Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KERANGKA KONSEPTUAL MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN


ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada
Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 1:


NAMA : 1. M. Rizki Ramadhan
2. Yumita Dewi
JURUSAN : Tarbiyah
PRODI : Pendidikan Agama Islam
SEMESTER : IV

Dosen Pembimbing: Alwizra, M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM PASAMAN
STAI-YAPTIP PASAMAN BARAT
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah


tuhan semesta alam yang menciptakan dunia ini dengan segala isinya dan
menjadikan manusia mempunyai akal untuk dapat berfikir melebihi makhluk-
makhluk lain ciptaannya. Rasa syukur kami haturkan karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan dan kekasih kita
Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasallam. Yang telah membimbing kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman Islam yang terang benderang seperti sekarang ini.
Dan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Bapak
Alwizra, M.Pd. dan kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Manajemen Pendidikan” yang berjudul “Kerangka Konseptual Manajemen
Lembaga Pendidikan Islam”. Namun kami sangat sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kesalahan baik yang kami sengaja maupun tidak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca terutama bagi diri
kami sendiri.
Akhir kata,
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Ujung Gading, 19 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.........................................................................................1
B. RumusanMasalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Pendidikan.............................................................2
B. Definisi Lembaga Pendidikan Islam.......................................................5
C. Landasan hukum Lembaga Pendidikan Islam.........................................6
D. Sejarah perkembangan Lembaga Pendidikan Islam................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................10
B. Saran......................................................................................................10

DAFTAR KEPUSTAKAAN...............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan media dalam menyalurkan potensi yang di miliki
setiap individu. Pendidikan juga merupakan aset bagi Negara dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Dengan perkembangan pendidikan
yang semakin maju, diiringi kemajuan ilmu dan tekhnologi yang semakin
melaju pesat. Masyarakat Indonesia juga harus memiliki kemauan yang tinggi
mengikuti arus modernisasi pada zaman ini. Akan tetapi, kemajuan zaman
harus diimbangi oleh kekuatan dalam beribadah kepada yang Kuasa yaitu Allah
Swt. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, bahkan umat
Islam di Indonesia merupakan yang terbesar di Dunia.
Pendidikan Islam di Indonesia merupakan warisan peradaban Islam,
sekaligus asset bagi pembangunan pendidikan Nasional. Sebagai warisan, kita
harus memiliki kesadaran untuk bisa mempertahankan dan melestarikan
keberadaannya serta meningkatkan kualitas yang di miliki pendidikan Islam.
Sebagai asset yang kita miliki, kita memiliki ruang dan jesempatan untuk
mengepakkan sayap untuk bisa mengelola dan menatanya sesuai dengan sistem
pendidikan nasional yang ada di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang Definisi Manajemen Pendidikan!
2. Jelaskan tentang definisi Lembaga Pendidikan Islam !
3. Jelaskan tentang landasan hukum Lembaga Pendidikan Islam!
4. Jelaskan tentang sejarah perkembangan Lembaga Pendidikan Islam!

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Pendidikan


Manajemen dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. 1 Sedangkan dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia manajemen diartikan sebagai cara mengelola
suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau pengaturan dilaksaakan oleh seorang
manajer (pengatur/ pemimpin).2
Definisi manajemen mengalami perkembangan dari masa ke masa
tergantung kebutuhan organisasi, sehingga istilah manajemen yang
dikemukakan oleh para ahli sangat beragam. Hikmat menyatakan bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.3 Pendapat lain dikemukakan
American Society of Mechanical Engineers bahwa “management is the art and
science of organizing and directing human effort applied to control the focus
utilize the materials of nature for the benefit of man” (manajemen adalah ilmu
dan seni mengorganisasi dan memimpin usaha manusia, menerapkan
pengawasan dan pengendalian tenaga, serta memanfaatkan bahan alam bagi
kebutuhan manusia).4
Ada dua alasan yang dapat diidentifikasi sehingga pendidikan tetap up to
date untuk dikaji. Pertama, kebutuhan akan pendidikan memang pada
hakikatnya krusial karena bertautan langsung dengan ranah hidup dan
kehidupan manusia. Membincangkan pendidikan berarti berbicara kebutuhan
primer manusia. Kedua, pendidikan juga merupakan wahana strategis bagi
upaya perbaikan mutu kehidupan manusia, yang ditandai dengan meningkatnya
level kesejahteraan, menurunnya derajat kemiskinan dan terbukanya berbagai

1 Badrudin. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hal 1


2 Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:
Balai Pustaka. hal 742
3Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Hal 11
4 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal 87

1
alternatif opsi dan peluang mengaktualisasikan diri di masa depan .
Namun dalam tataran ideal, pergeseran paradigma yang awalnya
memandang lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial, kini dipandang
sebagai suatu lahan bisnis basah yang mengindikasikan perlunya perubahan
pengelolaan. Perubahan pengelolaan tersebut harus seirama dengan tuntutan
zaman.
Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas
siswa masih rendah, pengajar kurang professional dan  biaya pendidikan yang
mahal. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin
terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi
anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan
kabupaten.
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara
terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya
menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan
anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia dan
mutu pendidikan di indonesia masih rendah. Dengan kondisi tersebut, bila tidak
ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari
masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era
global.
Pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis
dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teori dan praktik yang
berkembang dalam kehidupan. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin
menuntut. Peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-citanya.
Akan tetapi di balik itu, semakin tinggi cita-cita yang hendak diraih, makan
semakin kompleks jiwa manusia itu, karena di dorong oleh tuntutan hidup
(rising demands) yang meningkat pula.
Pendidikan merupakan segala sesuatu yang bertalian dengan
perkembangan manusia, mulai dari perkembangan fisik, kesehatan,
keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan

1
iman.5 Berarti pendidikan membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat
manusia meningkatkan hidupnya dari kehidupan alamiah menjadi berbudaya.
Proses pendidikan tidak terlepas dari faktor psikologis, fisik manusia dan
pengaruh faktor lingkungan. Proses pendidikan harus berpegang pada petunjuk-
petunjuk para ahli psikologi, terutama psikologi pendidikan, perkembangan dan
psikologi agama. Dengan demikian, proses pendidikan akan berlangsung secara
sistematis dan terorganisir dengan baik.
Menurut Crow and Crow sebagaimana dikutip Nanang Fattah, modern
educational theory and practise not only are aimed at preparation for future
living but also are operative in determining the patern of present, day-by-day
attitude and behavior.6 Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk
persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang
dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang
berlangsung dalam segala linkungan dan seumur hidup untuk mengembangkan
potensi diri.
Manajemen pendidikan berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pendidikan, jadi sebelum kita labih lanjut membahas tentang apa itu manajemen
pendidikan, maka terlebih dahulu kita tau makna perkata dari manajemen
pendidikan itu sendiri. Johnson 1973 mendefinisikan menejemen itu adalah
peroses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi
sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Driyarkara (1980) mengatakan pendidikan itu adalah memanusiakan
manusia muda atau pengangkatan manusia muda ketaraf mendidik. Kemudian
Dalam dictionary of education dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses
seorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya didalam
masyarakat tempat mereka hidup. Dari pengertian diatas maka dapat

5 Pidarta, Made. 2013. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak


Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.hal 2
6 Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hal 5

1
disimpulkan bahwa Manajemen pendidikan adalah sebagai seni dan ilmu
mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

