SISTEM INTEGUMEN
Disusun Oleh :
Kelas : B
2017
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
3.1.Kesimpulan ............................................................................................ 21
3.2.Saran....................................................................................................... 21
Daftar Pustaka............................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit
dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin
dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu
untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik
dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari
lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),
walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Integumen
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan
kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan
cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri,
kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik
seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di
lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan
luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
2.2.1 Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering kita
sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal
yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150
μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,
epidermis juga tersusun atas lapisan:
2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel
Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan
demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans
mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel
Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi
ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi
dengan sistem neuroendokrin difus.
4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti
setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi
keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun
tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan
luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang
jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan
sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar
sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan
efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir
kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini
berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan
sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami
gesekan seperti telapak kaki.
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari
selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2.2.2 Dermis
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak
nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi
elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik
dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.
2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak
teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental
asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak
lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi
minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan
kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang
berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalamr u a n g a n
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang
a k ti f jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan
sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil
pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu
kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
c) Pembuluh darah
d) S e r a t e l a s ti n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen.
Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis
jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh
sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan fi broblast. Kolagen diproduksi dalam
bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai
fungsiy a n g s p e s i fi k . Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang saling
menyilang.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan
permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik
berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf
sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-
ujung , saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan u n t u k menerima rangsangan.
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam
yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus
adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan
setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-
saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Gambar 4 . Struktur Kulit
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang terletak di
dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut terdiri dari
medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex s e r t a kutikula yang terdiri dari keratin keras.
a. Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi . Sel-
selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara / cairan.
Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing,yang
mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
c. Kuti kula merupakan membran ti pis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-
3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikelrambut
bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan
ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang
disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal
matrik ( p u n c a k p a p i l a ) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
B a g i a n sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk bagian medula rambut
dan kortex.Bagian perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan
selubungakar luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3 lapisan
yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut terdiridari sel-sel
pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan luar, terdiri dari 1
lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. S e l - s e l selubung akar dalam mempunyai
keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak
kemerahan.
2) Kuku
2.2.4 Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau
hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat
menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit adalah
pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras,
individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin
diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu
adanya e n z i m Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar
pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi
pigmen melanin ini akan menentukan variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras atau bangsa di
dunia. Proses pembentukan p i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang
dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.
2.3.1 Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin merupakan
struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi. selain itu juga
mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan
kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam
dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel
melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi
materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila
terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertamaadalah sel
Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudianada sel fagosit yang
bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2.3.2 Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A, D, E, dan
K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain
itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri. Beberapa obat juga
dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan
melepaskan anti histamin di tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan
dapat berlangsung melaluicelah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih
banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
2.3.3 Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
2.3.4 Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadaprangsangan
panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh
badan-badan Krause yang terletak di dermis, badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan, demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan
terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih
banyak jumlahnyadi daerah yang erotik.
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam
jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah
bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan
didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut
Yayasan Kanker Kulit.
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang dalam sel
di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui
media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan
merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari penyakit
Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi telinga, pneunomia
dan encephalitis (pembengkakan otak).
4. Jerawat
.
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak, kulit
mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat dari rambut
dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu,
keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda
menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini. Hal hal yang paling
sering menyebabkan jeawat adalah
5. Hemangioma
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya tumbuh
disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau didalam
mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada
pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut. Terkadang
penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan didalam cold sore
tersebut sangat mudah menular.
7. Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak merah
terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis
apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini
untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis Plaque atau apakah
itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda
mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda akan lebih mudah untuk
mengobatinya.
8. Rosacea
Gambar 14. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga Amerika.
Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini
mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan dalam 1
Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri Khas Rosacea adalah lingkaran kecil
berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian
hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya, biasanya
memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya akan hilang namun
akan muncul kembali di masa yang akan datang.
Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis
Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab
penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang berlebihan,
dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar minyak kulit
dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk penyakit ini, tetapi kita
dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit Eksim ini dan mengembangkan
cara untuk menghindarinya, seperti menjaga kesehatan tubuh khususnya kulit secara teratur dan
benar.
Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-
benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan
kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda
yang menyebabkan iritasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
3.2 Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga masih
diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
1.
Hey I have read your article and that helped me to write my article about how long
does it take for an apple tree to bear fruit you must have a check on my article.
BALAS
Posting Komentar
BACA SELENGKAPNYA
UNKNOWN
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan