Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIK DALAM HADIST

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Hadist Tarbawi


Disusun Oleh :
Kelompok V

Nama NPM
Riska Sri Rezeki Lubis 20.1222
Siti Nurjannah 20.1230
Nurhani 20.1210

Dosen Pembimbing : Dr.Fatima Rahma Rangkuti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT AL-HIKMAH KOTA TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN

2021/2022
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa
pertolongannya tentu kami tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti - nantikan syafaatnya
diakhirat kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu merupakan sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah berjudul ”Pendidik
Dalam Hadist” bertujuan untuk memenuhi makalah tugas mata kuliah Hadist
Tarbawi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Dr.Fatima Rahma
Rangkuti,M.Pd selaku dosen pembimbing.Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada pihak yang telah membantu untuk terselesaikannya makalah
ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tebing Tinggi, 26 Oktober 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I
PANDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................2
A. Pengertian Pendidik Dalam Hadist............................................................2
B. Syarat-syarat Pendidik...............................................................................3
C. Sifat-Sifat Pendidik....................................................................................7

BAB III
PENUTUP ....................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pendidik merupakan seseorang yang
berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan,pendidik identik dengan seorang guru,namun
dalam arti yang luas pendidik tidak terbatas hanya pada
seorang guru saja ,misalnya seorang
dosen,konselor,pamong
belajar,widayasuara,tutor,instruktur,fasilisator,juga
dikatakan sebagai seorang pendidik.
Pendidik tidak hanya terpaku pada posisi guru
saja ,namun orangtua merupakan pendidik yang
mempunyai tanggung jawab yang paling besar
kepaaada anaknya. Dikatakan demikian,karena
orangtua merupakan pendidik yang paling
berpengaruh besar terhadap perkembangan maupun
psikologi anak tersebut.Dalam sebuah Hadist
menyatakan bahwa orangtua merupakan pendidik
yang akan dimintai pertanggung jawabannya tentang
urusannya yakni anak didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidik Dalam Hadist?
2. Apa saja syarat-syarat Pendidik?
3. Bagaimana Sifat-Sifat Pendidik ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendidik Dalam Hadist
2.Untuk Mengetahui Apa saja syarat-syarat Pendidik
3.Untuk Mengetahui Bagaimana Sifat-Sifat Pendidik

1
2

BAB II
Pembahasansan

A. Pengertian Pendidik Dalam Hadist


Pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab terhadap peserta didiknya.
Sementara itu secara khusus, pendidik dalam presfektif pendidikan islam adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
dengan mengupayakan seluruh perkembanga potensi peserta didik baik
perkembangan afektif, kognitif , maupun perkembangan psikomotorik sesuai
dengan nilai ajaran-ajaran islam.
Sehubungan dengan pembahasan makalah disini yang akan dibahas bagian dari
syarat-syarat dan sifat-sifat dari pendidik. Untuk itu ada beberapa syarat seorang
pendidik diantaranya: harus beriman, harus berilmu, harus mengamalkan ilmunya,
harus adil dan harus mempunyai niat yang ikhlas. Begitu pula dengan sifatnya,
pendidik harus mempunyai sifat sebagai berikut: lemah lembut dan mempunyai
kasih sayang, mengembalikan ilmu kepada Allah, memperhatikan peserta didik
dan berlaku dan berkata jujur

B.Syarat-syarat Pendidik

2
3

1. Pendidik harus beriman

‫ث َأبِي‬ َ َ‫ت يا َ َرسُوْ ُل هللاِ قُلْ لِ ْي فِي اِإل ْسالَ ِم قَوْ الً الَ َأ ْسَأ ُل َع ْنهُ َأ َحدًا بَ ْعدَك‬
ِ ‫(وفِي َح ِد ْي‬ ُ ‫عن سفيان بن عبدهللا الثقفي قال قُ ْل‬
‫ رواه مسلم وأحمد‬.‫ت باِهللِ فَا ْستَقِ ْم‬ ُ ‫ قَا َل قُلْ آ َم ْن‬: )‫ك‬ َ ‫َسا َمةَ َغي َْر‬‫ُأ‬
Sufyan bin Abdullah al-Saqafiy meriwayatkan bahwa ia berkata kepada Rasulullah: Ya
Rasulullah ! Katakanlah kepada saya sesuatu tentang Islam yang tidak akan saya tanyakan
lagi sesudah Engkau! Nabi berkata: Katakanlah! Saya beriman kepada Allah lalu
tetapkanlah pendirianmu.
Penjelasan hadits
Hadits di atas menjelaskan bahwa seorang pendidik harus beriman kepada Allah dengan
sepenuh keyakinannya. Dengan keimanan yang dimiliki oleh pendidik sehingga bisa
mengajak atau membawa anak didiknya beriman pula dengan beberapa penjelasan yang
diberikan kepadanya. analisis pendidikan
Untuk mengetahui seseorang itu taat beragama dan berkelakuan baik atau tidak adalah
suatu hal yang sangat sulit karena hal tersebut tidak dapat diperiksa dengan ujian atau tes.
Dengan ujian atau tes, orang hanya dapat mengetahui sebagian kecil saja dari tingkah
laku atau kepribadian seseorang.

2. Pendidik harus berilmu

Sehubungan dengan ini ditemukan hadis sebagai berikut:

، ‫ يَقُو ُل « ِإ َّن هَّللا َ الَ يَ ْقبِضُ ْال ِع ْل َم ا ْنتِزَاعًا‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬ }ُ ‫ال َس ِمع‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن َع ْم ِرو ب ِْن ْال َع‬
َ َ‫اص ق‬
َ ْ ‫َأ‬َ ُ َ ً َّ َ
‫ ف فتوْ ا‬، ‫ اتخذ الناسُ ُر ُءوسًا ُجهَّاال ف ُسِئلوا‬، ‫ْق عَالِ ًما‬َ َّ َ َ َّ َ ْ ِ ‫ َولَ ِك ْن يَ ْقبِضُ ال ِعل َم بِقب‬، ‫يَ ْنت َِز ُعهُ ِمنَ ْال ِعبَا ِد‬
ِ ‫ َحتى ِإذا ل ْم يُب‬، ‫ْض ال ُعل َما ِء‬ َ ْ ْ
‫ رواه البخارى‬.‫ضلوا‬ ُّ ‫َأ‬
َ ‫ضلوا َو‬ ُّ ْ
َ َ‫ ف‬، ‫بِ َغي ِْر ِعل ٍم‬

Abdullah ibn 'Amru ibn al-'Ash meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Sesungguhnya Allah tidak menarik ilmu pengetahuan kembali dengan
mencabutnya hatisanubari manusia, akan tetapi dengan mewafatkan orang-orang
berpengetahuan (ulama). Apabila tidak ada lagi orang ‘ alim yang tersisa, manusia akan
mengangkat orang bodoh menjadi pemimpin yang dijadikan tempat bertanya. Lalu orang-
orang bodoh itu ditanya dan mereka berfatwa tanpa ilmu mengakibatkan mereka sesat dan
menyesatkan.
Penjelasan hadits
Dari hadits diatas dapat dijelaskan bahwa setiap manusia (pendidik) dianjurkan menjaga
ilmunya karena suatu saat ilmu itu akan diambil oleh Allah dikarnakan ilmu yang datang
juga bersumber dari Allah SWT.
Analisa pendidikan
Bedasarkan hadits diatas guru hendaknya selalu menambah ilmu yang pengetahuannya.
Karena suatu saat ilmu itu akan berangsur hilang (lupa). Dengan demikian mengapa
seorang guru harus senantasa menambah ilmunya? Hal ini juga merupakan sebuah bahan
ajar yang akan diberikan kepada anak didiknya dan juga agar siswa tiap tahun tidak jenuh
dengan materi yang diberikan tidak bervariasi alias monoton.
Ada juga hadits yang mendukung agar seorang pendidik harus berilmu pengetahuan, yaitu
sbb:

‫ رواه أبو داود‬.ُ‫ « َم ْن أ ْفتى ِب َغي ِْر ِع ْل ٍم َكانَ ِإ ْث ُمهُ َعلَى َم ْن َأ ْفتَاه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫عن َأبى ه َُري َْرةَ يَقُو ُل ق‬

Dari Abi Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda: Siapa yang berfatwa tanpa ilmu, maka
dosanya akan dipikul oleh orang yang berfatwa itu.

3
4

3. Pendidik Harus Mengamalkan Ilmunya

ِ َّ‫ق َأ ْقتَابُهُ فِي الن‬


‫ار فَيَدُو ُر َك َما‬ ِ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ي َُجا ُء بِال َّر ُج ِل يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فَي ُْلقَى فِي الن‬
ُ ِ‫ار فَتَ ْن َدل‬ َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫ع َْن ُِأ َسا َمةَ ق‬
ْ ْ ‫ْأ‬ ‫َأ‬ ‫ْأ‬ ‫َأ‬
ْ ْ ِ ‫ْس ُكنتَ تَ ُم ُرنَا بِال َم ْعر‬
ِ ‫ُوف َوتَنهَانَا ع َْن ال ُمنك‬
‫َر‬ ْ ُ
َ ‫ار َعلَ ْي ِه فَيَقولونَ يْ فالَنُ َما َش نُكَ لَي‬ ُ ُ ِ َّ‫يَدُو ُر ْال ِح َما ُر بِ َر َحاهُ فَيَجْ تَ ِم ُع ْه ُل الن‬
‫َأ‬
‫ رواه البخارى‬.‫َر َوآتِي ِه‬ ْ ‫َأ‬
ِ ‫ُوف َوالَ آتِي ِه َو ْنهَا ُك ْم ع َْن ال ُم ْنك‬ ْ
ِ ‫ت آ ُم ُر ُك ْم ِبال َم ْعر‬ ُ ‫ال ُك ْن‬َ َ‫ق‬

Usamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Seseorang akan didatangkan


pada hari kiamat dan dilemparkan ke neraka. Maka usus-ususnya keluar di neraka. Ia pun
berputar sebagaimana berputarnya keledai di penggilingan. Para penghuni neraka
berkumpul kepadanya dan bertanya, wahal fulan! Ada apa denganmu? Bukankah engkau
dahulu memerintahkan kami untuk melakukan yang ma ‘ruf dan melarang kami dari
perbuatan munkar? Ia menjawab, ‘Dahulu aku memerintahkan kamu kepada yang ma‘ruf
tetapi aku tidak melakukannya, dan aku melarang kamu dan perbuatan mungkar tetapi
aku mengerjakannya,” Penjelasan hadits
Dari hadits diatas dapatlah diambil sebuah pelajaran yang mana bagi seseorang yang
mempunyai ilmu hendaklah diamalkan dengan penuh keikhlasan, karena jikalau ilmu
tersebut tidak diamalkan olehnya maka Nabi SAW sangat membenci orang tersebut
dikarnakan tidak mengamalkan apa yang dia punya.
Betapa sangat marahnya Nabi kepada orang-orang yang tidak mengamalkan ilmu yang
sampai-sampai Nabi mengilustrasikan melemparnya kedalam neraka dan usus-ususnya
berserakan.

Analisis pendidikan
Berhubungan dengan hadits di atas pemakalah mencoba menganalisis bahwasanya
tinjauan tentang hadits ini yaitu aplikasi di lapangan maupun praktek dalam kehidupan
sehari-hari. Apapun ilmu yang didapat oleh pendidik yang berhubungan langsung dengan
peserta didik atau hanya untuk amalanya sehari-hari yang nantinya akan dipertanggung
jwabkan kelak di akhirat. Maka dari itu pendidik diminta agar mengamalkan ilmu yang
ada pada dirinya.

