Disusun oleh:
Arianto (S22305005)
PSIKOLOGI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM SAROLANGUN BANGKO
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian utama yang harus ditempuh oleh setiap
orang, dalam Islam pendidikan merupakan hal yang wajib bagi setiap insan.
Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim
laki-laki dan muslim perempuan”. Maka dari itu tidak ada lagi alas an untuk
menempuh sebuah pendidikan khususnya pendidikan Islam. Di era saat ini
moralitas anak sudah terkontaminasi dengan berbagai hal, benteng akidahnya
sudah rapuh, berbagai faktor juga mendorong psikologi anak tersebut semakin
tidak terkendali.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Zulkarnain Dali, “Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam: Manajemen Berorientasi Link
and Match” (Pustaka Pelajar, 2018).
2
Mohammad Rizqillah Masykur, “Sejarah perkembangan madrasah di Indonesia,” Jurnal Al-
Makrifat, 3.2 (2018).
3
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam I (Jakarta: Pustaka Setia, 1997).
4
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, “Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam,” Bandung: Refika Aditama, 2009, 10–13.
2
4. Menurut Tadjab, secara sederhana pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai pendidikan yang dilaksanakan dengan bersumber dan berdasar
atas dasar ajaran agama Islam. selanjutnya beliau juga menyatakan bahwa
ajaran Islam bersumber kepada al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu
untuk merumuskan konsep pendidikan yang dikehendaki oleh Islam, kita
harus menemukan didalam al-Qur’an dengan cara menganalisis ayat-ayat
al-Qur’an yang berhubungan dengan penddikan dan menganalis
aplikasinya dalam sunah Rasullah saw dan sepanjang sejarah Islam.5
5
Mujib Ridlwan, “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSIMPANGAN,” Al Hikmah:
Jurnal Studi Keislaman, 1.2 (2011), 7.
3
ilmu pengetahuan) dan pendidikan kognitif semata-mata (proses dari
tidak tahu menjadi tahu).
2. At-Tadib
Istilah Ta'dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta' dibun
yang memiliki disebut juga muaddib, yang merupakan sebutan orang
yang mendidik dan mengajar anak yang sedang dalam proses tumbuh dan
berkembang. Ta’dib adalah suatu hal yang berhubungan dengan
pendidikan akhlak, keutamaan tingkah laku, dan naluri. Maka, ta’dib
adalah penanaman, pembinaan, dan pengokohan akhlak pada diri anak
dengan syariat Allah dan cara yang baik sehingga ia berhati bersih,
berperilaku baik, beriman, beramal saleh, dan bertakwa kepada untuk
mencapai rida Allah.
3. At-Tarbiyah
Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan,
sedangkan orang yang mendidik dinamakan Murobi. Adapun jika ditinjau
dalam bahasa Arab, kata al-tarbiyah memiliki 3 akar kebahasaan, yaitu:
a. Rabaa, yarbuu, tarbiyah : yang memiliki makna "tambah" (zhad)
dan "berkembang" (nama).
b. Rabiya, yarba, tarbiyah : dalam hal ini memiliki makna tumbuh
(nasya'a) dan menjadi besar atau dewasa (tara' ra'a).
c. Rabba, yarubbu, tarbiyah: ditinjau dari segi tata bahasa Arab
bentuk fi' il tsulasi mazid maka dalam hal memiliki makna yakni
memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan, memelihara,
merawat, memperindah, memberi makan, mengasuh, memiliki,
mengatur dan menjaga kelestarian maupun eksistensinya yang
dilakukan secara kontinuitas. Hal ini menunjukan, pendidikan
(tarbiyah) dapat diartikan sebagai proses kegiatan dalam bentuk
usaha sadar untuk memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki
dan mengatur kehidupan peserta didik secara berkelanjutan, agar
ia dapat menjadi manusia yang lebih baik dalam kehidupan.
4
Pendidikan (tarbiyah) juga merupakan proses kegiatan yang
dilakukan untuk menumbuhkan dan mendewasakan (ranah kognitif dan
afektif) peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
Dikutip dari Buku “Ilmu Pendidikan Islam” menjelaskan bahwa
tarbiyah merupakan istilah yang menghubungkan antara kepribadian
manusia dengan eksistensinya dia sebagai hamba Allah. Yang dapat
diartikan bahwasanya tarbiyah adalah suatu proses pengembangan,
pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian
petunjuk, bimbingan, penyempurnaan, dan perasaan memiliki bagi anak
didik, baik jasad, akal, jiwa, bakat, potensi, perasaan secara
berkelanjutan, bertahap, penuh kasih sayang, penuh perhatian,
kelembutan hati, menyenangkan, bijak, mudah diterima sehingga
membentuk kesempurnaan, fitrah manusia, kesenangan, kemuliaan
hidup, mandiri untuk mencapai rida Allah.
6
Dian Permana dan Hisam Ahyani, “Implementasi Pendidikan Islam Dan Pendidikan
Multikultural Pada Peserta Didik,” Jurnal tawadhu, 4.1 (2020), 995–1006.
5
Nabi Saw., sebagai pendidik pertama, pada masa awal
pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar
pendidikan Islam di samping sunah beliau sendiri. Kedudukan Al-Qur’an
sebagai dasar pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-
Qur’an itu sendiri.
َاختَلَفُ ْوا فِ ْي ِِۙه َو ُهدًى او َرحْ َمةً ِلِّقَ ْو ٍم يؤْ ِمنُ ْون َ علَيْكَ ْال ِك ٰت
ْ ب ا اَِّل ِلتُبَ ِيِّنَ لَ ُه ُم الاذِى َ َو َما ٓ اَ ْنزَ ْلنَا
“Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) ini
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu
dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. An-
Nahl [16]: 64).
6
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-
Ahzab [33]: 21)
Robert L. Gullick dalam buku Muhamad the Educator
menyatakan: “Muhamad betul-betul seorang pendidik yang membimbing
manusia menuju kemerdekaan dan kebahagiaan yang lebih besar, serta
melahirkan ketertiban dan stabilitas yang mendorong perkembangan
budaya Islam, serta revolusi sesuatu yang mempunyai tempo yang tak
tertandingi dan gairah yang menantang.” Dari sudut pragmatis,
seseorang yang mengangkat perilaku manusia adalah seorang pangeran
di antara para pendidik. Kutipan itu diambil dari ensiklopedia yang
melukiskan Nabi Saw., sebagai seorang Nabi, pemimpin, militer,
negarawan, dan pendidik umat manusia (Rahmat, 1991).
Prinsip yang menjadikan Al-Qur’an dan Sunah sebagai dasar pokok
pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran dan keyakinan
semata. Lebih jauh kebenaran itu juga sejalan dengan kebenaran yang dapat
diterima oleh akal yang sehat dan bukti sejarah. Dengan demikian, barang kali
wajar apabila kebenaran itu kita kembalikan kepada pembuktian kebenaran
pernyataan Allah Swt., dan Al-Qur’an.7
7
B P Abd Rahman et al., “PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN,” AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan
Islam, 2.1 (2022), 1–8.
7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam menjadi hal utama yang wajib ditempuh oleh setiap
orang, dan 3 konsep yaitu al-talim, at-tadib, dan at-tarbiyah harus diterapkan
dalam pendidikan Islam. Ta’lim yaitu berhubungan dengan suatu topik atau
materi pelajaran. Ta’dib adalah suatu hal yang berhubungan dengan pendidikan
akhlak, keutamaan tingkah laku, dan naluri, dan Tarbiyah merupakan istilah yang
menghubungkan antara kepribadian manusia dengan eksistensinya dia sebagai
hamba Allah.
Al-Qur’an dan Sunah sebagai dasar pokok pendidikan Islam bukan hanya
dipandang sebagai kebenaran dan keyakinan semata. Lebih jauh kebenaran itu
juga sejalan dengan kebenaran yang dapat diterima oleh akal yang sehat dan bukti
sejarah. Dengan demikian, barang kali wajar apabila kebenaran itu kita
kembalikan kepada pembuktian kebenaran pernyataan Allah Swt., dan Al-
Qur’an.
B. Saran
Dalam pengembangan makalah ini, kami menyadari bahwa masih
terdapat ruang untuk peningkatan dan penyempurnaan. Kami berkomitmen untuk
terus meningkatkan kualitas makalah ini dengan menambahkan lebih banyak
detail dan mendalaminya dengan sumber-sumber yang lebih luas dan terpercaya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Nasih, Ahmad Munjin, dan Lilik Nur Kholidah, “Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Bandung: Refika Aditama, 2009,
10–13
Rahman, B P Abd, Sabhayati Asri Munandar, Andi Fitriani, Yuyun Karlina, dan
Yumriani Yumriani, “PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU
PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN,” AL-URWATUL
WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam, 2.1 (2022), 1–8