Anda di halaman 1dari 21

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN 2021/2022


Nama : Charis Jauhari
NIM : 19104010120
Mata kuliah : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Semester/Jurusan : V/PAI-C dan D
Hari dan Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Dosen Pengampu : Drs. Moch. Fuad, M.Pd.

1. Uraikan hakekat dan prinsip PTK ?


Jawaban :
Sebenarnya nama PTK sudah menunjuk pada isinya yang terkandung
di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilaksanakan di kelas. Ada
tiga pengertian yang dapat diterangkan:
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati sebuah objek dengan
menggunakan cara tertentu dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi dalam peningkatan mutu suatu hal yang
diminati.
2. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu.
3. Kelas dalam hal ini tidak terikat dalam ruang kelas tetapipembelajaran
yang lebih spesifik yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
dari guru yang sama pula.
PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan,
dan PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan
yang dilakukan, dan memperbaiki kondisi praktik-praktik pembelajaran yang
telah dilakukan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas merupakan suatu
bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara profesiona
Adapun prinsip- prinsip penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
1. PTK dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pendidik dalam
proses belajar mengajar artinya seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya mengikuti kalender akademik, dimana setiap satuan pendidikan
telah mengatur Silabus yang berkenaan dengan SK dan KD yang harus di
selesaikan dalam semesternya.
2. Kolaboratif PTK bisa dilakukan dengan guru, kepala sekolah, pengawas,
praktisi sehingga mendukung kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini
kolaborasi membantu pelaksanaan tindakan baik sebagai observer maupun
sebagai pelaksana tindakan dan ini disepakati bersama sesua dengan
kemampuannya kolaborasi.
3. Siklus yang diterapkan hendaknya mengutamakan pada ketercapaian
kriteria keberhasilan, dan dikembangkan dengan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. yang terus mengalir menghasilkan
siklus baru sampai penelitian tindakan kelas dihentikan. Dalam siklus
terdiri dari bebrapa pertemuan atau tindakan setiap pertemuan idealnya
tiga pertemuan namun peneliti mempertimbangkan deangan materi
pelajaran maka dalam hal ini minimal dua kali pertemuan, RPP yang
digunakan dalam penelitian tindakan hendaknnya meperhatikan komponen
dalam RPP yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah pada komponen
penilaian, artinya apabila satu RPP akan digunakan untuk satu kali
pertemuan maka harus ada penilaian, namun apabila satu RPP untuk dua
kali pertemuan maka penilaian dilasanakan pada pertemuan kedua,
penilain disi yang dimaksud adalam penilaian untuk mengetahui
peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor.
4. Teknik pengumpulan data dalam hal ini adalah teknik tes dan non tes yang
digunakan dalam mengembangkan intrumen penilain, Teknis tes misalnya
Tes Pilihan Ganda, menjodohkan, jawaban singkat dan lain-lain. Teknik
Non Tes misalnya angket, wawancara, skala, portopolio dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data diharapkan tidak menuntut waktu dan cara yang
berlebihan.
5. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah sepertihalnya setting penelitian, subyek penelitian, teknik
dan alat pengumpulan data, analisi data, indikaor keberhasilan dan
prosedur penelitian.
6. Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara meyakinkan,
mengembangkan inovasi metode, strategi yang dapat diterapkan pada
situasi kelas, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk
membuktikan hipotesis tindakannya.
7. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat Guru
galau, sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh

2
hatinya untuk memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan
keluarnya melalui PTK.
8. PTK dilaksanakan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan

2. Bagaimana menguraikan latar belakang pentingnya PTK?


Jawaban :
Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin
pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis,
Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.
Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu model penelitian
yang dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan
pekerjaannya, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengelolaan
sumber daya manusia. Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang
pendidikan adalah mengajar di kelas, menangani bimbingan dan konseling,
dan mengelola sekolah. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian
adalah situasi di kelas, individu siswa atau di sekolah. Para guru atau kepala
sekolah dapat melakukan kegiatan penelitiannya tanpa harus pergi ke tempat
lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan
tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Dengan semakin mantapnya psikologi kognitif yang mengedepankan
aspek konstruktivisme, para guru tidak lagi dianggap sekedar sebagai
penerima pembaharuan yang diturunkan dari atas, tetapi guru bertanggung
jawab dan berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan kelas dalam proses
pembelajaran yang dikelolanya. Latar belakang itulah yang melahirkan konsep
PTK.

