Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan adalah pondasi dasar untuk membangun suatu bangsa, terlalu
banyak kerikil dalam mencapai pendidikan yang mendekati ideal. Dalam hal ini,
terutama pendidikan maka sangatlah besar peran seorang guru dalam pendidikan.
Entah pendidikan itu berlangsung dengan baik atau justru akan menghasilkan
generasi yang dapat meruntuhkan negara, hal itu tentu ada andil seorang guru
didalamnya. Kini tantangan itu jauh lebih besar, banyak yang bilang bangsa kita
sudah tertinggal ratusan tahun dengan negara maju karena sumber daya yang
dimiliki jarang yang berkualitas. Adalah peran seorang guru untuk mengajar dan
mendidik siswa untuk menjadi manusia-manusia yang berguna baik itu bagi
bangsa, negara, agama, maupun untuk keluarganya sendiri.
Didalam mengajar seorang guru memerlukan sebuah strategi agar proses
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Dalam standar KTSP
ditekankan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student center). Akan tetapi
guru tetaplah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan, karena memiliki
peran lain yaitu sebagai pribadi bukan hanya mahluk sosial. Dalam perjalanannya
tugas guru tidak lepas dari seorang tenaga pengajar dan pendidik yang memiliki
beberapa tugas, seperti : Motivator, Fasilitator, Dinamisator, Mediator, Evaluator,
Instruktor, dan Manager. Karena itulah seorang calon pendidik harus memahami
dan mengerti sepenuhnya tentang tugas, peran dan fungsi seorang guru agar kelak
menjadi seorang guru sepenuhnya yang dapat mendidik dan mengajar dengan baik
sehingga apa yang menjadi tujuan pendidkan baik itu yang tersirat ataupun
tersurat tercapai.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya observasi ke SMP NEGERI 29 BANDUNG
adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran fisika di kelas beserta
teori belajar yang digunakan.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan observasi ke SMP NEGERI 29 BANDUNG ini kami
merumuskan beberapa masalah diantaranya:
1. Teori apa yang digunakan di SMP NEGERI 29 BANDUNG?
2. Bagaimana proses pembelajaran fisika di SMP NEGERI 29 BANDUNG?
3. Apa tujuan pembelajaran fisika di SMP NEGERI 29 BANDUNG?
1.4 Pelaksanaan Observasi
Hari, tanggal
Tempat

: Rabu, 5 November 2008


: SMP Negeri 29 Bandung

1.5 Metode Observasi


Dalam pelaksanaan observasi ini kami menggunakan metode pengamatan di kelas
dengan salah satu guru mata pelajaran Fisika.

BAB II
DASAR TEORI
A. Konsep Dasar Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponenkomponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat
dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik,
bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar. Konsep awal dalam
memahami pembelajaran ini dapat dipandang dari apa itu belajar.
Perubahan da munculnya beberapa konsep dan pemahamannya merupakan
suatu bukti bahwa pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan
kebenaran dan pengembangannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan
hidup manusia, khususnya yang berhubungan dengan upaya untuk merubah
perilaku, sikap, pengetahuan dan pemahaman terhadap tugas-tugas selama
hidupnya. Dalam proses pembelajaran terdapat unsur-unsur yang akan
menghasilkan hasil belajar, melalui hasil belajar inilah maka pembelajaran bisa
berkelanjtutan sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi.

Pengembangan Model Pembelajaran Menurut Teori Konstruktivisme


Model Belajar
Konstruktivisme

Karakteristik
-

Model

Pendekatan

Strategi

Belajar

Pembelajaran
Berpusat pada Inquiri

free

sebagai

masalah

inquiri

proses

Struktur

mengkonstr

Laborato

uksian

ry

pengetahuan

Pencipta

berdasarkan

an

pengalaman

pengetah

dan

uan
3

interaksi

Discoverey
Kooperatif

dengan

STAD

lingkungan
-

Siswa aktif

Guru

Jigsaw
TGT
TAI
Group

berperan

Investiga

sebagai

tion

fasilitator

Learning
together
Pemecahan

Heuristik

Masalah

Algoritm
a
Sub goal

Problem Based Introductuon (PBI)


(Pembelajaran berdasarkan masalah)
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilih
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwa dan lain-lain)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.

