1. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau
kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Pipet tetes
berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain
dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
2. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang
dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada
yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran
tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture Tube
adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan mikroorganisme
dalam medium cair.
Fungsi tabung reaksi Antara lain adalah:
-Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
-Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
-Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair
3. Labu Erlenmeyer
Tabung Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia yang berbentuk kerucut dengan
leher sebagai pegangan dan juga dapat digunakan untuk mencantelkan sebuah penjepot /
menggunakan stopper. Labu Erlenmeyer digunakan untuk mengukur, mencapur dan
menyimpan cairan. Bentuknya membuat botol ini sangat stabil. Alat laboratorium ini adalah
salah satu alat yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Fungsi Erlenmeyer
Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari
bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
Reflex hammer atau palu refleks digunakan untuk memeriksa kemampuan reflesi dari
bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita. Reflex Hammer/palu refleks
merupakan alat medis yang digunakan oleh dokter untuk menguji refleks tendon dalam/lutut.
Pengujian refleksitas pasien merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik neurologis
untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer.
Alat ini berbentuk segitiga/tailor digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi
dari bagian-bagian tubuh. Gagangnya terbuat dari besi stanless. Palu terbuat dari karet yang
lembut sehingga tidak menyakitkan bagi pasien.
Fungsi Dari Penggunaan Alat reflex hammer adalah untuk memancing reaksi dan refleks,
karena pengujian reflek bagian penting dari pemeriksaan fisik , untuk mendeteksi kelainan
dalam sistem saraf pusat atau perifer.
2. Pinset
Pinset adalah alat medis yang terbuat dari besi anti karat atau plastik sekali pakai.
Pinset mempunyai banyak bentuk, tapi secara umum terbagi menjadi dua bentuk
utama yaitu:
1. Pinset yang terdiri dari dua bilah yang salah satu ujungnya saling menempel dan
ujung lainnya dapat bergerak bebas satu sama lain. Cara kerjanya hampir mirip
dengan sumpit makan.
2. Pinset yang berbentuk seperti gunting, tetapi tidak ada mata pisaunya, pipih saja.
Pinset seperti ini biasanya mempunyai alat pengunci di bagian gagangnya, hal ini
dibutuhkan saat perlu menjepit benda atau jaringan dalam waktu yang lama. Alat
pengunci tersebut berbentuk dua besi yang saling terkait. Kekuatan penguncian
biasanya ada tiga, kuat, sedang, dan lemah. Untuk membuka kunci cukup menekan
gagang saling mendekat kemudian menggeser ke samping berlawanan satu sama lain,
lalu melepaskan kedua gagang tersebut.
Fungsi utama pinset adalah untuk menjepit, baik benda kecil atau jaringan. Dalam
hal ini, pinset menggantikan fungsi jari manusia misalnya karena benda sangat kecil
untuk dipegang. Selain itu pada operasi pinset digunakan untuk mengurangi paparan
mikroba pada luka operasi sehingga kemungkinan infeksi dapat dikurangi.
Fungsi pinset lainnya adalah untuk menjepit kasa, menjepit jaringan lunak
sewaktu melakukan jahitan atau membuka jahitan luka, membantu menyingkap kulit
sehingga lapangan pandang operasi menjadi lebih luas, serta untuk memberi tanda
sebelum sayatan operasi dimulai.
1. Infus Set
Infus Set adalah alat yang digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan infus.
Infus Set terbagi 2, yaitu :
a) Infus Set Mikro, yaitu infus set yang mampu menampung cairan sekitar 60 ml / tetes
b) Infus Set Makro, yaitu infus set yang digunakan untuk pasien yang membutuhkan
cairan dalam volume yang besar, sekitar 100 – 1000 ml.
Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan
untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. infus set tidak bisa digunakan
untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau
transet ada saringanya kalau infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set.
2. Alat Suntik
Alat suntik adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau
gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung
belakang. Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang
untuk membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Kapasitas alat suntik
antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml, dan yang lainnya
Bed sheet atau sprei adalah kain lembaran untuk menutupi kasur. Biasanya Bedsheet
diletakan untuk menutupi kasur yang disebut sprei pertama setelah itu ada satu lembaran lagi
untuk menutupi sprei itu sendiri yang berfungsi agar sprei tetap rapi dan terhindar dari debu
jika tempat tidur tidak digunakan untuk beberapa lama.
Bed sheets atau sprei dibuat dalam 2 macam yaitu berupa lembaran (flat) atau yang
pas di kasur (fitted). Sprei lembaran sangatlah simple bentuknya persegi empat sesuai dengan
ukuran kasur ditambah beberapa cm untuk bias disisipkan ke kasur, biasanya sprei jenis ini
dipergunakan untuk rumah sakit atau hotel, sedangkan sprei fitted dilengkapi dengan karet
elastik di ke empat sudut dibagian bawah kasur, sprei jenis ini sangat lah praktis dalam
pemasangan dan pemakaian nya karena sprei akan terjaga kerapihan nya sepanjang hari.