4. Pendidik harus ‘adil

Sehubungan dengan ini ditemukan hadits

‫ رواه النسائى‬.‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْع ِدلُوا بَ ْينَ َأ ْبنَاِئ ُك ْم ا ْع ِدلُوا بَ ْينَ َأ ْبنَاِئ ُك ْم‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ ٍ ‫عن النُّ ْع َمان ْبنَ بَ ِش‬
َ َ‫ير قَالَق‬
‫والبيهقى‬

Dari Nu'man ibn Basyir, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: berlaku adillah kamu di
antara anak-anakmu! Berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu!
Penjelasan hadits
Dalam hadits ini rasul menyuruh kepada para umat manusia agar senantiasa berbuat
maupun berlaku adil kepada seluruh ciptaan-Nya terutama yang dijelaskan oleh hadits
yaitu kepada anak-anak mereka.
Dari hadits diatas adanya suruhan yang keras oleh Rasul bagi para umatnya hal tersebut
ditandai dengan pengukangan kata-kata yang terdapat dalam potongan hadits diatas.
Analisis pendidikan
Adakah manusia itu adil? Bukankah hanya Allah yang mempunyai sifat adil? Ya,
memang! Di dunia ini tidak seorang pun yang berlaku adil, kecuali tuhan (Allah). Tetapi,
yang dimaksud disini tentu saja yang dilakukan oleh manusia, bukan keadilan tuhan.
Seorang pendidik harus adil, misalnya dengan cara memperlakukan anak didknya harus
dengan cara yang sama. Ia tidak membeda-bedakan anak cantik, anak saudaranya sendiri,
atau anak yang menjadi kesayangannya. Perlakuan yang adil itu perlu bagi guru, misalnya
dalam hal memberikan nilai dan menghukum anak.

4
5

5. Pendidik Harus Berniat Ikhlas

Berkaitan dengan niat ikhlas ini ditemukan hadits:

‫ ِإنَّ َما اَأل ْع َما ُ ُل‬:‫ سمعت} رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬:‫عن أمير المؤمنين عمر ابن الخطاب رضى هللا عنه قال‬
‫َت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا‬ ْ ‫ فَ َم ْن كَان‬،‫ت َوِإنَّ َما ِل ُكلِّ ا ْم ِرٍئ ماَّن ََوى‬
ْ ‫ َو َم ْن كَان‬،‫َت ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ َإلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه‬ ِ ‫بِالنِّيَّا‬
ْ َ َ ُ ْ‫ج‬ َ
)‫صيبُهَا و ا ْم َر ٍة يَن ِك ُحهَا ف ِه َرتهُ ِإلى َماهَا َج َر ِإلي ِه (رواه البخارى ومسلم‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ْ ِ ُ‫ي‬.

Umar bin Khathab RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Tiap-tiap
amal perbuatan harus disertai dengan niat, balasan bagi setiap amal manusia sesuai
dengan apa yang diniatkan. Barang siapa yang berhijrah untuk mengharapkan dunia atau
seorang perempuan untuk dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkan.”
Penjelasan hadits
Dari hadits diatas diterangkan bahwa segala sesuatu yang akan dikerjakan hendaknya
terlebih dahulu mempunyai niat. Karena jikalau melakukan sesuatu tanpa niat maka
nantinya hasilnya tidak akan bertemu atau tidak akan sampai kepada tujuan pekerjaan.
Niat yang dimaksud diatas yaitu niat ikhlas karena Allah atau mengkarapkan ridho-Nya
dalam melakukan sesuatu. Maka rasul telah berjanji kalau berniat karena Allah akan
diterimanya pahala disisi Yang Kuasa dan sebaliknya jika berniat selain mengharap ridho
Allah misalnya untuk menikahi seorang perempuan maka Allah juga akan memudahkan
untuk mendapatkan wanita tersebut.

Analisis pendidikan
Bagi seorang pendidik dalam mengajarkan muridnya seharuhnya mempunyai niat ikhlas
dalam memberikan pelajaran, jangan karena mengharapkan upah semata tetapi juga
mengharap pahala dari Allah. Jika ilmu yang diajarkanya tersebut merupakan ilmu yang
bermanfaat maka amal ibadah seorang guru tersebut tidak akan terputus walaupun dia
sudah meninggal dunia.

6. Pendidik harus Berlapang Dada

‫اس َسلُونِي َع َّما‬


ِ َّ‫ب ثُ َّم قَا َل لِلن‬ َ ‫ض‬ ِ ‫َرهَهَا فَلَ َّما ُأ ْكثِ َر َعلَ ْي ِه َغ‬
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن َأ ْشيَا َء ك‬
َ ‫ع َْن َأبِي ُمو َسى قَا َل ُسِئ َل النَّبِ ُّي‬
‫َأ‬
‫ك َسالِ ٌم َموْ لَى َش ْيبَةَ فَلَ َّما َر ى ُع َم ُر‬ ‫َأ‬
َ ‫ُول ِ فَقَا َل بُو‬ ‫هَّللا‬ َ ‫ال َأبُوكَ ُح َذافَةُ فَقَا َم آ َخ ُر فَقَا َل َم ْن بِي يَا َرس‬
‫َأ‬ َ َ‫ِشْئتُ ْم قَا َل َر ُج ٌل َم ْن َأبِي ق‬
‫ رواه البخارى‬.َّ‫ال يَا َرسُو َل هَّللا ِ ِإنَّا نَتُوبُ ِإلَى هَّللا ِ َع َّز َو َجل‬ َ َ‫ َما فِي َوجْ ِه ِه ق‬.

Dari Abu Musa radhiallahu ‘anhu, dia berkata “Seseorang bertanya kepada Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai perkara yang tidak disukai beliau. Maka tatkala
orang itu terrlalu banyak bertanya, Nabi menjadi marah. Kemudian beliau berkata,
“Tanyakanlah apa yang hendak kamu tanyakan.”Seorang laki-laki bertanya, “Siapakah
bapakku?” Nabi menjawab. “Bapakmu, Hudzafah.” Bertanya pula yang lain, “Siapakah
bapakku hai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Bapakmu Salim, hamba sahaya
Syaibah.”Tatkala Umar bin Khaththab,) melihat rasa kurang senang tergambar di wajah
Rasululluh karena soal-soal yang tidak menentu itu. segera ia berkata: "Wahai Rasulullah
SAW. ! Kami tobat kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Agung.

Penjelasan hadits

Dari kutipan hadits diatas nampaklah bahwa Umar R.A mempunyai sifat yang penyabar
walaupun beliau terkenal dengan pemuda yang diktakuti dan pemarah. Tetapi, dibalik itu
semua tersimpan sebuah keimanan kepada Allah yaitu penyabar.
Maka setiap manusia hendaknya meniru sifat dari Umar tersebut. Yang pada dasarnya
bagi setiap manusia normal yang beragama islam sudah sepantasnyalah untuk marah

5
6

karena mengencingi tempat peribadahannya. Jadi dapatlah kita ambil bahwa walau
bagaimanapun kita tetap dianjurkan untuk sabar.
Analisis pendidikan
Dari segi pendidikannya bahwa seorang guru harus bisa mengontrol emosinya, beruapa
penyabar. Bagi seorang pendidik yang profesional bahwa kematangan emosional harus
diperhatikan, misalnya sewaktu ada seorang murid didalam lokal yang meribut jangan
guru itu langsung naik emosi atau merah kepada semua siswa yang berada dilokal tetapi
pelajari dulu apa sumbernya.
Dan selain hadits diatas ada juga hadits yang berkaitan dengan sifat sabar yaitu, sbb:

َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َدعُوهُ َوالَ تُ ْز ِر ُموهُ ق‬


‫ال‬ َ َ‫س َأ َّن َأ ْع َرابِيًّا بَا َل فِي ْال َم ْس ِج ِد فَقَا َم ِإلَ ْي ِه بَعْضُ ْالقَوْ ِم فَق‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ ٍ َ‫ع َْن َأن‬
‫ رواه البخارى‬.‫صبَّهُ َعلَ ْي ِه‬ ْ
َ َ‫فَلَ َّما فَ َر َغ َدعَا بِدَل ٍو ِم ْن َما ٍء ف‬

Dari Anas, sesungguhnya seorang Arab kencing dalam masjid. Lalu orang-orang berdiri
dan menghadang ke sana. Rasulullah SAW. bersabda, biarkanlah dia (sampai selesai),
jangan hentikan. Setelah selesai, beliau meminta setimba air lalu menyiram kencing laki-
laki itu

C. Sifat-sifat Pendidik

1. Sifat Lemah Lembut dan Kasih Sayang


ً‫اربُونَ فََأقَ ْمنَا ِع ْن َدهُ ِع ْش ِرينَ لَ ْيلَة‬
ِ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َونَحْ نُ َشبَبَةٌ ُمتَق‬
َ ‫ي‬ َّ ِ‫ث قَا َل َأتَ ْينَا النَّب‬ِ ‫ك ب ِْن ْالح َُوي ِْر‬ِ ِ‫ع َْن َأبِي ُسلَ ْي َمانَ َمال‬
‫فَظَ َّن َأنَّا ا ْشتَ ْقنَا َأ ْهلَنَا َو َس لَنَا َع َّم ْن تَ َركنَا فِي ْهلِنَا فَ خبَرْ نَاهُ َو َكانَ َرفِيقا َر ِحي ًما فَقَا َل ارْ ِجعُوا ِإلَى ْهلِي ُك ْم فَ َعل ُموهُ ْم َو ُمرُوهُ ْم‬
ِّ ‫َأ‬ ً ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
‫ رواه البخارى‬.‫صالَةُ فَ ْليَُؤ ِّذ ْن لَ ُك ْم َأ َح ُد ُك ْم ثُ َّم لِيَُؤ َّم ُك ْم َأ ْكبَ ُر ُك ْم‬ ْ ‫ض َر‬
َّ ‫ت ال‬ َ ‫صلِّي وَِإ َذا َح‬ َ ‫صلُّوا َك َما َرَأ ْيتُ ُمونِي ُأ‬ َ ‫َو‬

Abu Sualiman Malik ibn al-Huwayris berkata: Kami, beberapa orang pemuda sebaya
dating kepada Nabi saw., lalu kami menginap bersama beliau selama 20 malam. Beliau
menduga bahwa kami telah merindukan keluargadan menanyakan apa yang kami
tinggalkan pada keluarga. Lalu, kami memberitahukannya kepada Nabi. Beliau adalah
seorang yang halus perasaannya dan penyayanglalu berkata: “Kembalilah kepada
keluargamu! Ajarlah mereka, suruhlah mereka dan salatlah kamu sebagaimana kamu
melihat saya mengerjakan salat. Apabila waktu salat telah masuk, hendaklah salah
seorang kamu mengumandangkan azan dan yang lebih senior hendaklah menjadi imam.

ْ‫يرنَا َويَْأ ُمر‬


َ ِ‫ص ِغي َرنَا َويُ َوقِّرْ َكب‬ َ ‫ « لَي‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن لَ ْم يَرْ َح ْم‬ َ َ‫س قَا َل ق‬
ٍ ‫َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬
‫ رواه الترمذى‬.‫َر‬ ِ ‫ك‬ ‫ن‬ْ ‫م‬
ُ ْ
‫ال‬ ‫َن‬
ِ ‫ع‬ َ ‫ه‬‫ن‬ْ َ ‫ي‬ ‫و‬
َ ‫ُوف‬
ِ ‫ر‬ ‫ع‬ْ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ِ ‫ب‬

Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bukanlah termasuk golongan
kami orang yang tidak menyayangi yang lebih kecil, tidak memuliakan yang lebih besar,
tidak menyuruh berbuat makruf, dan tidak mencegah perbuatan munkar.
Penjelasan hadits
Dari hadits diatas tampaklah bahwa sikap Rasul SAW mencerminkan akhlakul karimah
ya dalam hadits disebutkan halus perasaan dan penyayang hal ini di jelaskan oleh sahabat
yang menginap beberapa hari dirumah beliau.
Dalam kajian ini bisa diambil pelajaran dari seorang pemimpin umat bahwa beliau
penyayang kepada umatnya (yang lebih kecil). Dengan sabda beliau pula manyatakan
dengan tegas tiadalah dari golongan ku kalau tidak menyayangi yang lebih kecil. Jadi
setiap insan diharuskan menanamkan sikap penyayang.

