Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INSTRUMEN PEMBELAJARAN DALAM AL-QUR’AN

Dosen Pengampu: Muhamad Muhlis, M.Pd i

disusun oleh:

Kelompok 11

Fadila Miftahul Ma’wa ( NIM : 20220290110196 )

Septina Cahyati ( NIM : 20210290110109 )

Mujitahid (NIM : 20220290110195) )

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL HAKIM

KEDIRI LOMBOK BARAT NTB


2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya ke
segenap isi alam. Dengan rahmatnya tersebut, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun
masih terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kesalahan kami sebagai manusia dengan
banyak keterbatasan. Adapun judul makalah yang kami tulis adalah “Instrumen Pembelajaran
Dalam Alqur’an”

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan baik secara moril
maupun materil dari sesama kelompok, untuk itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
teman-teman yang ikut serta dalam membuat makalah ini, kami mengucapkan banyak-banyak
terimakasih jazakumullahu khairan ktsiron.

Dalam penulisan makalah ini kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu
saran dan kritik dari pembaca yang bertujuan demi kesempurnaan makalah ini kami terima
dengan kerendahan hati.Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas
segala kekurangan kami mohon maaf dan mengucapkan terimaksih.

Kediri, 27 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................1
D. Manfaat................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian Instrumen Pengajaran........................................................................................2


B. Tafsir Surah Al-An’am ayat 74-83......................................................................................3
C. Nilai Nilai Pendidikan Dalam Surah Al-An’am ayat 74-84................................................5
................................................................................................................................................
D. Pendidikan Pendidikan Dalam Surah Al-An’am ayat 74-84...............................................6
E. Tafsir Surah Ar-Ra’du ayat 2...............................................................................................8
F. Nilai Pendidikan Dalam Surah Ar Ra’du Ayat 2.................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam merupakan pembinaan diri bagi umat Islam yang
dilakukan secara terus menerus hingga terbentuk pribadi muslim yang kokoh. Materi
Pendidikan Agama Islam harus disesuaikan dengan ajaran Islam. Selain itu Al-Quran
juga memberikan isyarat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu merupakan
landasan untuk praktek dari amal/perbuatan manusia dalam hubungan antara manusia
dengan Allah swt (habl min Allāh), hubungan manusia dengan sesama manusia (habl min
an-nās), serta hubungan manusia dengan alam (habl min al`ālam).
Agama Islam sebagai suatu konsep kehidupan, mempunyai landasan atau prinsip
yang khas dan spesifik dibandingkan agama-agama lain. Al-Quran merupakan kitab suci
yang dijadikan pedoman umat Islam dalam melaksanakan ajaran Islam. Di dalamnya
terdapat isi ajaran yang menyeru pada tauhid/keimanan sejak diutusnya Nabi Adam as
sampai diutusnya Nabi Muhammad saw
B. Rumusan Masalah
1. Apa Instrumen Pendidikan Yang Terdapat Dalam Alqur’an?
2. Bagaimana Pandangan Alqur’an Terkait Instrumen pendidikan dalam surah al an’am
ayat 74-84?
3. Bagaimana pandangan Alqur’an terkait instrumen pendidikan dalam surah ar Ra’du
ayat 2?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui instrument pendidikan dalam alquran
2. Mengidentifikasi pandangan alqur’an terkait instrument pendidikan dalam surah al
an’an ayat 74-84
3. Mengidentifikasi pandangan alqur’an terkait instrument pendidikan dalam surah ar
Ra’du ayat2

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen Pengajaran
Menurut Zakiah Daradjat, instrument atau media pendidikan atau pembelajaran
adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik
yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu
penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk
meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa. Instrument pengajaran dalam alqur’an
adalah suatu alat yang memenuhi persyartan akademis sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur dalam proses pembelajaran yang talah
ditetapkan dalam alqur’an.
Media pembelajaran pada dasarnya merupakan bagian dari media/alat pendidikan,
karena media pembelajaran salah satu bagian besar dari dua bagian media pendidikan.
Media/alat pendidikan meliputi dua macam yaitu:
1. Perbuatan pendidik (biasa disebut software atau immaterial); mencakup nasehat,
teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan hukuman.
2. Benda-benda sebagai alat bantu (bisa disebut hardware atau material); mencakup
meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan
sebagainya.
Beberapa klaster media pembelajaran yang dinyatakan dalam al-Qur’an sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran audio
Hubungan media audio ini dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama
Islam sangat erat. Dari sisi kognitif media audio ini dapat dipergunakan untuk
mengajarkan berbagai aturan dan prinsip, dari segi afektif media audio ini
dapat menciptakan suasana pembelajaran, dan segi psikomotor media audio
ini untuk mengajarkan media keterampilan verbal. Sebagai media yang
bersifat auditif, maka media ini berhubungan erat dengan radio, alat perekam
pita magnetik, piringan hitam, atau mungkin laboratorium bahasa.
b. Media pembelajaran visual

2
Media pembelajaran visual seperangkat alat penyalur pesan dalam
pembelajaran yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya
suara dari alat tersebut. Karna bahwa suatu ketika Rasulullah SAW bertanya
kepada para shhabat, tentang dua benda yang beliau pegang lalu
melemparnya, namun sahabat menjawab, hanya Allah dan Rasul-Nya yang
tahu, beliau menjawab dua benda itu adalah krikil sebagai salah satu media
dalam pendidikan yang diajarkan Rasulullah SAW dengan mengumpamakan
dua kerikil itu bagaikan angan-angan dan ajal seseorang. Maksudnya angan-
angan di sini adalah kehidupan manusia di dunia dan ajal di sini adalah
kematian atau ajal seseorang. dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan seperti
halnya dua sisi mata uang. Keduanya sudah menjadi kodrat Allah SWT dalam
menentukan jalan kehidupan dan ajal manusia.
c. Media pembelajaran berbasis tekhnologi
Hubungannya dengan proses pembelajaran yang juga merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang berada di wilayah pendidikan. Penggunaan
media burung Hud-Hud oleh Nabi Sulaiman dalam menyampaikan surat
kepada Ratu Balqis merupakan implementasi teknologi pada masa itu, sebab
dengan penggunaan burung tersebut dapat membuat proses komunikasi lebih
efektif dan efisien. Bahkan dalam pertemuan keduanya difasilitasi dengan
sarana dan prasarana yang menggunakan teknologi canggih, sehingga dapat
membuat suasana nyaman dan kondusif. Dengan demikian, dalam
pembelajaran seharusnya dapat menggunakan media yang dapat
memperlancar komunikasi dalam prosesnya, dan menggunakan sarana yang
dapat membuat peserta didik nyaman, sehingga pembelajaran dapat mencapai
tujuan secara maksimal.1
B. Tafsir Surah Al-An’am ayat 74-83
۞ ٧٤ ‫َو ِاۡذ َقاَل ِاۡب ٰر ِهۡي ُم َاِلِبۡي ِه ٰا َز َر َاَتَّتِخ ُذ َاۡص َناًم ا ٰا ِلَهًة ۚ ِاِّنۤۡى َاٰر ٮَك َو َقۡو َم َك ِفۡى َض ٰل ٍل ُّم ِبۡي ٍن‬
ۚ ‫ َفَلَّم ا َج َّن َع َلۡي ِه اَّلۡي ُل َر ٰا َكۡو َك ًبا ۚ َقاَل ٰهَذ ا َر ِّبۡى‬٧٥ ‫َو َك ٰذ ِلَك ُنِر ۤۡى ِاۡب ٰر ِهۡي َم َم َلـُك ۡو َت الَّسٰم ٰو ِت َو اَاۡلۡر ِض َو ِلَيُك ۡو َن ِم َن اۡل ُم ۡو ِقـِنۡي َن‬
٧٦ ‫َفَلَّم ۤا َاَفَل َقاَل ۤاَل ُاِح ُّب اٰاۡل ِفِلۡي َن‬

1
M.Ramli, media pembelajaran alqur’an dalam perspektif alqur’an dan hadits, Jurnal kopertais XI Kalimantan, Vol
13, No.23, April 2015, hal.132-144

