Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MONITORING KURIKULUM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah: Manajemen Kurikulum

Dosen pengampu: Priyanto, S.Pd., M.Psi.

Disusun oleh:

Nur Fauziyah

Rahmi Fadhilah Ramadhani

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN SEKOLAH TINGGI AGAMA


ISLAM LUQMAN AL HAKIM SURABAYA TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini telah kami susun semaksimal
mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi
penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka,
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
kelompok kami sehingga dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga bisa memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Hormat Kami,

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ 2

Daftar Isi........................................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5

Bab II Pembahasan

1. Konsep Monitoring Kurikulum .................................................................. 6


2. Pelaksanaan Monitoring Kurikulum .......................................................... 7
3. Kerangka Kegiatan Monitoring Kurikulum ............................................. 9

Bab III Kesimpulan ...................................................................................................... 14

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembangunan suatu bangsa.


Fenomena pendidikan yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini adalah adanya
perubahan kurikulum. Perubahan dari satu kurikulum menuju kurikulum selanjutnya tentu
memiliki dampak tersendiri dalam berbagai aspek di institusi pendidikan. Konsekuensi
tersebut tidak hanya pada implementasi atau proses pembelajaran di dalamnya, namun juga
pada penetapan kriteria keberhasilannya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan monitoring
dalam pelaksanaan kurikulum agar dapat diperkirakan keberhasilannya.

Banyak metode monitoring yang bisa diaplikasikan dalam monitoring kurikulum


yang pada umumnya juga digunakan dalam kegiatan monitoring program lainnya. Secara
umum para pemantau kebijakan dapat dibagi menjadi dua kelompok; yang pertama,
pemantau kebijakan yang berorientasi pada penguasaan dan penggunaan metode. Kedua,
pemantau kebijakan yang berorientasi pada pemecahan masalah dan tujuan monitoring.
Pemantau kebijakan yang termasuk pada kelompok pertama biasanya sudah menguasai
metode monitoring program, teknik analisis, dan instrumen untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Dan pemantau kebijakan yang termasuk kelompok kedua tidak begitu
menguasai metode monitoring, namun kelompok ini melakukan monitoring dengan acuan
bahwa metode monitoring program dipilih berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

Terdapat banyak model yang dapat digunakan monitoring program pendidikan


(pengembangan kurikulum). Meskipun dalam model-model tersebut memiliki beberapa
perbedaan, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data
atau informasi terkait dengan objek yang dipantau, yang bertujuan untuk menyediakan
bahan bagi pengambil kebijakan dalam menentukan tindak lanjut (follow up) sebuah
program. Monitoring program dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau
mungkin gabungan dari keduanya. Makalah ini akan membahas beberapa model
monitoring dalam pengembangan kurikulum.

4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep monitoring kurikulum ?


2. Bagaimana pelaksanaan monitoring kurikulum ?
3. Bagaimana bentuk kerangka kegiatan monitoring kurikulum ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dari monitoring kurikulum


2. Untuk mengetahui seperti apa pelaksanaan dari monitoring kurikulum
3. Untuk mengetahui bentuk kerangka kegiatan monitoring kurikulum

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Monitoring Kurikulum

Pengertian monitoring atau pemantauan menurut Rusman yaitu kegiatan yang


menyertakan proses pengumpulan, penganalisisan, pencatatan, pelaporan, dan penggunaan
1
informasi manajemen tentang pelaksanaan pembelajaran.

Kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum sebenarnya dimaksudkan untuk


mengetahui sampai dimana kurikulum baru tersebut dijalankan di tiap-tiap sekolah dan
problem apa saja yang dirasakan ketika melaksanakan kurikulum tersebut. Maka dari itu,
kegiatan monitoring sebetulnya adalah kegiatan yang mengiringi jalannya pelaksanaan
kurikulum di lembaga pendidikan pada tahun permulaan dari ditetapkannya kurikulum
tersebut.

Target dalam kegiatan monitoring ini lebih dipusatkan pada peninjauan terhadap
kelancaran proses pelaksanaan kurikulum dan sarana yang dibutuhkan di dalam kegiatan
tersebut. Untuk hasil belajar peserta didik bukan menjadi target utama dalam kegiatan
monitoring ini.

Untuk mendapatkan keterangan dalam pelaksanaan monitoring tersebut dapat


dilakukan wawancara, observasi ataupun angket yang ditujukan kepada para pelaksana
kurikulum. Monitoring biasa dilaksanakan pada tahun-tahun permulaan dilaksanakannya
kurikulum baru di sebuah lembaga pendidikan, yang mana kegiatan ini dilakukan oleh pihak
pengembang kurikulum untuk mengambil tindakan guna memperlancar penyebaran dan
pelaksanaan kurikulum di lembaga pendidikan2, khususnya di sekolah-sekolah.

