KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kognitif yang dapat dicapai pada saat
atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut prestasi pada penelitian ini
adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
5
3. Mata Pelajaran Matematika
6
Dengan berbekalkan pengertian ini kita dapat mengkaji bahwa pengertian PTK
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
Dari segi profesionalisme, penelitian kelas yang dilakukan oleh guru dipandang
sebagai satu unjuk kerja seorang guru yang profesional karena studi sistematik
yang dilakukan terhadap diri sendiri dianggap sebagai tanda ( hallmark ) dari
pekerjaan guru yang profesional .
Dari sini ada dua argumentasi yang dapat dikemukakan ( Hopkins , 1993,
hal .34 – 42 ) sebagai berikut :
B. Metode Pembelajaran
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan
pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini merupakan cara atau tehnik
yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Metode yang digunakan oleh guru dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah
asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan
tujuan pembelajaran. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai
tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk
7
mencapai tujuan yang lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
8
dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran ,bukannya tujuan yang harus
menyesuaikan diri dengan metode. Karena itu efektivitas penggunaan dapat
terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran
yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah
tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar
berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar
anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah
melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode –metode tertentu
yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, tujuan
pengajaran adalah agar anak didik dapar menuliskan sebagian dari ayat-ayat
dalam surah Al-Fatihah, maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi,
tetapi yang tepat adalah menggunakan metode latihan.
a. Anak Didik
9
maka pada aspek intelektual juga ada perbedaan. Para ahli sepakat bahwa secara
intelektual, anak didik selalu menunjukkan perbedaan.
Dari aspek psikologis sudah diakui ada juga perbedaan. Di sekolah perilaku anak
didik selalu menunjukkan perbedaan ,ada yang pendiam,ada yang kreatif, ada
yang suka biucara ,ada yang tertutup (introver) ada yang terbuka (ekstrover ),
ada yang pemurung,ada yang periang dan sebagainya. Semua perilaku anak didik
tersebut mewarnai suasana kelas. Perbedaan individual anak didik pada aspek
biologis, intelektual, dan psikologis sebagaimana disebutkan diatas,
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru
ambil dalam menciptakan lingkungan belajar yang kreatif.
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Tujuan
dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya. Secara
herarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi,yaitu tujuan
pembelajaran,tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan
tujuan pendidikan nasional.tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermediet
(antara) , yang paling langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari
hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi belajar
mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini
tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
Di lain waktu , sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh
tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara
berkelompok. Anak didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar dibawah
pengawasan dan bimbingan guru. Disana semua anak didik dalam kelompok
masing-msing diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah. Dalam
hal ini tentu guru telah memilih metode mengajar untuk membelajarkan anak
didiknya, yaitu metode problem solving. Demikianlah, situasi yang diciptakan
guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
10
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode
mengajar. Ketiadaan laboratorium untuk praktik IPA, misalnya kurang
mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi. Demikian juga
halnya ketiadaan mempunyai fasilitas olah raga,tentu sukar bagi guru menerapkan
metode latihan. Justru itu keampuhan suatu metode mengajar akan terlihat jika
faktor lain mendukung.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru sarjana
pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak menguasai metode –metode
mengajar, karena memang dia dicetak sebagai tenaga ahli di bidang keguruan dan
wajar saja dia menjiwai dunia guru, berbeda dengan guru yang sarjana bukan
pendidikan dan keguruan. Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi
kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi
kendala dalam memilih dan menentukan metode. Itulah yang biasanya yang
dirasakan oleh mereka yang bukan berlatar belakang kan pendidikan guru.
Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar yang memadai. Dengan demikian,
dapatlah dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode mengajar.
11
dari berbagai segi. Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu
melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan
hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan
sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat
dipecahkan secara keseluruhan yang berarti.
b. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen ( percobaan ) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,mencari kebenaran, atau
mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses
yang dialaminya itu.
12
d. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.Tehnik diskusi adalah salah
satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di
dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua
atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja.
e. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan roleplaying dapat dikatakan sama artinya dan dalam
pemakaiannya sering disilih gantikan. Sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
f. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dicari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai penjalasan
lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan
baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang
diperhatikan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas
tentang ha-hal yang berhubungan dengan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya
sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang
membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk
mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
13
g. Metode Problem Solving
Metode problem solving ( metode pemecahan masalah ) bukan hanya sekedar
metode mengajar,tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
h. Metode Karyawisata
Tehnik karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari /
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko
serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya. Banyak
istilah yang digunakan ,tetapi maksudnya sama dengan karyawisata, seperti
widyawisata, study tour, dan ada pula dalam waktu beberapa hari atau waktu
panjang.
j. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan satu cara mengajar
yang baik untuk menanamkan kebiasaan - kebiasaan yang baik. Selain itu, metode
ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, kesempatan,
ketetapan, dan keterampilan.
k. Metode Ceramah.
14
Metode ceramah adalah metode yang boleh di katakan metode tradisional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih
menuntut keaktifan guru dari pada anak didik, tetapi ini tidak bisa ditinggalkan
begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apa lagi dalam pendidikan pengajaran
tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas.
Cara mengajar ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan
suatau cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi atau uraian tentang suatu pokok permasalahan serta masalah secara
lisan.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara panyajian
pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan langsung
terhadap siswa.
Adapun metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah metode demonstrasi.
Metode Demonstrasi
1. Pengertian metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan
sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Metode demonstrasi dapat
digunakan pada semua mata pelajaran .
15
a. Dapat menimbulkan berfikir konkret saja.
b. Bila jumlah siswa banyak efektivitas demonstrasi sulit dicapai.
c. Bergantung pada alat bantu
d. Bila demonstrasi guru tidak sistematis ,demonstrasi tidak berhasil.
e. Banyak siswa yang kurang berani.
1. Dapat menyebabkan siswa memahami suatu materi dengan cara kerja yang
sistematis.
2. Siswa dapat mengetahui hubungan struktural atau hubungan obyek.
3. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
4. Siswa dapat mengamati sesuatu secara proses.
5. Siswa dapat memahami sesuai obyek sebenarnya.
16
Oleh karena itu Abdulloh melaksanakan penelitian tindakan kelas yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran
Matematika dengan menggunakan metode tanya jawab diharapkan hasil prestasi
siswa dapat meningkat dan memenuhi standar ketuntasan belajar yang kita
harapkan .
17