Anda di halaman 1dari 12

TANTANGAN FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Filsafat
Manajemen Pendidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

KELOMPOK 12

DESYA NURUL SARI MANSUR


NIM: 86231202025

SYIFA HASRIANI
NIM: 862312020027

DOSEN PENGAMPU :
Bapak Arisal A., S.Pd., M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membimbing umatnya dengan suri tauladan-Nya yang baik. Dan segala
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi


atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya,
membaca akan masuk pada inti pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan,
saran dan makalah ini.

Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang


konsep aqidah Islam, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bone, 17 November 2021

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1

C. Tujuan Rumusan Masalah........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

A. Tantangan Manajemen Pendidikan Islam................................................... 2

B. Solusi Terkait Tantangan Manajemen Pendidikan Islam........................... 6

BAB III PENUTUP...........................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

B. Saran............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini,umat islam hidup dalam era modern yang penuh dengan
tantangan dan rintangan.di era ini,umat islam diharuskan mempunyai
keterampilan,pengetahuan,dan pengalaman yang unggul agar dapat brsaing
untuk merebut peluang yang ada.ummat islamdi tantang untuk mempunyai
sikap kreatif,inovatif,dinamis,terbuka,demoratis,etos kerja yang tinggi serta
spiritual yang kokoh
Menghadapi segala tantangan hidup yang sedemikian konpleks,dunia
Pendidikan juga dihadapkan dengan tantangan yang semakin
berat.Pendidikanlah yang mempunyai peranan penting dalam mengatasi
tantangan-tantangan tersebut.Begitu pula Pendidikan Islam.
Keberhasilan dalam penyelenggaraan Lembaga Pendidikan (sekolah) akan
sangat bergantung kepada manajemen dan komponen-kompenen pendukung
pelaksaan kegiatan seperti kurikulum,peserta didik,pembiayaan,tenaga
pelaksanaan,sara prasarana,dan lain sebagainya.Komponen-komponene
tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan Lembaga
Pendidikan (sekolah),artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting darui
komponen lainnya.Akan tetapi satu komponen memberikan dukungan bagi
komponen laiinya sehingga memebrikan kontribusi yang tinggi terhadap
pencapaian tujuan Lembaga Pendidikan(sekolah)tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan manajemen Pendidikan Islam?
2. Apa solusi dari tantangan manajemen Pendidikan islam?

C. Tujuan Masalah
1. mengetahui apa saja tantangan dalam manajemen Pendidikan islam
2. mengetahui solusi terkait tantangan manajemen pendidikan Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tantangan Manajemen pendidikan Islam


1. Tantangan Terkait Lemahnya Visi dan Misi Kelembagaan
Persoalan penentuan visi dan misi kelembagaan menjadi persoalan
yang urgen yang sering dilupakan oleh pengelolah pendidikan.Visi
Lembaga pendidikan seharusnya sudah di rancang dari awal untuk
menjadi paying dilaksakan proses belajar mengajar.Karena dengan Visi
dan Misi itulah suatu Lembaga pendidikan dapat merencanakan dan
menentukan hal-hal yang diperlukan dalam lkegiatan pendidkan.Sekarang
ini, visi dan misi menjadi masalah serius bagi.Islam.embaga pendidikan.
Jika di tinjau di lapangan,banyak Lembaga pendidikan yang tidak
memiliki visi atau arah yang jelas mengenai pengelolaan pendidikan yang
baik,sehingga belum mempunyai perencanaan dan penataan baik yang
mengakibatkan pada tatanan implementasi cenderung berjalan apa adanya.

2. Tantangan Terkait Kurikulum yang Oferloade


Kurikulum menjadi persoaaln yang sangat urgen dalam dunia
pendidikan.Kurikulum dalam syrat dengan materi(oferloade) dan bahkan
tidak memiliki keterkaitan atara pelajaran agama dengan pelajaran
umum.Kurikulim disuatu Lembaga pendidikan lebih menekankan pada
ranah koknitif saja,sementara ranah efektif dan psikomotorik menjadi
terabaikan.Seharusnya,kurikulum harus segera di perbaiki karena tanda
kurikulum yang baik maka Lembaga pendidikan akan sulit mencapai
tujuan pendidikan.
Muhaymin mencatat sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh
pendidikan iIslam di Indonesia,khusunya jenjang pendidikan tinggi
,permasalah dimaksud berkaitan dengan desain dan implementasi
kurikulum,sebagai berikut:

2
3

a. Kuramg relefannya materi pembelajaran dengan masyarakat banyak


program studi dan materi pembelajaran yang tidak diminati
masyarakat tetap dipertahankan.
b. Kurang efektifnya pembelajaran,yakni tidak terjaminnya lulusan yang
sesuai dengan harapan.
c. Kurang efisiennya penyelenggaraan pembelajaran,yakni terllau
banyaknya materi pembelajaran sehingga kompetensi lulusan tidak
bisa dijamin dengan baik.
d. Kurang fleksibelnya dalam pengembangan kurikulum agar lebih
sesuai dengan kebutuhan masyarakat(setempat,global,maupun
nasional)
e. Banyknya multitafsir atas materi dan praktek pembelajaran.
f. Hanya berupa deretn mata kuliah
g. Berbasis pada mata kuliah/penyampaian maeri bukan pada kurikuler.
h. Kurang jelas dan kuatnya pengacauan secara fungsional materi
pembelajaran terhadap tugas utama kurikuler.
Untuk kepentingan kedepan,perlu dilakukan pembaharuan
kurikulim dari penyelenggaraan pedidikan yang lebih bersifat responsip
dan progresif.Pembaharuan kurilukum ini penting dilakukan untuk
menciptakan keterhubungan dan relefansi yang sangat tinggi antara
program pendidikan yang di jalankan dan kebutuhan masyarakat itu
sendiri.

3. Manajemen Pendidikan Tidak Berbasis Kompetensi yang Sebenanrnya


Kalimat kompetensi yang saat ini banyak banyak tersurat pada
system pendidikan dan dalam proses kegiatan belajar mengajar dipandang
masih bersifat bias,tidak mengenal dan tampak hanya tekstual semata
tidak pada esensi yang sebenarnya.Hal ini sangat tampak terlihat jelas
melihat kasus-kasus seperti ini,janganksan lulusan SMA atau SMK orang
yang sarjana pun bingung sebenarnya dia bisa apa,punya komenan
apa,apakah kompetensi dalam bidangnya atau tidak,ditambah lagi ketika
mereka melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa mempertimbangkan potensi
4

diri dan kompetensi yang sudah ia miliki.Suatu refleksi kegagalan


pendidikan yang sangat fatal,di mana pendidikan sebenarnya tidak
berbasis kompetensi yang sebenarnya,hal ini mengakibatkan rendahnya
daya saing lulusan.

4. Tantangan Terkait Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Kurang


Profesional
Guru mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar mengajar
guru merupakan orang yang berada di garda terdepan dan ujung tombak
pada proses pendidikan. Hal ini tersebut disebabkan guru mempunyai
posisi sebagai perancang,pelaksanaan dan pengevaluasi
pembelajara.Pendidikan akan berhasil dengan baik apabila dilakukan oleh
guru yang profesional dan bertanggung jawab.
Pada lembaga pendidikan banyak guru yang mengajar bukan pada
bidang keahliannya. Hal ini menjadi aktif profesionalisme guruterabaikan.
Oleh karena itu proses pembelajaran yang berlangsung lebih cenderung
pada pola mengajar (teaching,ta’lim) saja,bukan mendidik
(education,tarbiah atau ta’dib)

5. Tantangan Terkait Dikotomi Ilmu Pengetahuan


Saat ini pendidikan dikembangkan dengan memisahkan antara
ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum.Para tokoh agama mempunyai
pendapat bahwa cukuplah hidup di dunia ini dengan berbekal ilmu
agama,walaupun gagap ilmu dan teknologi tidak akan membuat kita
merasa terancam dan terasing oleh kehidupan dan justru akan mampu
mengendalikan kehidupan dengan baik,bukan sebaliknya dikendalikan
oleh kehidupan itu sendiri.Berbeda halnya dengan kehidupan yang hanya
dibekali dengan ilmu-ilmu umum saja,mereka akan merasakan kehidupan
yang hampa walaupun terlihat nyaman dalam buaian ilmu dan teknologi.
Pendidikan Islam selama ini hanya dalam pemikiran
sekuler,sehingga secara tidak sadar melakukan dikotomisasi antara
5

pendidikan keimanan (ilmu-ilmu agama)dengan pendidikan umum(ilmu


pengetahuan)dan pendidikan akhlak(etika).
Pendidikan sekuler mengembangkan ilmu dengan spesialisasi
secara ketat,sehingga keterkaitan dengan ilmu yang lainnya menjadi
hilang,dan melahirkan dikotomi kelompok ilmu agama dan ilmu
umum.Pemisahan ini berdampak pada perbedaan sikap di kalangan umat
Islam terhadap kedua disiplin ilmu tersebut.
Ilmu agama diperlukan sebagai ilmu Allah yang bersifat sakral dan wajib
dipelajari,sedangkan ilmu umum,baik ilmu kealaman maupun sosial
bersifat profan dan tidak wajib untuk dipelajari.Hal ini berimbas pada
kemunduran umat Islam di bidang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian,terjadi reduksi ilmu agama dan pendangkalan
ilmu-ilmu umum.Situasi tersebut membawa akibat ilmu-ilmu agama
menjadi tidak menarik karena terlepas dari kehidupan nyata,sedangkan
ilmu-ilmu umum berkembang tanpa sentuhan etika dan spiritualitas agama
,sehingga kehilangan makna dan bersifat destruktif.

