan yang diterapkan oleh SD Laboratorium UN PGRI
Kediri. Berikut ini informasi terkait kegiatan pembelajaran dan administrasi
yang ada di SD Laboratorium UN PGRI Kediri
a) Dalam aspek pembelajaran, Proses pembelajaran selama pandemi di
SD Laboratorium dilakukan secara dalam jaringan (daring), seperti
video conference, youtube dan lain sebagainya. Pada jenjang kelas
yang siswanya lebih dari 6 anak, maka guru membagi
pembelajaran video conference menjadi dua sesi. Dalam hal ini,
terdapat beberapa siswa yang membutuhkan pendampingan saat
pembelajaran daring. Oleh sebab itu, guru melakukan kegiatan home
visit ke rumah siswa yang bersangkutan. Selain hal itu, kegiatan home
visit juga dilaksanakan setiap tengah semester sebagai evaluasi dan
pelaporan guru kepada orangtua baik dari perkembangan akademik
maupun nonakademik. Pada tanggal 19 April Dinas Pendidikan Kota
Kediri menunjuk SD Laboratorium UN PGRI Kediri sebagai salah satu
SD uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pembelajaran Tatap
Muka dilaksanakan mulai tanggal 26 April 2021. Oleh sebab itu, hingga
saat ini, SD Laboratorium UN PGRI Kediri telah menerapkan
pembelajaran tatap muka dengan ketentuan SOP dari Dinas Pendidikan
Kota dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan
sekolah.
b) Dalam aspek adaptasi teknologi, SD Laboratorium UN PGRI Kediri
menggunakan media pembelajaran seperti zoom, google meet, video
pembelajaran, dan penugasan. Namun masih kurang dalam
mengeksplorasi dan menerapkan media pembelajaran yanglain
c) Administrasi di SD Laboratorium UN PGRI Kediri sudah baik dan
terstruktur dengan rapi, hal yang perlu dikembangkan lagi adalah pada
administrasi kelasnya. Administrasi kelas yang dimaksudkan seperti
presensi, pengaturan jam pembelajaran pada siswa, membantu persiapan
guru sebelum mengajar yang meliputi bahan ajar dan perangkat
pembelajaran.

4. Perencanaan Progam
Setelah melakukan observasi, mahasiswa Progam Kampus Mengajar
mengajukan beberapa progam kerja sebagai berikut :

a) Mengajar
Dalam aspek mengajar, kami memiliki progam klinik pendidikan
yang meliputi pemberian ice breaking edukasi, pendampingan bagi
siswa yang memiliki masalah dalam proses belajar, dan pembuatan
prakarya tentang pancasila.
b) Adaptasi Teknologi
Dalam aspek membantu adaptasi teknologi, kami memiliki progam
kerja :
1) Sosialisasi dan praktik membuat media pembelajaran “Quizizz”
untuk guru-guru SD Laboratorium UN PGRI Kediri.
2) Pembuatan video pembelajaran melalui Quizizz dan Powton untuk
siswa-siswi SD Laboratorium UN PGRI Kediri
3) Membantu sekolah dalam mengelola akun Youtube Channel SD
Laboratorium UN PGRI Kediri.
c) Administrasi Sekolah

Dalam aspek administrasi sekolah, kami memiliki progam kerja


sebagai berikut :

1. Membantu persiapan sekolah dalam Pembelajaran Tatap Muka


(PTM). Dalam hal ini kami membantu dalam pembuatan form
perizinan orangtua terkait Pembelajaran Tatap Muka menggunakan
zoho form, membantu membuat video sosialisasi PTM untuk
orangtua siswa, membantu membuat video simulasi PTM dengan
SOP dan protokol kesehatan yang ketat, serta membantu sekolah
dalam mengelola berkas PTM untuk dilaporkan pada pihak-pihak
terkait. Selain itu, kami juga membantu dalam penataan ruang kelas
sesuai SOP dan pemasangan himbauan protokol kesehatan di
lingkungan sekolah
2. Membantu check suhu tubuh siswa dalam Pembelajaran Tatap
Muka (PTM)
3. Membantu pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAT), dalam hal
ini mahasiswa membantu dalam membacakan soal ujian untuk kelas
1, mendampingi siswa yang belum lancar baca tulis dan mmeiliki
masalah dalam hal kefokusan belajar.
B. Pelaksanaan Progam
1. Mengajar

Progam Kerja kami dalam aspek mengajar adalah Klinik Pendidikan. Di


dalam klinik pendidikan, terdapat beberapa hal yang kami lakukan yakni :

a) Ice breaking edukasi

Dalam ice breaking ini, kami mengadakan games edukasi terkait


literasi dan numerasi pada setiap kelas satu minggu sekali di setiap
pembelajaran tematik. Durasi waktu games edukasi ini sekitar 15 – 20
menit di pertengahan jam atau menjelang akhir pelajaran (kondisional).
Sebelum memasuki kelas, kami jakan berkoordinasi dahulu dengan guru
pengajar terkait pada jam berapa kami dapat memberikan ice breaking.
Beberapa ice breaking yang kami lakukan adalah pada kelas 1 dan 2,
kami mengajarkan tepuk adab dikelas, tepuk panca indra, dan tepuk
pengenalan anggota tubuh. Pada kelas 3, kami mengajarkan tepuk
kelipatan angka yang dapat mengasah kemampuan numerasi dan
meningkatkan konsentrasi siswa. Pada kelas 4 dan 5, kami mengajarkan
cara berhitung cepat matematika dan memberikan games mengeja huruf
pada suatu kata dalam KBBI beserta maknanya. Mahasiswa Progam
Kampus Mengajar bersama siswa SD lab. UN PGRI Kediri mematuhi
protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan
meminimalisir kontak sosial dalam setiap ice breaking.

b) Pendampingan Pembelajaran
Pendampingan dilakukan saat proses belajar di kelas bersama guru
dimana mahasiswa Progam Kampus Mengajar akan mendampingi siswa
yang masih belum lancar dalam baca tulis, dan memiliki kesulitan dalam
menerima tugas yang diberikan guru. Pendampingan dilakukan dengan
mematuhi protokol kesehatan sesuai SOP yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan Dalam melakukan pendampingan, mahasiswa Progam
Kampus mengajar telah membagi penanggung jawab untuk setiap
jenjang kelas. Hal ini dilakukan agar penanggung jawab kelas dapat
berkoordinasi dengan guru pengajar kelas masing-masing terkait
pendampingan yang akan diberikan serta tidak terjadi tumpang tindih
dalam pemberian pendampingan. Adapun pembagian penangung jawab
setiap kelas sebagai berikut :

Jenjang Kelas Penanggung jawab

Kelas 1 1. Arta Lebrina Nakmofa


2. Dominggus lassa
Kelas 2 1. Yetri Mastri Yani Seo

Kelas 3 1. Muhammad Rizqi Fahriza

Kelas 4 1. Illa Pangesti


2. Novendra Wahyu Wardana
Kelas 5 1. Aniq Nurul Fajar
2. Nesya Vashti Engracia

c) Pembuatan Prakarya Pancasila

Progam kerja ini ditujukan untuk siswa kelas 4-5 dengan


pertimbangan agar mereka dapat memanfaatkan waktu luang dengan
kegiatan positif serta membantu mengurangi penggunaan HP. Dalam
prakarya ini, kami menugaskan agar siswa membuat mading
pengamalan nilai pancasila untuk memperingati hari lahir pancasila.
Pengumpulan prakarya pancasila diberi waktu hingga 30 April dengan
laporan perkembangan prakarya yang harus diisi oleh siswa. Progam
kerja ini juga ditujukan untuk menambah literasi siswa terkait pancasila
dan mengasah kreatifitas siswa SD Laboratorium UN PGRI Kediri.

