Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Disusun Oleh:
Kelompok 2

1. IRWAN KRISMAN GULO NIM: 212117034


2. LUTHER HAOFIL N ZEBUA NIM: 219902012
3. YULIUS ZEGA NIM: 219902037
4. SARI SANTI SIAPUDAN LASE NIM: 212117070

Dosen Pengampu:
OKNIEL ZEBUA, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat bagi kami sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini berjudul “Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikkan ”. Atas terselesainya makalah ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga makalah ini
memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Gunungsitoli, September 2023


Penulis,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Pengertian Fungsi manajemen Pendidikkan ............................................................ .2
B. Fungsi –Fungsi Manajemen Pendidikkan ................................................................... .2
C. Fungsi manajemen pendidikkan Secara Umum ........................................................ .4
D. Kendala dalam menjalankan fungsi manajemen pendidikan ...................................... 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 19
B. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dalam manajemen pendidikan adanya tugas-tugas dan tujuan yang harus
dicapai, maka dalam bagian pencapaian tersebut terdapat juga fungsi-fungsi dari
manajemen yang menjadi acuan untuk menjalankan sebuah manajemen pendidikan
dengan baik.
Sehingga terciptalah berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen
dalam pendidikan. Salah satu pendapat yang menyatakan bahwa Fungsi manajemen
adalah serangkaian kegiatan atau tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Dalam pengertian tersebut terbagilah beberapa fungsi dari manajemen
pendidikan tersebut, dan secara umum dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
Perencanaan, Organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari fungsi manajemen pendidikan ?
2. Apakah fungsi-fungsi manajemen pendidikan?
3. Apakah manfaat dari fungsi umum manajemen pendidikan?
4. Apakah kendala yang sering terjadi dalam menjalankan fungsi manejemen
pendidikkan?

III. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari fungsi manajemen.
2. Mengetahui fungsi umum dalam manajemen pendidikan.
3. Mengetahui manfaaat dari manajemen pendidikan.
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi dalam menjalankan fungsi
manajemen pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungsi Manajemen Pendidikan


Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan atau tugas yang dilakukan
oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Fungsi Manajemen pendidikan ini meliputi perkiraan,pengambilan
keputusan,perorganisasian,control,hingga penggawasan.
Menurut buku manajemen pendidikan yang diterbitkan oleh Deepublish
menyatakan bahwa fungsi manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama
yang dilakukan para manajer yaitu perencanaan,pelaksanaan dan penilaian.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa fungsi manajemen merupakan kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan dalam sebuah manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efesien.
B. Fungsi-fungsi manajemen pendidikkan
1) Fungsi manajemen menurut buku ‘Manajemen Pendidikan’ Tinjauan Teori dan
Praktis (Saebani dan Koko,2016) menyatakan terdapat 6 yaitu :
1. Planning, yaitu upaya perencanaan kegiatan pendidikan berupa program kerja
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Organizing, yaitu kegiatan mengelola pendidikan dan tenaga kependidikan
melalui penetapan struktur untuk mengetahui pembagian tugas dan
tanggungjawab dan masing-masing elemen yang ada disekolah.
3. Staffing, yaitu kegiatan menempatkan pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai dengan kompetensi keahliannya masing-masing mulai dari
perekrutan,penempatan, pelatihanm pendidikan dan pengembangan
kompetensi kealhlian dari pendidik dan tenaga kependidikan yang merupakan
asset utaa dalam lembaga pendidikan.
4. Directing, yaitu kegiatan pemberian intruksi, bimbingan, arahan, motivasi dan
teladan dari kepala sekolah sebagai manager sekolah kepada pendidik dan
tenaga kependidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
5. Coordinating, yaitu kegaitan mengkoordinasikan agar terjadi keseimbangan
pelipahan tugas dan tanggungjawab kepada setiap elemen yang ada dalam
lembega pendidikan.

2
6. Controlling, yaitu kegiatan mengevaluasi terhadap keseluruhan kegiatan
kependidikan yang telah dilaksanakan untuk dijadikan koreksi perbaikan
untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan yang akan datang.

2) Fungsi Manajemen menurut Para Ahli


Fungsi manajemen pendidikan dapat dilihat dari berbagai perspektif para ahli
dalam bidang pendidikan. Berikut adalah beberapa definisi dan pandangan tentang
fungsi manajemen pendidikan menurut para ahli:
1. Fred C. Lunenburg dan Allan C. Ornstein:
- Fungsi manajemen pendidikan mencakup perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian. Mereka juga menambahkan fungsi evaluasi
sebagai komponen penting dari manajemen pendidikan.
2. Stephen P. Robbins dan David A. DeCenzo:
- Menyatakan bahwa fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Mereka mengaplikasikan
prinsip-prinsip manajemen umum ke dalam konteks pendidikan.
3. Henry Fayol:
- Seorang teoritikus manajemen yang mengemukakan bahwa fungsi
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Fayol juga menekankan pentingnya koordinasi dalam
manajemen.
4. Harold Koontz dan Cyril O'Donnell:
- Menyatakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Mereka memandang
manajemen sebagai proses untuk mencapai tujuan organisasi..
5. Philip Hallinger:
- Ahli manajemen pendidikan yang menekankan pentingnya kepemimpinan
pendidikan yang instruksional. Menurutnya, fungsi manajemen pendidikan
mencakup perencanaan strategis, pengelolaan instruksional, dan
pengembangan staf.
6. Gerald W. Bracey:
- Seorang penulis dan konsultan pendidikan yang menyoroti bahwa fungsi
manajemen pendidikan harus diarahkan pada menciptakan kondisi yang

3
memungkinkan guru untuk mengajar dengan efektif dan siswa untuk belajar
dengan baik.
7. Louis Allen:
- Menekankan pentingnya kepemimpinan dalam manajemen pendidikan dan
mengidentifikasi fungsi-fungsi utama sebagai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan Secara Umum


Secara umum fungsi-fungsi manajemen pendidikan terbagi menjadi empat yaitu :
fungsi sebagai Perencanaan, perorganisasian, Penggerakkan, dan Pengawasan.

1) Fungsi Sebagai Perencanaan


Menurut buku manajemen pendidikan oleh Dr.Muhammad Kristiawan,M.Pd
menyatakan bahwa fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan
pengendalian, menentukan strategi pelaksanaan kegiatan,menentukan tujuan atau
kerangka tindakkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut buku manajemen pendidikan yang diterbitkan oleh K-Media
megungkapkan bahwa perencanaan merupakan tindakkan memilih dan menetapkan
segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa
yang akan datang yang untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Tahapan-Tahapan Dalam Perencanaan


1. Perumusan tujuan
Pada tahap ini penyusun perencanaan harus merumuskan tujuan yang
hendak dicapai dimasa yang akan datang. Penentuan tujuan ini harus
mengacu pada skala prioritas.
2. Perumusan kebijaksanaan
Dalam perumusan ini dikehendaki bagaimana usaha untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakkan-tindakkan yang
terkoordinir ,terarah dan terkontrol. Dalam penentuan kebijakan ini harus
sesuai dengan jenis dan karakter tujuan dan kegiatan yang hendak
dilaksanakan.

4
3. Menyusun program
Dalam menyusun program termaksut didalamnya pendekatan yang
ditempuh , jenis dan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. Program
yang dimaksud adalah berupa rencana operasional yang berupa action
plan yang siap dilaksanakan.
4. Menentukan biaya yang dibutuhkan
Penentuan biaya harus dilaksanakan secara proporsional dan mengacu
pada skala prioritas program.
5. Menentukan waktu dan jadwal/alokasi waktu kegiatan,baik secara
keseluruhan maupun pada setiap sub kegiatan yang akan dilaksanakan.
Jika kegiatan bersifat kompleks harus dibuat network planning.

B. Aspek-Aspek dalam Fungsi Perencanaan Manajemen Pendidikan


Perencanaan dalam manajemen pendidikan merupakan tahapan kunci yang
melibatkan proses merumuskan tujuan, strategi, kebijakan, dan langkah-
langkah konkret untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perencanaan dalam manajemen
pendidikan:

1. Pengembangan Tujuan dan Sasaran: Menetapkan tujuan jangka panjang


dan sasaran spesifik yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan. Tujuan
ini harus sesuai dengan visi dan misi pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Penentuan Kebijakan Pendidikan: Merumuskan kebijakan-kebijakan
yang akan mengatur berbagai aspek pendidikan, termasuk kurikulum,
metode pengajaran, evaluasi, dan disiplin.
3. Analisis Kebutuhan dan Sumber Daya: Menganalisis kebutuhan
pendidikan seperti jumlah siswa, fasilitas, staf pengajar, dan sumber daya
finansial yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Penyusunan Kurikulum: Merancang kurikulum yang sesuai dengan
standar pendidikan nasional atau lokal, serta mempertimbangkan kebutuhan
dan minat siswa.
5. Penyusunan Rencana Pembelajaran: Menetapkan rencana pembelajaran
yang mencakup strategi pengajaran, metode evaluasi, dan sumber daya
pendukung untuk setiap mata pelajaran atau program studi.

5
6. Pemilihan Metode Pengajaran: Memilih metode pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, termasuk metode aktif,
kolaboratif, atau penggunaan teknologi pendidikan.
7. Penyusunan Jadwal: Merencanakan jadwal akademik yang memadai
untuk memastikan bahwa semua materi dapat disampaikan dalam waktu
yang ditentukan.
8. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Tambahan:
Merencanakan kegiatan di luar kurikulum untuk mengembangkan minat,
keterampilan, dan bakat siswa.
9. Pengelolaan Dukungan Khusus: Merencanakan dan mengelola dukungan
bagi siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk pendidikan inklusif dan
program khusus.
10. Penetapan Kriteria Evaluasi dan Penilaian: Menetapkan kriteria evaluasi
yang adil dan objektif serta metode penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
11. Mengidentifikasi dan Memetakan Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko
atau hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan merumuskan strategi
untuk mengatasinya.
12. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi: Memantau pelaksanaan
rencana dan mengevaluasi kemajuannya secara teratur. Jika ada perubahan
atau penyesuaian yang diperlukan, mereka harus dilakukan.
13. Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder: Melibatkan orang tua, guru,
staf, siswa, dan pihak terkait lainnya dalam proses perencanaan dan
memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam mencapai tujuan
pendidikan.

Perencanaan yang efektif dalam manajemen pendidikan adalah landasan


untuk mencapai kualitas pendidikan yang tinggi dan memastikan bahwa tujuan
pendidikan tercapai secara efisien. Ini juga memungkinkan lembaga pendidikan
untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dalam
dunia pendidikan yang terus berubah.

6
C. Manfaat Perencanaan Pendidikan Bagi Lembaga Pendidikan
Adapun manfaat perencanaan pendidikan diantaranya yaitu :
1. Mengarahkan Tujuan dan Sasaran
Perencanaan manajemen pendidikan membantu mengidentifikasi tujuan
jangka panjang dan sasaran spesifik yang ingin dicapai oleh lembaga
pendidikan.
2. Mengoptimalkan Sumber Daya
Dengan merencanakan secara baik,lembaga pendidikan dapat
memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia,termaksud tenaga
kerja ,anggaran dan fasilitas.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
Melalui perencanaan yang tepat, lembaga pendidikan dapat focus pada
peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta memastikan
penggunaan metode yang efektif.
4. Adaptasi terhadap perubahan
Dengan rencana yang fleksibel,lembaga pendidikan dapat lebih mudah
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan didunia
pendidikan.
5. Evaluasi kinerja
Perencanaan membantu dalam menetepkan indicator kinerja dan parameter
evaluasi untuk memantau dan menilai efektivitas dan operasional lembaga
pendidikan.
6. Meminimalkan resiko dan kesalahan
Dengan memiliki rencana yang terstruktur,lembaga pendidikan dapat
menghindari kesalahan atau resiko yang mungkin muncul akibat keputusan
yang diambil secara implusif.
7. Memenuhi standar pendidikan
Rencana manajemen pendidikan membantu memastikan bahwa lembaga
pendidikan mematuhi standr dan regulasi pendidikan yang berlaku.

7
2) Perorganisasian
menurut buku manajemen pendidikan oleh Dr.Muhammad Kristiawan,M.Pd
fungsi perorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas kepada
orang-orang yang terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan
kerja. Pelaksanaan fungsi perorganisasian dapat memanfaatkan struktur yang
sudah dibentuk dalam organisasi.
A. Proses organisasi
Adapun proses organisasi meliputi rangkaian kegiatan yang bermula pada
orientasi atas tujuan yang direncanakan dan berakhir pada saat kerangka
organisasi yang tercipta terlengkapi dengan prosedur dan metode kerja.
Dalam proses organisasi meliputi beberapa kegaitan diantaranya yaitu :
1. Perumusan Tujuan
Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan lengkap baik mengenai
ruang lingkup sasaran dan sarana yang diperlukan serta jangka waktu
pencapaina tujuan.
2. Penempatan Tugas Pokok
Hal yang harus diperhatikan dalam penempatan tugas pokok yaitu
a. Tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan
b. Tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
3. Perincian Kegiatan
Dalam kegiatan ini,selain harus disusun secara lengkap dan
terperinci,juga perlu diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dan
kurang penting.
4. Pengelompokan Kegiatan-Kegiatan
Dalam pengelompokkan kegiatan harus memiliki keterkaitan hubungan
antara yang satu dengan yang lainnya dikelompokkan menjadi satu.
5. Depertementasi
Merupakan proses konservasi fungsi-fungsi menjadi satuan organisasi
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi. Prinsip yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Setiap organisasi memerlukan pengkoordinasian dan
2. Setiap organisasi memerlukan adanya hierarki.

8
6. Staffing
merupakan penempatan orang pada satuan-satuan organisasi yang telah
tercipta dalam proses departmentasi. Prinsip utamanya yaitu
menempatkan orang yang tepat pada tempatnya, dan prinsip
penempatan orang yang tepat pada jabatan atau pekerjaannya.
7. Faciliting
Merupakan proses terakhir dalam penyusunan organisasi. Fasilitas
yang harus diberikan dapat nerupa materil/keuangan. Prinsip nya
adalah bahwa pemberian peralatan yang disediakan harus cukup dan
sesuai dengan tugas dand fungsi yang harus dilaksanakan, serta tujuan
yang hendak dicapai organisasi.

B. Aspek-Aspek Penting Dalam Perencanaan Dalam Manajemen Pendidikan


Berikut adalah beberapa aspek penting dari pengorganisasian dalam
manajemen pendidikan:

1. Pembentukan Struktur Organisasi: Menentukan hierarki dan struktur


organisasi lembaga pendidikan, termasuk pengangkatan kepala sekolah
atau kepala lembaga, koordinator, guru, staf administratif, dan staf
pendukung lainnya.
2. Pengaturan Wewenang dan Tanggung Jawab: Menetapkan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, termasuk
guru, staf administratif, dan staf lainnya. Hal ini meliputi tugas-tugas
harian, tugas khusus, dan kewenangan pengambilan keputusan.
3. Pembentukan Tim Kerja: Membentuk tim kerja atau kelompok-
kelompok kerja untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, seperti tim
pengembangan kurikulum atau tim penilaian.
4. Penugasan Ruang dan Fasilitas: Menetapkan penggunaan ruang dan
fasilitas, termasuk kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas
olahraga, untuk memastikan penggunaan yang efisien dan aman.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Mengelola staf pendidik dan
non-pendidik, termasuk pengangkatan, pelatihan, pengembangan, dan
evaluasi kinerja.

9
6. Manajemen Informasi dan Teknologi: Menetapkan sistem untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola informasi terkait siswa,
pengajaran, dan administrasi. Ini juga termasuk penerapan teknologi
pendidikan dan sistem informasi sekolah.
7. Pengelolaan Keuangan: Menangani aspek keuangan, termasuk
perencanaan dan pengawasan anggaran, pengeluaran, dan akuntansi
keuangan.
8. Koordinasi Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Tambahan:
Mengorganisir kegiatan-kegiatan di luar kurikulum, seperti klub, tim
olahraga, dan program seni, serta mengawasi acara-acara khusus dan
kegiatan pendidikan tambahan.
9. Mengelola Hubungan dengan Orang Tua dan Masyarakat:
Memastikan komunikasi terbuka dan efektif dengan orang tua, wali,
komite sekolah, dan komunitas sekitar.
10. Penyusunan Rencana Krisis dan Keamanan: Membuat rencana
darurat dan protokol keamanan untuk mengatasi situasi darurat atau
keadaan tak terduga lainnya.
11. Mengelola Pengembangan Karir Guru dan Staf: Menyediakan
pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dan staf untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
12. Penetapan Kebijakan Kedisiplinan dan Etika: Menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk menangani disiplin siswa dan masalah
etika di lembaga pendidikan.

Pengorganisasian yang baik dalam manajemen pendidikan membantu


menciptakan lingkungan yang terstruktur dan terkoordinasi untuk mendukung
keberhasilan proses pendidikan. Ini juga memungkinkan lembaga pendidikan
untuk merespons dengan fleksibel terhadap perubahan atau tantangan yang
mungkin muncul selama proses pembelajaran.

C. Manfaat dari fungsi perorganisasian dalam manajemen pendidikan


1. peningkatan efisiensi
dengan adanya struktur organisasi yang terartur ,lembaga pendidikan dapat
bekerja secara lebih teratur.

10
2. Pembagian tugas yang jelas
Setiap anggota staf dan personal memiliki peran dan tanggungjawab yang
spesigfik, memungkinkan untuk lebih focus pada tujuan pendidikan.
3. Peningkatan kualitas pengajaran
Dengan struktur yang terorganisir, lembaga dapat memastikan bahwa para
pendidik dan staf mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk
memberikan pengajaran berkualitas.
4. Pengambilan keputusan yang terencana
Dapat membantu lembaga dalam menentukan aeah,proritas, dan alokasi
sumber daya dengan lebih baik.
5. Peningkatan komunikasi
Dapat meningkatkan komunikasi antar anggota staf,guru,siswa,dan pihak
terkait lainnya.

3) Penggerakkan (Motivasi)
Penggerakkan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti
dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efesien.
Terry mendefenisikan bahwa actuating dianggap sebagai tindakan untuk
mencapai sasaran,agar sesuai dengan perencanaan.
A. Keterampilan Yang Dimiliki Seorang Penggerak
Menurut Hersey dan Blanchard dalam mengemukakan bahwa seorang yang
menjadi penggerak yaitu :
1. Keterampilan teknis, merupakan kemampuasn untuk menggunakan
pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu, yang diperoleh dari pengalaman,
pendidikan, dan pelatihan.
2. Keterampilan Manusia, merupakan kemampuan dan penilaian dalam
bekerja dengan melalui orang, termaksuk dalam pemahaman motivasi
dan aplikasi dari kepemimpinan yang efektif.
3. Keterampilan konseptual, merupakan kemampuan untuk memahami
dan memanfaatkan konsep-konsep abstrak atau teoritis dalam situasi
praktis. Ini melibatkan untuk berfikir secara analitis, mengenali pola
dan membuat hubungan antara berbagai ide atau konsep.

11
B. Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Kegiatan Penggerakkan
Kegiatan –kegiatan yang dilakukan dalam fungsi manajemen sebagai
penggerak yaitu :

1. Membicarakan tujuan atau target organisasi yang hendak dicapai


2. Mendiskusikan berbagai strategi yang dapat ditempuh dalam mencapai
tujuan atau target organisasi
3. Mensinkronkan tujuan-tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
4. Mendiskusikan kendala-kendala dan cara pemecahan dalam mencapai
tujuan yang hendak dicapai.
5. Memberikan teguran, hukuman atau sanksi kepada setiap persinil yang
terbukti melalaikan tugas dan tanggungjawab
6. Memberikan pembinaan dan bimbingan kerja, nasehat,koreksi atau
memberikan supervise demi kemajuan pekerjaan personil.

C. Strategi Motivasi Yang Diterapkan Dalam Menajemen Pendidikan

Pada konteks manajemen pendidikan, motivasi sangat penting untuk


mendorong pencapaian tujuan pendidikan, baik itu di tingkat individu (siswa
atau mahasiswa) maupun di tingkat institusi pendidikan secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa strategi motivasi yang dapat diterapkan dalam
manajemen pendidikan:

1. Memberikan Tujuan dan Visi yang Jelas: Menyediakan visi yang


jelas dan tujuan pendidikan yang spesifik membantu memberikan arah
yang jelas bagi seluruh komunitas pendidikan.
2. Mengakui dan Menganugerahkan Prestasi: Mengakui prestasi
akademik, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau pencapaian
di luar kurikulum dapat memberikan motivasi tambahan kepada siswa.
3. Membangun Koneksi dengan Tujuan Karier: Membantu siswa untuk
melihat hubungan antara pendidikan mereka dengan tujuan karier masa
depan mereka dapat menjadi motivator yang kuat.
4. Berikan Dukungan dan Bimbingan: Menyediakan bimbingan
akademik, konseling, atau mentorship membantu siswa merasa
didukung dan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

12
5. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran: Mendorong partisipasi
aktif dalam kelas dan memberikan siswa kesempatan untuk
berkontribusi dalam diskusi atau proyek dapat meningkatkan rasa
memiliki terhadap proses pembelajaran.
6. Adopsi Pendekatan Pembelajaran yang Diverifikasi: Menerapkan
berbagai metode dan gaya pembelajaran yang berbeda membantu
menangkap minat dan gaya belajar yang berbeda dari siswa.
7. Beri Umpan Balik yang Konstruktif: Memberikan umpan balik yang
jelas dan konstruktif mengenai kinerja siswa memungkinkan mereka
untuk memahami di mana mereka berdiri dan bagaimana mereka dapat
meningkatkan.
8. Buka Komunikasi dengan Orang Tua dan Wali: Melibatkan orang
tua atau wali dalam proses pendidikan memberikan dukungan tambahan
dan dapat memperkuat motivasi siswa.
9. Beri Kesempatan untuk Memilih: Memberi siswa pilihan dalam topik
atau proyek dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi mereka
untuk belajar.
10. Fasilitasi Kegiatan Ekstrakurikuler dan Proyek Kolaboratif:
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar
kelas dan proyek kolaboratif memungkinkan siswa untuk
mengembangkan keterampilan tambahan dan mempertahankan minat
terhadap pembelajaran.
11. Berikan Rasa Tanggung Jawab: Memberikan tanggung jawab,
misalnya dalam bentuk kepemimpinan dalam proyek kelompok, dapat
membantu siswa merasa bahwa mereka memiliki peran penting dalam
proses pembelajaran.
12. Berikan Dukungan bagi Siswa dengan Kebutuhan Khusus: Pastikan
bahwa siswa dengan kebutuhan khusus mendapatkan dukungan dan
bimbingan yang sesuai untuk memastikan bahwa mereka dapat
mengikuti pendidikan dengan baik.

Dengan menerapkan strategi motivasi yang sesuai dalam manajemen


pendidikan, para pemimpin pendidikan dapat membantu menciptakan

13
lingkungan yang memotivasi siswa dan membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka dalam proses pembelajaran.

D. Manfaat Fungsi Penggerak Dalam Manajemen Pendidikan

1. Manfaat yang pertama yaitu membantu dalam menentukan tujuan dan


sasaran jangka pendek maupun jangka panjang dari lembaga pendidikan,
hal ini memeberikan arah dan visi yang jelas bagi seluruh anggota
lembaga.
2. Mendorong inovasi dan perbaikan terus menerus dalam pendidikan,
3. Memberi motivasi dan inspirasi kepada seluruh anggota lembaga
pendidikan untuk bekerja menuju pencapaian tujuan bersama.
4. Membantu dalam mengatasi konflik dan tantangan yang mungkin terjadi.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja lembaga pendidikan

4) Pengawasan

Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan


operasional dan hasil tercapainya dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana. Pengawasan juga dapat
diartikan sebagai suatu proses penamatan terhadap pelaksanaan seluruh
kegiatan lembaga termasuk dalam dunia pendidikan.

A. Tugas-Tugas Yang Terlaksana Dalam Fungsi Manajemen Sebagai


Pengawasan

1. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari rencana-


rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam proses pelaksanaan.
3. Membimbing personil dalam rangka peningkatan kemampuan
bekerja.
4. Memperoleh umpan balik tentang hasil pelaksanaan program kerja
yang sedang dilaksanakan.

14
5. Pengawasan dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
6. Pelaksanaan pengawasan hendaknya tidak menggangu proses kerja
tetapi membantu meningkatkan efektivitas, efesiensi dan relefansi
program.

B. Aspek Dari Pengawasan Dalam Manajemen Pendidikan

Pengawasan dalam manajemen pendidikan merupakan proses


pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan untuk memastikan bahwa tujuan
dan standar pendidikan tercapai dengan efektif. Tujuan dari pengawasan ini
adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan kepatuhan
terhadap kebijakan dan pedoman pendidikan yang telah ditetapkan. Berikut
adalah beberapa aspek penting dari pengawasan dalam manajemen
pendidikan:

1. Evaluasi Kinerja Guru dan Staf: Mengawasi kinerja guru dan staf
pendidikan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar
kompetensi dan memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa.
2. Pemantauan Proses Pembelajaran: Memeriksa pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas-kelas untuk memastikan bahwa metode
pembelajaran yang efektif digunakan dan bahwa materi pelajaran
disampaikan dengan tepat.
3. Pemantauan Keberhasilan Siswa: Melacak kemajuan dan pencapaian
siswa untuk memastikan bahwa mereka mencapai target pembelajaran
yang telah ditetapkan.
4. Evaluasi Kurikulum: Memeriksa keefektifan kurikulum yang
digunakan dalam proses pendidikan, termasuk apakah itu relevan,
memadai, dan memenuhi standar pendidikan.
5. Pemeriksaan Fasilitas dan Sumber Daya: Memastikan bahwa
fasilitas fisik dan sumber daya pendidikan, seperti perpustakaan,
laboratorium, dan teknologi pendukung, tersedia dan berfungsi dengan
baik.
6. Pemantauan Kepatuhan Terhadap Kebijakan dan Pedoman:
Memeriksa bahwa sekolah atau lembaga pendidikan mematuhi semua
15
kebijakan dan pedoman yang berlaku, termasuk kebijakan keamanan,
etika, dan standar perilaku.
7. Pemantauan Keuangan dan Manajemen Sumber Daya: Memeriksa
pengelolaan keuangan dan alokasi sumber daya untuk memastikan
bahwa dana pendidikan digunakan secara efisien dan transparan.
8. Evaluasi Program Khusus dan Proyek Inovatif: Jika ada program
khusus atau proyek inovatif yang sedang berlangsung, pengawasan
harus dilakukan untuk memastikan bahwa program tersebut
memberikan manfaat yang diharapkan.
9. Mengidentifikasi dan Mengatasi Masalah atau Tantangan:
Pengawasan juga melibatkan identifikasi dan penyelesaian masalah atau
tantangan yang mungkin muncul dalam lingkungan pendidikan.
10. Berikan Umpan Balik dan Rekomendasi: Setelah proses pengawasan,
memberikan umpan balik kepada staf, guru, atau pihak terkait lainnya.
Jika diperlukan, berikan rekomendasi untuk perbaikan atau perubahan.
11. Mendorong Inovasi dan Pengembangan: Selain memantau,
pengawasan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendorong
inovasi, pengembangan kurikulum, atau implementasi teknologi baru
dalam pendidikan.
12. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kerja sama dengan pihak terkait
seperti orang tua, komite sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya
dapat memperkuat upaya pengawasan.

Penting untuk diingat bahwa pengawasan dalam manajemen


pendidikan bukanlah hanya tentang pengawasan fisik, tetapi juga melibatkan
pemberian dorongan, saran, dan dukungan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan secara keseluruhan.

C. Manfaat pengawasan dalam manajemen pendidikan

1. Memastikan standar kualitas pendidikan yang ditetapkan oleh lembaga


atau otoritas pendidikan setempat terpenuhi.
2. Membantu mengidentifikasi maslaah atau kelemahan dalam system
pendidikan.

16
3. Dapat mengelolah sumber daya, termaksuk anggaran, fasilitasm dan
personal.
4. Dapat menangani perbedaan pendapat atau konflik yang terjadi.
5. Memastikan lingkungan belajar aman dan mendukung, dan bahwa
tindakkan keamanan yang tepat diambil jika diperlukan.

D. Kendala –Kendala dalam menjalankan Fungsi manajemen pendidikan


beserta solusinya.

1. Kendala Keuangan:
Kurangnya dana untuk mendukung kegiatan pendidikan dan
pengembangan.
Solusi:
1. Membuat anggaran yang realistis dan efisien
2. Mencari sumber pendanaan tambahan melalui dana pemerintah,
sponsor, atau proyek kerjasama dengan pihak eksternal.
3. Memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia dan
mengidentifikasi area penghematan.
2. Kendala Sumber Daya Manusia:
Keterbatasan jumlah guru atau staf, atau kualifikasi yang tidak
memadai.
Solusi:
1. Mencari cara untuk meningkatkan kualifikasi atau keterampilan
staf melalui pelatihan dan pengembangan.
2. Menggunakan metode pengajaran yang efisien dan
memanfaatkan teknologi pendidikan untuk mendukung
pengajaran.
3. Mengelola beban kerja dengan adil dan efisien.

17
3. Kendala Infrastruktur Fisik:
Fasilitas yang kurang memadai atau rusak.
Solusi:
1. Membuat rencana pemeliharaan dan perbaikan yang teratur.
2. Mengidentifikasi prioritas perbaikan dan mengalokasikan dana
dengan bijak.
4. Kendala Teknologi dan Sistem Informasi:
Keterbatasan akses atau penggunaan teknologi, atau masalah dengan
sistem informasi pendidikan.
Solusi:
1. Mengadopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan lembaga.
2. Memberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi kepada
guru dan staf.
3. Memastikan bahwa sistem informasi berfungsi dengan baik dan
teratur diperbarui.
5. Kendala Kurikulum dan Pengajaran:
Kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa atau tidak
memenuhi standar pendidikan.
Solusi:
1. Melakukan evaluasi dan pembaruan berkala terhadap
kurikulum.
2. Mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dan
minat siswa.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah yang telah dibuat yaitu :
1. Fungsi manajemen merupakan kegiatan atau tugas yang dilakukan oleh seorang
manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
2. Fungsi-fungsi manajemen secara umum:
a. Planning / Perencanaan
1. Perencanaan merupakan tindakkan memilih dan menetapkan segala aktifitas
dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan
datang yang untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Tahapan-Tahapan perencanaan
Perumusan tujuan;Perumusan kebijaksanaan;Menyusun program;Menentukan
biaya yang dibutuhkan;Menentukan waktu dan jadwal/alokasi.
b. Perorganisasian
1. Perorganisasian sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-orang yang
terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan kerja.
2. Proses organisasi
Perumusan tujuan;Penempatan tugas pokok; Perincian kegiatan;
Pengelompokkan kegiatan; Depertemansi; Staffing; Faciliting.
c. Penggerakkan
1. Pengerakkan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti
dan memahami pembagian pekerjaan.
2. Keterampilan dari seorang penggerak
Keterampilan teknis; Keterampilan manusia; Keterampilan konseptual.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan
hasil tercapainya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang
terlihat dalam rencana
e. Kendala dalam menjalankan fungsi manajemen
Kendala keuangan ; Kendala sumber daya manusia ; Kendala infrastruktur fisik ;Kendala
teknologi dan system informasi ;Kendala kurikulum dan pengajaran.

19
DAFTAR PUSTAKA

Rodliyah,Hj.(2015).Manajemen Pendidikan.I Jember Press.Jember.

Kristiawan,Muhhamad .Manajemen Pendidikan.Depublish.Yogyakarta.

Tumanggor Amiruddin(2021).Manajemen Pendidikan. K-Media. Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai