Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN
TUGAS MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR
OLEH KELOMPOK :
1. ANNISA AZZAHRA PUTRI
2. KARISMA INDAH PERMATA HATI
3. FENI SILA NIA
4. UMI NAFI’AH
5. ISMI APRILIA
6. FARHAN TAUFIQ
7. RAHMAT GRIYA PERMANA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


DIII KEPERAWATAN

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikaum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya maka makalah
ini dapat tersusun sedemikian rupa.

Penyusunan makalah ini merupakan langkah awal kami dengan beranjak pada pepatah “tak ada
gading yang tak retak” sebab “ kalau tak retak bukanlah gading”. Apabila ada kesalahan maka
kesalahan itulah yang dapat menjadi lilin penerang menuju perbaikan demi tercapainya
kesempurnaan.

Apabila ada kritik dan saran yang ada relevansinya dengan kesempurnaan makalah ini maka
akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 22 Juli 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1.Pengertian Sistem Integumen ........................................................................ 3
2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ................................................... 4
2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia .................................................... 8
2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia .............................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................... 21
3.1.Kesimpulan .................................................................................................. 21
3.2.Saran ............................................................................................................. 21
Daftar Pustaka ............................................................................................ 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan
vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh
dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah
garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga
membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah
organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan,
tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang
menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan
jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi
utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur.

iv
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2). Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3). Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4). Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan
kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-
organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
2.2 Anatomi Sistem Integumen pada Manusia
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
2.2.1 Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan
kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

vi
1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis. Melanosit (sel
pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin
banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-
bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung
pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan
memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi
atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi
seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.

2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel
Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-
sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali
partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit
displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis ,
yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan
infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.

3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi
dengan sistem neuroendokrin difus.

4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan
berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar
hingga paling dalam sebagai berikut:

vii
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin
yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang
tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.

b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen,
terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.

c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan
granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi
perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana
sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.

d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini
berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai
tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di
dalamnya terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel
dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun


dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

viii
Gambar 1. Struktur Epidermis

2.2.2 Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”
karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf
perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut
(muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung
syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang
juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama
dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
ix
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah,
saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit.
Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.

2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat
tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan
kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :

a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)


Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak
lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif
memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik
menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat
kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.

Gambar 2. Kelenjar Sebasea

x
b) Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalamr u a n g a n
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang ya n g
a k t i f jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat
jugamerupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekulorganik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis
kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.

Gambar 3. Kelenjar Keringat

c) Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi
nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya
untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu
tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk
kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman yang
disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di
bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi
yang ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.Cabang
yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea.

xi
d) S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan
oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan
ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta bagian tubuh yang
harus diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel -seldalam jaringan ikat
yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun
dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai fungsiya n g s p e s i f i k . Pada kulit
serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin
yangm e m b e r i k a n e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut ini secara bersama-sama
menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit. Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen,
adalah serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri akan
berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan
elastisitas kulit.

e) Syaraf nyeri dan reseptor sentuh


Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang -cabang saraf spinal dan
permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik
berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf
sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit
ujung- ujung , saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan u n t u k menerima
rangsangan.
3) Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan
antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan

xii
kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan
energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.

Gambar 4 . Struktur Kulit


2.2.3 Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit
Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit. Derivat
kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan
folikelrambut serta kuku. Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit / struktur tambahan
kulit.
1) Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang terletak
di dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut terdiri
dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex s e r t a kutikula yang terdiri dari keratin
keras.
a. Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi.
Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadangterdapat udara /
cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.

xiii
b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing,yang
mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.

c. Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel -sel pipih/gepeng yang
mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-
3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikelrambut
bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan
ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang
disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel -sel germinal
matrik ( p u n c a k p a p i l a ) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
B a g i a n sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk bagian medula rambut
dan kortex.Bagian perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan
selubungakar luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3 lapisan
yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut terdiridari sel-
sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle yaitulapisan luar, terdiri
dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. S e l - s e l selubung akar dalam
mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut granulatrichohyalin, yang dengan
H.E. tampak kemerahan.

Gambar 5. Struktur Rambut


2) Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnyamenjadi
dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulityang merupakan
dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatuerat dan tidak
mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahankarena ada pembuluh
kapiler darah di dalam dasar kuku.Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke

xiv
permukaan lempeng kukusebgai epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya
yang terletak di bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku
berlangsung sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku
jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan.
Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang
merupakan bagianyang besar. dan akar kuku (radik).

Gambar 6. Struktur Kuku


2.2.4 Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik
dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5. Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor
ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan
oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini
perlu adanya e n z i m Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung
lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan
distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras atau
bangsa di dunia. Proses pembentukan p i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom

xv
yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam
lapisan benih.

2.3 Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
2.3.1 Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin
merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan
kulit.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi. selain itu
juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut darikekeringan
serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya
sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar
pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-
sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas
melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan
baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertamaadalah sel
Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudianada sel fagosit yang
bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2.3.2 Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A, D, E,
dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Selain itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan merkuri. Beberapa obat juga
dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan

xvi
melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi
oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar;
tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
2.3.3 Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

2.3.4 Fungsi persepsi


Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
perangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis.Terhadap
dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner
terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang
terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis.
Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlah nya di daerah yang erotik.
2.3.5 Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua
cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu
tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh
darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu
rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

2.3.6 Fungsi pembentukan vitamin D


Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi
kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi
prekursor dan menghasilkan calcitriol,bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah
hormonyang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal
kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun
belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik

xvii
masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya
pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot dibawah kulit.
2.4 Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia
Macam-macam Gangguan sistem integumen pada manusia
1. Kanker Kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam
jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar
getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling
dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar
20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu
yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan
menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal
penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya
menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya.
Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan
kulit.
3. Rubeola atau Penyakit Campak
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang dalam
sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat menyebab
melalui media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola
akan merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari
penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi
telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).

4. Jerawat
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak,
kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat dari
rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati
rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan

xviii
lembut, jika anda menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini.
Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
 Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
 sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
 bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori
5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang tumbuh
karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan dalam lapisan
dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya
orang menderita atau Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih
didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan. Biasanya
juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya pemeriksaan yang tidak
terkait sama sekali dengan Hemangioma.

6. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)


Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya
tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau
didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan
tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut.
Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan
didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.

7. Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak
merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana
dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah gambar
dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis
Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip
dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda akan
lebih mudah untuk mengobatinya.

xix
8. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga
Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan
belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan
dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri Khas Rosacea adalah
lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya
tumbuh pada bagian hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan
sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja
gejala2xnya akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.

9. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)


Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis
Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab
penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang
berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam
kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat
untuk penyakit ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit
Eksim ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga kesehatan tubuh
khususnya kulit secara teratur dan benar.

10. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)


Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-
benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan
kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap
benda yang menyebabkan iritasi.

xx
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna
Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi,
pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit
pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex
Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal
Alergi).

3.2 Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga masih
diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan tugas.

xxi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-kulit. (
Diakses 15 September 2017)
Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Integumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit).
(Diakses 15 September 2017)
Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih=865&tbm=isch&sa=1&ei=GSg1XeGCHcqk_
Qb_9KS4CQ&q=struktur+epidermis&oq=struktur+epidermis&gs_l=img.3..0j0i24l3.330224.334141..3348
17...0.0..0.297.4789.2-18......0....1..gws-wiz-
img.....0..0i67j0i8i30.g4aiGZkWTdQ&ved=0ahUKEwih8_rYxcfjAhVKUt8KHX86CZcQ4dUDCAY&uact=5#im
grc=qlHhRlj-aCp6wM:

https://www.google.com/search?q=gambar+kelenjar+MINYAK&safe=strict&biw=1280&bih=865&tbm=i
sch&source=iu&ictx=1&fir=cBnHt_IHYLokEM%253A%252CzJMlYNCUaVpRPM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kTmI1dQWQvgRPTAKFbO5zD5bod-
3A&sa=X&ved=2ahUKEwjMvsidxcfjAhXjct8KHURCBKMQ9QEwBnoECAcQEA#imgrc=cBnHt_IHYLokEM:

https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih=865&tbm=isch&sa=1&ei=oCc1XZjyLNHl_Q
aK-
rPgDA&q=gambar+kelenjar+keringat&oq=gambar+kelenjar+keringat&gs_l=img.3..0j0i24l3.116161.1182
22..118788...0.0..0.282.2404.2-9......0....1..gws-wiz-
img.......0i67j0i8i30.Y4AMb4Yz6Bg&ved=0ahUKEwiYwrGfxcfjAhXRct8KHQr9DMwQ4dUDCAY&uact=5#im
grc=aH8vsFi-VSpLWM:

https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih=865&tbm=isch&sa=1&ei=aik1XZaBA8mE5
wLW9KaoAQ&q=struktur+kulit&oq=struktur+kulit&gs_l=img.3..0l3j0i30j0i5i30j0i8i30l3j0i24l2.39714.43
015..44187...0.0..0.296.3701.2-14......0....1..gws-wiz-
img.m1CIAoSftls&ved=0ahUKEwiW3rn5xsfjAhVJwlkKHVa6CRUQ4dUDCAY&uact=5#imgrc=nAJZ_2cUXFH
_uM:

https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1280&bih=865&tbm=isch&sa=1&ei=mCk1XYeXEMTP
5gKN5ZCABw&q=struktur+rambut&oq=struktur+rambut&gs_l=img.3..0j0i30j0i24l6.58655.61188..61799
...0.0..0.399.3038.2-10j1......0....1..gws-wiz-
img.......0i67j0i8i30.4PqVvwhUQU4&ved=0ahUKEwiHw76Px8fjAhXEp1kKHY0yBHAQ4dUDCAY&uact=5#i
mgrc=wZw6y8t0n9Ku8M:

xxii

Anda mungkin juga menyukai