3
3. Jelaskan sesuai profesi saudara sebagai GPAI: Tujuan dan manfaat penelitian
tindakan kelas ?
Jawaban :
Tujuan dari PTK adalah sebagai berikut:
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dipahami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik dikalangan guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill
dan metode baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi
kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
f. Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran
di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan
proses pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu
hasil pendidikan juga untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-
sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.

Adapun manfaat PTK bagi guru Pendidikan Agama Islam antara lain:
a. GPAI dapat memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi
GPAI, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya
melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru GPAI dapat berkembang dan meningkatkan
kinerjanya secara professional, karena guru mampu menilai, merefleksi
diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal
ini, GPAI tidak lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas
terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti
dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif

4
c. Melakukan PTK, GPAI mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. GPAI tidak hanya
menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun GPAI itu sendiri
berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
d. Dengan PTK, GPAI akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu
merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya
sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan,
kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan
mengembangkan alternative masalah / kelemahan yang ada pada dirinya
dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki
kepercayaan diri yang kuat.

4. Mengapa sebagai guru melakukan peneliti dalamPTK?


Jawaban :
Karena dengan melakukan penelitian tindakan kelas itu guru bisa
sekaligus banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif yang
telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran. Di
sini guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan
praktik pembelajaran secara reflektif dari pada ilmu baru dari penelitian
tindakan kelas yang dilakukan itu. Dalam konteks pengalaman latihan guru
ini, penelitian tindakan kelas juga bertujuan untuk pengembangan
keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang
dihadapi guru di kelasnya sendiri.
Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan
professional pendidik dalam menangani proses belajara mengajar, lantas
bagaimana tujuan itu dapat dicapai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai
persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan
kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh
pendidik, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi.
Selain itu, dengan adanya Penelitian tindakan kelas (PTK) juga maka
akan meningkatkan intuisi seorang pendidik, diantaranya seperti berikut: (1)
Meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar melalui diskusi. (2) Meningkatkan disiplin guru dalam
kehadiran mengajar di kelas melalui penerapan reward dan punishment. (3)
Meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam menyusun rencana
pengembangan sekolah melalui workshop.

5
5. Buatlah makalah/paper (tidak proposal lho) 10 halaman 1,5 spasi tema:
Meningkatkan proses pembelajaran PAI.

6
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :
Drs. Moch. Fuad, M.Pd.

Disusun oleh :
Charis Jauhari (19104010120)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan ridha-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
“Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran”. Makalah ini berisikan uraian penjelasan tentang Jual-beli mulai
dari Pengertian Strategi pembelajaran, Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran,
Prinsip- prinsip belajar dan pembelajaran, Kriteria pemilihan strategi
pembelajaran, Faktor- factor yang mempengaruhi Pembelajaran PAI, dan
penerapan strategi pembelajaran PAI.
Tidak lupa, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Moch.
Fuad, M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam pembelajaran mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), serta kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam saya, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi dan ilmu terkait strategi
pembelajaran pendidikan agama islam dalam rangka meningkatkan mutu
pembelajaran.
Saya menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih banyak hal yang
belum terlampirkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif guna menyusun makalah yang lebih baik. Demikian makalah ini
saya susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan, saya mohon maaf. Semoga bermanfaat. Amin.

viii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ix
A. Latar Belakang..................................................................................ix
B. Rumusan Masalah.............................................................................ix
C. Tujuan................................................................................................x
BAB II ISI......................................................................................................1
A. Pengertian Strategi Pembelajaran......................................................1
B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran..........................................2
C. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran..........................................4
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PAI......................5
E. Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.............6
BAB IV PENUTUP........................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus
dikembangkan melalui pengkajian berbagai unsur dan komponen pendidikan.
Perbaikan dan penyempurnaan bahan ajar, kurikulum, manajemen pendidikan,
proses belajar mengajar dan lain-lain telah banyak dilakukan. Tujuan
utamanya adalah untuk memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan
hasil pendidikan, tidak terkecuali bidang Pendidikan Agama Islam.
Mengingat salah satu tantangan yang saat ini dihadapi oleh pendidikan
Islam dewasa ini adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga pendidikan yang bernuansa islami dalam menanamkan
nilai-nilai moral / religius kepada peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
merosotnya moral peserta didik di tengah perkembagan zaman saat ini.
Menurut penulis, salah satu alasan kegagalan dalam belajar PAI adalah karena
pada umumnya pembelajaran PAI dilakukan secara monoton dan
konvensional. Oleh karena itu, sebagai pendidik / guru PAI harus inovatif dan
kreatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik.
Strategi dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Strategi pembelajaran
juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Semua sumber dan media belajar, baik manusia maupun
sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses
belajar para siswa. Yang tentunya strategi dan upaya tersebut diarahkan
kepada kualitas pembelajaran sebagai sebuah proses yang diharapkan dapat
menghasilkan kualitas hasil belajar siswa yang lebih baik.