B. Definisi Lembaga Pendidikan Islam


Secara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang
memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan untuk
mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha. Dalam
bahasa Inggris, lembaga disebut Institute (dalam pengertian fisik), yaitu sarana
atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan lembaga dalam
pengertian non fisik atau abstrak disebut Institution, yaitu suatu sistem norma
untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian fisik disebut juga
dengan bangunan, dan lembaga dalam pengertian non fisik disebut dengan
pranata.
Pendidikan Islam adalah usaha pengembangan fitrah manusia dengan
ajaran Islam agar terwujud (tercapai) kehidupan manusia yang makmur dan
bahagia. Ahmad D. Marimba mengartikan pendidikan Islam sebagai bimbingan
jasmani dan ruhani dengan berdasarkan pada hukum-hukum Islam menuju pada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Lembaga pendidikan Islam secara terminologi diartikan sebagai suatu
wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Lembaga
pendidikan mengandung pengertian kongkrit berupa sarana dan prasarana dan
juga pengertian yang abstrak, dengan adanya norma-norma dan peraturan-
peraturan tertentu, serta penanggung jawab pendidikan itu sendiri.7 Muhaimin
menjelaskan bahwa lembaga pendidikan Islam merupakan suatu sistim
pendidikan yang sengaja diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat

7Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 278.

1
untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam.8 Sistim pendidikan ini
dikembangkan dari dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai
Islam.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan
Islam adalah suatu wadah berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan Islam
dengan berbagai sarana, peraturan, dan penanggung jawab pendidikan yang
dijiwai oleh semangat ajaran dan nilai-nilai Islam dengan niat untuk
mengejawantahkan ajaran-ajaran Islam.

C. Landasan hukum Lembaga Pendidikan Islam


Landasan Hukum Pendidikan adalah perangkat aturan, norma yang
digunakan sebagai phjakan dalam penyelenggaraan usaha pendidikan. Tetapi
tidak semua kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan baku ini,
contohnya aturan cara mengajar, cara membuat persiapan, supervisi, yang
sebagian besar dikembangkan sendiri oleh para pendidik
Al Qur’an dan Al Hadits adalah landasan hukum yang utama bagi umat
Islam. Didalamnya memuat berbagai konsep yang dapat dijadikan landasan
dalam kehidupan manusia, termasuk konsep tentang pendidikan.
Landasan Perundang-undangan Pendidikan meliputi Pembukaan UUD
1945 alinea 4, Undang – no.4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan
pengajaran, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th.2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2005 tentang buku teks
pelajaran, Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Perlu diselenggarakan suatu kegiatan badan kerjasama antara sekolah
masyarakat dan orang tua untuk menampung aspirasi, mengawasi pelaksanaan
pendidikan, untuk kemajuan di bidang pendidikan
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan
yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan

8Muhaimin, Pemikiran dan pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.39.

1
pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut
terdiri dari tiga macam, yaitu:9
1. Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama; Ketuhanan
yang Maha Esa.
2. Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,
yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa; 2)
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
3. Dasar operasional, yaitu terdapat dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS Pasal 30 Nomor 3 pendidikan keagamaan dapat di
selenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Dan
terdapat pada pasal 12 No. 1/a setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang.

D. Sejarah perkembangan Lembaga Pendidikan Islam


Suatu pendidikan tidak akan lepas dari lembaga-lembaga yang
menaunginya, oleh karena itu pendidikan islam khususnya pada masa
tradisional sudah menunjukan adanya lembaga-lembaga tersebut di antaranya
yaitu: masjid dan surau, pesantren, dan madrasah.10
Masjid merupakan salah satu lembaga pendidikan islam pada masa
tradisional, hal ini tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan di
masjid dan surau, salah satunya adalah pembelajaran yang di selenggarakan di
surau adalah pendidikan tingkat dasar yang biasa di sebut sebagai pengajian al
qur’an. Sedangkan masjid merupakan tempat pendidikan tingkat lanjutan yang
di sebut dengan pengajian kitan.11
Di samping masjid dan surau lembaga pendidikan islam selanjutnya
adalah pesantren, pesantren merupakan lembaga tertua di Indonesia sebagai

9Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm. 132.
10 Choirun niswah, sejarah pendidikan islam, (Palembang: rafah press, 2010), hal  207.
11Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010). hal. 102.