3
‫َفَلَّم ا َر َا اۡل َقَم َر َباِز ًغ ا َقاَل ٰهَذ ا َر ِّبۡى ۚ َفَلَّم ۤا َاَفَل َقاَل َلِٕٮۡن َّلۡم َيۡه ِدِنۡى َر ِّبۡى َاَل ُك ۡو َنَّن ِم َن اۡل َقۡو ِم الَّضٓا ِّلۡي َن َفَلَّم ا َر ٰا الَّشۡم َس َباِز َغ ًة‬
‫ ِاِّنۡى َو َّج ۡه ُت َو ۡج ِهَى ِلَّلِذ ۡى َفَطَر الَّسٰم ٰو ِت‬٧٨ ‫َقاَل ٰه َذ ا َر ِّبۡى ٰه َذ ۤا َاۡك َبُر ۚ َفَلَّم ۤا َاَفَلۡت َقاَل ٰي َقۡو ِم ِاِّنۡى َبِر ٓۡى ٌء ِّمَّم ا ُتۡش ِرُك ۡو َن‬
‫ َو َح ٓاَّجٗه َقۡو ُم ٗه ؕ َقاَل َاُتَح ٓآُّج وِّنۡى ِفى ِهّٰللا َو َقۡد َهٰد ٮِن ؕ َو ۤاَل َاَخ اُف َم ا ُتۡش ِر ُك ۡو َن ِبٖۤه‬٧٩ ۚ ‫َو اَاۡلۡر َض َح ِنۡي ًفا َّو َم ۤا َاَنا ِم َن اۡل ُم ۡش ِر ِكۡي َن‬
‫ َو َك ۡي َف َاَخ اُف َم ۤا َاۡش َر ۡك ُتۡم َو اَل َتَخ اُفۡو َن َاَّنُك ۡم‬٨ ‫ِاۤاَّل َاۡن َّيَش ٓاَء َر ِّبۡى َش ۡي ًٔــا ؕ َو ِسَع َر ِّبۡى ُك َّل َش ۡى ٍء ِع ۡل ًم اؕ َاَفاَل َتَتَذَّك ُر ۡو َن‬
‫ َاَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا َو َلۡم َيۡل ِبُس ۤۡو ا ِاۡي َم اَنُهۡم‬٨١ ۘ ‫َاۡش َر ۡك ُتۡم ِباِهّٰلل َم ا َلۡم ُيَنِّزۡل ِبٖه َع َلۡي ُك ۡم ُس ۡل ٰط ًنا ؕ َفَاُّى اۡل َفِر ۡي َقۡي ِن َاَح ُّق ِباَاۡلۡم ِن ۚ ِاۡن ُك ۡن ُتۡم َتۡع َلُم ۡو َن‬
‫ٰۤل‬
٨٢ ‫ِبُظۡل ٍم ُاو ِٕٮَك َلُهُم اَاۡلۡم ُن َو ُهۡم ُّم ۡه َتُدۡو َن‬
٨٣ ‫َوِتۡل َك ُحَّج ُتَنۤا ٰا َتۡي ٰن َهۤا ِاۡب ٰر ِهۡي َم َع ٰل ى َقۡو ِمٖه ؕ َنۡر َفُع َد َر ٰج ٍت َّم ۡن َّنَش ٓاُء ؕ ِاَّن َر َّبَك َح ِكۡي ٌم َع ِلۡي ٌم‬
Artinya “Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar,”pantaskah engkau
menjadikan berhala berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan
kaummu dalam kesesatan yang nyata, Dan demikianlah kami memperlihatkan kepada
Ibrahim kekuasaan (kami yang terdapat) dilangit dan dibumi dan agar ia termasuk orang
orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah
bintang lalu dia berkata, “inilah tuhanku” maka ketika bintang itu terbenam dia berkata
“aku tidak suka kepada yang terbenam”. Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata,
"Inilah tuhanku." Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, "Sungguh, jika Tuhanku
tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.".
"Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah tuhanku, ini lebih
besar." Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan." Aku hadapkan wajahku kepada (Allah)
yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang
benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Dan kaumnya membantahnya.
Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia
benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada (malapetaka dari)
apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu
Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?.
Bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu
tidak takut dengan apa yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan kepadamu untuk
menyekutukan-Nya. Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat
keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?". Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang
mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. "Dan itulah keterangan Kami yang

4
Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa
yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan
Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya'qub kepadanya. Kepada masing-masing telah
Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan
kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf,
Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.2
Menurut tafsir Al-Mishbāh kandungan singkat surat Al-An`ām ayat 74-83
merupakan ayat-ayat yang menuntun Nabi Muhammad saw dan umat Islam, bagaimana
bersikap terhadap orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah swt seperti yang
dicontohkan oleh pengalaman Nabi Ibrahim as ketika menghadapi persoalan yang sama
agar dapat diteladani.3
Isi kandungan QS. Al-An`ām ayat 74-83 yaitu, bahwa Nabi Ibrahim as
mengingatkan pada ayahnya atau lebih tepat disebut orang tua yang pada ayat tersebut
disebutkan bernama Āzar dan kaumnya tenta4ng kesesatan menyembah berhala. Serta
hujjah yang digunakan dalam menghadapi kaumnya yang tidak mempercayai Allah swt
sebagai Tuhan semesta alam. Hal tersebut merupakan contoh dalam menegakkan
kallamullah dengan mengajarkan tauhid pada manusia secara tegas berdasarkan konsep
yang telah dituliskan dalam Al-Quran oleh Allah swt melalui utusan-Nya.
Dari kandungan QS. Al-An` ām ayat 74-84 jika dikontekskan dengan persoalan
saat ini dimana banyak terdapat perbedaan pemahaman tauhid di masyarakat kita.
Diharapkan hal tersebut dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi persoalan yang
ada, lebih khusus dalam Pendidikan Agama Islam
C. Nilai Nilai Pendidikan Dalam Surah Al-An’am ayat 74-84
1. Memperbaiki diri sendiri ( menjadi teladan yang baik )
2. Melalui dengan Indra ( Indra penglihatan (mata), Indra pencium(Hidung), Indra
pendengar( Telinga), Indra pengecap( Lidah), Indra peraba( Kulit).
3. Melalui Kebenaran Rasional ( logika),
4. Melalui kebenaran intituisi.
2
Alquran Indonesia
3
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbāh : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol. 4, (Jakarta : Lentera Hati,
2002), hal. 159
4

5
D. Pendidikan Pendidikan Dalam Surah Al-An’am ayat 74-84
1. Tujuan Pendidikan Dalam Surah Al-An’am ayat 74-84
Tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah ia
mengalami proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan
pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu
hidup. menurut Abdul Fattah Jalal tujuan pendidikan ialah terwujudnya manusia
sebagai hamba Allah swt. ia mengatakan bahwa tujuan ini akan mewujudkan tujuan-
tujuan khusus. Islam itu menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah swt.
tujuan manusia itu menurut Allah swt adalah beribadah hanya kepada Allah.
Disinilah pendidika itu mengantarkan umat manusia agar selalu bertawakal
kepada Allah swt dan menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah swt, sehingga
ia ikhlas dalam menjalani apa yang ia kerjakan. Dengan keikhlasan itu maka manusia
akan mendapatkan ketenangan dalam batin dan hatinya. Setelah itu manusia akan
mendapatkan keyakinan akan keesaan Allah swt dan petunjuk dan rasa aman dalam
dirinya karena hatinya telah terarah dan memiliki Allah.5
2. Materi pendidikan surah al-an’an ayat 74-84
Pengertian Pendidikan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia berasal dari kata
didik yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan
adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
perbuatan, cara mendidik.
Pendidikan yang paling utama yang harus ditanankan didalam diri setiap umat
muslim yang ditanankan sejak kecil adalah pendidikan keimanan ini merupakan
pendidikan dalam upaya untuk mengajak anak didik agar meyakini kepada rukun-
rukun iman yang jumlahnya ada enam.yang mana pokok utamanya adalah iman
kepada Allah swt, dalam bentuk tauhid, karena dari keimanan adalah tauhid, sehingga

5
Ahmd Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam perspektif islam, (Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya,2007), Cet.VII,
hlm.46

6
dengan adanya pendidikan tauhid ini dapat mengembangkan fitrahnya sebagai
manusia yang telah dibekali dengan fitrah ketauhidan.6
3. Metode pendidikan dalam surah al-an’am ayat 74-84
a. Metode (amsal) perumpamaan
Yang menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim as dalam menggunakan
bendabenda langit dalam perumpamaannya untuk menjelaskan keesaan Allah swt.
Beliau mengajarkan pendidikan tauhid dengan sendirinya yang ia mulai dari
proses mencari, memperhatikan, merenungkan dan kemudian hasilnya dia
menemukan jawaban apa yang ia cari. Itu semua agar kaumnya meniru apa yang
telah ia contohkan oleh Nabi Ibrahim as. Pada umumnya manusia itu hanyalah
percaya kepada orang yang sepemahaman dan sepemikiran dengan mereka. Maka
dengan inilah cara Nabi Ibrahim as berdakwah untuk membangun fitrah manusia
dan menggerakkan akal pikiran mereka.
b. Metode dialog dan diskusi
Hiwar (dialog) ialah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih
mengenai suatu topik dan dengan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang
dikehendaki ( dalam hal ini oleh seorang guru). Didalam metode ini dicontohkan
dengan perdebatan antara Nabi Ibrahim as dengan kaumnya yang sama
beragumen untuk menegakkan hujjahmereka akan kepercayaan terhadap Allah
swt.
c. Metode targhib dan tarhib
Yaitu janji terhadap kesenangan, kenikmatan akhirat yang disertai
bujukan.Tahrib ialah ancaman karena dosa yang dilakukan.Akan tetapi,
tekanannya ialah targhib agar melakukan kebaikan, sedangkan tarhib agar
menjauhi kejahatan. Didalam metode ini dicontohkan dengan mengancam kepada
kaumnya yang berbuat syirik dan mereka akan mendapatkan hukuman atas apa
yang mereka perbuat.7
E. Tafsir Surah Ar-Ra’du ayat 2
‫ُهّٰللَا اَّلِذ ۡى َر َفَع الَّسٰم ٰو ِت ِبَغ ۡي ِر َع َم ٍد َتَر ۡو َنَها ُثَّم اۡس َتٰو ى َع َلى اۡل َع ۡر ِش َو َس َّخ َر الَّشۡم َس َو اۡل َقَم َر ؕ ُك ٌّل َّيۡج ِر ۡى َاِلَج ٍل ُّمَس ًّمىؕ ُيَدِّبُر‬
٢ ‫اَاۡلۡم َر ُيَفِّصُل اٰاۡل ٰي ِت َلَع َّلُك ۡم ِبِلَقٓاِء َر ِّبُك ۡم ُتۡو ِقُنۡو َن‬
6
Taufik Rahman, Tauhid Ilmu Kalam,(Bandung: CV Pustaka Setia. 2017), hlm 48.
7
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat,(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 31.

7
Artinya: Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan; masing-
masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-
Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan
dengan Tuhanmu."
Allah yang menciptakan langit-langit terangkat tinggi tanpa pilar-pilar seperti
yang kalian saksikan, kemudian bersemayam di atas Arasy dengan bersemayam yang laik
dengan keagungan-Nya tanpa menanyakan bagaimana Allah bersemayam dan tanpa
menyamakan dengan yang lain. Allah menundukkan matahari dan bulan untuk manfaat-
manfaat makhluk-Nya. Masing-masing dari matahari dan bulan berjalan untuk waktu
yang ditentukan dalam ilmu Allah. Dia mengatur urusan di langit dan di bumi
sekehendak-Nya dan menjelaskan ayat-ayat yang menunjukkan kekuasaan-Nya dengan
harapan manusia akan meyakini perjumpaan dengan Tuhan mereka pada Hari Kiamat,
lalu mereka menyiapkan diri dengan amal saleh.8
(Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat)
Makna (‫ )العمد‬yakni tiang-tiang. Yakni langit berdiri tanpa tiang yang
menyanggahnya.Pendapat lain mengatakan bahwa langit memiliki tiang-tiang namun kita
tidak dapat melihatnya.
(kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy) Yakni berada di atas ‘Arsy, dan
hakikatnya hanya Allah yang mengetahui, namun kita harus beriman bahwa Allah benar-
benar bersemayam di atas ‘Arsy tanpa membayangkan bagaimana itu terjadi dan tanpa
menyerupakannya dengan cara bersemayam makhluk-Nya, serta tanpa mentakwilkannya
dan tidak mengingkarinya; namun kita harus mengimaninya sebagaimana Imam Malik
berkata “bersemayamnya di atas ‘Arsy adalah sesuatu yang kita ketahui, namun
bagaimana hakikatnya tidak dapat dijangkau oleh akal, dan beriman terhadapnya adalah
sesuatu yang wajib, serta menanyakannya merupakan perbuatan bid’ah.”
(dan menundukkan matahari dan bulan)Yakni menundukkan keduanya demi
kemaslahatan dan kebaikan makhluk-makhluk-Nya.
(Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan)Yakni matahari dan bulan
beredar sampai dengan waktu yang ditentukan, yaitu sampai kehancuran dunia dan

