Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sudah tidak asing dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk
mendewasakan manusia pun salah satu cara individu mencapai tujuannya. Pendidikan
merupakan suatu aspek terpenting suatu hal yang dapat merubah individu dimana dulunya
individu tersebut tidak mengetahui suatu hal dengan pendidikan ia akan mengetahuinya. Menurut
Muhtar HJ. (2005:14) ada tiga unsur utama yang harus terdapat dalam proses pendidikan yaitu:
pendidikan orangtua/guru, peserta didik, dan ilmu atau pesan yang disampaikan.

Dalam penyampaiannya, tentu di butuhkan sarana agar mencapai, yakni dengan adanya alat
pendidikan. Menginat alat pendidikan penting bagi seorang pendidik, maka pengetahuan serta
pemahaman tentang alat pendidikan itu haruslah menjadi dasar dan perlu di kaji sejak awal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan pengertian alat pendidikan?
2. Apa saja karakteristik alat pendidikan?
3. Apa saja jenis-jenis alat pendidik?
4. Bagaimana penggunaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dan pengertian alat pemdidikan
2. Untuk mengetahui karakteristik alat pendidikan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis alat pendidikan
4. Untuk mengetahui penggunaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan

Membahas mengenai alat pendidikan maka akan terbayang suatu hal yang berhubungan
dengan alat berupa material seperti sarana dan prasarana. Namun pada kegiatan pendidikan, alat
pendidikan tidak hanya terbatas pada bentuk material tetapi juga non-material seperti halnya
perbuatan atau tindakan yang berhubungan dengan proses transformasi. Proses transformasi
merupakan bagian dari proses pendidikan, yaitu suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk
mempengaruhi terdidik agar sampai pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam mencapai
tujuan itu maka peran alat pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan,
terutama sebagai penunjang kelancaran pendidikan itu sendiri.
Ahmadi (1991:140) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah hal yang tidak saja
memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksanakannya pekerjaan mendidik, tetapi alat
pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan/situasi, dengan perbuatan dan situasi
mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Muharam A (2009:127) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk kegiatan pendidikan, baik berbentuk material maupun non material. Dengan
begitu alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi
mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan. Secara terperinci Muharam A. (2009:128)
menjelaskan mengenai pembagian alat pendidikan kepada non material dan material sebagai
berikut:
a. Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan atau tindakan yang digunakan
pendidik kepentingan proses pendidikan. Memilih perbuatan atau tindakan yang tepat
tergantung kecakapan pendidik. Artinya, seorang pendidik perlu memahami kondisi dan
masalah yang dihadapi terdidik dikelas. Menurut Lois V. Jhonson dan A. Banny paling
tidak terdapat tujuh masalah yang perlu dipahami pendidik di kelas, yaitu:
1. Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku, sosial
ekonomi, dan sebagainya.

2
2. Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek
teman sekelasnya yang menyanyi dengan suara sumbang.
3. Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya,
misalnya sengaja berbicara keras-keras diruang perpustakaan.
4. Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok,
misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.
5. Kelompok cenderung mudah dialihkan dan tugas yang tengah dikerjakan.
6. Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru karena
menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
7. Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti perubahan jadual,
atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru yang lain.
b. Alat Pendidikan Material
Alat pendidikan material atau benda terdiri dari sarana dan prasarana. Prasarana
adalah semua alat bantu pelajaran yang sifatnya tidak langsung sedangkan sarana adalah
alat bantu pelajaran yang langsung dapat dipakai pada waktu interaksi belajar mengajar
sedang berlangsung. Sarana pendidikan terdiri dari alat berat hardware dan alat ringan
software. Alat berat adalah yang bersifat keras dan berat seperti mesin-mesin, kayu dan
sebagainya. Sedangkan alat ringan pemisah buku, alat pelajaran yang berupa bahan
pelajaran atau tugas seperti kertas untuk bekerja dan lembaran penilaian dalam sistem
modul.
Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat
belajar meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi mempunyai pengaruh penting
terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat minimal mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik yang
dimaksud meliputi:
1. Ruangan atau Kelas : tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak
leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu
dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.