1
lembaga pendidikan. Biasanya pesantren itu sebuah komplek yang terpisah dari
komplek atau perumahan di sekitarnya. Dalam pesantren terdapat komponen-
komponen yang mendukung terjadinya proses belajar mengajar antara lain
yaitu: pertama, kyai (pengasuh pesantren) bisa juga di sebut sebagai orang yang
di tuakan dan di hormati karena ilmu agamanya. Kedua, santri atau dapat kita
sebut dalam zaman sekarang yaitu siswa, santri di sini ada yang bertempat di
pondok (santri mukim), dan ada juga santri yang berasal dari tempat yang dekat
dari daerah itu atau di sebut juga santri kalong. Ketiga, pondok merupakan
tempat untuk para santri bermukim bagi yang daerah asalnya jauh dari
pesantren. Keempat masjid merupakan tempat para santri beribadah ataupun
belajar tentang agama. Kelima, kitab kitab klasik yaitu unsure mutlak dari
proses belajar mengajar di dalam dunia pesantren, biasanya kitab kuning ini
berbahasa arab,jawa, melayu dan lain lain, tidak bersakal dan identik dengan
kertas yang berwarna kuning. Hal inilah yang mungkin melatarbelakangi
sebutan kitab kuning. 
Lembaga yang selanjutnya adalah madrasah, pada masa dahulu dan
sekarang istilah madrasah itu berbeda. Pada masa dahulu madrasah hampir di
samakan dengan universitas berbeda dengan sekarang yang menyebut madrasah
itu dalah fenomena baru lembaga pendidikan islam. Pada masa sekarang
madarasah itu mempunyai tingkatan-tingkatan yang terorganisir yaitu:
madrasah rendah (ibtida’iyah), madrasah tingkat pertama (tsanawiyah),
madrasah atas (aliyah).12
Selanjutnya lembaga pendidikan di Isalam adalah perguruan tingigi islam
(PTAI) yaitu lembaga pendidikan islam lanjutan yang tingkat tinggi setalah
setelah jenjang madrasah. Sebenarnya dari awal kemerdekaan Indonesia sudah
terdapat perguruan tinggi seperti sekolah tinggi islam (STI) kemudian
berkembang menjadai UII yang merupakan perguruan tinggi yang di miliki
oleh uat islam di Indonesia yang akhirnya di negrikan pada tahun 1950. Dan

12Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosda, 2010),
Cet ke10. hlm. 191

1
sampai sekarang benyak berkembang perguruan tinggi islam seperti
IAIN,STAIN, UIN dan lain lain.
Lembaga pendidikan islam Yang terakhir yaitu majlis ta’lim yaitu
merupakan lembaga pendidikan islam non formal. Majlis ta’lim merupakan
taman rohani bagi umat muslim dan untuk menghidup suburkan dakwah dan
ukhuwah islamiyah. Biasanya dalam majlis ta’lim selalu ada dua komponen
yaitu kyai dan jamaah, kyai merupakan sumber pemberi penjelasan tentang
seputar agama, sedangkan jamaah merupakan sekelompok orang yang
menerima penjelasan tentang agama yang disampaikan oleh seorang kyai.

1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Lembaga pendidikan Islam adalah suatu wadah berlangsungnya
penyelenggaraan pendidikan Islam dengan berbagai sarana, peraturan, dan
penanggung jawab pendidikan yang dijiwai oleh semangat ajaran dan nilai-nilai
Islam dengan niat untuk mengejawantahkan ajaran-ajaran Islam.
 Lembaga pendidikan Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayalan danpengalaman peserta didik tentang
agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

B. Saran
Dengan demikian makalah ini Kami buat. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini banyak kekurangan terutama dalam segi penulisan. Untuk itu, Kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih baik lagi
dalam penulisan makalah yang selanjutnya

1
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Badrudin. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.


Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Made, Pidarta. 2013. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. 2012. Pemikiran dan pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.
Nanang, Fattah. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.
Niswah, Choirun. 2010. sejarah pendidikan islam, Palembang: rafah press.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Tafsir, Ahmad. 2010.  Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam, Bandung:
Rosda.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
W.J.S, Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai