FARMAKOLOGI
Oleh :
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan kasih sayang-
Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah dilimpahkan kepada junjungan
seluruh alam, Nabiyyana Wanabiyyana Muhammad SAW. Kepada keluarganya sahabatnya
dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya diakhir zaman. Amiiin. Puji dan
Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-
Nya penulis dapat menulis makalah Farmakologi ini yang berjudul “Bentuk Kemasan
Obat” hingga selesai.
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-
kekurangan mengingat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu,
sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
melengkapkan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Daftar Isi
Halaman Judul………………………………………………………………….............i
Kata Pengantar………………………………………………………………….............ii
Daftar Isi…….………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….............1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………........1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….13
B. Saran…………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..14
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahan obat jarang diberikan sendiri-sendiri, tetapi lebih sering merupakan suatu
formula yang dikombinasikan dengan satu atau lebih zat bukan obat yang bermanfaat untuk
kegunaan farmasi yang bermacam-macam dan khusus. Melalui penggunaan yang selektif dari
zat obat ini sebagai bahan farmasi akan dihasilkan sediaan farmasi atu bentuk sediaan dengan
tipe yang bermacam-macam. Bahan farmasi ini melarutkan, mensuspensi,
mengentalkan, mengencerkan, mengemulsi, menstabilkan, mengawetkan, mewarnai,
pewangi, dan menciptakan banyak bermacam-macam zat obat menjadi berbagai bentuk
sediaan farmasi yang manjur dan menarik.
Masing-masing tipe bentuk sediaan mempunyai sifat-sifat fisika dan sifat-sifat farmasi
yang khusus. Sediaan yang bermacam-macam ini merupakan tantangan bagi ahli-ahli
farmasi di pabrik dalam membuat formula dan bagi dokter dalam memilih obat serta cara
pemberiannya untuk ditulis dalam resep.
Bidang umum yang mempelajari faktor-faktor fisika, kimia dan biologi yang
mempengaruhi formulasi, pembuatan di pabrik, stabilitas dan efektivitas dari bentuk
sediaan farmasi disebut farmasetik. Sifat yang keras dan takaran yang rendah dari
kebanyakan obat-obat yang digunakan saat ini menghalangi setiap harapan bahwa
masyarakat umum akan dapat memperoleh takaran yang tepat dengan aman dari bahan
berupa bahan baku berkhasiat. Sebagian besar daro obat yang banyak, digunakan dalam
jumlah miligram, sangat sedikit untuk ditimbang dengan sesuatu kecuali dengan timbangan
laboratorium yang peka.
B.Rumusan masalah
1. Apa saja macam-macam bentuk sediaan obat?
2. Apa tujuan penggunaan obat?
3. Apa saja contoh bentuk sediaan obat?
4. Bagaimana cara menggunakan masing-masing bentuk obat?
5. Apa keuntungan dan kerugian dari masing-masing obat?
C.Tujuan
1. Mengetahui alasan dibuatnya bentuk sediaan obat
2. Mengetahui macam-macam bentuk sediaan obat
3. Mengetahui rute/jalur pemberian obat
4. Serta mengetahui kerugian dan keuntungan tiap rute/jalur pemberian
obat
BAB II
Pembahasan
Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat
mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam
sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan
larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya
efek terapi yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu
diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda,
atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan antasida), seharusnyalah
etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien
menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita
semua untuk mengetahui bentuk sediaan obat.
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian luar.
2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan
bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung
desain cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah
lidah.
f. Tablet bukal
g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan
lembab.
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur
tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan
pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan
bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
e. Mudah ditelan
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti
kapsul.
7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau
penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan
sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair.
macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal
(penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi
optalmik,suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan
oleh zat pengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan
yang disari.
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa
nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum
hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut
kuman/virus/antigen.
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang cocok.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal,
vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan
pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi
karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti
muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat
dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan
farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam),
guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung),
guttae opthalmicae (tetes mata).
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya
agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima
pengobatan melalui mulut.
1. KAPSUL
Kapsul adalah sediaan obat yangg terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat
dari gelatine.
Kapsul dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kapsul keras : umumnya berisikan bahan obat yang kering.
2. Kapsul lunak : umumnya bahan obat berupa minyak atau larutan. Obat dalam minyak.
Keuntungan :
a. Kapsul dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit, atau amis.
b. Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan dalam kapsul, besarnya kapsul
dipilih yg sesuai (nomor 000,00,0,1,2,3, 4 dan 5 )
c. Kapsul dapat pula dilapisi dengan bhn tertentu sehingga tidak pecah/ larut dalam
lambung
2. TABLET SALUT
TUJUAN PENYALUTAN:
1. Meningkatkan stbilitas obat
2. Menutupi rasa obat yang tidak enak
3. Menghindari penguapan zat atau bahan dalam tablet.
4. Memperbaiki penampilan tablet.
5. Merupakan identifikasi dari produk pabrik obat tertentu
MACAM-MACAM TABLET
1. Tablet Lozenges (tablet dihisap seperti permen, sebagai antiseptik pada mukosa mulut
atau tenggorokan
contoh : Dequalinium HCl
2. Tablet sublingual, diletakkan di bwh lidah, melarut lebih cepat dan bahan obat.
diabsorpsi melalui mukosa.
contoh : Nitroglicerin.
3. Tablet Intrabuccal,dimasukkan di pipi bagian dalam, tablet melarut dan bahan
diabsorbsi melalui mukosa.
contoh : Progesteron
4. Tablet Sustained release bahan obat dilepas perlahan-lahan
contoh : Isoptin SR,
5. Tablet yang dimasukkan ke dalam rongga-tubuh.
contoh : Nystatin tablet Vagina
6. Tablet implantasi : implant, diimplantasikan di bwh kulit
Contoh : Norplant
BENTUK TABLET
1. Tablet berbentuk pipih
2. Tablet Berbentuk bulat
3. Tablet berbentuk persegi .
4. Tablet yang pakai tanda belahan (scoret tablet , memudahkan untuk membagi tablet)
Dibedakan :
1. Obat luar : Contoh : Tantum verde obat kumur mengandung Benzamidin HCl
2. Obat suntik :
a. obat suntik iv : larutan dalam air
b. Obat suntik sc: berupa larutan dalam air
c. Obat suntik im:larutan dalam air ataupun dalam minyak , juga dapat berupa suspensi
3. Obat minum :solutio, mixtura dan elixer, suspensi, emulsi, saturasi dan sirupus.
4. Obat tetes :dapat diberikan untuk obat minum atau obat luar, pemakaiannya dengan alat
penetes Obat tetes untuk pemakaian obat luar berupa : Guttae ophtalmicae (tetes mata),
Guttae nasales (tetes hidung ), Guttae auriculares (tetes telinga)
LINIMENTUM
Adalah bentuk sediaan kental atau cair yang dioleskan pada kulit Liniment dapat berupa
emulsi atau larutan zat berkhasiat dalam minyak/lemak.
Sediaan liniment umumnya tidak diberikan pada kulit yang luka atau kulit terbuka.
Keuntungan liniment dibandingkan dengan ungt: lebih mudah dicuci dari kulit dan
penetrasi dari bahan obat lebih baik dari sediaan ungt.
R/ Methyl.Salicyl 60
Ol.Cayuputi 20
Inf. Hyoscyami oleos 20
Chloroform 20
UNGUENTUM / SALEP
Salep menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal
pada kulit atau selaput lendir.Contoh Salep 2-4, Garamicyn salep mata
PASTAE/PASTA
Pastae menurut FI IV adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. contoh: Solcoseryl Pasta
CREAM/KRIM
Krim menurut FI IV adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Contoh: Kalcinol-N cream,Topsy cream
Tipe krim ada 2 : krim o/w atau krim w/o
GEL/JELLY
Gel kadang –kadang disebut jeli menurut FI IV, merupakan sistem semipadat terdiri dari
suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan.Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang
terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase. Gel fase tunggal terdiri dari
makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam cairan sedemikian hingga tidak
terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan.
Contoh : Bioplacenton gel, Thrombophob gel
Kesulitan menelan pada anak-anak, orang sakit parah dan orang lanjut usia.
Pasien yang menjalani radioterapi tidak dapat menelan obat.
2. Kapsul
a. keuntungan
Bentuknya menarik dan praktis
Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak sedap
Mudah ditelan dan cepat hancur atau larutdalam perut sehingga obat cepat
diabsorpsi.
Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien.
b. kerugian
Tidak bisa dibagi-bagi
Tidak bisa digunakan untuk balita
Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap, karena pori-pori kapsul tidak
dapat menahan penguapan.
Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopi (menyerap lembab)
3. Pil
a. keuntungan
Mudah ditelan
Menutup rasa obat yang tidak enak
Relative lebih stabil dibandingkan bentuk serbuk dan solution
Sangat baik untuk sediaan hyang penyerapannya dikehendakinya..
b. kerugian
Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat
Obat pekat dalam mengiritasi lambung.
4. Larutan
a. kelebihan
Dosisnya mudah divariasikan
Aksi obat terjadi dengan cepat karena obat lebih mudah atau cepat diabsorpsi
dalam bentuk larutan
Sediaan larutan mudah diberikan perasa, pemanis, dan pewarna.
Keuntungaan bagi anak-anak atau pasien yang sukar menelan tablet atau kapsul
Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam sediaan
tablet atau kapsul
b. kekurangan
Kurang stabil dari segi mikrobiologi dan kimia dari pada sediaan padat
Beberapa obat untuk penggunaan oral tidak cocok sebagai sediaan larutan jika
rasanya pahit
Harus menggunakan pengawet
Mudah pecah atau tidak efisien saat dibawa kemana-mana
5. Salep
a. kelebihan
Dapat diaturdaya penetrasi dengan memodifikasi basisinya
Kontak sediaan dengan kulit lebih lama
Lebih sedikit mengandung air sehingga sulit ditumbuhi bakteri
Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu
b. kekurangan
Terjadi tengik terutama untuk sediaan dengan basis lemah tak jenuh
Terbentuk keristal atau keluarnya fase padat dan basisinya
Terjadi perubahan warna
6. Injeksi
a. kelebihan
Memberikan efek yang cepat
Tidak melalui first pass effect
Dapat diberikan apabila penderita dalam keadaan tidak sadar
Kadar obat didalam darah yang hasilnya lebih bisa diramalkan
b. kekurangan
Apabila sudah masuk didalam tubuh susah untuk dikeluarkan
Harga relatif lebih mahal
Pemakaiannya tidak praktis karena membutuhkan tenaga medis
Kurang disukai karena sakit sehingga dapat menyebabkan trauma pada sebagian
orang.
7. Serbuk
a. kelebihan
Dokter lebih kekuasa memlilih dosis yang sesuai dengan keadaan pasien
Lebih stabil, terutama obat yang rusak oleh air
Penyerapan lebih sempurna dibandingkan dengan sediaan padat lainnya
Cocok untuk anaka-anak dan dewasa yang sukar menelan tablet dan kapsul
Obat yang volumenya besar dan tidak dapat dibuat tablet dapat dibuat serbuk
b. kekurangan
Rasa dan bau yang tidak enak tidak dapat ditutupi
Pada penyimpanan bisa terjadi lembab
Peracikannya membutuhkan waktu yang lebih lama
Kurang baik untuk zat yang terurai
8. Emulsi
a. kelebihan
Rasa dan bau dari minyak dapat tertutupi
Absorpsi dan penetrasi lebih mudah dikontrol
Aksi dapat diperpanjang dan efek emollient lebih besar
Air merupakan eluen pelarut yang tidak mahal pada pengaroma emulsi.
b. kekurangan
Sediaan kurang praktis
Mempunyai stabilias yang rendah
9. Obat tetes
a. kelebihan
Sangat baik digunakan untuk pemberian dosis kecil
Obat lebih mudah diabsorpsi
Dosis, rasa, warna dan bau dapat diatur
Mengurangi resiko iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan
Memberi kemudahan dalam pemberian, khususnya bagi usia bayi dan balita
yang belum dapat enelan obat dengan baik.
b. kekurangan
Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang baik
Diperlukan ketepatan dosis yang presisi
Kesulitan dalam masalah formulasi untuk menutupi rasa zat aktif yang pahit
dan tidak menyenangkan.
10. Suppositoria
a. kelebihan
Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
Dapat meghindari kerusakan obat oleh enzim pncernaan dan asam lambung
Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek
lebih cepat dari pada penggunaan oab peroral
Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
b. kekurangan
Pengisapan menimbulkan rasa tidak nyaman
Bahan obat terabsorpsi secara lambat menghasilkan waktu aksi terapeutik yang
lama
Penyimpanan dengan kelembapan yang tinggi dapat menyerap kelembapan
yang cenderung menjadi penggembang
Penyimpanan pada kelembapan yang sangat kurang dapat menyebabkan
kelembapan menjadi rapuh
Jumlah obat yang akan diberikan dalam bentuk suppo tergantung pada
pembawa dan pembentuk kimia serta fisik obat yang diberikan.
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
B. Saran
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/463-macam-macam-obat-dan-tujuan-penggunaannya
https://www.slideshare.net/mobile/eti_nurfazar/keuntungan-kerugian-sediaan-farmasi
https://www.kompasiana.com/sulasthia/5c113f4b12ae940f14234479/yuk-cari-tau-cara-
penggunaan-obat-berdasarkan-bentuk-sediaan?page=2
http://dechacare.com/Macam-Macam-Obat-dan-Tujuan-Penggunaannya-I461-1.html
https://www.slideshare.net/mobile/SuryaAmal/penggolongan-dan-bentuk-sediaan-obat
https://www.academia.edu/10028418/BENTUK_SEDIAAN_OBAT