4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang


sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya
5. Guru membantu siswa untuk melaukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
4. Tugas utama guru dalam kegiatan belajar mengajar, yang meliputi :
a. Fasilitator
Fasilitator adalah suatu cara dimana guru memberikan kemudahan
dalam menanamkan konsep pada siswa, di kelas VIII-2 yang di amati ada
beberapa hal yang menjadi catatan tentang tugas guru sebagai fasilitator
-

pada pemberian materi guru memberikan dengan demonstrasi terlebih


dahulu sehingga siswa lebih paham

ada beberapa hal yang dianalogikan, sehingga lebih mudah dipahami oleh
siswa.
b. Dinamisator
Dinamisator yaitu tugas seorang guru untuk menciptakan kelas
yang hidup, tidak membosankan.
c. Mediator
Adalah tugas guru dimana sebagai pengajar dapat bertindak
sebagai media bagi pengajarannya
d. Evaluator
Tugas guru untuk menilai kemajuan siswa sehingga dapat
melakukan perbaikan. Guru yang dikelas bertindak sebagai evaluator
dengan cara memberikan pertanyaan, dari jawaban yang diberikan oleh
siswa guru tahu sudah sejauh mana siswa memahami konsep yang
diberikan. Pada akhir pelajaran guru menyimpulkan hal-hal yang kurang
dimengerti lalu dibahas kembali sedikit pada bagian yang kurang
dipahami.
e. Instruktor

Instruktor adalah bagaimana guru memberi perintah dalam bentuk


tugas-tugas kepada siswa. seperti pada umumnya, keadaan di kelas pun
tidak jauh berbeda.
f. Manager
Tugas

guru

dimana

seorang

guru

harus

memiliki

jiwa

kepemimpinan/berwibawa pada siswa. Menurut proses yang diamati, saya


melihat guru menyuruh agar siswa tenang sehingga proses kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih kondusif
g. Motivator
Motivator adalah tugas seorang guru untuk memotivasi siswa
sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa. Ini sedikit tambahan, karena
menurut saya ketika guru menyuruh siswa untuk mencari fenomena yang
berkaitan dengan pokok bahasan adalah cara lain untuk memotivasi siswa
untuk mencari tahu sendiri dan belajar mandiri. Hal lainnya adalah ketika
guru mengatakan kepada siswanya untuk mengerjakan tugasnya sendirisendiri, karena setiap orang pasti mampu untuk mengerjakan suatu hal jika
ada kemauan untuk berusaha dan bersungguh-sungguh.
5. Lain-lain
Materi yang dibahas pada saat observasi dilakukan adalah tentang tekanan.

BAB III
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Observasi kegiatan belajar mengajar fisika SMU ini diadakan di SMP
Negeri 29 Bandung yang berlokasi di jalan Geger Arum, observasi dilakukan pada
hari Rabu tanggal 5 Oktober 2008. Kelas yang di observasi adalah kelas VIII-2
dari pukul 09.30 sampai dengan 10.15.
Dalam observasi ada beberapa hal yang diamati, diantaranya :
Tujuan Pembelajaran : Menemukan hubungan antara gaya tekanan dan luas
bidang yang dikenai gaya melalui percobaan
Tabel perilaku guru dan siswa
Kurun Waktu
5

