Anda di halaman 1dari 4

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2022/2023

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI


KELAS : 7E
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG ANYUWANGI

Nama : RUDHI ALFIAN Semester : 7


Kelas : 7E NIM : 2019390101090

1. Tuliskan langkah-langkah pengembangan kurikulum PAI!


2. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum K13
3. Misalkan, ada seseorang yang lulusan luar negeri dan dipercaya untuk melakukan
pengembangan kurikulum. Bolehkah, mengadakan pengembangan kurikulum dengan
mengkloning kurikulum negera lain yang menjadi tempat menuntut ilmunya? Jelaskan
dan berikan alasanmu!
4. Kurikulum K-13 diganti dengan Kurikulum Merdeka. Pergantian itu tidak lepas dari
kebutuhan zaman. Coba jelaskan apa yang menjadi persamaan dan perbedaan dari
Kurikulm K-13 dan Kurikulum Merdeka, juga tunjukkan alasan yang menonjol kenapa
kita harus melaksanakan kurikulum Merdeka, padahal Kurikulum K-13 termasuk
kurikulm yang terbaik dan masih sesuai dengan Zaman saat ini.

Jawab

1. Langkah-langkah kurikulum
a. Analisis dan diagnosis kebutuhan
b. Perumusan tujuan
c. Pengorganisasian materi
d. Pengorganisasian pengalaman belajar
e. Penggunaan alat evaluasi
2. Persamaan dan perbedaan
1. Pendekatan Pembelajaran
Ditekankannya pendekatan scientific diklaim sebagai ciri khas K13, padahal perubahan
sebenarnya hanya dari segi istilah dan langkah-langkah teknisnya saja. Hal ini
dikarenakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) sejak awal menekankan pendekatan inquiry, yang pada hakekatnya
tidak berbeda secara signifikan dari pendekatan scientific. Melalui proses inquiry siswa
melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengamatan, pengalaman, diskusi, yang
bermuara pada penyimpulan, yang tahapannya persis sama dengan pendekatan yang
diistilahkan dengan pendekatan scientific.
2. Perubahan Paradigma
K13 menekankan perubahan paradigma pembelajaran dari berpusat pada guru (teacher
centered) menjadi berpusat pada siswa. Klaim ini dalam berbagai forum pelatihan
merupakan salah satu bentuk manipulasi informasi, seakan-akan tidak ada dalam KBK
dan KTSP. Padahal penekanan atas perlunya perubahan paradigma sejak awal merupakan
aspek yang paling ditekankan dalam KBK dan KTSP. Perubahan paradigma seperti itu
bahkan selalu menjadi materi pertama dalam pelatihan KBK dan KTSP.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran K13 dicontohkan seolah berbeda dari KBK dan KTSP, di mana
proses pembelajaran tidak dilakukan dengan berbasis guru, melainkan melalui
pendekatan yang disebut scientific tersebut. Padahal dalam praktiknya, seluruh metode
pembelajaran yang selama ini dituntut digunakan dalam KBK dan KTSP tetap digunakan
dalam K13. Metode pembelajaran K13 sama sekali tidak berbeda dari kurikulum
sebelumnya.
4. Pembelajaran Tematik
Perbedaan paling jelas dari K13 dari KBK dan KTSP adalah pada digunakannya
pendekatan tematik. Kalau ada bagian yang dipandang berbeda mungkin di sinilah letak
perbedaan K13 dari KBK dan KTSP. Di jenjang sekolah dasar, pembelajaran tematik
K13 diberlakukan pada seluruh tingkatan kelas, sementara sebelumnya hanya diterapkan
di kelas bawah (kelas 1-3). Hanya saja, berdasarkan buku-buku yang diterbitkan oleh
pemerintah, struktur materi pelajaran (sub tema) mulai kelas IV ke atas tidak lebih dari
kliping materi pelajaran yang berlaku dalam KBK dan KTSP, sekedar untuk
menyamarkan mata pelajaran ke dalam tema-tema yang telah ditentukan. Dengan kata
lain, substansi pembelajaran pada K13 sebenarnya tidak berbeda dari sebelumnya, sebab
yang berbeda hanya dalam penempatannya.
5. Penilaian
Penilaian dalam pendekatan scientific yang sebelumnya menggunakan penilaian autentik
diubah menjadi penilaian berdasarkan beberapa Kompetensi, yaitu K1, K2, K3 dan K4.
Substansi penilaian tersebut pada prinsipnya tidak berbeda, alias sama dengan KBK dan
KTSP. Penilaian dengan menggunakan rubrik penilaian sudah ditekankan dalam KBK
dan KTSP, sekalipun karena berbagai kerumitan yang dihadapi dalam praktik, akhirnya
disederhakan dengan berbagai varian. Penilaian dalam K13 justeru tidak konsisten, sebab
setiap kompetensi (K1-K4) belum tentu relevan dengan semua tema yang dipelajari.
6. Pengembangan Kompetensi
Perbedaan mendasar K13 dari KBK dan KTSP juga diklaim berdasarkan pengembangan
kompetensi yang sebelumnya berbasis mata pelajaran menjadi didasarkan kada
Kurikulum Inti (KI). Faktanya, buku-buku pelajaran K13 tidak demikian. KD
pembelajaran masih berdasarkan mata pelajaran. Hal ini dapat dicermati dari sub tema
yang dikembangkan dalam buku-buku K13 persis sama dengan mata pelajaran. Yang
terjadi sebenarnya bahkan pemaksaan materi pelajaran (sub tema) dengan tema yang
telah ditetapkan, padahal sub tema tersebut tidak jelas relevansinya dengan tema. Pada
kelas 1, kompetensi yang dikembangkan dalam tema dan subtema mungkin masih
relevan dalam banyak hal, tetapi tidak selalu demikian untuk kelas IV. Sebagai misal,
materi Kenampakan Alam (IPS) disambungkan dengan Garis Bilangan (Matematika)
yang berdasarkan buku terbitan pemerintah jelas tidak jelas relevansinya. Kalaupun
relevan, belum tentu setiap guru mampu mengkaitkan keduanya.

3. Pendapat saya
Menurut pendapat saya boleh saja, asalkan kurikulum yang sudah dia pelajari dari luar
negeri bisa sudah pernah setidaknya diterapkan lalu dievaluasi terlebih dahulu sebelum di
terapkan di semua lembaga pendidikan dikawatirkan beda buda yang dan beda
karakteristik pada siswa dan masyarakat menyebabkan kurikulum tersebut tidak efektif
dan efisien untuk di terapkan pada lembaga pendidikan. Maka perlu adanya evaluasi dan
revisi terus menerut untuk menghasilkan kurikulum yang bisa diterima oleh lembaga
pendidikan

4. Pendapat saya
Menurut saya kurikulum k13 dengan kurikulum merdeka ialah sama saja yang
membedakan hanyalah pola pikir guru dan sikap guru saat mengajar, dikarenakan
kurikulum merdeka yaitu dimana peserta didik di tuntut untuk menentukan tujuan atau
jurusanya masing masing dan guru hanya sebagai mediasi antara minat peserta didik dan
materi yang akan dipelajari dan guru pun tidak bisa untuk menuntut siswa agar bisa
dalam sebuah materi karena kurikulum merdeka pada hakikatnya peserta didiklah yang
menentukan keahlianya atau minatnya sendiri dalam sebuah pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai