“AKHLAK ISLAM”
JURUSAN FARMASI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................10
3.2 Saran………………………………….…………………………10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti
budi pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at selanjutnya definisi akhlak
yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabi’at
atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga
menjadi biasa.
Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan,
yang harus dinilai dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Rasul kalau sesuai dikembangkan kalau tidak harus ditinggalkan. Sedangkan
tujuan dari akhlak itu sendiri adalah menanam tumbuhkan rasa keimanan yang
kuat, menanam kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal
soleh, dan akhlak yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk
mengolah dan sekitar sebagai Anugrah Allah SWT kepada manusia.
3
Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari
karena itu pelajaran akidah akhlak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar
disekolah.
Pengertian etika dari segi etika etimologi, etika berasal dari bahasa
Yunani, Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum
bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah
satunya yaitu Ki Hajar Dewantara, menurutnya etika adalah ilmu yang
mempelajari soal kebaikan dan keburukan didalam hidup manusia semuanya,
terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan
perbuatan.
1. Prnsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, bbaik dan buruk.
4
C. SUMBER-SUMBER AKHLAK DALAM ISLAM
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini
dinilai karena konteksnya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar
yang lain. Mengingat Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT, sehingga tidak
ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas.
Sumber ajaran pokok dalam agama islam adalah al-qur’an dan sunnah
nabi. Keduanya menjadi acuan umat islam dalam beribadah dan bermuamalah.
Akhlak sebagai pusat ibadah manusia pun juga bersumber dari kedua ajaran
pokok tersebut. Nabi Muhammad sebagaimana sering dikutip ulama diutus ke
muka bumi hanya bertujuan untuk memperbaiki akhlak manusia. Sabda nabi
terkait dengan akhlak antara lain sebagai berikut.
(HR. Bukhari dan Baihaqi). Hadits tersebut menyiratkan arti bahwa persoalan
akhlak sebenarnya telah menjadi pusat perhatian para nabi sebelum nabi
muhammad saw diutus. Buktinya, al-qur’an juga memberikan informasi
keteladanan mengenai perilaku terpuji yang juga datang dari nabi ibrahim, nabi
musa, dan para nabi yang lain serta umatnya.
5
petunjuk kepada umat manusia dalam memandang hidup, bersikap, serta
bertingkah laku yang sesuai dengan tat aturan pencipta alam semesta ini, Allah
Swt. Nabi Muhammad SAW, tentunya juga nabi yang lain, ketika membimbing
manusia tidak hanya melalui lisan namun juga memberikan contoh nyata
melalui lisan namun juga memberikan contoh nyata melalui teladan yang
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Karena hal itu sesuai dengan rancangan dan desain penciptaan manusia
itu sendiri. Manusia diciptakan dalam kondisi yang sangat baik secara fisik dan
itulah salah satu kemuliaan manusia yang berbeda dengan makhluk lainnya.
Allah berfirman bahwa “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”. Namun, bentuk fisik yang terbaik diantara
makhluknya ini tidak akan memiliki arti apa pun manakala perbuatannya tidak
sesuai dengan petunjuk ilahi.
6
memfungsikaan desain fisik yang sempurna itu sebagaimana mestinya, sebagai
akibat dari perbuatannya yang tidak mencerminkan akhlak mulia.
7
yang baik dan belum sempurna imannya jika belum memiliki akhlak yang
baik tersebut atau belum berbuat ikhsan atau berbuat baik.
Yang berbeda dengan yang lainnya. Cirri khas dan karakteristik akhlak islam itu
meliputi :
1. Akhlak Rabbaniyah
Akhlak Rabbaniyah memiliki pengertian bahwasannya wahyu ilahi
merupakan “referencesource” (sumber rujukan) ajaran akhlak. Hal ini
tidak berarti mengandung kontradiksi dengan pendapat akal sehat, karena
kebaikan yang diajarkan oleh wahyu adalah kebaikan menurut akal dan
yang diajarkan sebagai keburukan menurut wahyu adalah keburukan
menurut akal.
2. Akhlak Insaniyah
3. Akhlak Insaniyyah
mengandung pengertian bahwa
tuntunan fitrah dan
4. eksistensi manusia sebagai
makhluk yang bermartabat, sesuai
dan ditetapkan oleh
5. ajaran akhlak. Kecenderungan
manusia kepada hal-hal yang
positif dan ketetapan
8
6. akal tentang kebaikan, secara
langsung akan terpenuhi da
bertemu dengan
7. kebaikan ajaran akhlak.
Orientasi akhlak insaniyah ini,
tidak terbatas pada
8. perikemanusiaan yang
menghargai nilai-nilai
kemanusiaan secara umum, tetapi
9. juga mencakup kepada
perikemakhlukan, dalam
pengertian menanamkan rasa
cinta
10. terhadap semua makhluk Allah
11. Akhlak Insaniyyah
mengandung pengertian bahwa
tuntunan fitrah dan
12. eksistensi manusia sebagai
makhluk yang bermartabat, sesuai
dan ditetapkan oleh
9
13. ajaran akhlak. Kecenderungan
manusia kepada hal-hal yang
positif dan ketetapan
14. akal tentang kebaikan, secara
langsung akan terpenuhi da
bertemu dengan
15. kebaikan ajaran akhlak.
