Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKHLAK, MORAL, ETIKA, KARAKTER AKHLAK DAN


KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM

DOSEN PENGAMPU : IRWAN IDRIS M.pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
MAGHFIRAH FHONNA
JUMMAIDA

PROGRAM STUDI (FEB)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Akhlaq menurut islam”.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Jeunieb
Kamis 10 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................i

Daftar isi .............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian akhlak.................................................................................................2
B. Moral ...................................................................................................................3
C. Etika......................................................................................................................4
D. Karakter akhlak.....................................................................................................4
E. Kedudukan akhlak dalam islam............................................................................5

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................7

Daftar Pustaka......................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlaq,
etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai
perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara
bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masingmasing individu
berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-
tiap individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap
perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku
seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian
masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini dengan
alasan ingin mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara akhlak, etika dan moral
serta ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara akhlak, etika dan moral dan dalil
apakah yang membahas lebih jelas lagi mengenai akhlak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka adapun
masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian akhlak ?


2. Etika dalam islam ?
3. moral dalam islam ?
4. Karakter akhlak ?
5. Kedudukan akhlak dalam islam ?

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAK
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi
pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang menurut
bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau watak dilahirkan
karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi biasa.
Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap
yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan
gampang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulangulang
hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik
atau buruk.1 Rasulullah SAW bersabda: ُ

ً‫قا خل ُ ه ْم ن ُ ُ ْح َس َ ِْيَم ًانا أ م ْؤ ْ ِمنِي َن إ ُ ل ا ْل ُ ْ َكم َ أ‬

Artinya: “Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling


baik akhlaknya.” (HR, Tirmidzi)2
Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang harus
dinilai dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur an dan
Sedangkan tujuan dari akhlak itu sendiri adalah menanam tumbuhkan rasa
keimanan yang kuat, menanam kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah,
amal soleh, dan akhlak yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah
dan sekitar sebagai anugrah Allah SWT kepada manusia.4 Kesadaran bahwa manusia
dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya menimbulkan perasaan bahwa setiap
manusia terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain, karena Islam
mengajarkan bahwa sebaik baik manusia adalah yang banyak mendatangkan kebaikan
bagi orang lain.

2
Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak mungkin tersebut akan
melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam mengajarkan untuk berbuat baik
dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau tercela. Karena pada dasarnya
baik atau buruknya perbuatan seseorang akan kembali kepada dirinya masing-masing.
Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari karena itu
pelajaran akidah akhlak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar disekolah.

B. MORAL MENURUT ISLAM


Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores (jamak),
dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan, kelakuan, kesusilaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral berarti mempunyai dua
makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya; dan kedua, kondisi mental seseorang yang membuat
seseorang melakukan suatu perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap
melalui perbuatan.

Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal dari
kata ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang berarti kebiasaan,
kelakuan. Akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari khuluqun, menurut lughot
diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Dalam bahasa
Indonesia, budi pekerti merupakan kata majemuk, berasal dari kata budi dan pekerti.
Kata budi berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti yang sadar atau yang
menyadarkan, atau alat kesadaran. Sedangkan pekerti memiliki arti kelakuan.

Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan akhlak. Berbeda
dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu kecerdasan, tinggi rendahnya
intelegensia, kecerdikan dan kepandaian. Kata moral atau akhlak digunakan untuk
menunjukkan suatu perilaku baik atau buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan
nilai-nilai kehidupan.

C. ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti
kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika

3
bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Pengertian ini
menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan manusia yang ditimbang
menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari atau sifat dasar
manusia: baik dan buruk manusia. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat
kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah
“etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (284-322 SM) sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka
“etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
Etika dalam arti lain merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau
buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal
manusia. Dengan adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan
buruknya.
Kemudian, terkait dengan terminologi etika. Terdapat istilah lain yang identik
dengan kata ini, yaitu: “Susila” (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar,
prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Etika pada dasarnya mengamati
realitas moral secara kritis, dan etika tidak memberikan ajaran melainkan kebiasaan,
nilai, norma dan pandangan-pandangan moral secara kritis. etika lebih kepada
mengapa untuk melakukan sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut.
Dari beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara
umum asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang
harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas baik dana
buruk dan teori tetang moral. Selain itu, teori etika berorientasi kepada cara pandang
atau sudut pengambilan pendapat tentang bagaimana harusnya manusia tersebut
bertingkah laku di masyarakat.

D. KARAKTER AKHLAK
Pengungkapan karakter dalam kajian akademik memiliki makna serupa
dengan akhlak dan moral serta etika.
Pengertian karakter menurut Thomas Lickona adalah nilai operatif dalam
tindakan. Karakter didapatkan melalui proses seiring sebuah nilai menjadi kebaikan.
Selain itu, karakter juga bisa dipahami sebagai suatu disposisi batin yang dapat

4
diandalkan untuk menanggapi sebuah situasi sesuai moral baik.10 Pengertian yang
digambarkan Thomas Lickona ini menurut penulis sangat luas. Karena idikasinya
ketika seseorang memiliki karakter baik. Maka karakter tersebut akan menjelma
dalam setiap tindakan. Dan tindakan tersebut bersumber dari moral yang baik. Tak
sebatas itu saja, mengapa makna karakter ini sangat luas cakupannya, hal ini karena
menurut Thomas Lickona, karakter baik mencakup tiga komponen yang terdiri dari;
pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. 11 Kemudian, ketiga
komponen itu memiliki masing-masing indikator.mBerikut indikator dari
masingmasing komponen tersebut: indikator pengetahuan moral terdiri dari enam
indikator yaitu;
1. Kesadaran moral
2. pengetahuan nilai moral
3. Penentuan perspektif
4. Pemikiran moral
5. Pengambilan keputusan
6. Pengetahuan pribadi.
Kemudian indikator perasaan moral terdiri dari lima indikator yaitu;
1. Hati nurani
2. Harga diri
3. Emapati
4. Mencintai hal yang baik
5. Kendali diri
6. Kerendahan hati.

E. KEDUDUKAN AKHLAK DALAM ISLAM


Akhlak sebagai pusat ibadah manusia pun juga bersumber dari kedua ajaran
pokok tersebut. Nabi Muhammad -sebagaimana sering dikutip ulama- di utus ke muka
bumi hanya bertujuan untuk memperbaiki akhlak manusia. 
Baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, maupun dalam kehidupan
rumah tangganya. Hingga dewasa ini Nabi Muhammad adalah satu-satunya figur
yang layak dijadikan sebagai teladan dalam berperilaku. Sejarah mencatat dengan
tinta emas bahwa betapa mulia akhlak Nabi terhadap para sahabatnya, keluarganya,
isteri-isterinya, dan bahkan terhadap orang-orang yang memusuhinya.

5
 ajaran agama Islam akhlak menempati posisi yang sangat penting karena
akhlak inilah yang membedakan antara manusia yang beriman dan tidak, antara
manusia yang taat dan tidak, antara manusia yang termasuk ke dalam kategori
penghuni surga dan penghuni neraka. Akhlak merupakan refleksi dari kebersihan jiwa
dan budi pekerti seorang manusia, cermin dari pemahaman dan implementasi ketaatan
manusia terhadap nilai-nilai agama.

6
BAB 3
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Setelah dibahas mengenai terminologi karakter, akhlak, moral dan etika.
Secara jelas dapat dibedakan keempat terminologi tersebut. Perbedaan dari
masingmasing terminologi tersebut dilihat dari asal-ushul, teori, ilmu terkait, dan dari
penerapannya. Jika dari segi asal kata, maka keempat terminologi tesebut memiliki
asal usul yang berbeda seperti akhlak berasal dari agama Islam. Kemudian moral dan
etika berasal dari ilmu filsafat yang pada akhirnya melahirkan aliran atau paham
dalam filsafat itu sendiri. Sementara karakter memiliki makna yang lebih
komprehensif dimana makna karakter itu sendiri tidak hanya sebatas baik dan buruk,
namun lebih berorientasi kepada pendidikan nasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=+KARAKTER+AKHLAK&sxsrf=AJOqlzWr4setR8r0p0KfyXvdmWI99j0rEA
%3A1678389118566&ei=fi8KZOeYIoufseMPq7ae4AI&ved=0ahUKEwjnz9PZxs_9AhWLT2wGH
SubBywQ4dUDCA4&uact=5&oq=+KARAKTER+AKHLAK&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIE
CAAQQzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgYIABAHEB4yBQgAEIAEMgYIABAHEB4yBQgAEIAEMgUIABC
ABDIGCAAQBxAeMgYIABAHEB46CggAEEcQ1gQQsAM6BwgjELACECc6CAgAEAgQBxAeSgQIQR
gAUN4EWKkQYNYWaAFwAXgAgAFPiAHsA5IBATeYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=gws-wiz-
serp
https://www.fikriamiruddin.com/2021/02/kedudukan-akhlak-dalam-islam.html

https://blog.unnes.ac.id/sitikhotimah/2015/11/19/makalah-akhlak-dan-aktualisasinya-dalam-kehidupan/

Anda mungkin juga menyukai