Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN

KELOMPOK VI :

1. Dhennyanto (ACD 117 060)

2. Rezza Monica (ACD 115 051)

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2021
KATA PENGANTAR

Tak ada kata yang lebih pantas kita ucapkan kepada Tuhan Semesta Allah

SWT,yang telah memberikan banyak sekali nikmat kepada kita semua sebagai

umat manusia. Tentu saja yang paling utamanya adalah nikmat iman dan nikmat

islam. Dan pada kesempatan ini,kami akan mengajak anda semua untuk lebih

mengetahui lebih dalam mengenai Sistem Integumen yang akan kami bahas lebih

dalam dalam makalah yang kami tulis ini.

Semoga makalah ini bias membantu kita semua lebih mengetahui

mengenai Sistem Integumen dan lebih mensyukuri apa yang telah Allah SWT

berikan kepada kita. Dan kami pun mohon maaf apabila dalam penulisan makalah

ini terdapan banyak sekali kesalahan,karena kami pun masih dalam masa belajar.

Palangka Raya, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusam Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan..................................................................................................... 3

BAB II

A. Pengertian Integumen............................................................................. 3

B. Fungsi Integumen................................................................................... 4

C. Komponen Integumen............................................................................ 6

D. Gangguan Pada Kulit dan Kuku............................................................. 15

BAB III

A. Kesimpulan............................................................................................. 19

B. Saran....................................................................................................... 19

Daftar Pustaka................................................................................................ 20

ii
BAB I

A. Latar Belakang

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,

memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap

lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem

organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,

kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal

dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah

kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat

pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit

merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh

bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya

bahan kimia.

Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi

terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh. misanya

menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu kulit

meningkat.

Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit

misanya karna stres, ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan

perubahan pada kulit wajah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?

1
2. Apa fungsi dari sistem integumen ?

3. Apa saja yang termasuk dalam derivat kulit?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem integumen

2. Untuk mengetahui sistem integumen

3. Untuk mengetahui derivat kulit

2
BAB II

A. Pengertian Integumen

Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin"integumentum", yang berarti

"penutup". Sistem integumen atau biasa disebut kulit adalah system organ yang

membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap

lingkungan sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa

luasnya mencapai lebih dari 19.000 cm.

Sistem integumen meliputi kulit dan derivatnya. Kulit yang sebenarnya adalah

lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua lapisan utama yang letaknya disebelah

3
luar jaringan ikat, kendur. Sedangkan derivat integumen meliputi struktu-struktur

tertentu yang secara ontogeni berasal dari salah satu dari kedua lapisan utama pada kulit

yang sesungguhnya yaitu epidermis dan dermis. Stuktur-struktur tersebut mencakup

kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau

lendir).

B. Fungsi Integumen

1. Fungsi Proteksi

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai

yaitu berikut:

a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat

kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan

erat seperti batu bata di permukaan kulit.

b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan

dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar

tubuh melalui kulit.

c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut

dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi

membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan

dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar

pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.

d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada

stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di

sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar

4
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila

terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul

keganasan.

e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang

pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap

mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba

yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.

2. Fungsi absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid

sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon

dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air

memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu

beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri. Beberapa

obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu

berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,

kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung

melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak

yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.

3. Fungsi Ekskresi

Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar

eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

4. Fungsi persepsi

5
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis

dan subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang

terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan

terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di

epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di

epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah

yang erotik.

5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)

Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)

melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di

pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat

dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi)

sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu

rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit

pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas

oleh tubuh.

6. Fungsi pembentukan vitamin D

Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi

kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu

memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang

aktif. Calcitriol adalah hormone yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium

makanan dari traktus gastrointestinal kedalam pembuluh darah. Walaupun

6
tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun belum memenuhi

kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik

masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi

karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah

kulit.

C. Komponen Integumen

Secara rinci, integumen dapat dibedakan atas:

1. Kulit

Kulit adalah bagian terluar tubuh. Beratnya ± 4,5 kg menutupi area seluas 18kaki

persegi dengan BB 75 kg. Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua lapis,paling luar

disebut epidermis tersusun atas epithelium, skuamosa bergaris, dan lapisan di bawahnya

disebut dermis. Tersusun dari jaringan ikat tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut

berlekatan dengan erat. Tepat di bawah dermis terdapat lapisan hypodermis atau fasia

superficial yang terutama tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit.

7
Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,

pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh, mengikat kulit secara

longgar dengan organ yang terdapat di bawahnya.Lapisan ini mengandung jumlah sel

lemak yang beragam.

a. Epidermis

Epidermis merupakan permukaan kulit paling luar dengan tebal ± 0,07 – 0,12mm.

Epidermis tersusun dari lapisan epitelium bergaris, mengandung sel-sel pigmen yang

memberi warna pada kulit dan berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar

matahari. Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel. Lapis paling luar disebut stratum

korneum, yang disebut juga lapisan bertanduk, karena lapisan ini tersusun dari sel-sel

pipih berkeratin yang merupakan sel-sel mati. Keratin adalah suatu protein yang

bersifat tahan air, jadi lapisan ini merupakan“mantel”tubuh alami yang melindungi

jaringan-jaringan yang lebih dalam dari kehilangan air.

Lapisan ini secara terus menerus mengalami gesekan dan mengelupas, namun

secara terus menerus pula selalu diganti oleh sel-sel yang lebih dalam. Persis di bawah

stratum korneum adalah stratum lusidium, yang nampak lebih terang disebabkan

akumulasi dari molekul keratin. Di bawah stratum lusidium adalah stratum

8
granulosum, merupakan daerah dimana sel-sel mulai mati karena terakumulasinya

molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Lapisan

epidermis yang berbatasan langsung dengan dermis adalah stratum germinativum,

yang tersusun dari stratum spinosum dan stratum basal.

Stratum germinativum tersusun dari sel-sel epidermal yang menerima nutrisi cukup

dari dermis. Sel-sel tersebut mengalami pembelahan dan menghasilkan berjuta-juta sel

baru setiap hari. Sel-sel yang lebih tua akan terdesak keluar menjauhi sumber

nutrisi,sehingga lambat laun akan mati dan mengalami keratinisasi. Sel utama kedua

epidermis (setelah keratinosit) adalah melanosit, ditemukan dalam lapisan basal.

Perbandingan sel-sel basal terhadap melanosit adalah 10 : 1. Didalam melanosit

disintesis granula-granula pigmen yang disebut melanosom. Melanosom

mengandung biokroma coklat yang disebut melanin.

Melanosom dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah

melanin dalam keratinosit menentukan warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari

pengaruh-pengaruh matahari yang merugikan. Sebaliknya, sinar matahari

meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin. Orang Afrika-Amerika

maupun keturunan. Kaukasia mempunyai jumlah melanosit yang sama. Orang

Afrika-Amerika mempunyai melanosom-melanosom besar yang tahan terhadap

destruksi oleh enzim-enzim hidrolisis, sedangkan keturunan Kaukasia mempunyai

melanosom yang kecil dan lebih mudah dihancurkan. Selain produksi melanin, warna

kulit juga dipengaruhi oleh oksigenasi darah,darah dermal memasok warna merah

melalui sel-sel lapisan lebih atas yang agak transparan, sehingga kulit berwarna merah.

9
Bila darah dermal kekurangan oksigen atau tidak bersirkulasi dengan baik, kulit akan

menjadi kebiruan atau disebut sianotik.

b. Dermis

Dermis tersusun atas jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerah

papilar dan daerah retikular. Seperti pada epidermis, ketebalannya tidak

merata,misalnya dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada

di bagian kulit yang lain.

1) Lapisan papilar

Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah papila

ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah

epidermis yang disebut papila dermal. Proyeksi tersebut diproyeksikan pada

cap jari yang merupakan pola unik yang tidak berubah selama hidup.

Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien

untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan

kulit. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam lapisan dermal.

2) Lapisan reticular

Merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri dan

10
vena,kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan

papilla rmaupun lapisan retikuler banyak mengandung serabut kolagen dan

serabutelastin. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuilt orang

muda lebihelastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut

elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.Pada seluruh

dermis juga mengandung fibroblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofag

yang sangat penting bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis selyang lain.

Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang memungkinkan

berperan melakukan regulasi suhu tubuh. Bila suhu tubuh meningkat,

arterioldilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengan darah yang

panas.Dengan demikan memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan

kulit keudara. Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus

disimpan, untuk itukapiler dermal berkontriksi sehingga darah tidak banyak

menuju permukaan kulit,dengan demikian sedikit panas tubuh dipancarkan

keluar tubuh.Dermis juga kaya akan pembuluh limfa dan serabut-serabut

saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor

khusus, sehingga mampu mendeteksi perubahan perubahan yang terjadi di

lingkungan yang kemudian disampakan ke otak.

2. Derivat Kulit

Rambut, kuku, dan kelenjar kulit merupakan derivat dari epidermis meskipun berada

dalam dermis, mereka berasal dari stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke

bagian yang lebih dalam dari kulit.

11
a. Kelenjar kulit

Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar sebasea (kelenjar

minyak) dan kelenjar keringat.

1) Kelenjar minyak 

Terdapat hampir di semua permukaan kulit kecuali di daerah-daerah yangtidak

berambut seperti telapak tangan dan telapak kaki. Saluran kelenjar

minyak biasanya bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada beberapa

terbuka langsung ke permukaan kulit, seperti pada glans penis, glans klitoris, dan

bibir. Sekresi kelenjar minyak disebut sebum, merupakan campuran dari zat-zat

berminyak dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelumas yang

memelihara kulit tetap halus, serta rambut tetap kuat. Kelenjar minyak menjadi

sangat aktif selama pubertas sehingga kulit cenderung berminyak selama

periodeini. Sering sebum mengumpul pada suatu tempat, mengering, dan kadang

12
mengandung bakteri, membentuk gangguan kulit yang disebut “blackheads”.

Kadang-kadang kelenjar minyak mengalami infeksi aktif membentuk  “ jerawat”

2) Kelenjar keringat

Merupakan kelenjar eksokrin yang ekskresinya dikeluarkan melalui pori-pori

yang tersebar luas di seluruh permukaan kulit. Kelenjar keringat

dibedakanmenjadi dua macam berdasarkan sekresinya, yaitu: kelenjar ekrin

dan kelenjar apokrin, kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh

memproduksi keringat jernih yang terutama mengandung air, NaCl, dan urea,

sedangkan kelenjar apokrin dijumpai pada ketiak dan daerah genital. Di samping

mensekresikan air, NaCl, dan urea, kelenjar ini juga mensekresikan zat dari

bahandasar protein bersusu yang merupakan medium ideal untuk

mikroorganisme yang berada dalam kulit.Kelenjar keringat berada di bawah

pengendalian sistem saraf, merupakan bagian penting dari alat regulasi suhu

tubuh. Bila suhu lingkungan cukup panas, makakelenjar keringat akan

mensekresikan keringat ke permukaan tubuh untuk kemudian diuapkan airnya.

Penguapan ini menggunakan panas tubuh, sehingga penguapan keringat berlaku

sebagai sistem keadaan darurat untuk membebaskan panas apabila sistem

pendingin kapiler tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis.

Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa

Latin:myo=otot), sel epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina

basalis dibawahnya. Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan

sekret yangs udah menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel

13
mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam

tubuh.

b. Rambut

Rambut dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada permukaan

tangan,permukaan kaki, dan bibir. Rambut dibungkus oleh folikel rambut, yaitu suatu

invaginasi epidermis yang terjadi selama periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran

ujung yang dinamakan bulbus rambut. Bagian rambut yang berada didalam folikel

rambut disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-sel epithelial germinal

yang mengalami deferensiasi menjadi sel-sel yang membentuk medula rambut, korteks

rambut, dan kutikula rambut. Sel-sel yang lebih tua didesak menjauh dari daerah

pertumbuhan ini, mereka mati dan mengalami keratinisasi,membentuk bagian

membesar dari pangkal rambut.

Suatu rambut terdiri dari tiga lapis, bagian pusat disebut medula, yang dikelilingi

pertama-tama oleh korteks pelindung dan kemudian oleh kutikula. Lukapada

kutikula menyebabkan ujung rambut terbelah. Folikel rambut dipisahkan daridermis

oleh membran hialin non seluler yang disebut membran glasi, yang merupakan

penebalan dari membrane basalis. Warna rambut ditentukan oleh jumlah pigmen dalam

14
korteks rambut. Bila struktur rambut diamati dengan cermat, akan nampak umumnya

tertanam miring pada kulit. Di bagian dalam dermis terdapat pita kecil dari otot polos

yang disebut pili arektor, menghubungkan salah satu sisi folikel rambut ke lapisan

papilla dermis. Bila otot ini berkontraksi pada saat dingin atau takut, maka batang

rambut akan ditarik ke atas ke posisi yang lebih vertikal. Fenomena ini pada manusia

sering disebut “tegak bulu roma”. Aktivitas otot pili arektor juga memberikan

tekanan kepada kelenjar minyak di sekitar folikel, menyebabkan sejumlah kecil sebum

dibebaskan.

3. Kuku

Kuku merupakan derivat epidermis yang berupa lempeng-lempeng zat tanduk terdapat

pada permukaan dorsal ujung jari tangan dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan

bagian badan. Dilihat dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat bagian putih

berbentuk bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula disebabkan epitel yang

lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga

transmisi warna pembuluh darah kurang dipancarkan.

Seperti halnya rambut, kuku tersusun atas zat-zat mati, yaitu lapisan kompak dari epitel

yang mengalami pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal, meluncur diatas kulit dasar kuku

yang dikenal sebagai hiponikium, yang melanjutkan diri ke epidermis yang meliputi

permukaan ventral jari-jari. Perluasan epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan

15
kuku adalah eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak

kemerahan karena warna darahyang berada di dalam kapiler di bawah kuku.

D. Gangguan pada Kulit dan Kuku

Kulit merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan

luar. Oleh karena itu sangat mungkin mengalami gangguan dan mengalami kerusakan.

Gangguan tersebut terutama berupa ganggauan mekanis, zat-zat kimia, dan mikroorganisme.

Beberapa gangguan pada kulit dan kuku antara lain: jerawat, impetigo, dermatitis, dan

onikomikosis.

1. Jerawat

Adalah suatu peradangan kelenjar minyak, terjadi biasanya mulai pada saat pubertas.

Jerawat yang umum disebut acne vulgari (jerawat vulgaris). Jerawat ini umumnya

terjadi pada individu berumur antara 14 – 25 tahun, diderita oleh hamper 80% anak muda.

Namun tidak sedikit orang dewasa yang menderita jerawat tersebut. Jenis jerawat yang lain

adalah acne cosmetika (jerawat kosmetik) yang disebabkan oleh pengguanaan

make-up dan bahan kosmetik lain dalam jangka lama.

16
Pada masa pubertas kelenjar minyak pada kulit di bawah pengaruh hormonandrogen

tumbuh membesar dan meningkatkan produksi sebum, yaitu berupa produk lipid

kompleks. Di samping hormon androgen, ovarium dapat menstimulus sekresi minyak kulit

sama baiknya dengan hormon androgen. Jerawat terjadi terutama padakelenjar minyak

folikel, dimana kelenjar minyak membesar dan rambutnya mengalami rudimenter. Folikel-

folikel secara cepat ditempati koloni mikroorganisme yang tumbuh dengan subur, karena

lingkungan folikel kaya akan lipid. Bila ini terjadi, maka kantung sel-sel jaringan ikat dapat

rusak dan memindah sel-sel epidermal sehingga terbentuk bekas luka yang tetap.

Menghadapi jerawat harus hati-hati, perlu menghindari memijat atau menggaruknya supaya

tidak terjadi luka.

2. Impetigo

Adalah suatu infeksi permukaan atas kulit, disebabkan oleh stafilokoki atau

streptokoki, dan ditandai oleh binntil-bintil terisolasi yang mengeras kemudian pecah.Terjadi

biasanya di sekitar mulut, hidung, dan tangan. Peradangan terisolasi pada lapisan papila kulit,

melibatkan jaringan kapiler dan stratum korneum. Penyakit ini umumnya menyerang anak-

anak, dan dapat epidemik serius pada taman kanak-kanak.

3. Dermatitis

Adalah suatu peradangan kulit, ada beberapa jenis dengan penyebab yang berbeda-

beda, antara lain:

a. Dermatitis kronik, sering terjadi pada tangan atau kaki, dan terjadi karena iritasiyang

terus menerus. Ditandai oleh penebalan kulit, peradangan, dan pengelupasan. Kadang-

kadang disebabkan oleh pencucian tangan yang berlebihan atau oleh sisa sabun atau

deterjen yang berada di bawah cincin. Kadang-kadang disebabkan oleh infeksi jamur.

17
b. Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan oleh zat kimia

yang bersinggungan dengan kulit. Misalnya zat kimia yang keras, deterjen, atau sabun

yang mengiritasi secara langsung. Dapat pula oleh suatu zat yang menyebabkan reaksi

alergi yang baru muncul setelah 5 – 6 hari setelah kontak. Penyebab utama dermatitis

kontak adalah racun sejenis tumbuhan menjalar, bahan kimia pada sepatu dan baju,

rantai arloji dari logam, salep antibiotik, dan bahan kosmetik.

c. Eksem, merupakan peradangan yang ditandai oleh melepuhnya kulit, kemerah-

merahan, keluar cairan dari peradangan ini, kerak, keropeng, rasa gatal, dan kadang-

kadang mongering. Umumnya eksem terdapat pada tempat lekukan kulit,misalnya

bagian belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat beberapa macameksem, salah satu

jenis yang umum dermatitis atopik, yaitu peradangan kulit yang disertai rasa gatal

disebabkan oleh alergi.

d. Dermatitis eksfoliatif, merupakan  jenis dermatitis yang ditandai dengan adanya

pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan rontoknya rambut. Seluruh

e. permukaan kulit berwarna merah, berkerak, dan menebal. Pada banyak kasus tidak

diketahui penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi mengikuti suatu efek samping

dari obat.

f. Dermatitis seboreik, merupakan jenis dermatitis yang ditandai oleh pengerakan dan

peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit muka dan bagian tubuh yang lain.

Pada umumnya penyebabnya adalah ketombe.

g. Onikomikosis, merupakan peradangan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang memiliki daya tahan rendah pada

18
terhadap infeksi, misalnya penderita  diabetes atau pasien yang menggunakan

kortikosteroid atau obat hormonal yang lain. Onikomikosis disebabkan oleh

sejumlah jamur dan sering dihubungkan dengan paronisia

BAB III

A. Kesimpulan

Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut,

kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen

pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin

Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.

19
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga

homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :

fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh

(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D. Gangguan pada sistem

integumen manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit pupus,

Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis,

Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria

(Gatal Alergi).

B. Saran

Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen

sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah

maupun pembuatan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.KelenjarPadaKulit.http://www.scribd.com/doc/52471266/8/ -pada-

kulit .Diakses 15 September 2017)

20
Anonim.2015. AnatomiSistem Integumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799

/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit). (Diakses 15 September

2017)

Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku

Kedokteran EGC                                                      

Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran

EGC

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa

keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

21

Anda mungkin juga menyukai