8
Syaikh Dr. shalih bin Abdullah bin Humaid, Tafsir al- Mukhtasar, Riyadh

8
datangnya hari kiamat.Pendapat lain mengatakan maksud dari waktu yang ditentukan
adalah peredaran dalam orbitnya masing-masing, yaitu satu tahun bagi matahari, dan satu
bulan bagi bulan.9
F. Nilai Pendidikan Dalam Surah Ar Ra’du Ayat 2
Ayat ini menekankan kekuasaan dan kewibawaan Allah dalam menciptakan dan
mengatur alam semesta. Ini menyoroti penciptaan langit tanpa dukungan yang terlihat
dan ketundukan matahari dan bulan kepada hukum-Nya. Ayat ini juga menggarisbawahi
ketelitian pengaturan segala urusan oleh Allah, memberikan tanda-tanda bagi manusia
untuk beriman akan pertemuan dengan Tuhannya. Ayat tersebut telah menjadi bahan
berbagai penelitian, termasuk penelitian mengenai nilai-nilai pendidikan karakter Islam,
pengaruh mengingat Allah terhadap ketenangan batin dan nilai-nilai etika dalam Al-
Qur'an
Ayat tersebut diterjemahkan sebagai berikut: “Allah-lah yang meninggikan langit
tanpa tiang (seperti yang kamu lihat), kemudian Dia menempatkan diri-Nya di atas Arsy,
dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan (jalurnya) dalam jangka
waktu yang ditentukan. "
ahwa ayat-ayat tersebut mengandung nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam
pendidikan dan kehidupan sehari-hari, seperti beribadah hanya kepada Allah, menepati
janji, menjaga tali silaturahmi, menolong sesama, menunjukkan kasih sayang, bertakwa,
sabar, dermawan, dan menolak keburukan dengan kebaikan.
Nilai-nilai tersebut dinilai relevan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang
dikembangkan Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 Kajian ini juga
menyoroti pentingnya nilai-nilai tersebut dalam membentuk kepribadian individu dan
relevansinya dengan ajaran Al-Quran.

BAB III
PENUTUP

9
Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman al asyqar, tafsir min fathil Qadir

9
A. Kesimpulan
Instrument pengajaran dalam alqur’an adalah suatu alat yang memenuhi
persyartan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu
objek ukur dalam proses pembelajaran yang talah ditetapkan dalam alqur’an. Adapun
nilai nilai pendidikan dalam alquran surah al an’am ayat 64-84 dan surah ar ra’du ayat 2
adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki diri sendiri ( menjadi teladan yang baik )
2. Melalui dengan Indra ( Indra penglihatan (mata), Indra pencium(Hidung), Indra
pendengar( Telinga), Indra pengecap( Lidah), Indra peraba( Kulit).
3. Melalui Kebenaran Rasional ( logika),
4. Melalui kebenaran intituisi.
5. Beribadah hanya kepada Allah
6. Menepati janji
7. Menjaga tali silaturrahmi
8. Saling menolong

DAFTAR PUSTAKA

10
M.Ramli, media pembelajaran alqur’an dalam perspektif alqur’an dan hadits, Jurnal kopertais XI
Kalimantan, Vol 13, No.23, April 2015

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbāh : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol. 4,
(Jakarta : Lentera Hati, 2002)

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbāh : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol. 4,
(Jakarta : Lentera Hati, 2002)

Ahmd Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam perspektif islam, (Jakarta: PT.Remaja
Rosdakarya,2007), Cet.VII

Taufik Rahman, Tauhid Ilmu Kalam,(Bandung: CV Pustaka Setia. 2017)

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat,(Jakarta: Kencana, 2014

Syaikh Dr. shalih bin Abdullah bin Humaid, Tafsir al- Mukhtasar, Riyadh

Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman al asyqar, tafsir min fathil Qadir

11

Anda mungkin juga menyukai