Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LANDASAN, PENDEKATAN, DAN METODE

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PAI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Ekstrakurikuler PAI

Dosen Pengampu : Juanda, M.Pd

Kelompok 2

Devia Pooja Audia Simbolon (19.02.0148)

Siti Azura Asnizar Saragih (19.02.0137)

Mutia Khairunnisa (19.02. 0167)

Mhd Fadhil Azhar (19.02.0150)

Putra Juang Nasution (19.02.0158)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANGSIANTAR 2020/202
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga shalawat dan
salam tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
tabiin, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang telah dibawa
beliau, sehingga makalah tentang “MAKALAH LANDASAN, PENDEKATAN, DAN
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PAI” ini dapat
terselesaikan.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada pembaca dapat memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan desain ekstrakurikuler PAI. Sehingga
dengan membaca isi dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kebaikan dunia dan
akhirat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kepada pembaca dan juga kepada Dosen mata kuliah, kami mengharapkan saran dan kritik
untuk penyusunan makalah yang selanjutnya akan ditugaskan.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya,
terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Landasan Kegiatan Ekstrakurikuler.......................................................................3


B. Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler PAI.......................................4
C. Metode kegiatan ekstrakurikuler...........................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan


dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi perkembangan dan
perwujudan diri individu dalam pembangunan bangsa dan negara.2 Pendidikan di sekolah
secara umum menyelenggarakan 2 kegiatan, yaitu intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

Intrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di sekolah secara formal, artinya baik


kegiatan, tujuan pendidikan, materi dan bahan ajar, serta metode penyampaiannya telah
diprogram secara jelas dan dituangkan dalam seperangkat aturan atau pegangan yang telah
disahkan.1 Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah kegiatan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler, yang
dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah dalam usaha pembinaan keagamaan untuk
memperluas pengetahuan, wawasan, kemampuan, meningkatkan dan menerapkan nilai
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler.
Ektrakulikuler Pendidikan Agama Islam diharapakan dapat membentengi dan menyiapkan
siswa dalam menghadapi era globalisasi. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama
Islam di sekolah akan memberikan banyak manfaat tidak hanya terhadap pembinaan
keagamaan siswa tetapi juga bagi efektifitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Manakala pembinaa ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya, khususnya dari pihak sekolah, guru, siswa dan masyarakat di luar sekolah
yang dilibatkan.Ekstrakulikuler Pendidikan Agama Islam memerlukan pembinaan dan
pengembangan yang lebih baik. Pembinaan dan pengembangan ekstrakurikuler Pendidikan
Agama Islam merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan institusi sekolah

1 M.I, Soelaiman, Pendidikan Dalam Keluarga, (Bandung: CV. Alfabeta,


2001),hlm.167 3 dalam bidang keagamaan. Pembinaan dan pengembangan ekstrakurikuler
Pendidikan Agama Islam senantiasa dapat memenuhi kebutuhan yang diminati siswa, sebagai
proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam bidang keagamaan yang pada
suatu saat nanti bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
 

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana landasan kegiatan ekstrakurikuler?
2. Bagaimana pendekatan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PAI?
3. Apa saja metode kegiatan ekstrakurikuler?
 
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Bagaimana landasan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Memahami Bagaimana pendekatan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PAI..
3. Mengetahui Apa saja metode kegiatan ekstrakurikuler.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler ini berlandaskan pada penetapan Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan
kesiswaan, dengan mengingat :

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78 Tahun 2003,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
b. Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437).1
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496).
d. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
kewenangan,Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2008.
e. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 77/P Tahun 2008.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standart Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standart
Kompetensi Lulusan untuk atuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Diri pada Sekolah Menengah Kejuruan,


1

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008),hal. 31.


i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Standart Isi dan Standart Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 6 Tahun 2007.
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan
Prestasi Peserta Didik.
k. Peraturan Meteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standart
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.2

B. Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler PAI

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam program kegiatan ekstrakurkuler


pendidikan Agama Islam, antara lain :

a. Pendekatan Among, yakni pendekatan berdasarkan filsafat peandidikan bangsa , yang


mengandung tiga prinsip pembimbng, “ ing ngarso sung tulodo” yang berarti
pembimbing harus mampu menjadi panutan atau suri tauladan , “ ing madyo mangun
karso” yang berarti pembimbing harus menumbuhkan semangat dan motivasi di
antara para peserta didik, dan “ tut wuri handayani “ yang berarti pembimbing turut
mengarahkan dan mengayomi para pesera didik dalam suasana yang penuh dengan
kasih saying.3
b. Pendekatan kekeluargaan dan social kemasyarakatan, pendekatan ini dimaksudkan
bahwa kegiatan ekstrakulikuler PAI di sekolah menerapkan sitem kekerabatan ,
kebersamaan sebagai suatu keluarga besar yang saling menunjang dengan
mengembangkan kehidupan duniawi dan ukhrawi.
c. Pendekatan emosional, yakni pendekatan yang digunakan untuk menggugah emosi
peserta didik dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agama.
d. Pendekatan rasional, yakni pendekatan yang digunakan untuk memberikan peranan
kepada rasio (akal) peserta didik dalam mengetahui dan menerima kebenaran tentang
ajaran agamanya.
e. Pendekatan fungsional. Yakni menyajikan ajaran agama Islam dari segi
kemanfaatannya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Bahrun Tantowi, Korelasi Kegiatan dengan Hasil Matematika Belajar Peserta Didik Madrasah
2

Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulungagung,(Tulungagung: Skripsi Tidak diterbitkan. 2012) hal,14-15

3
Ibid hal 6
f. Pendekatan keterampilan proses, artinya dalam menyampaikan materi menekankan
pada pembentukan daya fikir dan krasi secara efisien dan efektif untuk mencapai
suatu tujuan.
g. Pendekatan pengalaman, yakni pendekatan yang digunakan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan praktek ajaran agama.
h. Pendekatan pembiasaan, yakni pendekatan yang digunakan untuk memberikan
kesempatan atau mengkndisikan kepada peserta didik agar terbiasa mengmalkan
ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik dapat berbentuk kegiatan padaseni,


olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk
kemajuan dari peserta didik itu sendiri.4 Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati
mengemukakan bahwa jenis kegiatan ekstrakurikuler ada yang bersifat sesaat seperti
karyawisata atau bakti sosial, ada pula yang sifatnya berkelanjutan seperti Pramuka, Palang
Merah Remaja (PMR) dan sebagainya.5 Perluasan jenis dan ragam kegiatan ekstrakurikuler
hendaklah melalui berbagai pertimbangan dan pemikiran yang didasarkan pada aspek
pengembangan wawasan dan skill serta bakat dan minat peserta didik. Konsekuensinyaakan
mengarah pada pencapaian prestasi peserta didik dan berimbas pada prestise sekolah.

Setidaknya, ada 13 jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih sekolah untuk
mengembangkannya, yaitu:

 Pramuka
 Palang Merah Remaja (PMR)
 Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
 Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR)
 Sanggar Sekolah
 Koperasi Sekolah
 Olahraga Prestasi dan Rekreasi
 Kesenian Tradisional atau Modern
 Cinta alam dan Lingkungan Hidup
4
Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrakurikuler .

5
Lihat Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, op. cit., h. 100-101
 Kegiatan Bakti Sosial
 Peringatan Hari-hari Besar
 Jurnalistik

Pengembangan potensi peserta didik secara optimal akan tercapai dengan penyediaan
sarana pendidikan dan pendanaan yang memadai. Setiap satuan pendidikan dituntut untuk
mengadakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar pelayanan minimal berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan.Artinya, sekolah diwajibkan untuk mengadakan sarana
pendidikan dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan.Pengadaan sarana pendidikan itu bisa
dilakukan oleh pemerintah atau melalui swadaya masyarakat.

Melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah yang baik, upaya pemberdayaan


masyarakat dalam bidang pendidikan akan semakin terwujud. Kesadaran masyarakat dalam
ikut serta memperbaiki kondisi pendidikan di lingkungannya akan semakin besar. Jika ini
terjadi maka sekolah akan lebih mudah dalam mengadakan dan mengelola sarana pendidikan.
Masyarakat tidak hanya terlibat dalam pengadaannya saja tetapi lebih jauh lagi, masyarakat
akan ikut dalam proses pemeliharaan dan perbaikan sarana pendidikan tersebut. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 45 ayat (1)
menunjukkan bahwa dalam menyediakan sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan
kondisi pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik.6

Pertimbangan seperti ini tentu agar sarana dan prasarana yang akan disediakan benar-
benar menyentuh pada kebutuhan peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin. Sekolah yang memiliki fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler yang memadai
tentu akan semakin diminati peserta didik dan memotivasi mereka untuk bisa berprestasi
melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Tidak mengherankan kalau sekolah dengan
kategori unggulan umumnya lebih berprestasi karena mereka memiliki fasilitas penunjang
yang memadai dengan tenaga pembina yang ahli dan profesional pada bidangnya.

Dalam konteks pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah, kegiatan


ekstrakurikuler PAI merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka,
baik dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperluas wawasan
6
Republik Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 45
ayat (1).
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari oleh peserta didik dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler PAI yang
diselenggarakan sekolah bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan kurikuler PAI yang
mencakup lima aspek bahan pelajaran, yaitu: al-Qur’an hadis, Aqidah, Akhlak, Fikih, dan
Tarikh dan Kebudayaan Islam. Luasnya bidang sasaran ekstrakurikuler PAI dapat melahirkan
berbagai program/kegiatan yang dapat dikembangkan sesuai dengan lima aspek tersebut.

Peraturan Dirjen Pendidikan Islam Depag Nomor Dj.I/12A Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
menegaskan bahwa ekstrakurikuler PAI adalah upaya pemantapan, pengayaan dan perbaikan
nilai-nilai, norma serta pengembangan bakat, minat, dan kepribadian peserta didik dalam
aspek pengamalan dan penguasaan kitab suci, keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, ibadah,
sejarah, seni dan kebudayaan, yang dilakukan di luar jam intrakurikuler melalui bimbingan
guru PAI, guru mata pelajaran lain, tenaga pendidikan dan lainnya yang berkompeten,
dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah.17 Pembiasaan yang baik di sekolah ditambah
dengan lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik akan menunjang proses pembentukan
karakter bangsa yang baik.

Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam, ada yang berkaitan langsung


dengan mata pelajaran PAI dan ada pula yang tidak berhubungan.Artinya, kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan langsung tersebut dapat diarahkan kepada kegiatan pengayaan
dan penguatan terhadap materi-materi pembahasan dalam mata pelajaran PAI, seperti
kegiatan ekstrakurikuler membaca al-Qur’an (kursus membaca al-Qur’an). Adapun yang
tidak berkaitan langsung dengan mata pelajaran PAI dapat dikembangkan berbagai kegiatan
seperti:

a. Kesenian yang bisa berupa seni baca al-Qur’an, qasidah, dan kaligrafi.
b. Pesantren Kilat yang merupakan kajian dasar Islam dalam jangka waktu tertentu
antara 2 - 5 hari tergatung situasi dan kondisi. Kegiatan ini dapa diadakan di dalam
atau di luar kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat menginap dan fasilitas
memadai.
c. Tafakur Alam yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali jiwa yang
penat sambil menghayati kebesaran penciptaan Allah swt. dan menguatkan ukhuwah.
Kegiatan ini biasanya berlangsung 1 - 3 hari dan diadakan di luar kota seperti
pegunungan, perbukitan, taman/kebun raya, pantai dan lain sebagainya.
d. Majalah dinding yang setidaknya memiliki dua fungsi, yaitu sebagai wahana
informasi keislaman dan pusat informasi kegiatan Islam baik internal sekolah maupun
eksternal. Agar efektif, muatan informasi Islam dalam majalah dinding hendaknya
singkat, padat, informatif, dan aktual.7

Berpijak pada Panduan tentang pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan


Agama Islam pada sekolah umum yang diterbitkan oleh Departemen Agama R.I., ada
delapan bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang bisa dikembangkan yaitu:

a. Pelatihan ibadah perorangan dan jama’ah meliputi aktivitas-aktivitas yang tercakup


dalam rukun Islam selain membaca dua kalimat syahadat, yaitu salat, zakat, puasa,
dan haji ditambah dengan bentuk ibadah lainnya yang bersifat sunnah ataupun fardu
kifayah.
b. Tilawah Tahsin al-Qur’an (TTQ). Kegiatan ini merupakan program pelatihan baca al-
Qur’an dengan penekanan pada metode baca yang benar, dan kefasihan bacaan
berdasarkan kaidah-kaidah dalam ilmu tajwid. Adapun keindahan bacaan tentunya
bergantung pada potensi bakat serta olah vokal dan tentu saja tidak semua peserta
didik bisa mengikutinya secara penuh.
c. Apresiasi Seni dan Kebudayaan Islam. Maksudnya adalah kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan dalam rangka melestarikan, memperkenalkan dan menghayati tradisi
budaya dan kesenian keagamaan yang ada dalam masyarakat Islam. Bentuk kegiatan
ini bisa mencakup pada pelatihan kaligrafi, membentuk kelompok kesenian rebana,
vokal grup shalawatan, qasidah, grup marawis atau grup teater yang khusus
mengangkat persoalan-persoalan tradisi dan kebudayaan Islam.
d. Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI). Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memperingati dan merayakan hari-hari besar Islam seperti peringatan Maulid Nabi
Muhammad saw., Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Tahun Baru Islam 1 Muharam dan
lain sebagainya.
e. Tadabbur dan Tafakkur Alam. Kegiatan ini merupakan kegiatan karyawisata ke suatu
lokasi tertentu untuk melakukan pengamatan, penghayatan dan perenungan mendalam
terhadap alam ciptaan Allah swt. yang demikian besardan menakjubkan. Perlu

7
http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/program-ekstrakurikuler-pendidikan.html
menjadi catatan dalam kegiatan ini bahwa sebaiknya pembina melakukan survey
dengan perencanaan yang matang agar kegiatan ini tidak sekedar menjadi wisata biasa

Prinsip pengembangan berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama


Islam tersebut tidak bisa lepas dari bentuk pengembangan ekstrakurikuler secara
umum.Kegiatannya harus tetap mempertimbangan tingkat pemahaman dan pengetahuan
peserta didik serta tuntutan-tuntutan lokal tempat sekolah berada.Dengan demikian peserta
didik mampu untuk belajar memecahkan berbagai masalah yang berkembang di
lingkungannya dengan tidak melupakan masalah global yang tentu harus diketahui pula.

BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

Kegiatan ektrakurikuler merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam


Pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah. Dan biasanya materi yang
disampaikan berupa kajian tentang materi pribadatan, diskusi tentang remaja, menjadi
generasi yang bermanfaat. Jadi dengan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mau
pun di luar sekolah dapat memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan
kemampuan siswa melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

Dengan demikian pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap hasil belajar siswa pada
maple PAI dapat dikatakan sangat berguna dan bermanfaat apabila dapat dilaksanakan oleh
peserta didik sebagai sarana untuk lebih memperluas wawasan mereka. Sehingga apa yang
mereka terima akan berdampak baik bagi hasil belajar mereka dan juga sebagai semangat
peserta didik sendiri umtuk lebih giat dalam mempelajari imu pengetauan khususnya terkait
keagamaan. Maka hendaknya sebagai pendidik harus bisa selalu membimbing dan
mengarahkan peserta didik agar menjadi generasi pemuda yang berhasil dan berkompeten
dibidangnya serta mengerti dalam hal ilmu pengetahuan,sikap dan keagamaan.

B. Saran

Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu besar
harapan kami umtuk mengkritisi makalah ini,baik dari segi isi penulisan makalah.
Selanjutnya,mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan oleh semua pembaca dan dapat
dimanfaatkan. Atas kritik dan saran dari pembaca kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Diri pada Sekolah Menengah Kejuruan,

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008),hal. 31.

Bahrun Tantowi, Korelasi Kegiatan dengan Hasil Matematika Belajar Peserta Didik
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulungagung,(Tulungagung: Skripsi Tidak
diterbitkan. 2012) hal,14-15

Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, op. cit., h. 100-101

Republik Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Pasal 45 ayat (1)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrakurikuler .

http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/program-ekstrakurikuler-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai