Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II


DI SMAN 3 PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2017

Disusun Oleh :

NAMA : ANISA
NIM : ACA 114 057
JENJANG : Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017
LAPORAN AKHIR
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II
DI SMAN 3 PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2017

Disusun Oleh :

NAMA : ANISA
NIM : ACA 114 057
JENJANG : Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya lah, penyusunan Laporan Program Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II)
ini dapat diselesaikan dengan sebagaimana mestinya.
Laporan kegiatan PPL ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas, dan
sebagai persyaratan dalam pelaksanaan PPL. Pedoman penyusunan laporan
kegiatan PPL berdasarkan pada buku petunjuk PPL. Laporan ini berisikan
gambaran tentang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 3
Palangka Raya dengan tujuan agar mengetahui tata cara belajar mengajar serta
program pengajaran. Dengan disusunnya laporan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para calon guru sebagai bekal pada saat praktik di
lapangan.
Dalam pelaksanaan program ini, penulis mendapat banyak bantuan dan
bimbingan yang sangat berarti. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Holten Sion, M.Pd selaku Ketua UP3L yang mengkoordinir
kegiatan ini.
2. Bapak Sudiro, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 3 Palangka Raya yang
dengan senang hati mau menerima kehadiran mahasiswa PPL.
3. Bapak Dr. Sarjoko, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berarti.
4. Ibu Defina, S.Pd, M.Pd, selaku Guru Pamong yang telah banyak membantu
dan meluangkan waktu serta dengan sabar membimbing penulis selama
praktek mengajar ini berlangsung.
5. Seluruh dewan guru dan staf tata usaha SMA Negeri 3 Palangka Raya yang
banyak membantu dalam tugas-tugas administrasi di sekolah.
6. Seluruh siswa-siswi SMA Negeri 3 Palangka Raya yang telah membantu dan
bekerjasama selama proses belajar mengajar.
7. Rekan-rekan peserta PPL II di SMA Negeri 3 Palangka Raya dan semua
pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan laporan kegiatan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan ke arah yang
lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palangka Raya, November 2017

Penulis
Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik puncak dari seluruh


program pendidikan yang telah dihayati dan di alami oleh mahasiswa di bangku
kuliah, maka PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang
pelatihan untuk menetapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian, PPL adalah suatu
program yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh
pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja
berkaitan dengan praktik keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas
keguruan lainnya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan dengan tujuan untuk
membina mahasiswa sebagai calon guru menjadi tenaga kependidikan yang
professional, bertanggung jawab, disiplin, dan mampu mengembangkan ragam
potensi terpendam peserta didik. Kegiatan PPL meliputi pelatihan untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan seperti teori pembelajaran,
strategi belajar mengajar dan lain sebagainya sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Pelaksanaan PPL-II ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan
secara terpadu seluruh pengalaman belajarnya di bangku kuliah ke dalam kegiatan
PPL tersebut. Melalui kegiatan PPL secara tidak langsung dapat mengembangkan
kreativitas dan kemampuan calon-calon guru, sehingga dapat menciptakan serta
membentuk guru yang professional, berkualitas, terampil, berwibawa, menguasai
lapangan pendidikan sesuai dengan tujuan dan cita-cita pendidikan nasional
Indonesia. Mengingat kedudukan PPL-II yang sangat penting dalam pembentukan
kemampuan tenaga kependidikan yang profesional, maka PPL-II perlu dirancang
secara sistematis dan terarah. Untuk itu maka disusunlah laporan Kegiatan Praktik
Program Pengalaman Lapangan II sebagai hasil pelatihan dan sebagai alat untuk
mengevaluasi agar pelaksanaan PPL-II selanjutnya berjalan dengan baik dan lebih
lancar.
Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL-II)

Tujuan umum Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) adalah untuk melatih


mahasiswa agar memperoleh pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual
sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional yaitu tenaga
kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan keterampilan dan sikap
maupun sifat yang diperlukan bagi profesi sebagai guru, serta mampu
menerapkannya melalui kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan
pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.