x
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran?
3. Apa kriteria pemilihan strategi pembelajaran?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI?
5. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
C. Tujuan
Supaya mengetahui strategi pembelajaran PAI yang cocok untuk
diterapkan guna meningkatkan mutu pembelajaran.

xi
BAB II
ISI
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara bahasa, strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos”
yang berarti suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu
peperangan. Awalnya kata strategi digunakan dalam lingkungan militer
namun sekarang diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam
istilah strategi pembelajaran.1 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online, strategi memiliki beberapa arti, yaitu; (a) ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa (bangsa) untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; (b) ilmu dan seni memimpin
bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang; (c) rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2
Adapun beberapa pengertian strategi pembelajaran yang dikemukakan
oleh para ahli pembelajaran, adalah sebagai berikut:3
a. Kemp (1995) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Gropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) Strategi
pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan
tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan
belajarnya harus dapat dipraktekkan.
c. Miarso (2004) dalam Bukunya Warsita (2008: 266) Strategi
pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru
dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan

1
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta: DEPAG RI, 2009).
2
“https://kbbi.web.id/strategi,” t.t., diakses 31 Oktober 2021.
3
AsikBelajar.Com, “Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Ahli,” 30 April 2015,
https://www.asikbelajar.com/definisi-strategi-pembelajaran-menurut-ahli/.

1
d. Sadiman, dkk (1986) dalam bukunya Warsita (2008: 266): Strategi
pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar
dalam diri peserta didik.
Menurut Muhaimin Strategi Pembelajaran adalah metode untuk
menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode
pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi
pembelajaran. Strategi pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata
interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu: (1).
Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan
yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran. (2). Membuat catatan
kemajuan belajar peserta didik melalui penilaian yang komprehensip dan
berkala selama proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya. (3).
Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang
mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. (4). Pengawasan belajar
yang mengacu pada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.4
Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan
materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan
memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran
dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
D. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Sebelum memulai proses pembelajaran hendaknya dipahami dulu
prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar dan
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memilih dan menentukan metode
pembelajaran yang tepat yang akan diterapkan dalam proses belajar-mengajar.
Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:

4
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003).

2
1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah
kesiapan peserta didik yaitu kesiapan kondisi fisik dan psikisnya.
Peserta didik yang belum siap melaksanakan tugas belajar akan
mengalami kesulitan atau bahkan putus asa dalam belajar.
Kesiapan ini meliputi kematangan dan pertumbuhan fisik dan
psikis, tingkat kepandaian, pengalaman belajar sebelumnya,
motivasi dan lain-lain.
2. Prinsip motivasi (motivation)
Adanya motivasi yang tinggi untuk belajar pada diri
peserta didik, yang ditandai dengan bersungguh-sungguh dan
menunjukkan minat serta perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat
untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan
meluangkan waktu yang cukup untuk belajar serta menyelesaikan
tugas. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya
selalu diusahakan agar dapat menimbulkan motivasi intrinsik
dengan penerapan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar dalam diri peserta didik. Sedangkan untuk
menumbuhkan motivasi ekstrinsik adalah dengan menciptakan
suasana lingkungan yang religius yang akan memotivasi belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
3. Prinsip partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
Prinsip ini adalah salah satu prinsip yang sangat penting
dalam pembelajaran. Minat belajar yang tinggi yang diikuti oleh
tercurahnya perhatian pada kegiatan belajar mengajar akan
membawa peserta didik ke suasana berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Keaktifan peserta didik tidak hanya dilihat
dari gerakan-gerakan badaniah saja, tetapi juga dari keaktifan
mereka secara akliah dan batiniyah misalnya perhatian peserta
didik yang terfokus pada isi ceramah yang disampaikan oleh guru,
tanya jawab, berdiskusi, mengerjakan tugas serta kegiatan-kegiatan

