Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengampu:
OKNIEL ZEBUA, S.Pd., M.Pd
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat bagi kami sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini berjudul “Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikkan ”. Atas terselesainya makalah ini,
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga makalah ini
memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dalam manajemen pendidikan adanya tugas-tugas dan tujuan yang harus
dicapai, maka dalam bagian pencapaian tersebut terdapat juga fungsi-fungsi dari
manajemen yang menjadi acuan untuk menjalankan sebuah manajemen pendidikan
dengan baik.
Sehingga terciptalah berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen
dalam pendidikan. Salah satu pendapat yang menyatakan bahwa Fungsi manajemen
adalah serangkaian kegiatan atau tugas yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Dalam pengertian tersebut terbagilah beberapa fungsi dari manajemen
pendidikan tersebut, dan secara umum dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
Perencanaan, Organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan.
III. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari fungsi manajemen.
2. Mengetahui fungsi umum dalam manajemen pendidikan.
3. Mengetahui manfaaat dari manajemen pendidikan.
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi dalam menjalankan fungsi
manajemen pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
6. Controlling, yaitu kegiatan mengevaluasi terhadap keseluruhan kegiatan
kependidikan yang telah dilaksanakan untuk dijadikan koreksi perbaikan
untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan yang akan datang.
3
memungkinkan guru untuk mengajar dengan efektif dan siswa untuk belajar
dengan baik.
7. Louis Allen:
- Menekankan pentingnya kepemimpinan dalam manajemen pendidikan dan
mengidentifikasi fungsi-fungsi utama sebagai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian.
4
3. Menyusun program
Dalam menyusun program termaksut didalamnya pendekatan yang
ditempuh , jenis dan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. Program
yang dimaksud adalah berupa rencana operasional yang berupa action
plan yang siap dilaksanakan.
4. Menentukan biaya yang dibutuhkan
Penentuan biaya harus dilaksanakan secara proporsional dan mengacu
pada skala prioritas program.
5. Menentukan waktu dan jadwal/alokasi waktu kegiatan,baik secara
keseluruhan maupun pada setiap sub kegiatan yang akan dilaksanakan.
Jika kegiatan bersifat kompleks harus dibuat network planning.
5
6. Pemilihan Metode Pengajaran: Memilih metode pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, termasuk metode aktif,
kolaboratif, atau penggunaan teknologi pendidikan.
7. Penyusunan Jadwal: Merencanakan jadwal akademik yang memadai
untuk memastikan bahwa semua materi dapat disampaikan dalam waktu
yang ditentukan.
8. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Tambahan:
Merencanakan kegiatan di luar kurikulum untuk mengembangkan minat,
keterampilan, dan bakat siswa.
9. Pengelolaan Dukungan Khusus: Merencanakan dan mengelola dukungan
bagi siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk pendidikan inklusif dan
program khusus.
10. Penetapan Kriteria Evaluasi dan Penilaian: Menetapkan kriteria evaluasi
yang adil dan objektif serta metode penilaian yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
11. Mengidentifikasi dan Memetakan Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko
atau hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan merumuskan strategi
untuk mengatasinya.
12. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi: Memantau pelaksanaan
rencana dan mengevaluasi kemajuannya secara teratur. Jika ada perubahan
atau penyesuaian yang diperlukan, mereka harus dilakukan.
13. Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder: Melibatkan orang tua, guru,
staf, siswa, dan pihak terkait lainnya dalam proses perencanaan dan
memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam mencapai tujuan
pendidikan.
6
C. Manfaat Perencanaan Pendidikan Bagi Lembaga Pendidikan
Adapun manfaat perencanaan pendidikan diantaranya yaitu :
1. Mengarahkan Tujuan dan Sasaran
Perencanaan manajemen pendidikan membantu mengidentifikasi tujuan
jangka panjang dan sasaran spesifik yang ingin dicapai oleh lembaga
pendidikan.
2. Mengoptimalkan Sumber Daya
Dengan merencanakan secara baik,lembaga pendidikan dapat
memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia,termaksud tenaga
kerja ,anggaran dan fasilitas.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
Melalui perencanaan yang tepat, lembaga pendidikan dapat focus pada
peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta memastikan
penggunaan metode yang efektif.
4. Adaptasi terhadap perubahan
Dengan rencana yang fleksibel,lembaga pendidikan dapat lebih mudah
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan didunia
pendidikan.
5. Evaluasi kinerja
Perencanaan membantu dalam menetepkan indicator kinerja dan parameter
evaluasi untuk memantau dan menilai efektivitas dan operasional lembaga
pendidikan.
6. Meminimalkan resiko dan kesalahan
Dengan memiliki rencana yang terstruktur,lembaga pendidikan dapat
menghindari kesalahan atau resiko yang mungkin muncul akibat keputusan
yang diambil secara implusif.
7. Memenuhi standar pendidikan
Rencana manajemen pendidikan membantu memastikan bahwa lembaga
pendidikan mematuhi standr dan regulasi pendidikan yang berlaku.
7
2) Perorganisasian
menurut buku manajemen pendidikan oleh Dr.Muhammad Kristiawan,M.Pd
fungsi perorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas kepada
orang-orang yang terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan
kerja. Pelaksanaan fungsi perorganisasian dapat memanfaatkan struktur yang
sudah dibentuk dalam organisasi.
A. Proses organisasi
Adapun proses organisasi meliputi rangkaian kegiatan yang bermula pada
orientasi atas tujuan yang direncanakan dan berakhir pada saat kerangka
organisasi yang tercipta terlengkapi dengan prosedur dan metode kerja.
Dalam proses organisasi meliputi beberapa kegaitan diantaranya yaitu :
1. Perumusan Tujuan
Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan lengkap baik mengenai
ruang lingkup sasaran dan sarana yang diperlukan serta jangka waktu
pencapaina tujuan.
2. Penempatan Tugas Pokok
Hal yang harus diperhatikan dalam penempatan tugas pokok yaitu
a. Tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan
b. Tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu.
3. Perincian Kegiatan
Dalam kegiatan ini,selain harus disusun secara lengkap dan
terperinci,juga perlu diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dan
kurang penting.
4. Pengelompokan Kegiatan-Kegiatan
Dalam pengelompokkan kegiatan harus memiliki keterkaitan hubungan
antara yang satu dengan yang lainnya dikelompokkan menjadi satu.
5. Depertementasi
Merupakan proses konservasi fungsi-fungsi menjadi satuan organisasi
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi. Prinsip yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Setiap organisasi memerlukan pengkoordinasian dan
2. Setiap organisasi memerlukan adanya hierarki.
8
6. Staffing
merupakan penempatan orang pada satuan-satuan organisasi yang telah
tercipta dalam proses departmentasi. Prinsip utamanya yaitu
menempatkan orang yang tepat pada tempatnya, dan prinsip
penempatan orang yang tepat pada jabatan atau pekerjaannya.
7. Faciliting
Merupakan proses terakhir dalam penyusunan organisasi. Fasilitas
yang harus diberikan dapat nerupa materil/keuangan. Prinsip nya
adalah bahwa pemberian peralatan yang disediakan harus cukup dan
sesuai dengan tugas dand fungsi yang harus dilaksanakan, serta tujuan
yang hendak dicapai organisasi.
9
6. Manajemen Informasi dan Teknologi: Menetapkan sistem untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola informasi terkait siswa,
pengajaran, dan administrasi. Ini juga termasuk penerapan teknologi
pendidikan dan sistem informasi sekolah.
7. Pengelolaan Keuangan: Menangani aspek keuangan, termasuk
perencanaan dan pengawasan anggaran, pengeluaran, dan akuntansi
keuangan.
8. Koordinasi Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Tambahan:
Mengorganisir kegiatan-kegiatan di luar kurikulum, seperti klub, tim
olahraga, dan program seni, serta mengawasi acara-acara khusus dan
kegiatan pendidikan tambahan.
9. Mengelola Hubungan dengan Orang Tua dan Masyarakat:
Memastikan komunikasi terbuka dan efektif dengan orang tua, wali,
komite sekolah, dan komunitas sekitar.
10. Penyusunan Rencana Krisis dan Keamanan: Membuat rencana
darurat dan protokol keamanan untuk mengatasi situasi darurat atau
keadaan tak terduga lainnya.
11. Mengelola Pengembangan Karir Guru dan Staf: Menyediakan
pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dan staf untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
12. Penetapan Kebijakan Kedisiplinan dan Etika: Menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk menangani disiplin siswa dan masalah
etika di lembaga pendidikan.
10
2. Pembagian tugas yang jelas
Setiap anggota staf dan personal memiliki peran dan tanggungjawab yang
spesigfik, memungkinkan untuk lebih focus pada tujuan pendidikan.
3. Peningkatan kualitas pengajaran
Dengan struktur yang terorganisir, lembaga dapat memastikan bahwa para
pendidik dan staf mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk
memberikan pengajaran berkualitas.
4. Pengambilan keputusan yang terencana
Dapat membantu lembaga dalam menentukan aeah,proritas, dan alokasi
sumber daya dengan lebih baik.
5. Peningkatan komunikasi
Dapat meningkatkan komunikasi antar anggota staf,guru,siswa,dan pihak
terkait lainnya.
3) Penggerakkan (Motivasi)
Penggerakkan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti
dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efesien.
Terry mendefenisikan bahwa actuating dianggap sebagai tindakan untuk
mencapai sasaran,agar sesuai dengan perencanaan.
A. Keterampilan Yang Dimiliki Seorang Penggerak
Menurut Hersey dan Blanchard dalam mengemukakan bahwa seorang yang
menjadi penggerak yaitu :
1. Keterampilan teknis, merupakan kemampuasn untuk menggunakan
pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu, yang diperoleh dari pengalaman,
pendidikan, dan pelatihan.
2. Keterampilan Manusia, merupakan kemampuan dan penilaian dalam
bekerja dengan melalui orang, termaksuk dalam pemahaman motivasi
dan aplikasi dari kepemimpinan yang efektif.
3. Keterampilan konseptual, merupakan kemampuan untuk memahami
dan memanfaatkan konsep-konsep abstrak atau teoritis dalam situasi
praktis. Ini melibatkan untuk berfikir secara analitis, mengenali pola
dan membuat hubungan antara berbagai ide atau konsep.
11
B. Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Kegiatan Penggerakkan
Kegiatan –kegiatan yang dilakukan dalam fungsi manajemen sebagai
penggerak yaitu :
12
5. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran: Mendorong partisipasi
aktif dalam kelas dan memberikan siswa kesempatan untuk
berkontribusi dalam diskusi atau proyek dapat meningkatkan rasa
memiliki terhadap proses pembelajaran.
6. Adopsi Pendekatan Pembelajaran yang Diverifikasi: Menerapkan
berbagai metode dan gaya pembelajaran yang berbeda membantu
menangkap minat dan gaya belajar yang berbeda dari siswa.
7. Beri Umpan Balik yang Konstruktif: Memberikan umpan balik yang
jelas dan konstruktif mengenai kinerja siswa memungkinkan mereka
untuk memahami di mana mereka berdiri dan bagaimana mereka dapat
meningkatkan.
8. Buka Komunikasi dengan Orang Tua dan Wali: Melibatkan orang
tua atau wali dalam proses pendidikan memberikan dukungan tambahan
dan dapat memperkuat motivasi siswa.
9. Beri Kesempatan untuk Memilih: Memberi siswa pilihan dalam topik
atau proyek dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi mereka
untuk belajar.
10. Fasilitasi Kegiatan Ekstrakurikuler dan Proyek Kolaboratif:
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar
kelas dan proyek kolaboratif memungkinkan siswa untuk
mengembangkan keterampilan tambahan dan mempertahankan minat
terhadap pembelajaran.
11. Berikan Rasa Tanggung Jawab: Memberikan tanggung jawab,
misalnya dalam bentuk kepemimpinan dalam proyek kelompok, dapat
membantu siswa merasa bahwa mereka memiliki peran penting dalam
proses pembelajaran.
12. Berikan Dukungan bagi Siswa dengan Kebutuhan Khusus: Pastikan
bahwa siswa dengan kebutuhan khusus mendapatkan dukungan dan
bimbingan yang sesuai untuk memastikan bahwa mereka dapat
mengikuti pendidikan dengan baik.
13
lingkungan yang memotivasi siswa dan membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka dalam proses pembelajaran.
4) Pengawasan
14
5. Pengawasan dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
6. Pelaksanaan pengawasan hendaknya tidak menggangu proses kerja
tetapi membantu meningkatkan efektivitas, efesiensi dan relefansi
program.
1. Evaluasi Kinerja Guru dan Staf: Mengawasi kinerja guru dan staf
pendidikan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar
kompetensi dan memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa.
2. Pemantauan Proses Pembelajaran: Memeriksa pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas-kelas untuk memastikan bahwa metode
pembelajaran yang efektif digunakan dan bahwa materi pelajaran
disampaikan dengan tepat.
3. Pemantauan Keberhasilan Siswa: Melacak kemajuan dan pencapaian
siswa untuk memastikan bahwa mereka mencapai target pembelajaran
yang telah ditetapkan.
4. Evaluasi Kurikulum: Memeriksa keefektifan kurikulum yang
digunakan dalam proses pendidikan, termasuk apakah itu relevan,
memadai, dan memenuhi standar pendidikan.
5. Pemeriksaan Fasilitas dan Sumber Daya: Memastikan bahwa
fasilitas fisik dan sumber daya pendidikan, seperti perpustakaan,
laboratorium, dan teknologi pendukung, tersedia dan berfungsi dengan
baik.
6. Pemantauan Kepatuhan Terhadap Kebijakan dan Pedoman:
Memeriksa bahwa sekolah atau lembaga pendidikan mematuhi semua
15
kebijakan dan pedoman yang berlaku, termasuk kebijakan keamanan,
etika, dan standar perilaku.
7. Pemantauan Keuangan dan Manajemen Sumber Daya: Memeriksa
pengelolaan keuangan dan alokasi sumber daya untuk memastikan
bahwa dana pendidikan digunakan secara efisien dan transparan.
8. Evaluasi Program Khusus dan Proyek Inovatif: Jika ada program
khusus atau proyek inovatif yang sedang berlangsung, pengawasan
harus dilakukan untuk memastikan bahwa program tersebut
memberikan manfaat yang diharapkan.
9. Mengidentifikasi dan Mengatasi Masalah atau Tantangan:
Pengawasan juga melibatkan identifikasi dan penyelesaian masalah atau
tantangan yang mungkin muncul dalam lingkungan pendidikan.
10. Berikan Umpan Balik dan Rekomendasi: Setelah proses pengawasan,
memberikan umpan balik kepada staf, guru, atau pihak terkait lainnya.
Jika diperlukan, berikan rekomendasi untuk perbaikan atau perubahan.
11. Mendorong Inovasi dan Pengembangan: Selain memantau,
pengawasan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendorong
inovasi, pengembangan kurikulum, atau implementasi teknologi baru
dalam pendidikan.
12. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kerja sama dengan pihak terkait
seperti orang tua, komite sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya
dapat memperkuat upaya pengawasan.
16
3. Dapat mengelolah sumber daya, termaksuk anggaran, fasilitasm dan
personal.
4. Dapat menangani perbedaan pendapat atau konflik yang terjadi.
5. Memastikan lingkungan belajar aman dan mendukung, dan bahwa
tindakkan keamanan yang tepat diambil jika diperlukan.
1. Kendala Keuangan:
Kurangnya dana untuk mendukung kegiatan pendidikan dan
pengembangan.
Solusi:
1. Membuat anggaran yang realistis dan efisien
2. Mencari sumber pendanaan tambahan melalui dana pemerintah,
sponsor, atau proyek kerjasama dengan pihak eksternal.
3. Memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia dan
mengidentifikasi area penghematan.
2. Kendala Sumber Daya Manusia:
Keterbatasan jumlah guru atau staf, atau kualifikasi yang tidak
memadai.
Solusi:
1. Mencari cara untuk meningkatkan kualifikasi atau keterampilan
staf melalui pelatihan dan pengembangan.
2. Menggunakan metode pengajaran yang efisien dan
memanfaatkan teknologi pendidikan untuk mendukung
pengajaran.
3. Mengelola beban kerja dengan adil dan efisien.
17
3. Kendala Infrastruktur Fisik:
Fasilitas yang kurang memadai atau rusak.
Solusi:
1. Membuat rencana pemeliharaan dan perbaikan yang teratur.
2. Mengidentifikasi prioritas perbaikan dan mengalokasikan dana
dengan bijak.
4. Kendala Teknologi dan Sistem Informasi:
Keterbatasan akses atau penggunaan teknologi, atau masalah dengan
sistem informasi pendidikan.
Solusi:
1. Mengadopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan lembaga.
2. Memberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi kepada
guru dan staf.
3. Memastikan bahwa sistem informasi berfungsi dengan baik dan
teratur diperbarui.
5. Kendala Kurikulum dan Pengajaran:
Kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa atau tidak
memenuhi standar pendidikan.
Solusi:
1. Melakukan evaluasi dan pembaruan berkala terhadap
kurikulum.
2. Mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dan
minat siswa.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah yang telah dibuat yaitu :
1. Fungsi manajemen merupakan kegiatan atau tugas yang dilakukan oleh seorang
manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
2. Fungsi-fungsi manajemen secara umum:
a. Planning / Perencanaan
1. Perencanaan merupakan tindakkan memilih dan menetapkan segala aktifitas
dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan
datang yang untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Tahapan-Tahapan perencanaan
Perumusan tujuan;Perumusan kebijaksanaan;Menyusun program;Menentukan
biaya yang dibutuhkan;Menentukan waktu dan jadwal/alokasi.
b. Perorganisasian
1. Perorganisasian sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-orang yang
terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan kerja.
2. Proses organisasi
Perumusan tujuan;Penempatan tugas pokok; Perincian kegiatan;
Pengelompokkan kegiatan; Depertemansi; Staffing; Faciliting.
c. Penggerakkan
1. Pengerakkan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti
dan memahami pembagian pekerjaan.
2. Keterampilan dari seorang penggerak
Keterampilan teknis; Keterampilan manusia; Keterampilan konseptual.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan
hasil tercapainya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang
terlihat dalam rencana
e. Kendala dalam menjalankan fungsi manajemen
Kendala keuangan ; Kendala sumber daya manusia ; Kendala infrastruktur fisik ;Kendala
teknologi dan system informasi ;Kendala kurikulum dan pengajaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
20