Yacob Nauly
Siswanto
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah (pemimpin) dimuka bumi
ini, oleh karena itu sebab manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin.
lembaga.
yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan, karena kepemimpinan dalam hal
ini pemimpin harus mampu menjadi seoramg yang menejerial yang dapat membimbing
dalam meningkatkan kinerja yang dipimpinnya, sehingga visi, misi dan tujuan sebuah
B. RUMUSAN MASALAH
2
C. TUJUAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dilihat dari sisi bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka,
raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil
Istilah pemimpin dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama
b. Pemimpin adalah suatu lakon atau peran dalam sistem tertentu, karenanya
dimiliki seseorang; oleh sebab itu, kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang
bukan “pemimpin”.
lembaga. Baik lembaga formal maupun non formal keberhasilan suatu lembaga
4
Dalam Islam kepemimpinan dikenal dengan Khalifah yang bermakna “wakil”
bahasa Indonesia memiliki arti luas, yaitu meliputi ilmu tentang kepemimpinan,
kata “pemimpin” sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki banyak arti misalnya
pimpinan, ketua, atau komandan. Namun, dalam arti yang lebih dalam, pemimpin
organisasi”.4
harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh seorang pemimpin tersebut,
karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. .
Untuk itu harus diperhatikan syarat menjadi seorang pemimpin, hal ini dilakukan
untuk mendapatkan pemimpin sesuai dengan harapan yaitu pemimpin yang amanah,
bijaksana, adil terhadap rakyatnya serta bisa menjadi suritauladan bagi rakyatnya.
2. FUNGSI KEPEMIMPINAN
3
Tubagus Najib Al-Bantani, Al-Qur’an Mushaf Al-Bantani, (Banten: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an
Kementrian Agama RI, 2012), h. 6.
4
Tikno Lensufiie, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, (Jakarta: Erlangga Group, 2010), h. 2-3.
5
Fungsi kepemimpinan yaitu pengendalian organisasi agar dapat tetap sesuai
Ada dua fungsi pokok pemimpin dalam mewujudkan organisasi efektif yaitu:
a. Tas related atau problem solving function, dalam fungsi ini pemimpin
kepemimpinan :
1) Penengah, yaitu mampu memberi keputusan secara cepat bila tidak dapat dicapai
3) Pemenuhan tujuan, yaitu mewujudkan kerja sama antara pemimpin dan bawahan
5
Wahjosumijo, kepemimpinan kepala sekolah, (Jakarta: Pt Rajagrafindo persada, 2002), cet. Ke-3, h. 34
6
Herbert G. Hick dan G. Ray Gullet, organisasi teori dan tingkah laku, terj. G. Kartasa poetra dan A.G.
Kartasapoetra, judul asli : organization : theory and behavior, (Jakarta:bumi aksara,1995), h. 503-505
6
8) Pemujian, yaitu pemimpin memberikan pujian terhadap bawahan untuk
meningkatkan prestasinya.
Adapun istilah pendidikan berasal dari kata “didik”, dengan memberinya awalan
“pe” dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Istilah
pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yuanani, yaitu “paedagogie”, yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.7
Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
Muhaimin 8
memetajan peranan pemimpin atau kepala sekolah dalam
c. Memimpin sekolah
Selain kepala sekolah, guru juga sangat berperan penting dalam kepemimpian
dalam kelas untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa. . Kinerja guru merupakan
7
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 1.
8
Muhaimin, menejemen sekolah, h. 42-44
7
kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yakni keterampilan, upaya sifat keadaan
Guru pendidikan Agama Islam memiliki tanggung jawab secara besar dapat
dikelompokkan yaitu
kepemimpinan demokratis.11
pembawaan yang luar biasa, sehingga ia mempunyai pengikut dan jumlahnya yang sangat
luar biasa. Sampai sekarang pun orang tidak mengetahui sebab–sebab secara pasti
gaya kepemimpinan yang mengikuti pola hubungan orang tua dengan anak, sehingga
gaya ini anak, sehingga gaya ini dikenal dengan gaya kepemimpinan “kebapakan”.
patternalistik, dengan sedikit perbedaan yaitu adanya sikap over protective atau terlalu
melindungi yang lebih menonjol dan disertai dengan kasih sayang yang berlebihan.
9
Sulistyorini, Pengembangan Kompetensi Guru (Jakarta: Pelangi Press,2013), H. 45
10
Yuliana, Menejemen Pendidikan (Yogyakarta:Aditiya Media,2012), H. 132
11
Syahrizal Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi, Cet. I, (Jakarta: Prenada Media, 2008), 41
8
3) Otokratik, Gaya kepimpinan otokratik mendasarkan diri pada kekuasaan dan
paksaan yang harus selalu dipatuhi. Pemimpin otokratif senantiasa ingin berkuasa mutlak
praktis tidak memimpin, sebab dia membiarkan kelompok atau stafnya untuk berbuat
berdasarkan kehendak sendiri, dan pemimpin tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kelompoknya.
nilai-nilai masyarakat yang tradisional, dan kurang mempercayai bantuan serta dukungan
ini, diharapkan adanya perkembangan teknis, yaitu teknologi, industri dan manajemen
Seorang pemimpin harus mempunyai kriteria karena hal ini bertujuan untuk
mendapatkan seorang pemimpin yang arif dan bijaksana bagi rakyatnya. Dalam ajaran
Islam, seorang pemimpin harus mempunyai 4 sifat utama yang harus dimiliki dan
dikembangkan di antaranya:
1) Shiddiq/jujur
9
Kejujuran merupakan syarat utama bagi seorang pemimpin. Masyarakat akan
menaruh respek kepada pemimpin apabila dia diketahui dan juga terbukti memiliki
kwalitas kejujuran yang tinggi. Pemimpin yang memiliki prinsip kejujuran akan menjadi
pengikutnya.
2) Amanah/ terpercaya
penyerahan segala macam urusan kepada pemimpin agar dikelola dengan baik dan untuk
kemaslahatan bersama.
3) Tablig/Komunikatif
pemimpi sejati. Pemimpin bukan berhadapan dengan benda mati yang bisa digerakkan
dengan rakyat manusia yang memiliki beragam kecenderungan. Oleh karena itu
komunikasi merupakan kunci terjainnya hubungan yang baik antara pemimpin dan rakya
4) Fathonah/Cerdas
keilmuan yang mumpuni. Ilmu bagi pemimpin yang cerdas merupakan bahan bakar untuk
terus melaju di atas roda kepemimpinannya. Pemimpin yang cerdas selalu haus akan
10
ilmu, karena baginya hanya dengan keimanan dan keilmuan dia akan memiliki derajat
SAW
dan menjadikan dirinya lebih baik. Mencontohkan dari diri sendiri akan memudahkan
anggota melakukan sesuai contoh yang diberikan pimpinan. Pemimpin pendidikan dapat
mempersiapkan diri untuk memberikan contoh yang dimulai dari dirinya sendiri untuk
ditiru para anggotanya. Memulai dari diri sendiri merupakan upaya yang tidak mudah
bagi pemimpin, akan tetapi memiliki dampak yang besar pada anggota. Kepemimpinan
pendidikan identik dengan kepala sekolah, maka dalam hal ini seorang kepala sekolah
harus memulai dari diri sendiri sebelum menyuruh bawahan/anggotanya dalam lembaga
pendidikan. Dalam memilih pemimpin pendidikan, dapat dipilih orang yang memiliki
mudah. Tanpa perlu banyak memerintah, seorang pemimpin akan mampu mempengaruhi
anggota dengan kharisma dan kemauan untuk memulai terlebih dahulu sebelum
2. Memberikan Keteladanan
menumbuhkan pribadi-pribadi anggota yang baik. Ketika nabi mencontohkan tetap lemah
lembut terhadap orang lain meskipun telah berbuat kesalahan, maka pemimpin
pendidikan boleh lemah lembut kepada anggota jika mereka telah berbuat kesalahan
walaupun sulit namun sebagai pemimpin pendidikan sudah seharusnya menjadi teladan
11
untuk anggota. Namun, tidak berarti semua dilakukan dengan lemah lembut, harus ada
jalannya suatu organisasi. Pemimpin sebagai puncak komunikasi harus dapat berbicara
dengan melibatkan hati, perasaan, pikiran, dan tindakan nyata. Komunikasi yang
melibatkan hati akan sampai pada anggota dengan baik. Perbincangan ringan, jelas,
penting untuk mencapai tujuan lembaga sekolah. Visi, misi, tujuan dapat mengarahkan
lembaga pendidikan dalam membawa lembaganya menuju lembaga yang baik. Seorang
dibuat sehingga lembaganya terarah untuk mencapai tujuan yang dijadikan target.
Komunikasi menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan sekolah yang bermutu.
Tanpa adanya komunikasi, mustahil suatu lembaga dapat terorganisir dengan baik.
kepada bawahan. Pemimpin pendidikan yang dekat dengan anggota dapat merekatkan
pribadi mereka dan menumbuhkan komunikasi yang baik sehingga tidak timbul
5. Selalu Bermusyawarah
mengumpulkan pendapat dari para sahabat sehingga didapat keputusan yang terbaik.
12
Transformasi sifat selalu bermusyawarah dalam pendidikan dapat diwujudkan pada setiap
Pujian sekecil apapun dapat menentramkan hati dan memberikan motivasi untuk
bekerja lebih baik. Dalam sekolah, biasanya pujian atau penghargaan diberikan melalui
kompensasi, diberikan kepada yang telah berhasil melakukan suatu hal yang diperintah.
Pujian bisa dilakukan dengan hal-hal kecil pula bahkan ketika berbincang-bincang
dengan anggota. Kompensasi dapat berupa keuangan langsung seperti gaji, upah, bonus,
7. Memiliki Etika/Moral
Seorang pemimpin yang memiliki etika dapat mengarahkan dan memberi contoh
anggotanya dalam bersikap. Pendidikan yang baik adalah yang mengembangkan budaya
berisi garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan masyarakat yang ilmiah,
12
Nur Kolis, “PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH ISLAM TERPADU (Studi
Kasus Di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo) Nur Kolis & Komari IAIN Ponorogo,” Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi
Pengembangan Pendidikan Islam 3, no. 1 (2018): 39–59.
13
edukatif, kreatif, santun, dan bermanfaat. Sifat etika yang dimiliki yang selalu
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pemimpin adalah suatu lakon atau peran dalam sistem tertentu, karenanya
dimiliki seseorang; oleh sebab itu, kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang
bukan “pemimpin
2. Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
Selain kepala sekolah, guru juga sangat berperan penting dalam kepemimpian
dalam kelas untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa. . Kinerja guru
merupakan kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yakni keterampilan,
3. Pemimpin pendidikan dalam perspektif nabi Muhammad SAW yang dimulai dari
2. SARAN
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan
15
DAFTAR PUSTAKA
G. Ray Gullet dan Herbert G. Hick. 1995. organisasi teori dan tingkah laku, terj. G. Kartasa
poetra dan A.G. Kartasapoetra, judul asli : organization : theory and behavior.
Jakarta:bumi aksara.
Najib Al-Bantani Tubagus. 2012. Al-Qur’an Mushaf Al-Bantani. Banten: Lembaga Percetakan
Ramayulis. 2002 . Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II. Jakarta: Kalam Mulia.
Rivai,Veithzal dkk. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Syahrizal Abbas. 2008. Manajemen Perguruan Tinggi, Cet. I. Jakarta: Prenada Media.
Tikno Lensufiie. 2010. Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa. Jakarta: Erlangga Group.
16