Sebelum manugaskan prakarya pada siswa, kami telah membuat


contoh prakarya pancasila beserta contoh pengamalan sila-sila pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kami juga telah mempersiapkan
gambar simbol-simbol pancasila dan gambar burung garuda bagi siswa
yang membutuhkan yang dapat digunakan untuk membuat prakarya.

2. Membantu Adaptasi Teknologi

Pelaksanaan progam kerja dalam aspek adaptasi teknologi adalah


sebagai berikut :

a) Sosialisasi media pembelajaran “Quizizz”

Sosialisasi ini ditujukan untuk guru-guru SD Laboratorium UN


PGRI Kediri bertempat di ruang laboratorium komputer. Dalam
sosialisasi ini, mahasiswa Proga Kampus Mengajar akan mendampingi
guru-guru dalam pelatihan membuat Quizizz. Persiapan mahasiswa
Progam Kampus Mengajar untuk sosialisasi meliputi (1) pembuatan
materi yang berisi penjelasan, kelebihan dan kekurangan serta turorial
membuat Quizizz, (2) mempersiapkan keperluan untuk kosumsi dan
daftar hadir, (3) pengecheckan komputer yang dapat digunakan, (4)
gladi resik dalam trial pembuatan Quizizz agar setiap mahasiswa
Progam Kampus Mengajar benar-benar menguasai Quizizz sebelum
mendampingi guru-guru.

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, sosialisasi


media pembelajaran Quizizz dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2021
pukul 09.00 WIB di ruang laboratorium SD Lab. UN PGRI Kediri.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemaparan materi terkait Quizizz,
kemudian guru-guru akan diajarkan tutorial membuat Quizizz secara
mandiri dengan dampingan mahasiswa Progam Kampus mengajar.
Output dalam sosialisasi ini adalah guru-guru dapat menggunakan
media pembelajaran Quizizz saat pembelajaran daring dimasa pandemi
ini. Sosialisasi berjalan dengan baik dan mematuhi protokol kesehatan
yang ketat.

b) Pembuatan video pembelajaran melalui Quizizz dan Powton

Pembuatan video pembelajaran dilaksanakan setelah pelaksanaan


Penilaian Akhir Tahun (PAT) yakni pada tanggal 7-18 Juni 2021.
Setelah PAT selesai, siswa SD lab. UN PGRI Kediri kembali
melaksanakan belajar di rumah masing-masing kecuali siswa yang
remedi dilakukan di sekolah. Oleh sebab itu, kami membuat video
interaktif seperti quiz online dan video pembelajaran untuk
dipublikasikan ke siswa. Dalam membuat quiz online, kami
menggunakan platform Quizizz. Kami membuat quiz dengan tema yang
disesuaikan dengan pelajaran setiap jenjang kelas. Untuk kelas 1-2,
kami membuat quiz dengan tema berhitung dan pengetahuan umum.
Sedangkan untuk kelas 3-5, kami membuat quiz dengan tema wawasan
kebhinekaan, matematika dan pengetahuan alam.

Selain itu, kami juga membuat video pembelajaran interaktif untuk


seluruh siswa SD lab. UN PGRI Kediri. Topik yang diberikan bersifat
pengetahuan dasar yang dapat dipelajari oleh setiap jenjang kelas,
seperti wawasan terkait klasifikasi jenis binatang berdasarkan cara
makan, cara berkembang biak, cara mempertahankan diri dari serangan
musuh; informasi terkait julukan kota di Indonesia dan penjelasannya ;
informasi terkait pancasila dan lain-lain. Dalam akhir video, terdapat
quiz yang harus dijawab oleh siswa. Progam kerja ini dilakukan setelah
siswa SD Laboratorium melakanakan pekan Penilaian Akhir Semester.
Tujuannya agar mengisi waktu luang dengan menambah wawasan dan
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan literasi ssiwa SD Lab. UN
PGRI Kediri.

c) Membantu sekolah dalam mengelola akun Youtube Channel SD


Laboratorium UN PGRI Kediri.

Dalam hal ini, kami membantu dalam mengunggah video sosialisasi


Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan video simulasi Pembelajaran
Tatap Muka (PTM) ke youtube channel SD lab. UN PGRI Kediri.
Tujuannya adalah agar orangtua atau walimurid SD Lab UN PGRI
Kediri dapat menyimak video sosialisasi dan simulasi secara fleksibel
dan lebih efisien.

3. Membantu Administrasi Sekolah dan Guru

Pelaksanaan progam kerja dalam aspek administasi sekolah adalah


sebagai berikut :

a) Administrasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Mahasiswa Progam Kampus Mengajar membantu persiapan


sekolah dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang meliputi :

1) Membantu dalam pembuatan form perizinan orangtua terkait


Pembelajaran Tatap Muka. Deadline pengumpulan persetujuan
orangtua yang tergolong cepat, maka kami beinisiatif untuk
membuatkan form melalui zoho form, yang dapat mencantumkan
tanda tangan digital orangtua untuk validitas data. Pembuatan dan
publikasi zoho form dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021.
Selanjutnya, kami juga membantu dalam memonitoring dan
mengelola form perizinan orangtua dan berkas-berkas sekolah yang
telah diinput untuk keperluan lampiran sekolah yang harus
dilaporkan ke pihak-pihak terkait.
2) Membantu membuat video sosialisasi PTM untuk orangtua siswa.
Pmbuatan video sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 20 April
2021. Dalam hal ini, mahasiswa Progam Kampus Mengajar
membantu dalam proses pengambilan video sambutan dan
penyampaian akan dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka oleh
Kepala sekolah, Komite Sekolah dan Pengawas Sekolah. Video
sosialisasi selesai diedit pada tanggal 21 April 2021 dan diunggah
melalui youtube channel SD Laboratorium UN PGRI Kediri,
3) Membantu membuat video simulasi PTM dengan SOP dan protokol
kesehatan yang ketat. Pembuatan video simulasi dilaksanakan pada
tanggal 21 April 2021. Dalam hal ini kami bersama dua siswa SD
Lab UN PGRI Kediri mensimulasikan kedatangan siswa dimana
terdapat batas pengantar orangtua dan siswa harus melakukan check
suhu tubuh sebelum diizinkan masuk sekolah. Selanjutnya, siswa
harus menggunakan masker medis dan mencuci tangan terlebih
dahulu sebelum masuk kelas. Selain itu, dalam video simulasi, kami
juga memberikan keterangan ketentuan pakaian yang digunakan
siswa saat sekolah,
4) Membantu dalam penataan ruang kelas sesuai SOP dan pemasangan
himbauan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Pembuatan
desain banner dan himbauan protokol kesehatan dilaksanakan pada
tanggal 22 April 2021. Kemudian, pada tanggal 23 April 2021,
mahasiswa Progam Kampus Mengajar bekerjasama dengan pihak
sekolah dalam penataan ruang kelas, pemasangan banner dan
himbauan protokol kesehatan di lignkungan sekolah.
b) Membantu check suhu tubuh siswa dalam Pembelajaran Tatap Muka
(PTM)

Check suhu tubuh siswa dilaksanakan setiap hari saat pembelajaran


tatap muka berlangsung yakni pada tanggal 26 April 2021 hingga 4 Juli
2021. Setiap hasil check suhu tubuh siswa ditulis ke dalam presensi
check suhu tubuh. Siswa yang memiliki suhu tubuh diatas 37,5
dianjurkan untuk belajar dirumah. Selain itu, pihak sekolah juga
menyediakan masker medis bagi siswa yang masih kedapatan memakai
masker berbahan scuba. Mahasiswa Progam Kampus Mengajar telah
membagi piket yang bertugas untuk mengecheck suhu tubuh siswa dan
mengarahkan siswa cuci tangan sebelum memasuki ruang kelas.

c) Membantu pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAT),

PAT dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2021 hingga 4 Juni 202.


