Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN IPS DALAM KURIKULUM 2013

OLEH :

NUR APIDAH LUBIS


RIZKA NURFIDIATI
KEMI ARGIANTI
REFORMA SARI

DOSEN PENGAMPUH :

NASHRAN AZIZAN M,pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANG SIDIMPUAN T.A 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A.     Latar Belakang................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C.     Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A.    Konsep Kurikulum 2013....................................................... 3
B.    Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial.................................................... 6
C.    Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013................................... 7
D.    Model-Model Pembelajaran IPS dalam kurikulum 2013..................................... 10
BAB III PENUTUP................................................................................................... 11
A.     Kesimpulan.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.Latar Belakang
Dalam UU No. 20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional, di jelaskan  bahwa
IPS merupakn bahan kajian yg wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menegah
yang antra lain mencangkup ilmu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang
dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat. Peribahan pada struktur  pembelajaran IPS
pada kurikulum 2013 membutuhka penyesuaian dan berbagai kendala  bagi guru mata
pelajaran IPS. 2013 adalah terbatasnya waktu dan kurangnya sosiaisasi dan pelatihan
kurikulum 2013. Perubahan dalam struktur pembelajaran IPS pada kurikulum 2013 juga
menjadi tantangan tersendiri bagi guru mata pelajaran IPS. Proses pada pembelajaran IPS
pada kurikulum 2013 menuntut adanya keterpaduan antara disiplin ilmu yaitu geografi,
sosiologi, ekonomi dan sejarah.

B.Rumusan Masalah
 Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Apa itu Kurikulum 2013?
2.Bagaimana karakteristik Kurikulum 2013?
3.Bagaimana implementasi Pendidikan IPS terhadap Kurikulum 2013?

C.Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Sebagai salah satu pemenuhan tugas pada mata kuliah Pembelajaran IPS Terpadu.
2.Untuk mengetahui bagaimana implementasi Pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013.
3.Untuk menjadi salah satu sumber referensi bagi para pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep kurikulul 2013


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang mempelajari,
menelaah, serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari
berbagai aspek kehidupan secara terpadu. IPS diajarkan pada pendidikan dasar
dan menengah, sebagai dasar atau pengantar dalam mempelajari studi sosial atau
ilmu sosial di tingkat yang lebih lanju
Kurikulum IPS SD mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan
tersebut terjadi karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kebutuhan dalam kehidupan. Perkembangan tiap kurikulum tersebut
merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses perkembangannya kualitas potensi peserta didik.Adapunn
kurikulum 2013 di rancang sebagai berikut
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap,pengetahuan,dan keterampilan (koknitif dan
pisikomotor) yang harus di pelajari peserta didik di jenjang sekolah,kelas dan
mata pelajaran.
3. Kompetensi datar merupakan kompetensi yang di pelajari peserta didik untuk
suatu tema untuh SD/MI dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK.
4. Kompetensi inti dan kompetensi dasar di jenjang pendididkan menengah di
utamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan koknitif tinggi)1

Toni nasution dan Maulana Arafat Lubis,Konsep dasar ilmu pengetahuan sosial,Penerbit
1

Samudra biru,Yogyakarta,2018,hlm.183-184.
B.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
1.Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial menurut Trianto(2012,p.171)merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial,seperti:sosiologi,sejarah,geografi,ekonomi,politik,hukum,dan budaya.

Istilah”Ilmu pengetahuan sosial”,disingkat IPS,merupakan nama mata pelajaran


ditingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi diperguruan tinggi
identik dengan istilah “social studies”.istilah IPS disekolah dasar meruakan nama
mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin
ilmu sosial,humaniora,sains,bahkan berbagai isu dan masalah sosial
kehidupan(swasono,2013,p.20).

2. Pengorganisasian Isi Materi IPS

a) Separated Subject Curriculum


Pengforganisasian materi atau isi mata pelajarn secara sparated subject
curriculumberarti materi atau isi mata pelajarn disusun secara logis dan sistematis dari
suatu disiplin ilmu tertentu.
b) Correlated Curriculum
Pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran secara Correlated Curriculum berarti
materi atau isi mata pelajaran di susun secara logis dan sisitematis dari suatu displin
ilmu tertentu.Contohnya : Ekonomi,sejarah,geografi,sosiologi (Rumpun ilmu sosial)
dan fisika,kimia,biologi(Rumpun Ilmu Pengetahuan Alam).
c) Broad Fields Curriculum
Contohnya : Dari pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran jenis ini adalah
nama mata pelajaran IPS yang merupakan penggabungan dari materi ilmu
sosial,sejarah,geografi,dan sosiologi atau disiplin ilmu sosial lainnya yang terpilih.
d) Integrated Curriculum
Pengorganisasian materi atau isi mata pelajarn secara integrated Curriculum berarti
materi atau isi mata pelajaran merupakan produk atau hasil integrasi berbagai bahan
kajian dari mata pelajaran.2

Toni nasution dan Maulana Arafat Lubis,Konsep dasar ilmu pengetahuan sosial,Penerbit
2

Samudra biru,Yogyakarta,2018,hlm.184-187.
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk membantu perkembangan
wawasan,pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih
luas dan ciri ciri kepribadian yang di harahpkan dari setiap anggota golongan terpelajar
indonesia,khususnya berkenanan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia-manusia lainnya serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap
manusia yang bersangkutan.
IPS sangat penting di ajarkan kepada peserta didik agar mereka mengenal lingkungan
sosial di sekitarnya dan untuk dapat menjalani kehidupan yang baik di tengah tengah
lingkungan sosial tersebut.
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.
3
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

1. Mengenal  konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan  masyarakat dan


lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,  inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan
memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

3
Abu Ahmadi,Ilmu Sosial Dasar,PT RINEKA CIPTA,Jakarta,2009,hlm.18-19.
B. Pendekatan saintibik pasa kurikulum 2013
Pendekatan sainstibik merepakan pemvelajaran yang berpusat
kepada siswa,bukan pada guru. Guru hanya sebagai fasiolator.
Pendekatan saintifik berisikan proses pembelajaran yang
didesain agar siswa mengalami bekajar secara aktif melalui
suatu tahapan tahapan.
Pendekatan Saintifik diatur dalam Permendikbud No. 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang
mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui metode ilmiah. Dalam proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan.4
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of
inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat
serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,
kemudian memformulasi, dan menguji hipotensi.

Langkah langkah pembekajara saintifik:


1.mengamati
Mengamati merupakan metode yang mengutamakan
kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah
membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan
alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih
kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
2.menanya
Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayatanya.
3.mengumpulkan informasi/eksperimen
Mengumpulkan informasi/eksperimen merupakan kegiatan
pembelajaran berupa pengolahan informasi yang sudah

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 65 tentang Standar Proses Pendidikan


4

Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi
yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan
informasi/eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

4.menalar
Istilah menalar meupakam padanan dari associating bukan
merupakan terjemahan dario reasoning, meskupun istilahn ya
bermakna menalar atau penalaran. Istilah aktivitas menalar falam
konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau
pembelajaran asosiatif.istilah asosiasi dalam pemekajaran pada
kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada
teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatib.istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada lemampuan mengelompokkam
beragam ide fan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk
memasukkan menjadi pengalaman memori.
5.komunikasi
Komunikasi meruppakan kefiatan pembelajaran yang berupa
menyampaikan hasil pengamatan , bersasarkan hasil analisis secara
lisan,tertulis atau media lainnya.komunikasi dikembangkan dalam
tahapan mengkomunikasikan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, mengembangkan kemampuan bnahasa yang baik
dan benar.5

D. model-model pembelajaran IPS dalam kurikulum 2013

Model pembelajaran menurut suyatno adalah bentuk


pembealajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru dikelas. Sedangkan menurut Trianto

5
Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud.
Toni nasution dan maulana arafat lubis,konsep dasar ilmu pengetahuan
sosial,penerbit Samudra biru, Yogyakarta, 2018,hlm.183-184
asalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
podoman dalam merencanakan pembelajaran mengacu pada
pendekataan pembelajaran yang akan digunakan,termasuk di
dalamya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaraan, lingkungan pembelajaraan dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran merupakam bingkai dari penerapan suatu


pendekatan metode, fan teknik pembelajaran. Ada banyak model
pembelajarn dan beberapa yang disarankan di dalam didalam
kurikulum 2013 siantaranya adalah problem based learning,project
based learning, dan peoblem based learning. Berikut ini asalah
uraian penjelasan langkah-langkah daei tiap model pembelajaran.

1. problem based learning


menurut lubis model pembelajaran problrm based learning
asalah model pembelajaran yang
menunjukkan kepada siswa kepasa suatu masalah yang
kemudian siswa dapat memecahkannya melalui berfikir maupun
menganalisis berdasaekan pengalamaan mereka salam
lingkungannya.

Berikut langkah-langkah model pembelajaran problem based


learning:

a. guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik


yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang bergubungan dengan masalah
tersebut( menetapkan topic, tugas, jadwal, dll).
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, fan
pemecahan masalah.

2.project based learning

Project based learning adalah model pembelajaran yang


menggunakan proyek. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, imteretasi, sintesis,dan informasi untuk menghasilkan
serbagai bentuk hasil belajar. Berikut ini langkah-langkah model
pembelajaran projrct based learning:

a. Penentuan pertanyaan mendasar( start based learning)


Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topic yang
sesuai dengan realitas dunia dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalam dan topic yang diangkat relavan untuk
para peserta didik.
b. Mendesain perencanaan proyek ( design a plan for the
project)
Perencanaan dilakukan secara kolanoratif antara pengajar dan
peserta didik. Peserta didik diharapkan akan
marasa”memiliki” atas proyek tersebut.perencaan berisi
aturan kegiatan dalam penyelesaian peoyek.

3.Discover learning
langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

 Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar,


atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah);
menemukan permasalahan menanya, mencari informasi, dan
merumuskan masalah.
 Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan
mengumpulkan data/informasi, melatih ketelitian, akurasi, dan
kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan
masalah
 Data Processing (mengolah data); mencoba dan
mengeksplorasi pengetahuan konseptualnya,  melatih keterampilan
berfikir logis dan aplikatif.
Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil
pengolahan data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau
media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
 Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi
peserta didik
6

Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi


6

Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masa kini
dan masa depan. Kurikulum 2013 di susun dengan maksud antara lain untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif dalam
penyelesaian masalah sosial di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Wahidmurni. (2010). Pengembangan kurikulum IPS Dan Ekonomi di


sekolah/Madrasah.Malang;UIN Malang Press
Trianto. (2012). model pembelajara Terpadu.Konsep,Strategi,dann
Implementasinya dalam kurikulumTingkatan satuan pendidikan(KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. (2017). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan Praktek

Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher

Anda mungkin juga menyukai