3
2. Pengaturan Tempat Duduk : Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol
tingkah laku siswa.
3. Ventilasi dan Pengaturan Cahaya : Suhu, ventilasi dan penerangan adalah aset
penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. 
B. Karakteristik Alat Pendidikan
a. Pengertian Karakteristik Alat Pendidikan
Karakteristik alat pendidikan merupakan hal yang dapat dikatakan sebagai
persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan, baik yang itu alat pendidikan non
material maupun alat pendidikan material yang digunakan dalam kegiatan kependidikan.
b. Karakteristik Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan berbentuk non material merujuk pada bagaimana sebaiknya
menerapkan perbuatan atau tindakan pendidik terhadap peserta didik. Alat pendidikan
non material harus memenuhi karakteristik tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berikut adalah beberapa karakteristik perbuatan/tindakan sebagai alat pendidikan non
material :
a) Perbuatan/tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan memikirkan terlebih
dahulu bagaimana cara melakukan sesuatu karena setiap manusia mempunyai sifat
konservatif yaitu sifat yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah
kebiasaan. Manusia yang memiliki sifat konservatif tidak akan bisa menerima
berbagai kebiasaan baru dalam hidupnya jika kita bertindak tanpa memikirkan
segala sesuatunya terlebih dahulu.
b) Perbuatan/tindakan pendidik hendaknya membiasakan peserta didik akan hal-hal
yang harus dikerjakan agar peserta didik terbiasa tanpa harus menunggu perintah
orang lain untuk mengerjakan apa yang harus dikerjakan.
c) Perbuatan/tindakan pendidik terhadap peserta didik hendaknya dilakukan dengan
hati-hati, baik itu berupa teguran ataupun perlakuan. Karena, peserta didik yang
menerima teguran atau larangan yang terlalu keras akan merasa segala sesuatu
yang dilakukannya salah sehingga akan menimbulkan frustasi bahkan akan
berdampak keras pada psikologi peserta didik yang tidak menutup kemungkinan
akan tersinggung bahkan bisa menimbulkan rasa dendam.

4
d) Perbuatan/tindakan hendaknya dilakukan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang
sebaiknya harus dilakukan peserta didik. Sering terjadi pendidik hanya
memberikan ajuran yang mengakibatkan kebingungan sehingga suatu kegiatan
yang seharusnya dilakukan peserta didik tidak dilaksanakan.
e) Perbuatan/tindakan hendaknya diawali dengan memberikan beberapa gambaran
yang sesuai sebelum mengajak peserta didik untuk melakukannya. Misalnya,
kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Caranya dapat
dilakukan dengan memberikan gambaran tentang pentingnya kebersihan dan
memberikan informasi akan manfaat kebersihan, kemudian menghasilkan sikap
dimana peserta didik tertarik untuk melakukan kegiatan kebersihan tersebut.
f) Perbuatan/tindakan pendidik hendaknya tidak harus memaksakan diri sedemikian
rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai diri sendiri. Jika demikian,
maka sebagai pendidik justru kehilangan hal pokok yang penting, yaitu kewajaran
pendidik sebagai seorang dirinya sendiri. Sebaiknya pendidik berlaku sewajarnya
manusia biasa tetapi penuh kesungguhan.
g) Perbuatan/tindakan pendidik hendaknya tidak berlebihan, misalnya berlebihan
dalam memuji karena akan berakibat kurang baik, terutama pada peserta didik
yang sudah mampu menimbang dengan akalnya.
h) Perbuatan/tindakan pendidik hendaknya bijaksana dalam menanggapi kesalahan
peseta didik, sebelum menegurnya harus dapat dipastikan kesalahan itu disengaja
atau tidak.
c. Karakteristik Alat Pendidikan Material
Sifat pendidikan secara umum menempatkan pentingnya alat pendidikan berbentuk
material, maka beberapa karakteristik yang perlu dipahami dan dijadikan pertimbangan
pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan, seperti:
1. Alat pendidikan hendaknya terbuat dari bahan yang kuat agar tahan lama, dengan
memperhatikan keadaan setempat.
2. Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
3. Biaya alat pendidikan relatif murah.
4. Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga
tidak mengganggu keamanan pemakainya.

