DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah PERENCANAAN DAN
DESAIN PEMBELAJARAN dan juga untuk khalayak umum sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat dunia dan akhirat, amin.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwasannya dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari
semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah PERENCANAAN DAN
DESAIN PEMBELAJARAN yaitu Ibu Zumrotul Fauziyah, M.Pd yang kami harapkan sebagai
bahan koreksi untuk kami.
Wassalamualaikum Wr. Wb
20 Februari 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
a. Latar Belakang.........................................................................................................
b. Rumusan Masalah....................................................................................................
c. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Tujuan Pembelajaran...............................................................................................
a. Definisi Tujuan Pembelajaran.....................................................................
b. Pentingnya Tujuan Pembelajaran................................................................
c. Tujuan dan Kompetensi...............................................................................
d. Rumusan Tujuan Pembelajaran...................................................................
B. Materi Pembelajaran ...............................................................................................
a. Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)............................................
b. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran..................................................................
c. Ragam Bentuk Bahan Ajar..........................................................................
d. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar....................................................................
e. Syarat-Syarat Menentukan Materi Pembelajaran........................................
f. Cara Pemilihan Materi Pembelajaran..........................................................
g. Urutan Materi Pendidikan/Pembelajaran.....................................................
a. Kesimpulan..............................................................................................................
b. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru
dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang
dituangkan dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu
adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan
pembelajaran hendaknya diletakkan dan dijadikan titik tolak berfikir guru dalam menyusun
sebuah Rencana Pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-komponen perencanan lainnya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka mengurangi kejenuhan
belajar pada peserta didik adalah dengan mengembangkan bahan ajar. Mengembangkan bahan
ajar selayaknya merupakan kemampuan yang harus terus menerus ditingkatkan oleh setiap guru.
Jika seorang guru tidak memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar yang bervariasi maka
guru akan terjebak pada situasi pembelajaran yang monoton dan cenderung membosankan bagi
peserta didik.
Permasalahannya sekarang adalah pemahaman guru yang bervariasi tentang KTSP.
Perbedaan pemahaman akan berdampak pada penjabaran kemampuan-kemampuan dalam
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga berakibat makin lebarnya variasi terhadap
pemahaman dalam pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang berlaku.
Pemilihan bahan ajar dan media pembelajaran terkait erat dengan pengembangan silabus,
yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman
belajar, metode, evaluasi, dan sumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi
pembelajaran yang akan dikembangkan tetap memerhatikan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung pengalaman
belajar, ketetapan metode dan media pembelajaran dan sesuai dengan indikator untuk
mengembangkan asesmen.
Pedoman pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran ini merupakan rambu-
rambu yang perlu diperhatikan ketika mengembangka bahan ajar.
a. Rumusan Masalah
1. Apa definisi tujuan pembelajaran?
2. Mengapa merumuskan tujuan pembelajaran itu penting?
3. bagaimana hubungan tujuan dan kompetensi dalam pembelajaran?
4. Bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran?
5. Apa pengertian materi pembelajaran?
6. Apasajakah jenis materi pembelajaran?
7. Bagaiman ragam bentuk materi pembelajaran?
8. Bagaimana kriteria pemilihan materi pembelajaran?
9. Bagaimana syarat-syarat menentukan materi pembelajaran?
10. Bagaiman cara pemilihan materi pembelajaran?
11. Bagaimana urutan materi pembelajaran?
b. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tujuan pembelajaran?
2. Untuk mengetahui merumuskan tujuan pembelajaran itu penting?
3. Untuk mengetahui hubungan tujuan dan kompetensi dalam pembelajaran?
4. Untuk mengetahui merumuskan tujuan pembelajaran?
5. Untuk mengetahui pengertian materi pembelajaran
6. Untuk mengetahui jenis-jenis materi pembelajaran
7. Untuk mengetahui ragam bentuk materi pembelajaran
8. Untuk mengetahui kriteria pemilihan materi pembelajaran
9. Untuk mengetahui syarat-syarat menentukan materi pembelajaran.
10. Untuk mengetahui cara pemilihan materi pembelajaran.
11. Untuk mengetahui urutan materi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pembelajaran
a. Definisi Tujuan pembelajaran
Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh
B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962
yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Preparing Instruction Objective.
Sejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir di
seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
a) Robert F. Marger, tujuan pembelajaran adalah sebagai perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan kompetensi
tertentu.
b) Kemp, tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan utnuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
c) Oemar hamalik menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran.
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi
semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi
pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
b. Pentingnya tujuan pembelajaran
Komponen tujuan memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem
pembelajaran. Kalau kita ibaratkan, tujuan adalah komponen jantungnya dalam
sistem tubuh manusia. Adakah manusia yang hidup tanpa jantung? Tidak bukan.
Dengan demikian, sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang
dilakukan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran hendaknya
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan merupakan pengikat
segala aktivitas pendidik dan peserta didik. Oleh sebab itu merumuskan tujuan
pembelajaran merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang
sebuah erencanaan progam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang progam
pembelajaran.
Pertama, rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan
berhasil manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal.
Kedua, tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan
kegiatan belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam
melaksanakan aktifitas belajar. Berkaitan dengan itu, guru juga dapat merencanakan
dan mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu peserta
didik belajar.
Ketiga, tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam
menentukan materi, metode dan strategi pembelajaran, serta dalam menentukan dan
merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa.
Keempat, tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan
tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan
sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Atas dasar hal tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan terampil dalam
merumuskan tujuan pembelajaran.
Dan dalam hal ini, tujuan pendidikan memiliki klasifikasi dan hearki, dari mulai
tujuan sangat umum sampai tujuan yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang
kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan umum dan khusus dibagi menjadi empat:
a) Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
TPN adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran
akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan, artinya
setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus membentuk
manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal maupun non
formal. Tujuan umum ini dirumuskan dalam bentuk perilaku yang sesuai
dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh
pemerintah dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3.
b) Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan tujuan antara untuk mencapai
tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap
jenjang pendidikan, seperti misalnya standar kompetensi SD,SMP, SMA dan
perguruan tinggi.
c) Tujuan kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang
studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu tujuan kurikuler dapat didefinisikan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka
menyelesaikan suatu idang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.
d) Tujuan instruksional/ pembelajaran
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang
disebut dengan tujuan instruksional, merupakan tujuan yang paling khusus.
Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat
didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu
kali pertemuan.
c. Tujuan dan kompetensi
Dalam kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi, tujuan yang
harus dicapai oleh siswa dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Dalam pembangunan
konteks pengembangan kurikulum, kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan,
ketrampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan
hanya mengetahui, tetapi juga memahami dan menghayati bidang tersebut yang
tercermin dalam dalam pola perilaku sehari-hari.
Terdapat beberapa aspek dapat setiap kompetensi sebagai tujuan yang ingin
dicapai, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki
setiap individu.
3. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara
praktik tentang tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
4. Nilai (value), yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh setiapindividu,
nilai inilah yang selanjutnya akan menuntun setiap individu dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Sikap (attidlue), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
6. Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melaksanakan suatu
perbuatan.
Sesuai dengan aspek-aspek di atas, maka tampak bahwa kompetensi sebagai
tujuan dalam kurikulum itu bersifat kompleks. Dengan demikian tujuan yang ingin
dicapai dalam kompetensi ini adalah bagaimana memberikan pemahaman dan
penguasaan materi agar dapat mempengaruhi cara bertindak dan berpikir dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Rumusan Tujuan Pembelajaran
seperti yang telah dikemukakan diatas, tujuan merupakan komponen yang
sangat penting dalam sistem pembelajaran, sebab seluruh aktivitas pendidik dan
perserta didik diarahakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dan tujuan
pembelajaran khusus atau indikator kompetensi dapat disusun berdasarkan taksonomi
Bloom yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, sebagaimana tabel
berikut:
Ranah Level Indikator Kompetensi
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat dengan jelas kompetensi dan
indikator serta ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Hal ini dapat menjadi pedoman
bagi seorang guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran
Menurut Hamzah
B. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas, dapat diambil kesimpulan:
1. Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) telah mengemukakan
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh Robert F., Kemp dan Oemar,
meskipun beragam, namun semuanya merujuk pada esensi yang sama,
bahwa :
a) Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
b) Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang
spesifik.
2. ada empat alasan mengapa tujuan pembelajaran itu penting sebagaimana
yang telah dipaparkan diatas.
3. Terdapat beberapa aspek dapat setiap kompetensi sebagai tujuan yang
ingin dicapai, yaitu:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Kemahiran
4. Nilai.
5. Sikap.
6. Minat
4. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dan
tujuan pembelajaran khusus atau indikator kompetensi dapat disusun
berdasarkan taksonomi Bloom yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru/instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Ragam Bentuk Bahan Ajar
a. Bahan ajar dalam bentuk cetak
b. Bahan ajar berbentuk audiovisual
c. Bahan ajar bentuk audio
d. Bahan ajar bentuk visual
e. Multimedia
3. Kriteria pemilihan bahan ajar: kriteria tujuan pembelajaran, materi pelajaran
supaya terjabar, relevan dengan kebutuhan siswa, kesesuaian dengan kondisi
masyarakat, materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang
sistematik dan logis.
4. Syarat-syarat menentukan materi pembelajaran
Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tercapainya tujuan
intruksional.Pendidikan yang mengembangkan kepribadian peserta didik,
yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, materi pelajaran hendaknya
sesuai dengan perkembangan siswa pada umumnya, materi pelajaran
hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan
5. Cara pemilihan materi pembelajaran: Materi pelajaran hendaknya ditetapkan
dengan mengacu pada tujuan-tujuan intruksioanal yang akan dicapai, materi
yang dipilih hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti mengandung nilai
praktis bagi kehidupan sehari-hari, materi yang diberikan hendaknya ditata
dalam urutan yang memudahkan dipelajari keseluruhan materi oleh peserta
didik.
a. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
sekali kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
tunggu sebagai media koreksi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/08/30/tujuan-pembelajaran- sebagai-komponen-
penting-dalam-pembelajaran/
Wina sanjaya, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,(Jakarta, 2008). Hal 121
Wina Sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (jakarta, 2006)
hal 64-65
Ibid. Hal 70-71
Martinis Yamin, manajemen pembelajaran kelas, (Jakarta, 2009). Hal 133
Badrun, Drs. Ahmad, Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra), Usaha Nasional-Surabaya, Tahun
Akademik 2009 / 2010.
Djumingin, Sulastriningsih dan Syamsudduha. 2008. Perencanaan Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Makassar: UNM (belum diterbitkan).