Analisis pendidikan

6
7

Jadi seorang guru sejak dini mungkin sudah mempunyai sikap penyayang. hal ini
tercermin dalam proses pembelajaran didalam kelas yang mana seorang pendidik haruslah
terlebih dahulu sayang kepada anak didiknya barulah ilmu yang ditransfer oleh guru
mudah diterima oleh siswa.

2. Mengembalikan Ilmu kepada Allah

‫ ع َْن َأوْ الَ ِد ْال ُم ْش ِر ِكينَ فَقَا َل « هَّللا ُ ِإ ْذ‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ قَا َل ُسِئ َل َرسُو ُل هَّللا‬- ‫ رضى هللا عنهم‬- ‫س‬
ٍ ‫َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬
ُ
‫ رواه البخارى ومسلم‬. َ‫خَ لقهُ ْم عل ُم بِ َما كَانوا عَا ِملِين‬ َ ْ ‫َأ‬ َ َ

Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang anak-anak orang
yang musyrik. Lalu beliau menjawab: Allah Maha Mengetahui apa yang akan mereka
kerjakan pada saat ia diciptakan.
Penjelasan hadits
Dari hadits diatas dapat diambil kejelasan bahwa segala macam ilmu yang ada di atas
dunia ini bersumber dari Allah. Dan sudah sepantasnyalah ilmu yang diperoleh umat
manusia dikembalikan kepada-Nya karena Dialah yang maha mengetahui segalanya.
Dengan mengembalikan ilmu tersebut, suatu saat apabila kita membutuhkannya untuk
sesuatu hal Allah akan mengembalikannya kepada kita maka itulah ilmu yang baroqah.
Analisis pedidikan
Dengan mengetahui hadits ini seorang pendidik akan terhindar dari sifat sombong.
Karena ilmu yang ada pada dirinya belum seberapa dibandingkan dengan ilmu Allah yang
tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

3. Memperhatikan Keadaan Peserta Didik

‫ رواه البخارى‬.‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَتَ َخ َّولُنَا بِ ْال َموْ ِعظَ ِة فِي اَأْلي َِّام ك ََراهَةَ السَّآ َم ِة َعلَ ْينَا‬
َ ‫ع َْن ا ْب ِن َم ْسعُو ٍد قَا َل َكانَ النَّبِ ُّي‬

Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi hari-hari belajar untuk kami untuk
menghindari kebosanan kami.

‫ رواه‬.‫ ِإ َّن هللاَ لَ ْم يَ ْب َع ْثنِ ْي ُم ْعنِتا ً َوالَ ُمتَ َعنِّتًا َولَ ِك ْن بَ َعثَنِ ْي ُم َعلِّ ًما ُميَ ِّسرًا‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َوسلم‬
َ ِ ‫عن عائشة قال قال َرسُول هَّللا‬
‫مسلم‬

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda kepada ‘Aisyah: “Sesungguhnya


Allah tidak mengutusku sebagai orang yang menyusahkan dan merendahkan orang lain.
Akan tetapi, Allah mengutusku sebagai seorang pengajar (guru) dan pemberi
kemudahan.”
Penjelasan hadits
Dari uraian hadits di atas Nabi SAW sangat meperhatikan sekali keadaan umatnya, tidak
sekalipun beliau menyusahkan. Karena beliau diutus sebagai seorang pengajar (guru) dan
pemberi kemudahan terhadap orang-orang yang beriman dan juaga orang-orang yang
belum beriman agar dilunakkan Tuhan hatinya supaya masuk islam.
Begitu pula waktu beliau mengajarkan sesuatu, beliau melihat kondisi dari seseorang
yang yang akan diajarkannya, misalnya waktu ketika datang seorang kaya menghadap
Rasul apakah amalan yang paling baik Rasul menjawab: bersedekah merupakan amalan
yang baik.
Analisis pendidikan
Bagi seorang pendidik sewaktu akan menyampaikan bahan ajar terhadap anak didiknya
terlebih dahulu pendidik harus mengetahui keadaan anak didiknya baik dari segi fisik
maupun psikis agar pelajaran yang disampaikan itu bisa dicernanya dengan semaksimal
mungkin.