5
5. Alat pendidikan relatif ringan dan mudah untuk dipindah-pindahkan.
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan oleh seorang
pendidik, yaitu :
1. Ukuran fisik peserta didik, agar pemakaiannya fungsional dan efektif.
2. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Sesuai dengan aktivitas peserta didik dalm proses pendidikan.
2) Kuat, mudah pemeliharaannya dan mudah dibersihkan.
3) Mempunyai pola dasar yang sederhana.
4) Mudah dan ringkas untuk disimpan dan disusun.
5) Fleksibel, sehingga mudah digabungkan dan dapat pula berdiri sendiri.
3. Konstruksi perabot hendaknya :
1) Kuat dan tahan lama.
2) Mudah dikerjakan secara masal.
3) Tidak terganggu keamanan peserta didik.
4) Bahan yang mudah didapat di pasaran dan disesuaikan dengan keadaan
setempat.
Syarat-syarat alat pendidikan menurut bentuk dan jenisnya harus sesuai dengan fisik
peserta didik. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Keadaan bahan tidak membahayakan.
2) Konstruksinya sesuai dengan kondisi peserta didik.
3) Dipilih dan direncanakan dengan benar atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Alat pendidikan yang baik perlu memperhatikan aspek-aspek yang sesuai dan
disesuaikan dengan umur, minat, fisik maupun psikis peserta didik. Untuk itu hal yang
diperlukan :
1) Keadaan bahan baku/material harus memiliki struktur yang kuat, terapi ringan, tidak
membahayakan bagi keselamatan peserta didik.
2) Konstruksinya harus sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi peserta didik.
3) Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik.
4) Pengadaan dan pengaturan harus sedemikian rupa, sehingga benar-benar berfungsi
bagi penanaman, pemupukan serta pembinaan hal-hal yang berguna bagi peserta
didik.

6
Pembuatan alat pendidikan akan dapat diandalkan keberhasilannya, apabila dimulai
dengan suatu perencanaan yang mantap. Artinya apabila dalam menyusun perencanaan,
telah dipikirkan secara matang tentang manusia, materi serta pembiayaan yang akan
menunjang keberhasilan pendidikan, sehingga benar-benar akan memenuhi syarat filosofis,
didaktis, psikologis, ekologis, ekonomis, dan estetisnya.
C. Jenis-jenis Alat Pendidikan
Pengertian dan Jeni Alat Pendidikan
Seperti yang telah dikemukaan sebelumnya bahwa, alat pendidikan dapat
diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Alat pendidikan terdiri dari 2 jenis, yaitu
yang bersifat non material dan material perbuatan atau tindakaan serta  yang bersifat
material atau kebendaan.
a. Jenis Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan yang bersifat non material yaitu alat-alat pendidikan yang tidak
bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan
perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai proses transformasi serta
sarana dalam melaksanakan pendidikan, terdiri dari :
1. Pembiasaan
Pada terdidik yang masih kecil, hal ini amat penting karena banyak hal dalam
hidupnya itu adalah berupa kebiasaan ini. Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku
tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, serta berlaku
begitu saja tanpa dipikir lagi. Kebiasaan dalam kehidupan sehari hari memililiki peran
sangat penting bagi kehidupan.
Jadi pembiasaan itu diperlukan untuk melaksanakan tugas secara benar dan rutin
terhadap peserta didik. Misalnya agar peserta didik dapat melaksanakan shalat secara
benar dan rutin maka mereka perlu dibiasakan shalat sejak masih kecil, dari waktu ke
waktu. Itulah sebabnya pembiasaan diperlukan untuk mendidik mereka sejak dini
agar mereka terbiasa dan tidak merasa berat untuk melaksanakannya ketika meraka
sudah dewasa.