Sprei sprei yang sangat biasa dipergunakan biasanya berwarna putih, sampai saat ini
baik Hotel maupun Rumah sakit masih menggunakan warna putih. Kwalitas dari kain sprei
ditentukan oleh konstruksi benang atau kerapatan benang per meter persegi. (tread
count).Pada umumnya tread count yang lebih tinggi biasanya tebih tebal atau lebih rapat,
sedangkan tread count lebih rendah akan terasa lebih halus .
1. Stetoskop
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia
banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga
digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".
Fungsi stetoskop adalah untuk memeriksa suara dalam tubuh, dan lebih sering digunakan
untuk mendengar suara detak jantung, gangguan perut, paru-paru, tekanan darah dan
pernapasan. Stetoskop terdiri dari resonator yang berbentuk piringan kecil dan tabung yang
menghubungkannya untuk memudahkan pendengaran.
Beberapa stetoskop harus ditempatkan langsung pada kulit pasien, sedangkan yang
lainna bisa di atas baju yang dipakai pasien. Stetoskop dengan dua bel memungkinkan
pengguna membedakan suara bernada rendah pada satu sisi dan suara bernada tinggi pada sisi
lain.
2. Tensimeter
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukurtekanan darah. Fungsi tensimeter
adalah untuk untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-
130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik
Jenis Tensimeter
Botol air panas merupakan alat kompres berisi air panas yang dilengkapi dengan
Penutup untuk digunakan di tempat tidur atau bagian tubuh sebagai penghangat.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas. Fungsi : untuk
Kompres panas.
2.3 Prinsip dan Prosedur Penggunaan Alat Keshatan
1. Refleks hammer
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-
bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
2. Pinset
Prinsip Kerja : Yaitu dengan menjepitkan bendanya, misalkan bendanya cakram
antibotik.
1. Infus set
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan
infus.
2, Alat suntik
Prinsip kerja :
a.Menarik Cairan Masuk
Untuk menarik cairan masuk ke dalam jarum suntik, piston pada jarum suntik ditarik
ke atas sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik menurun, udara menekan
permukaan air sehingga cairan terdorong untuk masuk ke dalam silinder jarum suntik
melalui nozzle/jarum suntik.
b.Mengeluarkan Cairan
Untuk mengeluarkan cairan dari jarum suntik, piston pada jarum suntik ditekan
sehingga tekanan dalam silinder jarum suntik meningkat, karena tekanan dalam jarum
suntik meningkat dan tekanan di luar jarum suntik lebih kecil maka cairan yang
terdapat dalam jarum suntik terdorong keluar melalui nozzle/ jarum suntik
1. Cathether
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jadi Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan
kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi
kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006).
Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan memasukan selang plastik atau
karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya
urin yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau
klien yang mengalami obstruksi.
2. Botol panas
Prinsip kerja : memberikan rasa hangat dan kompres panas.
A. Sterilisasi
Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya
pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
menggunakan bahan kimia.
Dalam ilmu bedah, sterilisasi berarti memusnahkan semua mikroorganisme beserta
sporanya, sedangkan desinfeksi berarti memusnahkn semua mikroorganisme yang tidak
mempunyai spora, misalnya kuman-kuman. Desinfeksi biasanya dilakukan pada pakaian,
alat-alat linen, tempat tidur, alat buang air kecil dan besar, dan sebagainya.
Metode sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu:
1. Secara fisika
Yaitu dimana proses sterilisasi mengunakan hukum fisika yaitu dengan : Pemanasan kering.
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering.
Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
Pelaksanaan :
Perhatian :
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama,
jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung
sejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum
waktu untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
Penyimpanan berarti mengelolah barang yang ada dalam persediaan, dengan maksud
selalu dapat menjamin ketersediannya bila sewaktu – waktu dibutuhkan presiden. Pada tahap
penyimpanan, seluruh alat steril disimpan pada ruangan dengan kaidah ‘clean room’, dimana
suhu dan kelembapan diatur, pembatasan lalu lintas personel, fentilasi agar pertekanan
positif, dan mekanisme lain agar terbebas dari kotoran dan debu sampai alat akan digunakn
kembali. Distribusi alat keluar dari tempat penyimpanan harus dengan lalu lintas personel
minimal diwilayah steril untuk menjaga kondisi alat tetap steril. Untuk distribusi, petugas
pelaksanaan operasional dan pemeliharaan alat sterilisasi sentral menyerahkan alat alat yang
telah steril kepetugas administrasi sterilisasi sentral yang kemudian alat dapat diambil
petugas rungan agar dapa digunakan operator. Ada dua macam alat yang dilihat dari cara
penyimpanan, yakni :