Secara khusus tujuan PPL adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa mampu mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif,
akademik, dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2. Mahasiswa mampu menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
3. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4. Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan
sekolah.
5. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan
pengalamannya selama pelatihan melalui refleksi, serta menuangkan hasil
refleksi itu dalam suatu laporan siswa.
6. Merencanakan, melaksanakan menilai dan membimbing siswa.
7. Mengelola kelas.
Bidang Studi yang Diajarkan

Bidang studi yang diajarkan adalah Mata Pelajaran Matematika untuk


SMA Kelas XI MIA yang berbasis Kurikulum 2013. Mata pelajaran matematika
ini di bagi menjadi dua bagian yaitu matematika wajib dan matematika peminatan
sesuai dengan kurikulum 2013. Sumber belajar menggunakan buku Matematika
wajib kelas XI dan buku Matematika Peminatan kelas XI MIA kurikulum 2013
revisi tahun 2017 yang diterbitkan oleh Intan Pariwara serta buku-buku penunjang
lainnya yang diberikan oleh guru pamong.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) keguruan dilaksanakan setiap awal
semester. Sebelum kegiatan PPL ini dimulai, diadakan persiapan-persiapan
sebagai berikut :
1. Menginvertarisir mahasiswa calon peserta PPL keguruan yang telah
memenuhi persyaratan;
2. Memohon ijin lokasi ke Kanwil Depdiknas dengan dilampiri penyebarannya;
3. Menetapkan Dosen Pembimbing dan menentukan distribusinya;
4. Memberitahukan kepada sekolah-sekolah sebagai tempat PPL;
5. Mengadakan pembekalan bagi mahasiswa calon pelaksana PPL;
6. Setelah pembekalan dilaksanakan dan mendapat surat pengantar untuk
sekolah yang dituju dari petugas UP3L barulah mahasiswa yang akan
melaksanakan diperkenalkan ke sekolah yang telah ditunjuk oleh petugas
UP3L;
7. Melakukan observasi, antara lain :
a. Observasi fisik sekolah
b. Observasi proses belajar mengajar di kelas
8. praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan minimimal 10
pertemuan;
9. Ujian praktik pengalaman lapangan (PPL) yang mrupakan kegiatan akhir dari
semua rangkaian kegiatan praktikan dan wajib diikuti oleh semua mahasiswa;
10. Menyusun laporan yang telah dilaksanakan setelah praktikan menyelesaikan
seluruh kegiatan praktik mengajar
Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dijalani praktikan


dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palangka Raya.
1. Hasil Observasi Pengenalan Lapangan
Pelaksanaan observasi dilakukan pada tanggal 7 september 2017.
Hasil Pengamatan
A. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas Tanah : 46.635 m2
2. Jumlah Ruang Kelas : 36 ruang kelas
3. Ukuran ruang kelas : 9 x 8 m2
4. Bangunan lain yang ada :-
Luasnya m2 :-
5. Lapangan olah raga (Jenis dan Ukuran)
a. Lapangan Volly : 18 x 9 m2
b. Lapangan Basket : 29 x 15 m2
c. Lapangan Sepak Bola : 72 x 35 m
B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan sekolah yang mengelilingi sekolah
a. Beton
b. Kayu
2. Kondisi Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah terlihat tertata rapi dan aman, dikarenakan berada
di lingkungan perkantoran dan rumah dinas.
C. Fasilitas Sekolah
No Jenis Kuantitas Kualitas
1. Perpustakaan 1 Baik
2. Laboratorium Seni Budaya dan Film 1 Baik
3. Laboratorium Komputer 1 Baik
4. Laboratorium Biologi 1 Baik
5. Ruang Bimbingan Konseling 1 Baik
6. Ruang Serba Guna/AULA 1 Baik
7. Ruang Guru 1 Baik
8. Ruang Tata Usaha/Kantor Administrasi 1 Baik
9. Musholla 1 Baik
10. Kantin 6 Baik
11. Ruang UKS 1 Baik
12. Wc/Toilet 14 Sedang
13. Tempat Foto Copy 1 Baik

D. Penggunaan Sekolah
1. Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini : 1 (satu) sekolah
2. Jumlah “shift” tiap hari : 1 shift
E. Guru dan Siswa
1. Jumlah Guru : 77 Guru
2. Jumlah Kelas : 36 Kelas
3. Jumlah Siswa Per Kelas : 35 Siswa/i
4. Jumlah Siswa Seluruhnya : 1234 siswa/i
F. Interaksi Sosial
Tuliskan dengan singkat kesan anda tentang hubungan guru-guru, guru-
siswa, siswa-siswa, dan hubungan antara personil di sekolah tersebut:
1. Hubungan Guru-Guru : Sangat Baik
2. Hubungan Guru-Siswa : Baik
3. Hubungan Siswa-Siswa : Baik
4. Hubungan Guru dengan Tata Usaha : Baik
5. Hubungan Sosial Secara Keseluruhan : Sangat Baik
G. Tata Tertib
TATA TERTIB PESERTA DIDIK
SMA NEGERI-3 PALANGKA RAYA
UMUM :

1. Tata tertib ini disusun sebagai rambu-rambu bagi peserta didik dalam
bersikap, berucap, bertindak dan melakasanakan kegiatan sehari-hari
di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang
menunjang kegiatan pembelajaran efektif.
2. Tata tertib sekolah dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah
dan masyarakat sekitar yang meliputi ketakwaan, sopan santun
pergaulan, kedisiplinan dan ketertiban, kesehatan, kerapian,
keamanan, dan nilai-nilai yang mendukung belajar efektif.
3. Setiap peserta didik wajib melaksanakan hal-hal dan ketentuan yang
tercantum dalam tata tertib ini dengan konsekuen secara penuh
kesadaran.
4. Tata tertib kehidupan rumahsosial sekolah mengikatsejak berangkat
dari rumah, di sekolah sampai peserta didik kembali ke rumah
masing-maisng.
5. Tata tertib berlaku sejak tanggal ditetapkan.
6. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diputuskan
lebih lanjut melalui rapat Dewan Guru.
Kesan Umum
Pada saat melakukan observasi di SMA Negeri 3 Palangka Raya banyak hal
yang saya dapatkan dan sangat menyenangkan. Pelayanan dan tanggapan
terhadap mahasiswa PPL maupun tamu sangat ramah dan menerima
sekali. Kepala sekolah, guru-guru dan staf pegawai lainnya sangat
membantu dalam hal mencari data untuk keperluan mahasiswa PPL. Para
siswanya pun sangat menerima dan menghormati mahasiswa PPL. Selain
itu para siswa juga memiliki prestasi yang bagus, telah dibuktikan dengan
hasil dari pencapaian prestasi baik dari akademik maupun non-
akademik. Fasilitas-fasilitas di SMA Negeri 3 Palangka Raya pun sangat
baik dan lengkap. Sekolah ini sangat mendukung siswa-siswanya untuk
mengejar prestasi di dalam sekolah maupun diluar sekolah.

2. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar


Nama sekolah : SMA Negeri 3 Palangka Raya
Kelas : XI MIA 5
Jam Pelajaran : 06.30-08.15
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/tanggal : Senin, 11 September 2017
Amati kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dikelas yang
sedang anda kunjungi. Pusatkan perhatian pada perilaku guru dan siswa di
dalam kelas. Catatlah hasil pengamatan anda dengan menuliskannya di
tempat yang tersedia atau menjawab pertanyaan yang ada.
A. Pembukaan
1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah
Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa dan mengabsensi peserta
didik.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara:
Melakukan apersepsi yaitu mengingatkan kembali pembelajaran
sebelumnya dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan
materi yang dipelajari sebelumnya serta memotivasi siswa dengan
mengaitkan materi ke dalam kehidupan sehari-hari.
3. Apakah cara membuka pelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan
disiapkan? Berikan alasan:
Iya sesuai, karena pelajaran yang akan disajikan berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya.
4. Berapa menit tahap pendahuluan ini berlangsung?
Tahap pendahuluan berlangsung selama kurang lebih 10 menit.
5. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru?
Perhatian siswa terhadap guru sudah cukup baik, karena guru dalam
melakukan penyampaian materi cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
adanya interaksi antara peserta didik dan guru.
B. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Bagaimana cara guru menyajikan materi pelajaran?
Guru menyampaikan materi pelajaran disertai dengan penjelasan beserta
contohnya. Guru tidak langsung menuju ke pokok bahasan (inti materi),
tetapi mengingat kembali pelajaran terdahulu sehingga antara materi
yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari saling berhubungan.
Dengan demikian siswa mudah dalam memahami pelajaran yang sedang
dipelajari dan tidak membosankan.
2. Selama pelajaran berlangsung, berapa kali guru bertanya kepada siswa?
Selama pelajaran berlangsung guru bertanya kepada siswa sebanyak
empat kali pertanyaan.
3. Berapa orang siswa yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan
dari guru?
Semua siswa diberikan kesempatan bertanya, namun hanya ada empat
orang siswa yang terpilih untuk menjawab pertanyaan tersebut.
4. Selama pembelajaran berlangsung, apakah ada (a) siswa yang
mengajukan pertanyaan, (b) siswa yang mendapatkan kesulitan belajar,
jika ya, bagaimana cara guru mengatasinya, dan (c) siswa yang
menggangu kelas, jika ya, bagaimanacara guru mengatasinya.
a. Ya, ada
b. Ya, ada guru melakukan pendekatan terhadap siswa dan menjelaskan
kembali pelajaran secara perlahan-lahan.
c. Ya, ada guru mengajukan pertanyaan terhadap siswa tersebut
kemudian menegur dan memberikan motivasi berupa nasehat.
5. Secara umum, bagaimanakah perhatian siswa terhadap pelajaran yang
disajikan guru?
Secara umum, perhatian siswa tetap fokus dan berminat dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna.
6. Berapa lama pelajaran ini berlangsung ?
Pelajaran ini berlangsung selama 2 x 45 menit dalam satu kali pertemuan
C. Penutup
1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran ?
Guru terlebih dahulu memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran maupun
pertanyaan mengenai kendala ataupun kesulitan yang dialami siswa
selama proses belajar mengajar. Setelah itu guru bersama-sama siswa
menyimpulkan pelajaran dan memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa ?
Dengan cara memberikan tugas rumah individu dan latihan di kelas.
3. Apa yang dilakukan guru sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke
pelajaran lain atau istirahat ?
Memberi informasi tentang materi selanjutnya dan mengingatkan untuk
belajar kembali dirumah kemudian mengucapkan salam.
4. Berapa menit bagian penutup ini berlangsung ?
Berlangsung kurang lebih 10 menit
5. Tuliskan kesan umum Anda terhadap kegiatan belajar mengajar yang
Anda amati itu?
Kegiatan belajar mengajar yang telah diamati berjalan dengan baik dan
lancar, siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan
tetap fokus serta berminat dalam pembelajaran. Interaksi antara guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung sangat aktif. Guru dengan sabar
membantu siswa yang mengalami kesulitan, sehingga siswa dapat
memahami materi yang telah disampaikan. Begitu pula dalam
menjelaskan materi pembelajaran dilakukan secara perlahan-lahan dan
memberikan banyak contoh-contoh soal. Siswa lebih bersikap pro aktif
dengan mengajukan pertanyaan kepada guru, sehingga hal tersebut
menciptakan pembelajaran yang aktif dan bermakna.
Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Sebagaimana tujuan PPL-II ini di atas, maka manfaat yang diperoleh dari
PPL-II ini ialah sebagai berikut:
A. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif,
akademik, dan sosial psikologi sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2. Mahasiswa mampu menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
3. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional
keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4. Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di
lingkungan sekolah.
5. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan
pengalamannya selama pelatihan melalui refleksi, serta menuangkan
hasil refleksi itu dalam suatu laporan.
6. Sebagai bahan evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri, apakah sudah
layak untuk menjadi seorang calon guru yang memiliki kompetensi.
B. Bagi Sekolah
1. Adanya tenaga pengajar yang siap membantu dengan adanya kegiatan
PPL-II.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan.
Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru
dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang.
3. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi
yang bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
C. Bagi UP3l
Manfaat adanya PPL-II tahun 2017 ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk
kelancaran kegiatan PPL-II selanjutnya.
D. Bagi Fakultas
Membantu universitas menyiapkan lulusan yang kompeten di bidangnya.

