1. Pembekalan
2. Penerjunan
4. Perencanaan Progam
Setelah melakukan observasi, mahasiswa Progam Kampus Mengajar
mengajukan beberapa progam kerja sebagai berikut :
a) Mengajar
Dalam aspek mengajar, kami memiliki progam klinik pendidikan
yang meliputi pemberian ice breaking edukasi, pendampingan bagi
siswa yang memiliki masalah dalam proses belajar, dan pembuatan
prakarya tentang pancasila.
b) Adaptasi Teknologi
Dalam aspek membantu adaptasi teknologi, kami memiliki progam
kerja :
1) Sosialisasi dan praktik membuat media pembelajaran “Quizizz”
untuk guru-guru SD Laboratorium UN PGRI Kediri.
2) Pembuatan video pembelajaran melalui Quizizz dan Powton untuk
siswa-siswi SD Laboratorium UN PGRI Kediri
3) Membantu sekolah dalam mengelola akun Youtube Channel SD
Laboratorium UN PGRI Kediri.
c) Administrasi Sekolah
b) Pendampingan Pembelajaran
Pendampingan dilakukan saat proses belajar di kelas bersama guru
dimana mahasiswa Progam Kampus Mengajar akan mendampingi siswa
yang masih belum lancar dalam baca tulis, dan memiliki kesulitan dalam
menerima tugas yang diberikan guru. Pendampingan dilakukan dengan
mematuhi protokol kesehatan sesuai SOP yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan Dalam melakukan pendampingan, mahasiswa Progam
Kampus mengajar telah membagi penanggung jawab untuk setiap
jenjang kelas. Hal ini dilakukan agar penanggung jawab kelas dapat
berkoordinasi dengan guru pengajar kelas masing-masing terkait
pendampingan yang akan diberikan serta tidak terjadi tumpang tindih
dalam pemberian pendampingan. Adapun pembagian penangung jawab
setiap kelas sebagai berikut :
Dalam kelas ini dibedakan menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan
sesi siang. Pada sesi 1 yaitu kelas 1A ice breaking dialksanakan
pukul 09.00, sedangkan pada sesi 2 yaitu kelas 1B dilaksanakan
pukul 11.00. Respon diberikan dari kedua kelas tersebut berbeda –
beda. Dari kelas 1A peserta didiknya lebih mudah untuk memahami
dan banyak yang sudah bisa membaca dengan cepat sehingga pada
waktu mengajarkan tepuk adab dikelas, dan tepuk lainnya peserta
didik cepat tanggap dan bisa melakukannya. Berbeda dengan kelas
1B, terdapat peserta didik yang kesulitan dalam belajar, pada waktu
diajarkan tepuk – tepuk oleh mahasiswa justru peserta didik tersebut
bermain sendiri dan tidak memperhatikan. Namun terdapat
persamaan dari kedua kelas tersebut, yaitu sama – sama
bersemangat dan ceria dalam melaksanakan ice breaking di kelas.
Peserta didik antusias menyanyikan dan tepuk secara bersama. Jadi
ice breaking yang dilaksanakan di kelas 1 untuk semuanya dapat
tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang sudah
direncanakan.
2) Kelas 2
3) Kelas 3
4) Kelas 4
5) Kelas 5
Dampak adanya program Ice Breaking ini bersifat positif, dari 5 kelas
yang sudah dipraktikkan, 4 kelas membuktikkan bahwa dengan adanya ice
breaking peserta didik dapat kembali fokus dan membuat kelas menjadi
tidak “kaku”. Setelah ice breaking dilaksanakan di kelas, peserta didik
kembali ceria dan semangat untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
b) Pendampingan Pembelajaran
Program ini sudah sesuai dengan rencana awal yaitu peserta didik
mengumpulkan Prakarya Pancasila sebelum tanggal 1 Juni yang dimana
nantinya untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila.
Dampak yang diberikan dari program ini adalah peserta didik
menjadi lebih mengenal tentang pengamalan pancasila dan melatih
kreatifitas pada anak dalam bidang seni.
2. Adaptasi Teknologi
a) Sosialisasi media pembelajaran “Quizizz”