Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL (SURAT MUHAMMAD AYAT 38)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Tafsir II (Tarbawy) Dosen Pengampu : Hj. Hindun Anisah, MA

Di Susun Oleh :

Nama NIM

: Syafaah : 210255

Semester : IV / Nonreguler

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA (INISNU) JEPARA 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah Swt telah meletakkan aturan-aturan baku di alam ini, siapapun yang dapat menjalankan aturan Allah swt tersebut maka ia akan meraih kesuksesan setidaknya dalam kehidupan dunia ini. Aturan baku itu disebut dengan sunnatullah. Kondisi manusia pada dasarnya bisa dirubah apabila ada kemauan dari manusia itu sendiri untuk merubahnya. Iman, akhlak dan tingkah laku yang baik akan dapat merubah kondisi negative yang dialami seseorang menjadi kondisi positif yang penuh kenikmatan. Sebab Allah subhanahu wa taala telah memberlakukan hokum sebab akibat di dunia ini. Siapapun orangnya yang melaksanakan sebab dengan baik maka ia akan mendapatkan akibat yang baik. Suatu contoh, ada anak orang Islam, ia tidak pernah masuk sekolah dan tidak pernah belajar sama sekali, maka ia dipastikan tidak naik kelas atau tidak lulus ujian. Akan tetapi meskipun ia kafir, namun ia rajin belajar dan masuk sekolah maka ia akan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Hal ini mestinya disadari oleh orang islam, bahwa untuk mencapai kemajuan tidak mungkin dapat dicapai dengan berkhayal dan berpangku tangan semata sambil menunggu pertolongan Allah, akan tetapi kemajuan itu harus diusahakan dan dijemput dengan ikhtiyar yang maksimal. Perubahan keadaan manusia itu merupakan sunnatullah, yang letak keberhasilannya digantungkan dari usaha manusia itu sendiri untuk berubah. B. Rumusan Masalah 1. Tafsir yang terkandung dalam surat Muhammad ayat 38? 2. Nilai pendidikan apa yang terkandung dalam surat Muhammad ayat 38?

BAB II TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL 1. Q.S Muhammad Ayat 38

OFRr'yd Iwsyd cqt? (#q)ZF9 @6y !$# N6YJs `B @y7t ( `tBur @y6t $yJR*s @y7t `t mR 4 !$#ur _t9$# OFRr&ur ! #ts)9$# 4 c)ur (#q9uqtGs? A7tFo $Bqs% N.ux OO w (#qRq3t /3n=sVBr&
Artinya :. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir Sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Allahlah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. a. Tafsir : . Kalian ini hai orang-orang mukmin, diajak supaya menafkahkan harta dalam melawan musuh-musuh Allah dan menolong agamaNya.

#$! OFRr'yd Iwsyd cqt? (#q)ZF9 @6y

N6YJs. `B @y7t ( `tBur @y6t $yJR*s @y7t `t mR 4 !$#ur _t9$# OFRr&ur ! #ts)9$#
Maka diantara kamu ada yang bakhil dari menafkahkan harta dijalan Allah. Dan barang siapa yang bakhil, maka bahayanya tak lain kembali kepada dirinya sendiri. Karena bakhil itu akan mengurangi pahala dari menafkahkan harta dan menjauhkannya dari ridho Allah, dan kedekatan pada sisisNya dalam surga yang penuh kenikmatan. Padahal Allah tidak memerlukan kepada hartamu maupun kepada pembelajaranmu. Karena Dia maha kaya terhadap makhluknya, sedang makhluknya itulah yang memerlukan kepadaNya. Adapun kalau Dia menganjurkan kamu menafkahkan harta dijalanNya, maka hal itu tak lain agar kamu mendapat pahala dan upah kelak.

c)ur (#q9uqtGs? A7tFo $Bqs% N.ux 4 OO w (#qRq3t /3n=sVBr&


Dan jika berpaling dari taat Allah dan mematui syariat-syariatNya, dan kamu murtad dari ketaatan tersebut, niscaya Dia membinasakan kamu, kemudian mendatangkan yang lain selain dari kamu yang membenarkan ketaatan kepada Allah dan melaksanakan syariat-syariat yang telah Dia turunkan kepada RosulNya dan mereka melaksanakan itu semua sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka. Adapun yang dimaksud dengan kaum yang lain menurut riwayat yang sah dalam hadits adalah orang-orang Persia. Abdur rozaq, abd bin humaid, ibn jarir, ibnu abi hatim, al baihaqi dan at tirmidzi yelah mengeluarkan sebuah riwayat dari abu hurairah. Ia berkata, bahwa Rosulullah SAW membaca ayat ini ( waintatawallau). Maka para sahabat bertanya, ya Rosulullah, siapakah orang-orang yang apabila kami berpaling maka mereka akan menggantikan kami, kemudian mereka tidak seperti kami?. Maka Rosulullah menepuk pundak salman. lalu bersabda, orang ini dan kaumnya. Demi Allah dan jiwaku ada pada kekuasaanNya, sekiranya agama ini digantungkan pada binatang suraya, niscaya akan diambil oleh orang-orang Persia. Sebagian periwayat hadits mengecam hadits ini dan menganggap cacat pada sebagian perawinya. Ibnu katsir berkata, hadits ini telah dibicarakan oleh beberapa imam rahmtullahi alamin. Al kalbi berkata, syarat dari dikatakannya umat ini adalah berpalingnya mereka. Akan tetapi mereka ternyata tidak berpaling. Oleh karena itu Allah SWT tidak mengganti mereka dengan kaum yang lain.1 Adapun pengertian pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja ialah semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untku mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda. Sebagai 1 Drs. Ary H. Gunawan, Kebijakan-Kebijakan Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hal.
163.

usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.2 Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan secara terperinci dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membantu, melatih, dan mengarahkan anak melalui transmisi pengetahuan, pengalaman, intelektual, dan keberagamaan orang tua (pendidik) dalam kandungan sesuai dengan fitrah manusia supaya dapat berkembang sampai pada tujuan yang dicita-citakan yaitu kehidupan yang sempurna dengan terbentuknya kepribadian yang utama. Sedang pendidikan Islam menurut ahmad D Marimba adalah bimbingan jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.3 Senada dengan pendapat diatas, menurut Chabib Thoha pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pandidikan berdasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam AlQuran dan Hadits. Menurut Achmadi mendefinisikan pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insan yang berada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah lain yaitu terbentuknya kepribadian muslim. Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan sosial yang membawa penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaranajarannya kedalam tingkah laku sehari-hari. Karena itu, keberadaan sumber dan landasan pendidikan Islam harus sama dengan sumber Islam itu sendiri, yaitu Al-Quran dan As Sunah. Pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan Islam ialah pandangan hidup muslim yang merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat universal 2 Drs. Moh. Saifulloh Al-Aziz, Milenium Menuju Masyarakat Madani, Terbit terang, Surabaya, 2000, hal. 303. 3 Ahmad D. Marimba , Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung : Al Maarif, 1989) hlm. 19

yakni Al Quran dan As Sunnah yang shahih juga pendapat para sahabat dan ulama sebagai tambahan. Hal ini senada dengan pendapat Ahmad D. Marimba yang menjelaskan bahwa yang menjadi landasan atau dasar pendidikan diibaratkan sebagai sebuah bangunan sehingga isi Al-Quran dan Al Hadits menjadi pondamen, karena menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya pendidikan. Adapun tujuan pendidikan Islam ini tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan para ahli. Menurut Ahmadi, tujuan pendidikan Islam adalah sejalan dengan pendidikan hidup manusia dan peranannya sebagai makhluk Allah SWT yaitu semata-mata hanya beribadah kepada-Nya.4 Firman Allah SWT dalam Al Quran :


Artinya : Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku (QS. Adz-Dzariyat : 56)5 Yusuf Amir Faisal merinci tujuan pendidikan Islam sebagai berikut : a. b. Membentuk manusia muslim yang dapat melaksanakan ibadah mahdloh Membentuk manusia muslim disamping dapat melaksanakan ibadah mahdlah dapat juga melaksanakn ibadah muamalah dalam kedudukannya sebagai orang per orang atau sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan tertentu. c. d. e. Membentuk warga negara yang bertanggungjawab pada Allah SWT sebagai pencipta-Nya Membentuk dan mengembangkan tenaga professional yang siap dan terampil atau tenaga setengah terampil untuk memungkinkan memasuki masyarakat. Mengembangkan tenaga ahli dibidang ilmu agama dan ilmu-ilmu Islam yang lainnya.6 Berdasarkan penjelasan dan rincian tentang tujuan pendidikan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan nilai pendidikan Islam adalah sebagai berikut : 4 Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya media, 1992) 5 Al-Maragi,Ahmad Mustofa.Tafsir ALmaragi 6.Semarang:CV.Toha Putra 6 Yusuf Amir Faisal, Reorientasi pendidikan Islam (Jakarta : Gema Insani Press,1995), hlm. 96

a. b.

Menyiapkan dan membiasakan anak dengan ajaran Islam sejak kecil agar Membentuk anak muslim dengan perawatan, bimbingan, asuhan, dan

menjadi hamba Allah SWT yang beriman. pendidikan sehingga dalam dirinya tertanam kuat nilai-nilai keislaman yang sesuai fitrahnya c. d. Mengembangkan potensi, bakat dan kecerdasan anak sehingga mereka Memperluas pandangan hidup dan wawasan keilmuan bagi anak sebagai dapat merealisasikan dirinya sebagai pribadi muslim. makhluk individu dan sosial

BAB III PENUTUP Kesimpulan Surat Muhammad ayat 38 dan Al anfal ayat 53 adalah menerangkan tentang hubungan pendidikan dan perubahan social. Keduanya sama-sama memberikan pelajaran kepada kita, tetapi konteksnya berbeda. Surat Muhammad ayat 38 memerintahkan kita untukbelajar memahami pentingnya pendidikan atas perubahan social. Utamanya dalam hal untuk menafkahkan hartanya pada jalan Allah. Orang yang kikir sesungguhnya ia adalah kikir terhadap dirinya sesndiri. Karena kikir itu akan mengurangi pahala dari menafkahkan harta dan menjauhkannya dari ridlo Allah dan kedekatan pada sisinya dalam surge yang penuh kenikmatan.

DAFTAR PUSTAKA

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Almisbah: pesan, kesan dan keserasian Al Quran.Jakarta:Lentera Hati Al-Maragi, Ahmad Mustofa. Tafsir ALmaragi 6. Semarang: CV. Toha Putra Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya media, 1992) Faisal,Yusuf Amir, Reorientasi pendidikan Islam (Jakarta : Gema Insani Press,1995), Poerbakawatja,Soegarda, al. Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung, 1981)

Anda mungkin juga menyukai