6. Pradigma Tujuan Pendidikan Di Masyarakat Masih Banyak yang Salah


Masyarakat terutama di pedesaan masih berpradigma bahwa
pertama,tujuan pendidikan adalah untuk mendapatkan pekerjaan semata
bukan untuk mendewasakan peserta didik,kedua,masih banyak masyarakat
yang berpandangan bahwa ukiran dari kesuksesan pendidikan adalah
PNS/berseragam dinas,mereka menganggap bahwa pendidikan telah
gagal.Pradigma tujuan pendidikan yang masih memeprihatinkan meskipun
terkesan sepele namun cukup fatal akan membentuk pola piker peserta
didik.

7. Tantangan Terkait sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai


Kita tahu sendiri bahwa sarana dan prasarana pendidikan masih
sangat minim,seperti halnya saran da prasarana diberbagai sekolah
rusak.Dalam hal ini fasilitas kegiatan belajar mengajar sangat jauh dari
kata layak.Begitupun juga mengenai kurangnya tenaga pengajar yang tidak
6

professional.Ketika saran dan prasaran sekolah tidak memadai maka akan


berakibat dalam masalah minimnya pendidikan,disebabkan karena
keterbatasan fasilitas sekolah dan pembelajaran yang tidak memadai saat
ini.Padahal apabila kita lihat dari pengertian pendidikan adalah usaha
sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Tetapi
dalam manajemen saran dan prasarana pendidikan terdapat kekurangan
dalam manajemen yaitu kurangnya sarana dan prasaran yang dibutuhkan
peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Realitanya di daerah terpencil tidak memadai mengenai sarana dan
prasarana pendidikan,termasuk SDMnya sendiri sehingga memicu
perkembangan pendidikan,dalam hal ini banyak permasalahan yang timbul
mengenai kurangnya sarana dan prasaran seperti halnya yang minim
yaitu permasalahan utama disetiap pendidikan sekolah akan menimbulkan
kesenjangan mutu pendidikan tersebut.

B. SOLUSI TERKAIT TANTANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


1. Merancang Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
Merancang Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan masyarakat,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,serta tuntutatan dunia
kerja.Dengan demikian,terjadi hubungan yang sinergi antara Lembaga
pendidikan dengan masyarakat.

2. MemilikinSaran adan Prasaran yang Memadai serta Meningkatkan Daya


Saing melalui IPTEK
Lembaga pendidikan harus memiliki saran dan prasarana yang sesuai
dengan standar pendidikan nasional yang baik.Misalnya ruang belajar yang
baik dan mencukupi, tempat olahraga,tembah
ibadah,perpustkaan,laboratorium serta sumber belajar lainnya yang
menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi.
Selain itu,untuk meningkatkan daya saing lembaga pendidikan dalam
menghasilkan karya-karya bermutu sebagai hasil penguasaan ilmu
7

pengetahuan dan teknologi,harus dimulai dari memperbaiki mutu Lembaga


pendidikan secara terus menerus agar bisa memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat secara luas dan sebagai upaya untuk merespons
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Memperbaiki dan Meningkatkan Kinerja Tenaga Pendidik dan


Kependidikan
Untuk memajukan lembaga pendidikan,dibutuhkan tenaga
pendidik dan kependidikan yang professional,yaitu SDM yang mempunyai
keilmuan yang luas dan mendalam yang didikung oleh latar belakang
pendidikan yang relevan serta mempunyai kemampuan untuk
mendidik(education,tarbiyah atau ta’dib)atau mengamalkan ilmunya.Selain
itu,tenaga pendidik dan kependidikan juga harus mempunyai kepribadiam
yang baik serta memiliki etos kerja tinggi sehingga dapat menjadi teladan
bagi peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ada beberapa tantangan dalam manajemen pendidikan
yaitu,tantangan terkait lemahnya visi dan misi kelembagaan,tantangan terkait
kurikulum yang overloaded,manajemen pendidikan tidak berbasis kompetensi
yang sebenanrnya,tentang terkait tenaga pendidik dan kependidikan yang
kurang professional,tantangan terkait dikotomi ilmu pengetahuan,pradigma
tujuan pendidikan di masyarakat masih banyak yang salah ,tantangan terkait
sarana dan prasarana yang kirang memadai.

B. SARAN
Tidak menutup kemungkinan dari pemaparan makalah kami terkait
tentang tantangan manajemen pendidikan islam masih ada yang kurang.Jadi
diharapkan kepada pembaca untuk tetap mencari dan mengembangkan materi
tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Amin.Menyatukan Kembali Imu-Ilmu Agama dan


UMum.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Pres,2003
Mutohar,Prim Masrokan,Manajemen Mutu Sekolah,Yogyakarta:Ar-Ruzz
Media, 2013

Anda mungkin juga menyukai