Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ILMU AKHLAK

WILAYAH KAJIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu akhlak
Dosen pengampu : Dra. Mu’minatul zanah, M.Ag.

Kelompok 2 :
Shindy Aqryani 1234010086
Zulfah maulida R 1234010072
Putri aulia agustiani 1234010070

BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan izin-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
mudah guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Akhlak yang
berjudul "Wilayah Kajian dan Ruang Lingkup Akhlak" dari Dosen Pengampu Dra.
Mu’minatul zanah, M.Ag.

Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad
SAW. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa di praktikan dalam kehidupan sehari hari khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, September 2023

Penyusun
Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Wilayah Kajian dan Ruang Lingkup Ilmu Akhlak ....................................... 5
B. Ruang Lingkup Ilmu Akhlak dalam Aspek Kehidupan ............................... 7
C. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral .............................................................. 7
BAB III............................................................................................................................... 8
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSAKA .......................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sebuah disiplin ilmu, ilmu akhlak mempunyai objek. Setiap ilmu
dipastikan mengembangkan penelitian dan kajiannya melalui objek study
masing-masing dan dari objek itulah ruang lingkup ilmu-ilmu itu diketahui dan
dipahami. Menurut I.R. Pujawijatma dalam Endang Saifuddin Anshari bahwa
objek ilmu terbagi menjadi 2 yaitu, objek materia dan objek forma. Objek
materia ialah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan
suatu ilmu. Sedang objek forma ialah objek material yang di soroti oleh suatu
ilmu. Objek forma inilah yang menjadi pembatas dan pembeda dengan berbagai
keilmuan yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa objek dari kajian ilmu akhlak?
2. Bagaimana ruang lingkup ilmu akhlak dalam aspek kehidupan?
3. Apa yang membedakan ilmu akhlak dengan ilmu tentang tingkah laku lainnya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui wilayah kajian ilmu akhlak.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu akhlak dalam aspek kehidupan.
3. Untuk mengetahui perbedaan ilmu akhlak dengan ilmu lainnya yang berkaitan
dengan tingkah laku manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Wilayah Kajian dan Ruang Lingkup Ilmu Akhlak


Ruang lingkup pembahasan ilmu akhlak adalah membahas tentang seluruh
aspek kehidupan dan perbuatan manusia, baik bersifat individu (perorangan)
atau kolektif (kelompok), yang kemudian perbuatan tersebut dikategorikan
apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.

Dari pernyataan di atas, diketahui bahwa objek material ilmu akhlak yaitu
manusia. Sedang yang membedakan dari objek formalnya. Objek formal dari
ilmu akhlak yaitu ‫َح ٌل النَ ْفس‬ atau kondisi jiwa yang melahirkan aktivitas
horizontal sesuai perintah Allah dan rasul-Nya, dan diorientasikan secara
vertikal hanya untuk mendapatkan ridha Allah swt., sesuai dalam al-Qur'an
surat al-An'am 162-163.

ُ ْ‫ك لَهُ َوبِ َذلِكَ أُ ِمر‬


‫ت َوأَنَا أَ َّو ُل‬ ِ ‫) ََل ش‬261( َ‫ي َو َم َماتِي ِ َّّلِلِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬
َ ‫َري‬ َ ‫قُلْ إِ َّن‬
َ ‫ص ََلتِي َونُ ُس ِكي َو َمحْ يَا‬
261( َ‫) ْال ُم ْسلِ ِمين‬

Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah


untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)."
Dengan demikian, dipahami bahwa segala aktivitas horizontal yang tidak
diorientasikan untuk mendapat ridha-Nya tidak termasuk kedalam ruang
lingkup pembahasan ilmu akhlak, tetapi bisa masuk kepada ruang lingkup
pembahasan ilmu etika atau ilmu sekuler lainnya yang bersikfat netralitas etik.
Kemudian untuk lebih jauh mengetahui ruang lingkup ilmu akhlak dapat
dilakukan berbagai perndekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan Etimologis
Secara singkatnya dari pemahaman etimologi ini diketahui bahwa setiap
aktivitas horizental yang apabila itu dilakukan secara sadar, mengakar pada
kedalaman hatinya dan disertai rasa tanggung jawab yang mendalam apapun

5
bentuknya, maka akan menjadi pembahasan ilmu akhlak atau masuk ke
dalam ruang lingkup akhlak. Dengan kata lain jika di luar dari hal tersebut
maka tidak termasuk kedalam akhlak. Sekalipun aktivitas itu baik seperti
derma jika di lakukan di luar kesadaran atau karena gila atau tidur maka
aktivitas tersebut tidak bisa di sebut prilaku akhlaki dan tidak termasuk ke
ruang lingkup pembahasan ilmu akhlak.
Allah swt. menjelaskan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah 256 :

‫َ َۤل اِ ۡك َراهَ فِى الد ِّۡي ِن قَد تَََّيَّنَ الرش ۡش ُد ِمنَ ۡال ََى‬
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah
jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat”.

Demikian juga disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam thabrani


yang berasal dari tsauban ra. Yang artinya

“diangkat (pena yang mencatat catatan amal) dari umatku (ketika


aktivitas yang dilakukan berada di luar kesadarannya) keliru, lupa dan
karena dalam keterpaksaan atasnya”.

2. Pendekatan Terminologis
Dalam kajian ilmu akhlak beberapa ulama dan para ahli yang
mengajukan pendekatan secara terminologis, salah satunya adalah :
 Menurut imam al-Ghazali
Akhlak adalah gambaran dari kondisi jiwa terdalam. Yang melahirkan
berbagai aktivitas dengan mudah sekali, tanpa butuh kepada pikiran
panjang dan sesuai dengan yang diperintahkan al-Qur'an dan al-Sunah
serta dilakukan karena untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt.

3. Pendekatan Epistimologis
Secara epistrimologi ilmu akhlak sama dengan etika dalam hal
membangun hasil kajiannya kepada sesuatu yang bersifat, bagaimana
seharusnya itu. Namun pada akhlak bagaimana seharusnya itu seperti yang
ditunjukkan oleh Allah dan asul-Nya, dan telah diletakkan dasar-dasarnya
oleh para rasul, nabi, auliya’, anbiya’ serta para salafuna as-shaleh. Jadi

6
secara epistimologi, ilmu akhlak dibangun di atas pondasi wahyu maka
bagaimana mungkin, ilmu yang dilahirkan dari al-Qur'an menjadi suatu
yang buruk atau yang biasa dikenal dengan akhlak madzmumah (akhlak
buruk). Artinya secara epistimologis akhlak buruk itu bukan bagian dari
ilmu islam. Dan kalo al-Qur'an sebagai input kajian, maka ilmu akhlak
sebagai outputnya.

B. Ruang Lingkup Ilmu Akhlak dalam Aspek Kehidupan


Dalam aspek kehidupan ruang lingkup ilmu akhlak sangatlah luas karena
mencakup semua aspek kehidupan. Secara vertikal hubungan dengan sang
Haliq dan secara horizontal dengan sesama manusia. Jika ruang lingkup akhlak
dipersempit tetapi memiliki cakupan yang menyeluruh maka akhlak tersebut
dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Akhlak kepada Allah
2) Akhlak kepada Rasul
3) Akhlak kepada manusia
 Akhlak perorangan
 Akhlak dalam berkeluarga
 Akhlak dalam masyarakat.
 Akhlak bernegara.
4) dan, Akhlak kepada alam

C. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral


Sebenarnya antara akhlak, etika dan moral itu memiliki makna yang sama
yaitu mempelajari tentang perbuatan manusia. Baik dan buruknya perbuatan
tersebut. Tentang bagaimana yang seharunya dilakukan?. Yang membedakan
adalah tolak ukur penilaiannya.
 Akhlak tolok ukurnya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.
 Etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal. (filsafat)
 Moral tolak ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat tersebut.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ruang lingkup pembahasan ilmu akhlak adalah membahas tentang seluruh


aspek kehidupan dan perbuatan manusia.
objek material ilmu akhlak yaitu manusia. Sedang yang membedakan dari
objek formalnya. Objek formal dari ilmu akhlak yaitu ‫ َح ٌل النَ ْفس‬atau kondisi
jiwa yang melahirkan aktivitas horizontal sesuai suruhan Allah dan rasul-Nya,
dan diorientasikan secara vertikal hanya untuk mendapatkan ridha Allah swt.
Untuk lebih jauh mengetahui ruang lingkup ilmu akhlak dapat dilakukan
dengan berbagai perndekatan yaitu pendekatan etimologis, terminologis, dan
epistemologis.
Dalam aspek kehidupan ruang lingkup ilmu akhlak terbagi menjadi 4 yaitu
1) Akhlak kepada Allah
2) Akhlak kepada Rasul
3) Akhlak kepada manusia
4) Dan, Akhlak kepada alam
Dan dalam membedakan akhlak dengan ilmu yang lainnya yaitu dalam

B. Saran
Akhlak merupakan salah satu kunci manusia untuk mencapai kehidupan
dunia dan akhirat. Maka perlu adanya pemahaman dan penanaman akhlak
terutama akhlak mahmudah pada diri manusia. Tujuan mempelajari akhlak
diantaranya adalah menghindari pemisahan antara akhlak dan ibadah atau bila
kita memakai istilahnya yaitu menghindari pemisahan agama dengan dunia
(sekulerisme). Untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi di dunia
maupun di akhirat.

8
DAFTAR PUSAKA

Syamhudi, M.Hasyim. Akhlak Tasawuf : dalam konstruksi piramida ilmu Islam. Malang:
Madani Media. 2015
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
Nata, Abuddin. Akhlak tasawuf dan karakter mulia. Jakarta: Rajawali Press, Divisi Buku
Perguruan Tinggi PT. RajaGrafindo Persada, 2017

Anda mungkin juga menyukai