Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

RUANG LINGKUP AKHLAK

DOSEN PENGAMPU :
Azmil Fauzi Fariska, S.H, M.H

DISUSUN OLEH :
Alyasha Delviana ( 231055201109 )
Putri Saliha ( 231055201088 )

PRODI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS IBNU SINA
BATAM
2023 -2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan
judul " Ruang Lingkup Akhlak" tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Batam , 24 Oktober 2023

Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Ruang Lingkup Akhlak...........................................................................................5
A. Pengertian Akhlak.......................................................................................................................5
B. Sumber – sumber Ajaran Akhlak............................................................................................6
C. Ruang Lingkup Akhlak.............................................................................................................6
2.2 Perbandingan Ukuran Baik Buruk Dalam Akhlak......................................................................7
A. Ukuran Baik Buruk Akhlak........................................................................................................8
2.3 Impelementasi Akhlak Dalam Hidup Bersama..........................................................................10
A. Akhlak Kepada Allah.................................................................................................................10
B. Akhlak Kepada Manusia............................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………..14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika dan akhlak merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang telah
mempengaruhi tindakan dan keputusan individu sepanjang sejarah peradaban. Konsep-
konsep moralitas dan etika mencakup pandangan tentang perilaku yang benar dan salah,
baik dan buruk, serta norma-norma sosial yang mengatur interaksi dalam masyarakat.
Kajian tentang ruang lingkup akhlak telah menjadi subjek kritis dalam berbagai disiplin
ilmu, termasuk filsafat, agama, ilmu sosial, dan psikologi.

Seiring dengan perubahan sosial, teknologi, dan globalisasi, pertanyaan tentang


akhlak menjadi semakin kompleks. Tantangan moral seperti etika dalam teknologi, hak
asasi manusia, isu-isu lingkungan, dan banyak aspek kehidupan modern telah
menggarisbawahi perlunya pemahaman yang mendalam tentang ruang lingkup akhlak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian ruang ligkup akhlak?
2. Perbandingan ukuran baik buruk dalam akhlak?
3. Implementasi akhlak dalam hidup bersama?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengatahui ruang lingkup akhlak
2. Untuk mengetahui pebandingan ukuran baik buruk dalam akhlak
3. Untuk mengetahui implementasi akhlak dalam hidup bersama

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Lingkup Akhlak


A. Pengertian Akhlak
Menurut istilah etimology (bahasa) perkataan akhlak berasal dari bahasa
Arab yaitu, ‫ ق أخال‬yang mengandung arti “budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan
tabiat”. Sedangkan secara terminologi (istilah), makna akhlak adalah suatu sifat
yang melekat dalam jiwa dan menjadi kepribadian, dari situlah memunculkan
perilaku yang spontan, mudah, tanpa memerlukan pertimbangan
Berdasarkan makna diatas, dapat dipahami bahwa apa yang konkrit dari
setiap aktivitas, sangat dientukan oleh kondisi jiwa pelakunya yang berupa tingkah
laku, perangai, dan tabiat. Disinilah kemudian Imam Al- Ghozali berfikir,
sebagimana yang telah dikutip oleh M. Hasyim Syamhudi dalam bukunya yang
berjudul “Akhlak Tasawuf” bahwa:

Artinya: “Jika kondisi jiwa itu melahirkan aktivitas indah dan terpuji, baik
menurut akal dan syara‟, maka hal tersebut dinamai akhlak yang baik, namun
bila yang keluar itu adalah aktivitas yang jelek, maka dinamai akhlak yang jelek”.

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian akhlak


sebagai berikut :
1) Menurut Ibnu Mazkawaih, akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan
pikiran dan perencanaan.
2) Menurut Al-Ghozali: “fakhluqu „ibaratu „an haiatin fin nafsi raasikhatun
„anha tashdurul af‟alu bisuhuulatin wa yusrin min ghairi hajaatin ila fikrin
wa ru‟yatin”. (akhlak adalah sifat tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dilakukan tanpa perlu kepada pemikiran
dan pertimbangan).

3) Menurut Rosihan Anwar, akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang


mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan
terlebih dahulu.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa akhak
merupakan keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi.

B. Sumber – sumber Ajaran Akhlak


Yang dimaksud dengan sumber ajaran akhlak adalah yang menjadi ukuran
baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam,
dasar sumber akhlak adalah al-Qur‟an dan sunnah. Tingkah laku nabi
Muhammad SAW merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia semua. Hal
ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam al-Qur‟an:

Artinya: “Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang
tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu (Nabi Muhammad) benar-benar
berbudi pekerti yang agung”. (al- Qalam: 3-4).

Ayat diatas menginformasikan kepada umat manusia, bahwa nabi


Muhammad Saw, memiliki pahala dan kebajikan yang tidak pernah putus-
putusnya. Dan Muhammad Saw itu benar-benar memiliki akhlak yang paling
agung. Karena itulah, Muhammad Saw dijadikan sebagai uswah (suri teladan).

C. Ruang Lingkup Akhlak


Berdasarkan berbagai macam definisi akhlak, maka akhlak tidak memiliki
pembatasnya, ia melingkupi dan mencakup semua kegiatan, usaha, dan upaya
manusia, yaitu dengan nilai-nilai perbuatan. Dalam perspektif Islam, akhlak itu
komprehensif dan holistik, dimana dan kapan saja mesti berakhlak. Oleh sebab
itulah merupakan tingkah laku manusia dan tidak akan pernah berpisah dengan
aktivitas manusia.
Jadi, ruang lingkup akhlak Islam adalah seluas kehidupan manusia itu sendiri
yang mesti diaplikasikan fi kulli al-makan wa fi kulli al zaman. Akhlak Islam
meliputi:
1) Hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya. Bersyukur kepada Allah.
Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuandan kesadaran bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah. Adapun akhlak kepada Allah meliputi selalu menjaga
tubuh dan pikiran dalam keadaan bersih, menjauhkan diri dari perbuatan keji dan
munkar, dan menyadari bahwa semua manusia sederajat.
2) Akhlak terhadap sesama manusia. Banyak sekali rincian tentang perlakuan
terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal itu tidak hanya berbentuk
larangan melakukan hal-hal yang negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau
mengambil harta tanpa alasan yang
benar, melainkan juga menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib

sesama. Akan tetapi akhlak kepada sesama manusia meliputi menjaga kenormalan
pikiran orang lain, menjaga kehormatannya, bertenggang rasa dengan keyakinan
yang dianutnya, saling tolong menolong dan lain-lain.
3) Akhlak terhadap lingkungan, yaitu lingkungan alam dan lingkungan makhluk hidup
lainnya, termasuk air, udara, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Jangan
membuat kerusakan dimuka bunmi ini.11 Perhatikanlah firman Allah SWT:

Artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi

untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam- tanaman dan


binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”.(QS. Al-Baqarah: 205).

2.2 Perbandingan Ukuran Baik Buruk Dalam Akhlak

A. Ukuran Baik Buruk Akhlak


Ukuran baik buruk akhlak dalam Islam adalah Al-Qur'an dan Al-Hadis. Al-
Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT,
sedangkan Al-Hadis adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad SAW.
Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadis, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
telah menjelaskan secara terperinci tentang akhlak baik dan buruk. Akhlak baik
adalah akhlak yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW, sedangkan akhlak buruk adalah akhlak yang bertentangan dengan perintah
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Perbandingan ukuran baik buruk akhlak dalam Islam dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu:
1. Aspek tujuan
Tujuan akhlak baik adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Sedangkan, tujuan akhlak buruk
adalah untuk menjauhkan diri dari Allah SWT dan untuk mendapatkan murka
Allah SWT.
2. Aspek dampak
Dampak akhlak baik adalah positif dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan. Sedangkan, dampak akhlak buruk adalah negatif dan
merugikan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
3. Aspek nilai
Akhlak baik adalah akhlak yang terpuji dan dihargai oleh Allah SWT dan
oleh masyarakat. Sedangkan, akhlak buruk adalah akhlak yang tercela dan
dibenci oleh Allah SWT dan oleh masyarakat.
4. Aspek norma
Akhlak baik adalah akhlak yang sesuai dengan norma-norma agama, norma
sosial, dan norma hukum. Sedangkan, akhlak buruk adalah akhlak yang
bertentangan dengan norma-norma agama, norma sosial, dan norma hukum.

Berikut adalah beberapa contoh perbandingan baik dan buruk dalam akhlak dalam
Islam:

Akhlak baik:
 Jujur
 Amanah
 Menepati janji
 Berbakti kepada orang tua
 Menyayangi anak yatim
 Menolong orang yang membutuhkan
 Murah hati
 Memaafkan orang lain

Akhlak buruk:
 Berbohong
 Khianat
 Menyingkiri janji
 Durhaka kepada orang tua
 Melalaikan anak yatim
 Menindas orang yang lemah
 Kikir
 Mendendam

Perbandingan ukuran baik buruk akhlak dalam Islam dapat dilihat dari
beberapa aspek, yaitu tujuan, dampak, nilai, dan norma. Akhlak baik adalah akhlak
yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sedangkan
akhlak buruk adalah akhlak yang bertentangan dengan perintah Allah SWT dan
Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Islam, kita wajib untuk berusaha memiliki
akhlak yang baik. Akhlak yang baik akan membawa kita kepada kebaikan dan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