7
8

4. Berlaku dan Berkata Jujur

‫رواه البخارى ومسلم‬....‫ قا َ َل فََأ ْخبِرْ نِي ع َِن السَّا َع ِة قا َ َل ما َ ال ْم َسُؤ وْ ُل َع ْنهَا بَِأ ْعلَ َم ِمنَ ال َّساِئ ِل‬... ‫عن عمر بن الخطاب‬.

Umar ibn al-Khatthâb meriwayatkan: … Jibril berkata lagi, Beritahukan kepadaku tentang
hari kiamat! Rasulullah saw. menjawab: tentang masalah ini, saya tidak lebih tahu dari
Anda. ...
Penjelasan hadits
Dari hadits diatas tampaklah sifat jujur dari Nabi. Yang mana dia selaku manusia yang
paling tahu tentang agama, lalu ditanya oleh orang tentang perkara yang yang tidak Ia
ketahui maka beliau dengan jujur mengakui bahwa beliau tidak lebih tahu darinya.
Bagi seorang ulama jika ditanya tentang perkara yang diluar pengetahuannya hendaklah
ia mengakui ketidaktahuannya, dan jangan sampai memberikan fatwa-fatwa palsu yang
dia sendiri tidak tahu. Maka dari itu setiap manusia dianjurkan agar dapat berkata jujur
dalam segala hal walaupun itu pahit.

Analisis pendidikan

Hal ini sangat erat kaitannya dengan kriteria seorang pendidik mengajar didalam kelas.
Jika siswa menanyakan sesuatu yang diluar pengetahuan pendidik (guru). Maka sangat
diharapkan agar dia berkata jujur bahwa dia tidak tahu akan hal tersebut.
Dan jangan berdusta pada anak didik (siswa) dengan memberikan jawaban palsu.
Implikasinya jika siswa sekali merasa dibohongi maka siswa tersebut tidak akan percaya
lagi pada gurunya sampai kapanpun
Maka dari itu bagi setiap pendidik maupun calon pendidik sangat diharapkan sekalai agar
memenuhi syarat-syarat dan sifat-sifat dari pendidik di atas agar teciptanya suasana yang
kondusif dan siswa bisa lebih mudah mencerna pelajaran

8
9

Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Syarat-syarat menjadi seorang pendidik yang berkompeten yaitu:
a. Pendidik harus beriman
b. Pendidik harus berilmu
c. Pendidik harus mengamalkan ilmunya
d. Pndidik harus mempunyai keadilan
e. Pendidik harus mempunyai niat yang ikhlas
f. Pendidik haruus berlapang dada (shabar)
2. Sifat-sifat seorang pendidik
a. Mempunyai sifat lemah lembut dan kasih sayang
b. Mengembalikan Ilmu kepada Allah
c. Memperhatikan Keadaan Peserta Didik
d. BerlakudanBerkataJujur

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini barangkali masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan penulis baik dari segi materi, pemahaman dan penjelasan yang diberikan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya kelak penulis
bisa mendekati sempurna dalam penulisannya.

9
10

Daftar Pustaka
Abdullah, M. Amin, Pendidikan Agama Era Multikultural-
Multireligius, Jakarta: PSAP, 2005
Azara, Azyumardi.1999. Pendidikan Islam Tradisi dan
Moderenisasi Menuju Millennium Baru (Jakarta: PT Logos
Wacana Ilmu)
Azra, Azumardi,et.all. 2003.Mencari Akar Kultural Civil Society di
Indonesia, (Jakarta: INCIS)
Departemen Agama RI. 2005. Pendidikan Islam Pendidikan
Nasional Paradigma Baru, (Jakarta : Departeman Agamama
RI)

Cogan, Jhon, J & Ray Dericott. 1998. Citizenship Educational For


The 21st Century: Setting The Contexs. London: Kogan Page.

Sangkot Sirait dalam Nizar Ali (eds.), Antologi Pendidikan Islam,


Yogyakarta: Idea Press, 2010.
Sutrisno. 2006. Fazlur Rahman Kajian terhadap Metode,
Epistimologi dan Sistem Pendidikan (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar)
Zuhairi, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

10

Anda mungkin juga menyukai