E. Bagi Universitas
1. Meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru
dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang.
3. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi
yang bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
4. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, sehingga almamater
mendapat citra yang positif dari masyarakat.
Penyusunan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perangkat awal yang


menjadi acuan mahasiswa praktikan PPL ketika melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Dalam hal ini penyusunan RPP sendiri disusun berdasarkan
dengan silabus yang dimiliki oleh guru pamong dengan memperhatikan juga
program pengajaran yang dimiliki oleh guru pamong berdasarkan kurikulum yang
berlaku di SMA Negri 3 Palangka Raya.
Dalam penyusunan RPP terdapat beberapa masalah yang dihadapi praktikan
yaitu:
1) Kurangnya pengalaman untuk merancang bahan acuan belajar terutama
dijenjang pendidikan formal yang semestinya tidak hanya mengembangkan
aspek intelektual saja, melainkan juga watak, dan moral sosial.
2) Kesulitan dalam merumuskan kegiatan belajar mengajar.
3) Kesulitan menentukan penggunaan model dan strategi pembelajaran yang
yang sesuai dan tepat dengan situasi/kondisi yang ada pada diri peserta didik
baik secara ektrinsik maupun intrinsik, agar hasil belajar yang diinginkan
dapat tercapai
4) Kesulitan dalam perumusan evaluasi hasil belajar guna mengetahui apakah
hasil belajar yang diharapkan telah tercapai atau tidak.
Proses Pengajaran

Proses pengajaran di kelas adalah kegiatan utama dalam pelaksanaan PPL


karena pada proses pengajaran inilah praktikan dapat mengambil banyak
pengalaman dalam menghadapi siswa. Pelaksanaan praktek mengajar di SMA
Negeri 3 Palangka Raya telah berlangsung sebanyak 9 kali pertemuan (pelatihan)
dan 1 kali pertemuan (ujian). Beberapa masalah dalam proses pengajaran yang
dialami praktikan meliputi:
1) Kesiapan siswa ketika memulai pelajaran karena masih banyak siswa yang
masih berada diluar kelas pada jam pelajaran dimulai.
2) Pengelolaan kelas agar kondisi kelas tetap kondusif dan siswa tidak sering
izin keluar masuk kelas.
3) Waktu yang tersedia tidak cukup banyak untuk dapat menyelesaikan soal
evaluasi di sekolah sehingga soal evaluasi harus dibawa pulang oleh siswa.
Pada pertemuan berikutnya hanya sedikit siswa yang mau mengumpulkan
soal.
4) Mengatur siswa selama proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki
karakteristik dan sifat yang berbeda-beda sehingga dalam mengatur siswa
yang berjumlah 36 orang, memerlukan tenaga dan waktu.
5) Masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
instruksi dalam mengerjakan soal latihan.
6) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru
(praktikan).
Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wahana untuk mengembangkan minat


dan bakat, dalam kegiatan ini guru pada dasarnya bersifat mendorong,
membimbing dan mengarahkan siswa untuk terlibat secara aktif. Kegiatan
ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 Palangka Raya bertujuan untuk menyalurkan
bakat dan mendidik siswa untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan, memiliki
jiwa kepemimpinan, mandiri, sportif, jujur, tanggung jawab dan disiplin, yang
diharapkan nantinya akan dapat mendukung siswa tersebut dalam bidang
akademik maupun non-akademik. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
SMA Negeri 3 Palangka Raya adalah Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka,
volly, basket, sepakbola, drum band, menari. Dalam kegiatan ekstrakurikuler
masalah yang dihadapi praktikan tidak menguasai semua jenis ekstrakurikuler
tersebut sehingga tidak dapat banyak membimbing siswa.
Hubungan Sosial Dengan Sekolah

Hubungan sosial dengan sekolah menjadi salah satu hal yang penting dalam
melaksanakan kegiatan PPL karena dengan melaksanakan hubungan ini
mahasiswa praktikan bisa dekat dengan seluruh aparatur sekolah baik kepala
sekolah, staf tata usaha, guru dan siswa. Melalui hubungan juga ini akan membuat
praktikan bisa beradaptasi dengan baik di sekolah yang akhirnya akan membuat
pelaksanaan dan PPL ini sendiri dapat berjalan dengan lancar. Dalam menjalin
hubungan sosial sendiri praktikan tidak banyak menghadapi masalah dikarenakan
pihak sekolah yang menerima baik seluruh mahasiswa PPL. Guru-guru disekolah
ini sangat ramah begitu pula siswa-siswanya mampu bekerjasama dengan baik.
Kondisi ini membuat praktikan cepat bisa cepat akrab dan beradaptasi.
Proses Bimbingan

Agar pelaksanaan program pengenalan lapangan ini dapat berjalan


dengan lancar, maka praktikan mendapatkan bimbingan dan pengawasan yang
baik dari dosen pembimbing dan guru pamong. Dalam proses bimbingan
praktikan biasanya diberikan pengarahan berkaitan dengan hal yang harus
dilakukan atau diperbaiki dalam mengikuti kegiatan program pengenalan
lapangan agar tidak terjadi kekeliruan yang sama untuk selanjutnnya.
Tidak ada masalah dengan proses bimbingan, karena dosen
pembimbing dan guru pamong selalu siap dan antusias dalam membantu
praktikan. Pembimbing dan guru pamong selalu membimbing, menasehati,
mengarahkan dan memotivasi praktikan agar bersemangat dalam
melaksanakan proses pengajaran. Adapun kendala yang dihadapi praktikan
dalam proses bimbingan dengan dosen pembimbing dan guru pamong terletak
pada penyesuaian jadwal waktu pertemuan untuk konsultasi.
Penyusunan RPP

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan dalam


penyusunan RPP diantaranya:
1) Mendiskusikan terlebih dahulu rancangan RPP sebelum proses pembelajaran
dengan guru pamong apabila ada koreksi dari guru pamong segera diperbaiki.
2) Banyak bertukar pikiran dengan guru pamong, dosen pembimbning dan rekan-
rekan PPL tentang model dan metode yang dapat menarik perhatian, motivasi
dan minat siswa.
3) Menggunakan jenis evaluasi yang dapat mencangkup semua indikator dalam
pembelajaran tersebut.
4) Menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan
pengetahuan, minat dan motivasi siswa dalam belajar.
Proses Pengajaran

Upaya yang dilakukan untuk menangulangi masalah-masalah yang timbul


adalah:
1) Sebelum pembelajaran dimulai, praktikan mengkondisikan terlebih dahulu
siswa.
2) Siswa yang selalu sibuk dengan kegiatanya sendiri sebaiknya didekati dan
diberikan perhatian khusus.
3) Mengkondisikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
menegangkan. Disela-sela pelajaran praktikan memberikan motivasi yang
membuat siswa merasa senang dengan belajar.
4) Mempersiapkan mental dan fisik sebelum tampil didepan kelas.
5) Memberikan penghargaan kepada siswa berupa hadiah untuk meningkatkan
motivasi peserta didik bagi siswa yang sering kedepan kelas.
6) Mengupayakan penggunaan bahasa yang mudah dan sederhana saat
penyampaian materi pelajaran sehingga dapat dimengerti oleh siswa.
Ekstrakurikuler

Dalam kegiatan ekstrakulikuler selama pelaksanaan PPL semua mahasiswa


praktikan menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sekolah, ketika mendapat
perintah untuk membantu membina atau membimbing siswa dalam kegiatan ini,
mahasiswa praktikan melaksanakannya. Namun pada pelaksanaannya mahasiswa
praktikan tidak terlalu terlibat pada kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.
Hubungan Sosial Dengan Sekolah

Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dalam hal hubungan


dengan sekolah tidak terlalu ada masalah yang dihadapi dikarenakan praktikan
bisa berbaur dan diterima oleh semua aparatur sekolah dengan baik sehingga
menciptakan hubungan yang harmonis. Pihak sekolahpun mendukung atau
memotivasi praktikan untuk benar-benar melaksanakan kegiatan PPL dengan
baik.
Proses Bimbingan

Sama halnya dengan proses hubungan dengan sekolah, dalam proses


bimbingan kegiatan PPL sendiri tidak ditemui masalah yang dapat mempersulit
praktikan. Semua proses bimbingan dari awal sampai akhir semuanya dapat
berjalan dengan lancar sehingga tercipta mahasiswa praktikan yang siap untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk kendala tidak cocok
jadwal konsultasi, praktikan selalu menghubungi guru pamong dan dosen
pembimbing jauh-jauh hari sebelum konsultasi dan sebelum RPP di gunakan.

Anda mungkin juga menyukai