Dalam hal ini mahasiswa Progam Kampus Mengajar membantu dalam
membacakan soal ujian untuk kelas 1, mendampingi siswa yang belum
lancar baca tulis & memiliki masalah dalam hal kefokusan belajar, dan
membantu pihak sekolah dalam memastikan PAT berjalan dengan
lancar. Mahasiswa Progam Kampus Mengajar menerapkan protokol
kesehatan yang ketat dalam setiap bantuan atau kegiatan yang
dilakukan. Adapun pembagian pendampingan tiap kelas yang kami
lakukan adalah :

Kelas 1a : Illa Pangesti, Novendra Wahyu Wardana

Kelas 1b : Nesya Vashti, Artha Lebrina, Dominggus Lassa

Kelas 2 : Yetri Mastri

Kelas 3 : M. Rizqi Fahriza

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program


1. Mengajar
a) Ice Breaking
Ice breaking yang dilakukan berjalan dengan lancar, Mahasiswa
Kampus Mengajar diberikan waktu selama 20 menit untuk
melaksanakan ice breaking disetiap kelas. Setiap kelas berbeda – beda
harinya dalam pemberian ice breaking jadwalnya mengikuti mata
pelajaran tematik yang penuh dua jam di setiap kelas. Berikut ini hasil
yang diperoleh dilaksanakannya program ice breaking di setiap kelas :
1) Kelas 1

Dalam kelas ini dibedakan menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan
sesi siang. Pada sesi 1 yaitu kelas 1A ice breaking dialksanakan
pukul 09.00, sedangkan pada sesi 2 yaitu kelas 1B dilaksanakan
pukul 11.00. Respon diberikan dari kedua kelas tersebut berbeda –
beda. Dari kelas 1A peserta didiknya lebih mudah untuk memahami
dan banyak yang sudah bisa membaca dengan cepat sehingga pada
waktu mengajarkan tepuk adab dikelas, dan tepuk lainnya peserta
didik cepat tanggap dan bisa melakukannya. Berbeda dengan kelas
1B, terdapat peserta didik yang kesulitan dalam belajar, pada waktu
diajarkan tepuk – tepuk oleh mahasiswa justru peserta didik tersebut
bermain sendiri dan tidak memperhatikan. Namun terdapat
persamaan dari kedua kelas tersebut, yaitu sama – sama
bersemangat dan ceria dalam melaksanakan ice breaking di kelas.
Peserta didik antusias menyanyikan dan tepuk secara bersama. Jadi
ice breaking yang dilaksanakan di kelas 1 untuk semuanya dapat
tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang sudah
direncanakan.

2) Kelas 2

Ice breaking di kelas 2 sama dengan kelas 1 yaitu tepuk adab


dikelas, tepuk panca indra, dan tepuk pengenalan anggota tubuh.
Kelas 2 hanya ada satu sesi saja, namun peserta didik yang ada
dikelas lebih banyak daripada kelas yang lainnya yaitu berjumlah
17 anak. Kenadala yang terjadi yaitu sulit menenangkan peserta
didik disaat mereka sedang tidak kondusif. Pada saat diberikan ice
breaking semua peserta didik bersemagat dan kompak. Dalam
menyampaikan materi tepuk tersebut juga lancar dan peserta didik
mudah memahaminya, karena memang di kelas 2 sebagian besar
sudah bisa membaca semua. Respon yang diberikan oleh peserta
didik juga positif, misalnya pada saat waktunya sudah habis, peserta
didik tetap ingin melanjutkan ice breaking karena menurut mereka
menyenangkan. Hal itu disampaikan langsung oleh peserta
didiknya pada waktu dikelas. Oleh karena itu dapat disimpulkan ice
breaking berhasil dilakukan dan sesuai dengan tujuan yang sudah
direncakan.

3) Kelas 3

Ice breaking yang diberikan di kelas 3 sudah berbeda dengan


yang diberika di kelas 1 dan 2. Ice breaking di kelas 3 adalah tepuk
kelipatan angka yang dimana peserta didik nantinya akan tepuk
pada angka atau kelipatannya yang sudah ditentukan. Hal tersebut
bertujuan untuk mengasah konsentrasi peserta didik. Pada saat
mahasiswa kampus megajar memberikan ice breaking di kelas 3,
banyak peserta didik yang tidak bersemangat untuk mengikuti.
Misalnya tidak mau disuruh untuk berdiri, tidak memperhatikan
contoh ice breaking yang dcontohkan mahasiswa kampus mengajar,
dan membantah jika diberi nasehat. Dengan demikian hasilnya pada
ice breaking kelas 3 menjadi tidak kondusif, dapat disimpulkan ice
breking tidak berhasil dilakukan di kelas 3. Peserta didik malah
memanfaatkan waktu ice breaking untuk berbicara dengan
temannya.

4) Kelas 4

Ice breaking yang dilaksanakan di kelas 4 sudah berjalan dengan


lancar. Peserta didik mengikuti dengan baik instruksi yang
diberikan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar. Respon yang
diberikan oleh peserta didik juga positif, mereka bersemangat untuk
mengikuti ice breaking. Namun ada salah satu ice breaking yang
sulit menurut mereka yaitu menghitung diskon dengan cepat, karena
memang kelas 4 ternyata materinya belum diajarkan. Hal tersebut
tidak menurunkan semangat mereka dan tetap mengikuti instruksi
yang sudah diberikan. Dengan demikian ice breaking yang
dilaksanakan di kelas 4 dapat dikatan berhasil dan sesuai dengan
tujuan.

5) Kelas 5

Ice breaking di kelas 5 juga berlangsung kondusif, peserta didik


antusias dalam melakukan instruksi yang diberikan oleh Mahasiswa
Kampus Mengajar. Dengan demikian hasilnya ice breaking
berlangsung dengan lancar dan sesaui dengan tujuan yang dicapai.

Dampak adanya program Ice Breaking ini bersifat positif, dari 5 kelas
yang sudah dipraktikkan, 4 kelas membuktikkan bahwa dengan adanya ice
breaking peserta didik dapat kembali fokus dan membuat kelas menjadi
tidak “kaku”. Setelah ice breaking dilaksanakan di kelas, peserta didik
kembali ceria dan semangat untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.

b) Pendampingan Pembelajaran

Program kerja ini bertujuan untuk membimbing peserta dalam


belajar membaca dan memahami materi. Karena masalah yang
ditemukan pada kelas 1 dan 2 adalah terdapat peserta didik yang belum
bisa membaca ataupun mengeja, sedangkan pada kelas 3,4 dan 5 adalah
kesulitan dalam memahami materi. Program ini sudah dilaksanakan
ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM), hasilnya dari sisi wali kelas
ataupun guru mata pelajaran dengan adanya program ini pembelajaran
menjadi terbantu. Jadi pengajar dapat fokus pada penyampaian materi
dan pengkondisian kelas. Dari sisi peserta didik, dengan adanya
program ini peserta didik menjadi tidak takut lagi bertanya tentang
materi yang belum dipahami. Karena memang peserta didik yang
“kesulitan dalam belajar” didampingi secara langsung oleh mahasiswa
kampus mengajar. Secara kesuluruhan tujuan dari programn ini sudah
tercapai dan dapat dikatakan berhasil.

Pada awalnya pendampingan pembelajaran ini dilakukan secara


personal (private). Tetapi karena adanya PTM yang dimana seluruh
peserta didik masuk ke sekolah, jadi program ini dirubah menjadi
pendampingan di kelas. Meskipun belum sesuai dengan rencana awal,
tetapi pada saat pelaksanaan sudah sesuai yaitu membantu peserta didik
yang kesulitan dalam belajar.