7
2. Suruhan
Di dalam proses transpormasi, suruhan adalah hal yang harus dikerjakan
(kebersihan badan, kerapihan, ketelitian dan sebagainya). Suruhan merupakan jenis
alat pendidikan yang tergolong banyak dilakukan karena memang dalam kehidupan
manusia itu ada hal yang harus dihindarkan dan sebaliknya ada hal yang harus
dikerjakan.
3. Larangan
Larangan adalah bentuk alat pendidikan untuk pembiasaan dalam hal-hal yang
tidak boleh dilakukan.
4. Menganjurkan
Menganjurkan mempunyai sifat tidak mengikat dan terasa tidak memaksa pada
terdidik. Menganjurkan tidak terlalu tepat untuk dijadikan alat pendidikan meskipun
dalam situasi tertentu dapat juga digunakan, misalnya pada situasi terdidik telah baik
melakukan sesuatu akan tetapi akan lebih baik lagi kalau ia menambah suatu kegiatan
untuk membuat kegiatan terdahulu itu lebih sempurna.
5. Mengajak
Dalam menjalankan perannya, yang paling dilakukan oleh pendidik ialah
mengajak. Mengajak kedengarannya lebih simpatik, dan karena itu tidak bersifat
memaksakan kehendak pendidik. Meskipun demikian ajakan itu tidak pula harus
demikian lemah sehingga sifatnya seperti anjuran. Ajakan adalah suruhan halus,
dengan jalan menunjukan terlebih dahulu segi baiknya daripada sesuatu kegiatan
yang ingin kita lakukan. Misalnya: kita ingin agar anak-anak kita suka akan kegiatan
membersihkan rumah tempat tinggal. Kita mula-mula menunjukan enaknya rumah
yang bersih dan sehat, betapa senangnya kita tinggal di rumah yang demikian.
6. Memberi contoh
Memberi contoh adalah alat pedidikan yang banyak dan sudah lama sekali
dipakai. Bahkan barangkali secara alamiah memberi contoh adalah alat pendidikan
yang tertua, disamping suruhan dan larangan. Yang dimaksud memberi contoh
adalah:
1) Memberi contoh dalam arti sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh
terdidik.

8
2) Berlaku sesuai norma dan nilai yang akan kita tanamkan pada terdidik
sehingga tanpa sengaja menjadi contoh (teladan) bagi terdidik.
7. Memuji
Cara memuji banyak juga memberi efek yang baik pada terdidik. Secara
manusiawi siapakah yang tak senang kalau mendapat pujian. Para pribadi-pribadi
yang kurang berniat baik cara ini digunakan untuk mendapat keuntungan tertentu dari
orang yang ia puji. Cara ini licik dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang berniat
tidak baik.
Memuji pekerjaan yang baik menunjukkan selera dan pengertian yang baik, serta
menunjukkan penghargaan pada suatu prestasi. Sebaliknya kalau melihat suatu
prestasi yang baik lalu didiamkan saja maka hal itu berarti tidak menghargai
sesuatu.  Memuji berarti memberi dorongan untuk terus berprestasi. Maka memuji
terdidik itu tidak berdampak jelek, kecuali kalau ukurannya melapaui batas.
8. Menghukum
Ada suatu cara mendidik yang paling banyak harus kita hindari dan sedapat
mungkin diberikan dengan jalan edukatif. Cara ini adalah menghukum. Kita baru
menghukum kalau kita tau bahwa terdidik sadar bahwa ia melakukan pelanggaran
atas suatu aturan. Menghukum terdidik yang tidak tahu kesalahannya adalah
pekerjaan yang tidak edukatif. Kecuali tidak edukatif maka tujuan menghukum juga
tidak tercapai, sebab tujuan menghukum seharusnya menyadarkan orang akan
kesalahannya serta menanamkan keinginan memperbaiki diri. Hal itu tidak akan
tercapai kalau terdidik tidak tahu akan kesalahannya. Yang harus diperhatikan dalam
memberikan hukuman pada terdidik adalah sebagai berikut : 
1) Hukuman itu hendaknya edukatif (mendidik), berangkat dari kesediaan kita
membantu terdidik untuk berkembang, dengan kata lain bukan membalas
dendam.
2) Bentuk hukuman hendaknya sedapat mungkin ada hubungannya dengan
bentuk kesalahan. Misalnya tidak melakukan kewajiban seharusnya ditebus
dengan melakukan kewajiban lain.
3) Jangan menyakiti harga diri terdidik. Betapapun ia bersalah tetapi ia adalah
tetap terdidik dengan kediri-sendiriannya. Harga diri tidak boleh terluka.

9
4) Jangan memberi hukuman badan. Sedapat mungkin hindari ini, karena
menyinggung harga diri, juga akan mengakibatkan banyak hal. Baik dari segi
hukuman maupun dari segi kesulitan hubungan dengan pihak lain.
b. Jenis Alat Pendidikan Material
Alat pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda-benda yang nyata. Pada persekolahan, jenis alat pendidikan material pada dasarnya
dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Lahan/Tanah : Pada umumnya lahan yang diperlukan adalah 50% untuk bangunan
sekolah dan 50% untuk halaman sekolah, namun idealnya luas tanah tiga kali lebih luas
daripada bangunannya karena dikaitkan dengan kebebasan ruang gerak untuk anak.
2. Bangunan/Gedung : Untuk murid pada sekolah yang makin tinggi, kebutuhan
ruang gerak makin sempit dan diperkirakan sebagai berikut:
1) Kanak-kanak/TK: masing masing memerlukan ± 4m2  dalam ruangan dan
6m2 di luar ruangan.
2) Murid-murid SD: masing-masing memerlukan ± 3m2 dalam ruangan dan
5m2 di luar ruangan.
3) Siswa SLTP/SLTA: masing-masing memerlukan 2m2 dalam ruangan dan
4m2 di luar ruangan.
4) Mahasiswa: masing-masing memerlukan 1,5m2 sampai 2m2 dalam ruangan.
Ukuran ruang belajar mengajar pun ditentukan oleh ruang gerak anak didik yang
menempatinya, sehingga perlu ada pembatasan dari perbandingan antara jumlah anak didik
sebagai penghuni kelas dengan luasnya ruangan. Jumlah yang ideal untuk suatu ruang kelas
adalah antara 36-40 anak. Agar ada pegangan dalam hal ini sebagai contoh, menurut hasil
penelitian adalah :
1) Luas lantai adalah jumlah anak secara ideal x ruang kebebasan geraknya x 1m2.
2) Luas selasar adalah 20% x luas lantai x 1m2.
3) Luas tanah adalah jumlah (a+b) x 3 x 1 x 1m2
4) Perabot dan Perlengkapan
Dalam mengatur perabot sekolah, harus diperhatikan macam dan bentuk dari pada
perabot itu sendiri. Perabot tunggal atau ganda, perabot individual atau klasikal perlu

10
pengaturan yang sebaik mungkin, sehingga membantu kelancaran jalannya kegiatan belajar
mengajar di dalam ruangan. Adapun pengaturan perabot yang harus diperhatikan adalah :
1) Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam
ruangan tersebut.
2) Kelonggaran jarak dan dinding kira kanan.
3) Jarak satu perabot dengan jarak perabot lainnya.
4) Jarak deret perabot terdepan dengan papan tulis.
5) Jarak deret perabot paling belakang dengan tembok pembatas.
6) Arah menghadapnya perabot.
7) Kesesuaian ruangan dan keseimbangan.
D. Penggunaan Alat Pendidikan
Penggunaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Di dalam memilih alat pendidikan yang
akan digunakan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu :
a. Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.
b. Siapakan yang akan menggunakan alat itu.
c. Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
d. Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan yang dapat
dicapai antara peserta didik dan pendidik, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang
utama.
Jadi, dapat ditegaskan bahwa alat pendidikan yang utama untuk mencapai tujuan
pendidikan adalah pergaulan. Dalam pergaulan, setiap anak berhak untuk memperoleh
petuah, petunjuk, atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam situasi pendidikan formal.
Untuk itu, pemakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan
b. Jenis alat pendidikan
c. Pendidik yang memakai alat pendidikan
d. Anak didik yang dikenai alat pendidikan.
Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, maka perlu diingat seperti apakah
kondisi anak yang menerimanya, apakah anak itu berkelainan atau tidak, dan jika memiliki

11
kelainan, bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak dan
kebiasaannya, dan lain-lain.
Selain peserta didik, pendidik sebagai alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian
dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama. Pendidik tidak boleh
memaksakan diri menggunakan alat yang tidak cocok. Contohnya, penggunaan alat
pendidikan non material dalam bentuk paksaan, tentunya tidaklah sama tingkatan paksaan
tersebut terhadap anak perempuan dan laki-laki, kanak-kanak dan orang tua, anak yang
berbakat dan anak yang malas, dan sebagainya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan kependidikan.
Alat pendidikan juga merupakan faktor yang berperan penting dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ada pula karakteristik alat pendidikan, yakni merupakan hal yang dapat
dikatakan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan.

Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu alat pendidikan non material dan alat
pendidikan material. Alat pendidikan non material yaitu alat pendidikan yang berupa
tindakan/perbuatan yang terdiri dari ; pembiasaan, suruhan, larangan, menganjurkan,
mengajak, memberi contoh, memuji dan menghukum. Sedangkan alat pendidikan material
yaitu alat pendidikan yang berupa benda-benda nyata, misalnya ; lahan, gedung, perabot dan
perlengkapan belajar.

Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus


menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya
harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat
menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan
mempunyai keterkaitan dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari
alat pendidikan.

13

Anda mungkin juga menyukai