SISTEM INTEGUMEN
Disusun Oleh :
Kelompok : 01
Nama / NIM :1
:2
:3
:4
:5
:6
:7
Angkatan/tahun : VIII / 2019/2020
Stikes : Eka Harap Palangka Raya
1
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1.Pengertian Sistem Integumen .................................................................. 3
2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ............................................. 4
2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia............................................... 8
2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia ........................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................... 21
3.1.Kesimpulan ............................................................................................ 21
3.2.Saran....................................................................................................... 21
Daftar Pustaka............................................................................................ 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
(misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit
yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak
kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya
ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel
Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-
sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans
mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan
suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan
menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara
sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat
memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi
ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan
berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar
hingga paling dalam sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi
keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit
sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction)
dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen,
terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan
gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan
ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
6
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum
saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan
kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak
kaki.
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun
dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Gambar 1. Struktur Epidermis
2.2.2 Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau
dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis dan tahan lama,
berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel
jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan
dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan
kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah
tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan
dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang
keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah
dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip
gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein
dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
7
2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat
padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks
(cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel
fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah
, limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini
berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang
mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar
sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh
kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi
pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan
disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.
Gambar 2. Kelenjar Sebasea
b) Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan
cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalamr u a n g a n
m e n g e k s k r e s i k a n 2 0 0 m L k e r i n g a t t a m b a h a n , d a n b a g i o r a n g ya n g
a k t i f jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat
jugamerupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekulorganik hasil pemecahan protein yai tu amoniak dan urea. Terdapat dua
jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
Gambar 3. Kelenjar Keringat
c) Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi
nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya
untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur
suhu tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran
darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk
anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial danke dalam.
Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah unt uk memelihara jaringanlemak
dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
d) Serat elastin dan kolagen
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerja an
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen.
Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai
8
jenis jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini
dihasilkan oleh sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen
diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk
memenuhi berbagai fungsiy a n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan
pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin
yangm e m b e r i k a n e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut ini secara bersama-
sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit. Perbedaan serat E l a s t i n
d a n kolagen, adalah serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur
sementara kolagen yang memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan
kolagen itusendiri akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit
mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
9
2.2.3 Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit
Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit. Derivat
kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan
folikelrambut serta kuku. Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan
kulit.
2) Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan
kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang
menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan
kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel stratum korneum
10
meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kukusebgai epikondrium atau
kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang
dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjanghidup dengan pertumbuhan
rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170
hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku
atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagian yang besar. dan akar kuku
(radik).
11
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi. selain
itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri
di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat,
akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal,
sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas
melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan
dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul
keganasan.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertamaadalah
sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudianada sel fagosit
yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2.3.2 Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A,
D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap
oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu
berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah
antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel
epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
2.3.3 Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
2.3.4 Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadaprangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan
subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis,
badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula
badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan
diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnyadi daerah yang erotik.
12
2.3.5 Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui
dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada
saatsuhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta
memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari
tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat
danmempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi
pengeluaran panas oleh tubuh.
2.3.6 Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi
kolesteroldengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi
prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vi tamin D yang aktif. Calcitriol
adalah hormonyang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus
gastrointestinal kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D
sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga
pemberianvitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat
pulamengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-
ototdi bawah kulit.
1. Kanker Kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain
seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis
kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang
dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang
terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan
tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang
berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya
dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan
organ lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf,
jaringan darah dan kulit.
13
3. Rubeola atau Penyakit Campak
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang
dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat
menyebab melalui media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang
menderita Rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit
sebagai puncak dari penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi
seperti radang infeksi telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).
4. Jerawat
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak,
kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat
dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum, yang berjalan
melewati rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit
lembab dan lembut, jika anda menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan
pada proses ini. Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
· Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
· sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
· bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori
5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang
tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. Hemangioma biasanya ditemukan
dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma tidak disebabkan
faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma berkembang sebelum orang lahir,
ketika mereka masih didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak
menyebabkan kelainan. Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan
biasanya pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
6. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya
tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung
atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus
Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes
tersebut. Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena
cairan didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.
7. Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak
merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung
dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis,
lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis
Guttate atau Psoriasis Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? Karena memang gejala dan
14
penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang
anda maka anda akan lebih mudah untuk mengobatinya.
8. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga
Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun
ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat menekan
gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan
dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri Khas Rosacea adalah
lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea
hanya tumbuh pada bagian hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul
dengan sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa
saja gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau /Struktur
asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit
pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex
Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria
(Gatal Alergi).
3.2 Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga
masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan
tugas.
16
DAFTAR PUSTAKA
17