Orientasi akhlak insaniyah ini,
tidak terbatas pada
16. perikemanusiaan yang
menghargai nilai-nilai
kemanusiaan secara umum, tetapi
17. juga mencakup kepada
perikemakhlukan, dalam
pengertian menanamkan rasa
cinta
18. terhadap semua makhluk Allah
19. Akhlak Insaniyyah
mengandung pengertian bahwa
tuntunan fitrah dan
1
0
20. eksistensi manusia sebagai
makhluk yang bermartabat, sesuai
dan ditetapkan oleh
21. ajaran akhlak. Kecenderungan
manusia kepada hal-hal yang
positif dan ketetapan
22. akal tentang kebaikan, secara
langsung akan terpenuhi da
bertemu dengan
23. kebaikan ajaran akhlak.
Orientasi akhlak insaniyah ini,
tidak terbatas pada
24. perikemanusiaan yang
menghargai nilai-nilai
kemanusiaan secara umum, tetapi
25. juga mencakup kepada
perikemakhlukan, dalam
pengertian menanamkan rasa
cinta
1
1
26. terhadap semua makhluk
Allah.
27. Akhlak Insaniyyah
mengandung pengertian
bahwa tuntunan fitrah dan
28. eksistensi manusia
sebagai makhluk yang
bermartabat, sesuai dan
ditetapkan oleh
29. ajaran akhlak.
Kecenderungan manusia
kepada hal-hal yang positif
dan ketetapan
30. akal tentang kebaikan,
secara langsung akan
terpenuhi da bertemu
dengan
1
2
31. kebaikan ajaran akhlak.
Orientasi akhlak insaniyah
ini, tidak terbatas pada
32. perikemanusiaan yang
menghargai nilai-nilai
kemanusiaan secara umum,
tetapi
33. juga mencakup kepada
perikemakhlukan, dalam
pengertian menanamkan
rasa cinta
34. terhadap semua makhluk
Allah.
Ahklak Insaniyah mengandung pengertian bahwa tuntunan fitrah dan
eksistensi manusia sebagai makhluk yang bermartabat, sesuai dan
ditetapkan oleh ajaran akhlak. Kecenderungan manusia kepada hal-hal
yang positif dan ketetapan akal tentang kebaikan, secara langsung akan
terpenuhi dan bertemu dengan kebaikan ajaran akhlak. Orientasi akhlak
insaniyah ini, tidak terbatas pada perikemanusiaan yang menghargai
nilai-nilai kemanusiaan secara umum,tetapi juga mencakup kepada
1
3
perikemakhlukan, dalam pengertian menanamkan rasa cinta terhadap
semua makhluk Allah.
3. Akhlak Jam’iyah
Jam’iyahAkhlak Jam’iyah mempunyai arti bahwa kebaikan yang
terkandung di dalammya sesuai dengan kemanusiaan yang universal,
kebaikanya untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua
tempat, mencakup semua aspek kehidupan baik yang berdimensi vertikal
maupun yang berdimensi horizontal.
4. Akhlak Wasithiyah
Akhlak wasithiyah berarti bahwasanya ajaran akhlak itu menitikberatkan
keseimbangan antara rohani dan jasmani, keseimbangan antara dunia dan
akhirat, dan seterusnya. Allah SWT. dalam firman-Nya mengilustrasikan
tentang dua kelompok manusia yang memiliki sifat saling berlawanan.
Kelompok pertama hanya meprioritaskan kehidupan dunianya, dengan
sekuat tenaga berusaha memenuhi tuntutan-tuntutan hedonistiknya dan
membunuh kesdaranya akan kehidupan akhirat.Sedangkan kelompok
kedua berusaha menyeimbangkan kepentingan hidupnya di dunia dan di
akhirat serta merasa takut akan siksa neraka. Kelompok prtama akan
mendapatkakeduniawinya, namun di akhirat tidak akan mendapatkan apa-
apa, sedangkan kelompok yang kedua benar-benar akan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Akhlak Waqi’iyah
Akhlak waqi’iyah mengandung pengertian bahwasanya ajaran akhlak
memperhatikan kenyataan ( realitas ) hidup manusia didasari oleh suat
kenyataan, bahwasanya manusia itu disamping memiliki kualitas-kualitas
unggul, juga memiliki sejumlah kelemahan. Firman Allah berikut
memperjelas kondisi objektif manusia paling mendasar : “ Dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptannya), maka Allah mengilhamkan.
1
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca dapat
mengetahui lebih jelas mengenai akhlak, dimana akhlak di bagi
menjadi 2 yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.
Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-contoh akhlak terpuji
dalam kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi di kehidupan sehari-hari masih
banyak yang menyimpang, atau berakhlak tercela. Kami memberikan
saran sebagai berikut :
1. Lebih memperdalam agama.
2. Lebih mencari tau mengenai akhlak tepuji dan akhlak tercela.
3. Penerapan akhak terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
1
5
DAFTAR PUSTAKA
1. Mohammad Nasirudin(2009), Pendidikan Tasawuf, (semarang: RaSAIL Media Group)
2. M. Yatimin Abdullah(2007), Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta Amzah)
1
6