Tujuan utama dari kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran sendiri adalah : 1)


Menyediakan informasi yang relevan. 2) Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan

1
DR Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.363
2
Prof DR Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)
h.201

6
pembelajaran. 3) Menyumbang pada akuntabilitas. 4) Menyediakan sumber informasi prestasi.
5) Memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. 3

Monitoring dan evaluasi adalah dua hal yang serupa tapi tidak sama, namun keduanya
membutuhkan berbagai unsur dan juga alat yang sama, seperti terdapatnya sasaran program
yang jelas, target dan indikasi, dan juga basis data yang memuat data terbaru. Sasaran perlu
ditetapkan sejak awal perencanaan, begitu juga dengan indikator dan target utama. Monitoring
dapat mempermudah pengawas dalam pengamatan tren dan problem, bahkan jika perlu
dilakukan penyesuaian dalam rencana implementasi secara tepat waktu. Monitoring dan
evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam temuan, inovasi, hasil, dan praktik baik,
untuk disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak dan daerah lain dan juga sebagai dasar untuk
“merayakan” keberhasilan. Selain itu, monitoring dan evaluasi merupakan wahana peran serta
penerima manfaat program atau kegiatan yang sangat efektif bila dilakukan dengan benar.4

Menurut Wrihatnolo definisi dan konsep dasar dari monitoring adalah fungsi
manajemen yang dilakukan pada saat suatu kegiatan sedang berlangsung yang mana dilakukan
oleh seorang pimpinan, maka hal tersebut mengandung fungsi pengendalian. Monitoring
mencakup beberapa poin, antara lain : (a) penelusuran pelaksanaan kegiatan dan hasilnya
(output), (b) pelaporan terkait kemajuan, (c) identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan
pelaksanaan. Dalam pengembangan kurikulum, yang harus dimonitoring adalah pelaksanaan
dan juga hasil dari pengembangan kurikulum tersebut, yang mana juga dilengkapi dengan
laporan kemajuan dan kendala dalam pengembangan atau pelaksanaannya.

2. Pelaksanaan Monitoring Kurikulum

Cara pelaksanaan monitoring kurikulum dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan seperangkat kegiatan
monitoring yang sama, antara lain kegiatan yang terkait dengan mengumpulkan, mencatat,
mengolah informasi dan pelaksanaan suatu program, kemudian dituliskan dalam satu
laporan monitoring.5

3
DR Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.364
4
http://www.wrihatnolo.blogspot.com/www.slideshare.net/wrihatnolo
5
DR Soekartawi, Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995) h.45

7
a. Monitoring Langsung
Pengertian monitoring langsung adalah pemantauan yang dilaksanakan dengan cara
mengunjungi lokasi program berlangsung. Dengan cara seperti ini, petugas monitoring
dapat mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan secara bebas. Agar
pengumpulan informasi tersebut dapat berjalan secara efisien maka diperlukan strategi
pengumpulan data, yaitu :
1) Mempersiapkan instrumen pengumpulan data, seperti menyiapkan daftar
apa saja yang harus dipantau
2) Menggali informasi pada orang-orang yang berkepentingan dalam
pelaksanaan kurikulum tersebut.
3) Melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan mencatat informasi yang
diperlukan sesuai dengan tujuan monitoring.

Tentu suatu hal memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan cara
ini antara lain adalah :

1) Mendapatkan data yang sesuai dengan yang dimaksudkan.


2) Data yang dikumpulkan adalah data yang relatif lebih akurat dikarenakan data
dikumpulkan sendiri oleh petugas monitoring sehingga data tersebut menjadi
data primer.
3) Melalui cara ini, petugas tidak hanya mengumpulkan data tetapi dapat juga
memberikan saran bila terjadi ketidaksesuaian di lapangan.

Sedangkan kelemahan dari cara monitoring ini antara lain dapat disebutkan antara
lain sebagai berikut :

1) Memerlukan biaya yang mungkin lebih besar karena harus mengirim petugas
monitoring ke lapangan.
2) Memerlukan tingkat ketelitian yang lebih, karena dengan melakukan
wawancara langsung seringkali hasilnya tidak sesuai jika petugas monitoring
kurang teliti.
b. Monitoring Tidak Langsung
Cara ini sedikit berbeda dengan monitoring langsung, karena petugas monitoring
tidak perlu terjun ke lapangan. Petugas monitoring cukup melakukan penggalian data

8
dengan mengirim seperangkat daftar isian untuk diisi oleh orang yang terkait di
lapangan atau biasa disebut dengan angket. Cara tidak langsung ini dapat juga
dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui laporan-laporan yang telah dibuat
pimpinan pemantau.
Sama halnya denga monitoring langsung, cara ini tentu juga memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangannya. Beberapa kelebihan menurut pemakalah antara lain
adalah :
1) Relatif murah karena tidak memerlukan biaya transportasi untuk mengirim
petugas monitoring ke lapangan.
2) Responden yang bersangkutan tidak perlu ragu ataupun malu dalam mengisi
angket, dan juga mungkin terdapat beberapa kritik serta saran dapat
disampaikan dengan bebas dan leluasa.
3) Pelaksanaannya relatif mudah jika angket tersebut telah dilengkapi dengan
langkah-langkah pengisian.
4) Dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin, sesuai dengan yang diinginkan
tanpa ada hambatan biaya yang begitu besar.

Beberapa kelemahannya antara lain adalah :

1) Kevalidan data sulit dipastikan dikarenakan petugas monitoring tidak melihat


lapangan secara langsung.
2) Bisa jadi ada pemahaman yang berbeda dari angket yang diberikan.

3. Kerangka Kegiatan Monitoring Kurikulum

Kerangka kegiatan monitoring kurikulum pada dasarnya dibuat untuk menyediakan


sebuah dasar konseptual dan metodologi yang akan digunakan untuk memfasilitasi
6
pengumpulan informasi dan pelaporan.

a. Langkah Awal Kegiatan Monitoring Pelaksanaan Pembelajaran


Kerangka kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran sebaiknya
mencakup beberapa langkah, yaitu :

6
DR Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.364

9
1) Menentukan kegiatan utama yang harus dipantau. Dalam hal ini monitoring
dapat difokuskan pada beberapa hal, seperti metode atau bahan ajar yang telah
dikembangkan, apakah sekolah ataupun guru sudah mengembangkan metode
dan bahan ajar yang telah ditetapkan, atau dari pengembangan tersebut apa telah
menghasilkan metode dan bahan ajar yang sesuai.
Poin pentingnya adalah tidak semua aspek harus benar-benar
dimonitoring, cukup memantau apa yang telah dilakukan, output apa saja yang
telah dihasilkan, dimana tempatnya, kapan dilaksanakannya, dan untuk siapa hal
tersebut dilakukan. Kemudian hasil monitoring tersebut dibandingkan dengan
rencana awal, perbedaan antara rencana awal dan hasil dari monitoring yang
telah terkumpul dijadikan dalam satu laporan, selanjutnya mengidentifikasi
sejauh mungkin faktor-faktor penyebab perbedaan tersebut bisa terjadi.
Prosedur penyimpanan data juga sangat penting untuk mempermudah
ketika penyusunan laporan yang akurat dan efisien. Sebisa mungkin sumber data
yang telah dikumpulkan dapat dimanfaatkan dengan baik. Buat format laporan
yang tidak terlalu rumit, dengan menggunakan sajian visual atau grafik untuk
beberapa hasilnya.

2) Menentukan pihak mana yang akan melakukan pemantauan dan kapan


waktunya. Sebaiknya pihak yang melakukan pemantauan bukan berasal dari
pihak pengelola program langsung, untuk menjaga independensi. Dengan
menggunakan asas partisipatif, setidaknya wakil-wakil penerima manfaat
kegiatan memiliki kesempatan untuk bersama-sama melakukan monitoring.
Terkait frekuensi waktunya, hal ini sebaiknya dilaksanakan minimal setiap enam
bulan sekali untuk sebuah program jangka menengah atau jangka panjang.

3) Menentukan siapa saja penerima laporan hasil monitoring. Ada baiknya jika
laporan hasil monitoring tidak hanya disebarkan kepada pihak pemerintah
(eksekutif dan legislatif), tapi juga pada pihak pelaksananya (contoh: dinas
pendidikan, depag, sekolah,dan para guru), instansi pemerintah pusat dan juga
wakil-wakil penerima manfaat agar dapat memberikan feedback atau umpan

10
balik. Sebaiknya dibuatkan pertemuan berkala untuk meninjau kembali tingkat
kemajuan serta memutuskan kesesuaian rencana implementasi.7

b. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan
dalam mencapai tujuan kurikuler. Beberapa diantaranya adalah faktor guru,
ketersediaan sarana dan prasarana, sistem penilaian yang digunakan, buku yang
digunakan sebagai sumber pembelajaran, serta perangkat pembelajaran. Maka dari
itu, pada bagian ini akan disampaikan beberapa faktor tersebut agar dapat dijadikan
acuan dasar dalam monitoring pelaksanaan pembelajaran.

1) Standar Kompetensi Guru

Guru yang kompeten harus memenuhi standar kompetensi guru. Standar


ini merupakan ukuran yang telah ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan perilaku untuk kualifikasi jabatan fungsional
sesuai bidang tugas dan jenjang pendidikan.

Ruang lingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen


kompetensi, yaitu

a) Kompetensi pengelolaan pembelajaran


b) Kompetensi pengembangan potensi
c) Kompetensi penguasaan akademik

2) Kompetensi Dasar Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kemampuan


pokok yang harus dikuasai oleh setiap guru. Dikarenakan begitu kompleksnya tugas-

7
http://www.wrihatnolo.blogspot.com/www.slideshare.net/wrihatnolo

11
tugas pembelajaran, setiap guru diharuskan memiliki kualifikasi akademik dan
8
kompetensi sebagai agen pembelajaran.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor


16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
standar kompetensi guru dikembangkan dari empat kompetensi, yaitu :

a) Kompetensi pedagogik
b) Kompetensi kepribadian
c) Kompetensi sosial
d) Kompetensi profesional

3) Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan kurikulum harus didukung oleh sarana dan prasarana yang


memadai. Selain gedung untuk ruangan kelas, meja dan kursi yang harus sesuai
dengan jumlah peserta didik dan pendidik yang ada, ruangan kantor, laboratorium,
alat pembelajaran dan juga perpustakaan, diperlukan juga penyediaan sarana
penunjang seperti tempat ibadah, kebun eksperimen, koperasi dan studio mini agar
peserta didik dapat merasakan miniatur kehidupan yang sesungguhnya. 9

4) Penggunaan Media dan Sumber Belajar

Dalam komponen kurikulum, kedudukan media dapat disejajarkan dengan


metode. Karena suatu metode yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran
biasanya akan menuntut media apa yang bisa digunakan dan diadaptasikan dengan
kondisi yang dihadapi.

Sumber belajar sendiri pada umumnya terdiri dari media yang dirancang (by
design) dan media yang dimanfaatkan (by utilization). Dalam proses monitoring

8
DR Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.372
9
Ibid, h.378

12
pemberdayaan media dan sumber belajar, ada beberapa poin yang harus
diperhatikan :

a) Melakukan pengkajian terhadap fasilitas dan sumber belajar yang tersedia


b) Menilik kembali kinerja guru dalam memaksimalkan media melalui RPP
c) Meninjau daya dukung dan penyediaan saran dan fasilitas terhadap program
yang dilaksanakan saat itu.

5) Perangkat Pembelajaran
Poin penting lainnya yang harus dipantau dalam kegiatan pembelajaran
adalah adanya silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
perangkat pembelajaran. Dengan adanya poin ini, sangat diharapkan dapat
menjadikan pembelajaran lebih terarah dalam mencapai kompetensi yang dituju.
Terdapat beberapa hal yang harus perhatikan dan dipantau pada aplikasi
silabus dan RPP dalam implementasinya di dalam proses pembelajaran, diantaranya
adalah :
a) Penentuan alokasi waktu (merujuk pada kalender akademik dan prota-
promes)
b) Perumusan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar serta standar
kompetensi lulusan
c) Langkah-langkah dalam pembelajaran
d) Penentuan alat dan media pembelajaran yang mendukung
e) Perumusan sistem evaluasi dan penilaian pada ranah pendidikan

Dari monitoring proses pembelajaran inilah bisa diketahui perbedaan antara


perencanaan awal dengan proses pelaksanaannya. Sehingga hal ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penetapan kebijakan.

13
BAB III

KESIMPULAN

1. Konsep Monitoring Kurikulum

Monitoring adalah kegiatan yang didalamnya terdapat proses pengumpulan,


penganalisisan, pencatatan, pelaporan, dan juga penggunaan informasi manajemen terkait
pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Monitoring Kurikulum

Dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :


a. Monitoring Langsung
b. Monitoring Tidak Langsung

3. Kerangka Kegiatan Monitoring Kurikulum

a. Langkah Awal Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran


b. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1) Standar Kompetensi Guru
2) Kompetensi Dasar Pelaksanaan Pembelajaran
3) Sarana dan Prasarana
4) Penggunaan Media dan Sumber Belajar
5) Perangkat Pembelajaran

14
DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik, Prof. DR. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya,


Bandung 2007.

Rusman, DR. Manajemen Kurikulum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2009.

Soekartawi, DR., Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta;
1995.

Wina Sanjaya, DR. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,


Kencana Prenada Media Group, Jakarta : 2006

http://www.wrihatnolo.blogspot.com/www.slideshare.net/wrihatnolo.

15

Anda mungkin juga menyukai