3
lain yang mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga pikiran
dan perasaan peserta didik tidak berpindah pada obyek lain.
4. Prinsip Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang
menyebabkan seseorang dapat menerima dan menyerap informasi
yang diperoleh dari lingkungannya. Semua proses belajar mengajar
selalu dimulai dari persepsi yaitu setelah peserta didik menerima
stimulus berupa materi pembelajaran dari guru.
5. Prinsip Retensi5
Prinsip retensi yaitu mengingat kembali materi
pembelajaran yang sudah dipelajari oleh peserta didik. Dengan
retensi membuat apa yang sudah dipelajari dapat bertahan atau
tinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat
kembali apabila diperlukan.
E. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Kriteria pemilihan strategi pembelajaran adalah ukuran yang menjadi
dasar dalam menetapkan atau memilih strategi pembelajaran yang tepat.
Adapun kriteria dalam pemilihan strategi pembelajaran ada 4 yaitu:6
1) Efisiensi
Kriteria efisiensi berhubungan erat dengan penggunaan waktu dan
sarana prasarana yang tersedia, jadi kegiatan yang dipilih guru untuk
memberikan fasilitas kepada siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sebelumnya harus sesuai dengan waktu yang
disediakan dan sarana prasarana yang tersedia.
2) Keefektifan
Kriteria keefektifan disini adalah seberapa besar kesuksesan yang
dicapai pada kegiatan yang dipilih guru untuk memberikan fasilitas kepada
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3) Ekonomis

5
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, IV (Bandung: PT Remaja Posdakarya, 2008).
6
Ramayulis, Metodologi pendidikan agama islam (Jakarta Pusat: Kalam Mulia, 2010).

4
Kriteria ekonomis ini berhubungan dengan masalah biaya.
Ekonomis dalam arti kegiatan yang dipilih itu tidak menelan biaya terlalu
banyak tetapi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.
4) Kepraktisan
Kriteria kepraktisan dalam hal ini memberikan siswa fasilitas untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan praktis untuk mempunyai kemungkinan
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PAI
Dalam Pembelajaran ada tiga komponen utama atau faktor yang saling
berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan Agama, yaitu:
1. Kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Faktor kondisi ini berhubungan dengan pemilihan,penetapan dan
pengembangan metode pembelajaran PAI. Kondisi pembelajaran PAI
dapat diklasifikasi menjadi tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi
dan kendala pembelajaran PAI. Tujuan pembelajaran PAI adalah hasil
yang diharapkan dapat dicapai dalam proses pembelajaran. Karakteristik
bidang studi PAI adalah aspek yang terbangun dalam stuktur isi atau tipe
isi bidang studi, berupa fakta, konsep, dalil/hukum, prinsip/kaidah,
prosedur dan keimanan yang menjadi landasan dalam mendeskripsikan
strategi pembelajaran. Sedangkan kendala pembelajaran adalah bisa
berupa keterbatasan sumber belajar, keterbatasan alokasi waktu atau
keterbatasan media pembelajaran.
2. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Metode adalah cara-cara tertentu yang paling sesuai untuk dapat
diterapkan dalam pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
3. Hasil Pembelajaran7
Hasil pembelajaran PAI mencakup semua akibat yang dapat
dijadikan indikator keberhasilan penggunaan metode yang digunakan
7
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam.

5
dalam pembelajaran. Hasil pembelajaran PAI dapat berupa hasil yang
nyata dan hasil yang diinginkan. Hasil yang nyata adalah hasil belajar PAI
yang dicapai peserta didik secara nyata dengan digunakannya metode
tertentu dalam pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kondisi
tertentu. Sedangkan tujuan yang diinginkan biasanya sering mempengaruhi
keputusan perancang pembelajaran PAI dalam melakukan pilihan suatu
metode pembelajaran yang paling baik untuk digunakan sesuai dengan
kondisi yang ada.
G. Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain berorientasi pada
masalah kognitif, tetapi lebih mengedepankan aspek nilai, baik nilai ketuhanan
maupun kemanusiaan yang hendak ditumbuh kembangkan ke dalam diri
peserta didik sehingga dapat melekat ke dalam dirinya dan menjadi
kepribadiannya. Menurut Noeng Muhajir (1988) seperti dikutip oleh Drs.
Muhaimin, M.A. ada beberapa strategi yang bisa digunakan dalam
pembelajaran nilai, yaitu:
1. Strategi Tradisional
Yaitu pembelajaran nilai dengan jalan memberikan nasehat atau
indoktrinasi. Strategi ini dilaksanakan dengan cara memberitahukan secara
langsung nilai-nilai mana yang baik dan yang kurang baik. Dengan strategi
tersebut guru memiliki peran yang menentukan, sedangkan siswa tinggal
menerima kebenaran dan kebaikan yang disampaikan oleh guru.
Penerapan Strategi tersebut akan menjadikan peserta didik hanya
mengetahui atau menhafal jenis-jenis nilai tertentu dan belum tentu
melaksanakannya. Karena itu tekanan strategi ini lebih bersifat kognitif.
2. Strategi Bebas
Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas yang merupakan
kebalikan dari strategi tradisional. Dalam penerapannya guru memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan nilai-nilai
mana yang akan diambilnya. Dengan demikian peserta didik memiliki
kesempatan yang seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan nilai

6
pilihannya, dan peran peserta didik dan guru sama-sama terlibat secara
aktif. Kelemahan metode ini peserta didik belum tentu mampu memilih
nilai mana yang baik atau buruk bagi dirinya sehingga masih sangat
diperlukan bimbingan dari pendidik untuk memilih nilai yang terbaik.
3. Strategi Reflektif
Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif yaitu dengan
menggunakan pendekatan teoretik ke pendekatan empirik dengan
mengaitkan teori dengan pengalaman. Dalam penerapan strategi ini
dituntut adanya konsistensi dalam penerapan teori dengan pengalaman
peserta didik. Strategi ini lebih relevan dengan tuntutan perkembangan
berpikir peserta didik dan tujuan pembelajaran nilai untuk menumbuhkan
kesadaran rasional terhadap suatu nilai tertentu.
4. Strategi trasinternal8
Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal yaitu
membelajarkan nilai dengan melakukan tranformasi nilai, transaksi nilai
dan trasinternalisasi. Dalam penerapan strategi ini guru dan peserta didik
terlibat dalam komunilasi aktif baik secara verbal maupun batin
(kepribadian). Guru berperan sebagai penyaji informasi, pemberi contoh
atau teladan, serta sumber nilai yang melekat dalam pribadinya yang
direspon oleh peserta didik dan mempolakan dalam kepribadiannya.

8
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT Remaja Posdakarya,
2008).

7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di
akhir kegiatan belajar.
Dalam proses pembelajaran seorang guru sebagai pengajar harus
pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalah
dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran
PAI antara lain yaitu:
a. Prinsip-prinsip Pembelajaran yang meliputi prinsip kesiapan peserta didik,
motivasi, Prinsip partisipasi peserta didik, prinsip persepsi, dan prinsip
retensi.
b. Beberapa kriteria pemilihan strategi pembelajaran yaitu: berorentasi pada
tujuan, nilai efisiensi, keefektifan, keekonomisan, dan nilai kepraktisan,
serta memlih teknik/metode yang tepat dan penggunaan media
pembelajaran yang sesuai.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI, yaitu : kondisi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, metode pembelajaran pendidikan
agama Islam dan hasil pembelajaran pendidikan agama Islam.
d. Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui strategi
tradisional, pembelajaran nilai dengan strategi bebas, pembelajaran nilai
dengan strategi reflektif dan pembelajaran nilai dengan strategi
trasinternal.

8
H. Saran
Penulis menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih banyak hal
yang belum terlampirkan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif guna menyusun makalah yang lebih baik.
Demikian makalah ini saya susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, saya mohon maaf. Semoga bermanfaat.
Amin

9
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003.
Ahmad Tafsir. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja
Posdakarya, 2008.
AsikBelajar.Com. “Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Ahli,” 30 April 2015.
https://www.asikbelajar.com/definisi-strategi-pembelajaran-menurut-ahli/.
“https://kbbi.web.id/strategi,” t.t. Diakses 31 Oktober 2021.
Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI, 2009.
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. IV. Bandung: PT Remaja Posdakarya,
2008.
Ramayulis. Metodologi pendidikan agama islam. Jakarta Pusat: Kalam Mulia,
2010.

10

Anda mungkin juga menyukai