Perilaku Guru
Perilaku Siswa
Ketika
datang
guru Ketika guru datang
menyuruh siswa untuk keadaan

kelas

ramai,

duduk

siswa

yang

banyak

Guru mengulas
sebelumnya

materi berteriak-teriak. Hal ini


terjadi

justru

ketika

kedatangan kami, bukan


karena kedatangan guru
yang mengajar hari itu.
Banyak

siswa

yang

berpindah-pindah
tempat duduk
Ketua kelas kemudian
memimpin
mengucapkan salam
Banyak
belum

siswa

yang

menyiapkan

peralatan tulis dan buku

Ketika guru memulai


mengajar

masih

ada

siswa yang mengobrol


memberikan Ketika
guru

Guru
demonstrasi

di

kelas mengadakan

dengan memanggil salah demonstrasi


satu murid di kelas untuk sebagian
melakukan demonstrasi, yang
guru

yang

ada

kecil

masih

belum

memakai berkonsentrasi

sepatu hak tinggi bersama memperhatikan,


murid

yang

sepatu
10

memakai setelah

kets

tetapi

diperingatkan

secara berulang-ulang

bersamaan

semua

memijak siswa dapat mengikuti

streroform

kemudian kegiatan

menekannya,
dapat

siswa

belajar

sehingga mengajar

terlihat

mana Ada

beberapa

tekanan yang lebih besar yang


pada steroform.
Guru

siswa

menjawab

pertanyaan

yang

mengajukan diberikan oleh guru

pertanyaan-pertanyaan
seputar

materi

yang

didemonstrasikan
Guru menulis materi Siswa
15

dipapan tulis

20

Guru

mulai

menulis

materi yang diberikan


oleh guru
memberikan Ada beberapa

kesempatan pada siswa yang


untuk

siswa

mencoba

mencoba mengikuti demo yang

mempraktekan

demo diberikan oleh guru.

yang telah dicontohkan

Ketika sebagian siswa


sedang
kembali

memperagakan
demo

yang

dilakukan,

ada

siswa

yang mengikuti demo


dengan alternatif lain
yang memiliki tujuan
yang sama. Contohnya
ada siswa yang menekan
steroform

dengan

menggunakan ballpoint.
Guru menulis beberapa Konsentrasi
siswa
persamaan-persamaan
25

tentang

materi

sebagian telah mencapai

yang kejenuhan setelah diberi

didemonstrasikan

materi

persamaan-

Guru memberikan tugas

persamaan fisika.

Tabel pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa


Kurun waktu

10

Pertanyaan
mengapa steroform ketika dipijak oleh sepatu
berhak tinggi dengan sepatu kets, tekanannya
lebih besar ketika dipijak oleh sepatu hak
tinggi?

apa yang menyebabkan steroform mengalami


tekanan ketika dipijak?

Apa saja yang mempengaruhi tekanan?

Apakah tekanan sangat bermanfaat dalam


kehiupan sehari-hari?

BAB IV
KESIMPULAN

Proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada umumnya berlangsung baik,


peran seorang guru telah tercermin dari apa yang terjadi selama jam pelajaran
dikelas. Mulai dari pembukaan, kegiatan inti, penutupan pelajaran dan beberapa
tugas guru berjalan dengan baik. Hanya dilihat dari segi pandang siswa,
pembelajaran masih kurang hidup karena masih banyak siswa yang tidak berani
untuk bertanya. Karena itu dibutuhkan strategi belajar mengajar yang efektif dan
efisien, dengan strategi yang tepat dapat diciptakan kondisi kelas yang mendekati
ideal untuk belajar. Apabila hal itu tercapai, maka keberhasilan akan mengikuti
sebagai akibat dari kelas yang tercipta tadi. Keberhasilan tersebut dapat di
pandang berhasil karena baik dari sudut siswanya sendiri ataupun guru tercipta
suatu sinkronisasi yang dinamis.
Metode yang dipakai yakni konstruktivisme secara keseluruhan telah
berjalan dengan baik, hanyaguru pada awal kurang menguasi kelas. Langkahlangkah pengajaran yang dilakukan menggunakan pembelajaran berdasarkan
masalah cukup tertata dengan baik dan prosesnya pun secara keseluruhan baik.
Hal diatas tentu akan berpengaruh besar pada tujuan pendidikan, karena dari
berbagai segi penilaian baik itu kognitif, afektif, maupun psikomotornya telah
berhasil sehingga tujuan dan arti dari pendidikan yang sebenarnya tercapai.

10

Anda mungkin juga menyukai