2.3 Impelementasi Akhlak Dalam Hidup Bersama


A. Akhlak Kepada Allah
Antara ciri-ciri penting akhlak manusia dengan Allah swt ialah :

1. Beriman kepada Allah,yaitu: mengakui, mempercayai dan meyakini bahawa


Allah itu wujud serta beriman dengan rukun-rukunnya dan melaksanakan
tuntutan-tuntutan di samping meninggalkan sebarang sifat atau bentuk syirik
terhadapnya.
2. Beribadah atau mengabdikan diri, tunduk, taat dan patuh kepada Allah ,yaitu:
melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangannya dengan
ikhlas semata-mata kerana Allah swt.
3. Senantiasa bertaubat dengan Tuhannya,yaitu: apabila seseorang mukmin itu
terlupa atau jatuh kepada kesalahan dan kesilapan yang tidak seharusnya
berlaku lalu ia segera sadar dan insaf lalu meminta taubat atas kesalahannya.
4. Mencari keridhaan Tuhannya,yaitu: sentiasa mengharapkan Allah dalam
segala usaha dan amalannya. Segala gerak gerik hidupnya hanyalah untuk mencapai
keridhaan Allah dan bukannya mengharapkan keridhaan manusia walaupun
kadang kala terpaksa membuat sesuatu kerja yang menyebabkan kemarahan
manusia.
5. Melaksanakan perkara-perkara yang wajib, fardhu dan nawafil(shalat sunnah).
6. Ridha menerima Qadha’ dan Qadar Allah : Sabda Rasulullah saw yang
bermaksud : “Apabila mendapat kesenangan dia bersyukur dan apabila dia
ditimpa kesusahan dia bersabar maka menjadilah baik baginya.”

B. Akhlak Kepada Manusia

Berakhlak baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari rasa
kasih sayang dan hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah
saw, “Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya.
Dan yang paling baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik terhadap
isterinya“. (HR. Ahmad).

1. Akhlak Kepada Rasullah


 Mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya

 Menjadikan Rasulullah sebagai idola,suri tauladan dalam hidup dan


kehidupan

2. Akhlak Kepada Diri Sendiri


Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di
antaranya:

 Sabar, yaitu perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika
ditimpa musibah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak
bisa terhitung banyaknya.Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan
perbuatan.Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan
bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan
menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
 Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan
jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan
tidak menyenangkan orang lain.
 Memelihara kesucian diri
 Menutup Aurat
 Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas dan rendah hati
 Malu melakukan perbuatan jahat

3. Akhlak Kepada Keluarga


 Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara
anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk k0munikasi.
 Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak
 Berbakti kepada ibu bapak
 Mendidik anak-anak dengan kasih sayang
 Memelihara hub.silahturrahim dan melanjutkan silatuhrrrahmi yang dibina
orang tua yang telah meninggal dunia

4. Akhlak Kepada Orang Tua

 Berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan.


 Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan
cara bertutur kata sopan dan lemah lembut,
 Mentaati perintah,
 Meringankan beban,
 Serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
 Merendahkan diri kepada keduannya diiringi perasaan kasih sayang

5. Akhlak Kepada Tetangga

 Saling mengunjungi
 Saling bantu di waku senang ataupun susah
 Saling beri-memberi
 Saling menghormati
 Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan

6. Akhlak Kepada Masyarakat

 Memulilakan tamu
 Mengormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan
 Saling menolond dalam melakukan kebaikan dan taqwa
 Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1. Ruang Lingkup Akhlak dalam Islam meliputi perilaku individu yang mencakup
hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan sekitar. Akhlak tidak
memiliki batasan tertentu dan mencakup segala aspek kehidupan manusia.
2. Sumber ajaran Akhlak dalam Islam adalah Al-Qur'an dan Hadis, dengan teladan
dari perilaku Nabi Muhammad SAW sebagai contoh utama.
3. Implementasi akhlak dalam kehidupan sehari-hari mencakup akhlak terhadap
Allah, manusia, diri sendiri, keluarga, orang tua, tetangga, dan masyarakat secara
keseluruhan.
4. Akhlak yang baik diukur berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Hadis, dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah, dampak positif, nilai yang terpuji, dan sesuai
dengan norma agama dan sosial.
5. Akhlak buruk diukur berdasarkan perilaku yang bertentangan dengan ajaran Al-
Qur'an dan Hadis, dengan tujuan menjauhkan diri dari Allah, dampak negatif,
nilai tercela, dan melanggar norma agama dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
M. Hasyim syamhudi.akhlak Taswuf 2.
Ibnu Maskawaih, Tahdzib Al-Akhlak wa Thathhir Al-Araq, (Beirut: Maktabah Al-Hayah li
Ath- Thiba’ah wa Nasyr, cetakan k-2),51

Al-Gahazali,Ihya ‘ Ulumuddin,juz 3,(Qahirah: Isa Al-Bab Al – Halabi, tt),52.

Rosihan Anwar,Asas Kebudayaan Islam ,(Bandung: Pustaka Setia,2010),14.

Adjat Sudrajat dkk, Din Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di perguruan Tinggi Umum,
( Yogyakarta: UNY Perss,2008),88.

Anda mungkin juga menyukai