Dampak dari adanya program ini adalah peserta didik menjadi


paham dari materi yang sudah diberikan. Selain itu peserta didik juga
menjadi lebih aktif dan semangat untuk belajar.

c) Pembuatan Prakarya Pancasila

Berdasarkan hasil prakarya yang sudah dikumpulkan oleh peserta


didik, terdapat macam – macam kreatifitas yang dihasilkan. Hasil karya
dari kelas 4 semuanya sudah sesuai dengan petunjuk yang diberikan
oleh Mahasiswa Kampus Mengajar. Sedangkan untuk kelas 5 terdapat 1
anak yang tidak sesuai seperti petunjuk, namun hal tersebut tidak
masalah karena yang terpenting adalah point” pengamalan dalam
Pancasila yang sudah tepat. Selanjutnya hasil prakarya ditempel di
lingkungan SD LAB UNP KEDIRI, ada yang ditempel di Mading dan
juga ada yang dikelas.

Program ini sudah sesuai dengan rencana awal yaitu peserta didik
mengumpulkan Prakarya Pancasila sebelum tanggal 1 Juni yang dimana
nantinya untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila.
Dampak yang diberikan dari program ini adalah peserta didik
menjadi lebih mengenal tentang pengamalan pancasila dan melatih
kreatifitas pada anak dalam bidang seni.

2. Adaptasi Teknologi
a) Sosialisasi media pembelajaran “Quizizz”

Program ini berjalan setelah PTM selesai, dan sasarannya adalah


guru – guru SD LAB UNP KEDIRI. Respon guru – guru sangat positif
dan pada waktu kegiatan berlangsung saling bertukar fikiran. Untuk
Mahasiswa ke Guru adalah memberikan sosialisasi tentang cara
membuat soal di Quizizz, sedangkan Guru ke Mahasiswa memberikan
contoh cara membuat soal yang benar. Dengan demikian tujuan dari
program ini sudah tercapai dengan baik kepada Guru – Guru SD LAB
UNP KEDIRI.

Hal tersebut juga sudah sesuai dengan rencana di awal, bahwa


mahasiswa tidak terlihat seperti mengajari guru, namun saling bertukar
fikiran. Dampak yang diberika oleh program ini adalah dapat
mempererat hubungan Mahasiswa Kampus Mengajar dengan SD LAB
UNP KEDIRI, dapat menambah media pembelajaran secara online
kepada guru – guru SD LAB, dan memberikan inovasi dalam
pembuatan soal.

b) Video pembelajaran Quizizz dan Powtoon

Mahasiswa Kampus Mengajar membuat program ini bertujuan


untuk memberikan wawasan lebih kepada peserta didik secara umum.
Karena memang video pembelajaran yang diberikan tidak hanya
berfokus pada 1 mata pelajaran saja, melainkan pengetahuan secara
umum. Program ini juga didukung oleh Kepala Sekolah dan Guru –
guru SD LAB UNP KEDIRI sehingga kegiatan dapat berlangsung
lancar dan tujuan dari program ini dapat tercapai.
Program ini juga sudah sesuai dengan rencana awal dan tidak ada
kendala dalam pelaksanaanya. Dampak yang terjadi adalah dapat
menambah wawasan peserta didi dan dapat mengingat kembali materi
yang sudah diajarkan

c) Mengelola akun Youtube Channel

Program ini masih belum maksimal dalam pengelolaannya, banyak


video yang sudah dibuat oleh mahasiswa kampus mengajar tetapi belum
diupload di youtube SD LAB UNP KEDIRI. Hasil video yang dibuat
dan sudah diupload di youtube adalah video tentang Sosialisasi PTM
dan Simulasi PTM. Untuk Sosialisasi PTM tersebut masuk dalam
program kerja utama Mahasiswa Kampus Mengajar. Namun secara
keseluruhan tujuan untuk mengelola akun youtube masih belum tercapai
karena banyak video yang belum terunggah, seperti salah satunya yaitu
tentang video promosi PPDB SD LAB UNP KEDIRI.

3. Membantu Administrasi Sekolah dan Guru


a) Administrasi persiapan PTM

Mahasiswa Kampus Mengajar dibagi tugas oleh Kepala Sekolah


untuk mempersiapkan administrasi PTM yang akan dikumpulkan dalam
waktu kurang dari seminggu. Untuk meminta perizinan kepada orang
tua, mahasiswa kampus mengajar menggunakan zoho form untuk
mengumpulkan data. Kelebihan dari zoho form tersebut adalah dapat
disertai tanda tangan. Selain itu mahasiswa kampus mengajar juga
membuat video tentang sosialisasi PTM, Simulasi PTM, dan Sarana dan
Prasarana sekolah. Karena kerja sama tim yang baik maka administrasi
PTM sudah dilengkapi semua dan SD LAB UNP KEDIRI siap
melaksanakan PTM di minggu depannya. Dengan demikian tujuan
tercapai dan kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana.

b) Membantu Check Suhu


Setiap pagi ketika peserta didik ingin masuk ke kelas, sebelum itu
mahasiswa kampus mengajar mengecek suhunya terlebih dahulu. Jika
suhu dibawah 37o maka diperbolehkan untuk masuk kelas, sebaliknya
jika diatas 37o maka peserta didik tidak diperbolehkan masuk ke kelas
dan harus belajar dari rumah. Kegiatan ini berlangsung sesuai dengan
rencana dan tidak ada kendala. Tujuan dari pengecekan suhu adalah agar
virus covid-19 tidak menyebar di lingkungan SD LAB UNP KEDIRI.
Selain itu hal ini juga peraturan dalam pelaksanaan PTM.

c) Membantu Pelaksanaan PAT

Kegiatan ini merupakan tugas yang diberikan langsung oleh Kepala


Sekolah. Dalam pelaksanaan PTM, kelas 1 dan 2 perlu pendampingan
yang ekstra karena terdapat peserta didik yang belum bisa membaca dan
mengeja tulisan. Berdasarkan berlangsungnya kegiatan, mahasiswa
kampus mengajar kekurangan orang untuk mendampingi peserta didik.
Karena mahasiswa kampus mengajar terlalu fokus pada kelas 1 dan 2
maka pada saat PAT kelas 3-5 tidak didampingi oleh mahasiswa.
Terlepas dari masalah tersebut, PAT dapat berjalan dengan lancar dan
berlangsung kondusif. Dengan demikian tujuan dari PAT sendiri dapat
tercapai.

D. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan


Rekomendasi dan usulan perbaikan untuk program masa depan Kampus
Mengajar antara lain :
1. Dalam penyampaian informasi tetang Kampus Mengajar dari mulai untuk
Mahasiswa, DPL, ataupun Sekolah seharusnya diinfokan yang jelas agar
tidak ada miss komunikasi antara pihak – pihak tersebut.
2. Sebaiknya sekolah yang digunakan untuk Kampus Mengajar sudah pernah
disurvey oleh pihak panitia atau pihak dari penyelenggara Kampus Mengajar.
Karena banyak ditemui ada sekolah yang belum bisa menerima kedatangan
Mahasiswa Kampus Mengajar
3. Sebaiknya dari pihak penyelenggara Kampus Mengajar sudah menyiapkan
program kerja tetap yang akan dilaksanakan ketika di lapangan dan hal
tersebut diketahui oleh seluruh sekolah yang terpilih atau ditempati
Mahasiswa Kampus Mengajar. Sehingga nantinya mahasiswa ketika datang
ke sekolah sudah dapat gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai