DISUSUN OLEH:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul..............................................................................................................i
Kata pengantar..................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
Sampul..............................................................................................................i
Kata pengantar..................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
C.Latar Belakang................................................................................1
D. Rumusan Masalah...........................................................................2
E. Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian Akhlak..........................................................................3
B. Pengetian Moral..............................................................................4
C. Pengertian Etika..............................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlaq, etika,
moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya kesadaran
akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak
hidup manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai
perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara
bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing- masing individu
berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap
individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan
akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada
saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang
cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini dengan
alasan ingin mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara akhlak, etika dan moral
serta ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara akhlak, etika dan moral dan dalil
apakah yang membahas lebih jelas lagi mengenai akhlak.
C. Rumusan Masalah
masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
D. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi pekerti
atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang menurut bahasa
berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau watak dilahirkan karena hasil
perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi biasa.
Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang
mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulang- ulang hingga menjadi
kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk.
Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu
adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur‟an
dan Sunah.
Sedangkan tujuan dari akhlak itu sendiri adalah menanam tumbuhkan rasa keimanan yang
kuat, menanam kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal soleh, dan
akhlak yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah dan sekitar sebagai
anugrah Allah SWT kepada manusia.
Kesadaran bahwa manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya menimbulkan
perasaan bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain,
karena Islam mengajarkan bahwa sebaik- baik manusia adalah yang banyak mendatangkan
kebaikan bagi orang lain. Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak mungkin
tersebut akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam mengajarkan untuk
berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau tercela. Karena pada
dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang akan kembali kepada dirinya masing-
masing.
Aliran Empirisme
Bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor
luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika
pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak baik, maka baiklah anak itu.
Demikian juga sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh
dunia pendidikan dan pengajaran. Menurut aliran ini, manusia-manusia dapat dididik menjadi
apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau
pendidikannya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan
nama optimisme pedagogis.
Aliran Konvergensier
Bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawan si anak, dan
faktor luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi
dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam diri
manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode. Aliran yang ketiga ini, tampak sesuai
dengan ajaran Islam.
B. Pengertian Moral
Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores (jamak), dan
kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan, kelakuan, kesusilaan.Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral berarti mempunyai dua makna. Pertama,
ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya; dan kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu
perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan.
Agar lebih memahami apa itu moral, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli
berikut ini:
1. Maria Assumpta
Menurut Maria Assumpta, pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap
(attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
2. Maria J. Wantah
Menurut Maria J Wantah, pengertian moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kemampuan dalam menentukkan benar atau salah serta baik atau buruknya suatu perilaku
pada diri seseorang.
3. Imam Sukardi
Menurut Imam Sukardi, pengertian moral adalah karakter yang dicirikan sebagai sesuatu
yang baik dalam masyarakat melalui nilai-nilai yang diterapkan bersama.
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat
kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan
fungsi moral adalah sebagai berikut:
Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan
kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya terhadap sesama.
Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi
moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau
kecewa.
Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial
maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan
sebelum bertindak.
3. Jenis dan Wujud Moral
Wujud moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan perilakunya secara
keseluruhan. Adapun beberapa macam moral adalah sebagai berikut:
1. Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/ religius
berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan sebaik-
baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan hidup rukun
dengan yang berbeda agama.
2. Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara.
Wujud moral ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.
3. Moral Etika dan Kesusilaan
Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan
yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan tradisi.
Wujud moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang berbeda pendapat,
baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contoh; mengucapkan salam kepada orang lain
ketika bertemu atau berpapasan.
4. Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika
profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara.
Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan
yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi
rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.
C . PENGERTIAN ETIKA
Apa tu etiaka? Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya
tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah
perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang
sikap dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan
dan prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara
yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan
dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya
individu di dalam bermasyarakat. Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik
dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral,
pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa
etika mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
Fungsi Etika
Tentu etika memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis yang berhadapan
langsung dengan berbagai suatu moral yang membingungkan.
Sebagai pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu sikap yang
wajar dalam situasi dan kondisi masyarakat yang majemuk (pluralisme).
Untuk memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu kebolehan
untuk berargumentasi secara kritis dan rasional.
Berfungsi sebagai pembeda mana yang boleh diubah dan mana yang tidak dapat
diubah.
Berfungsi menyelidiki suatu konflik atau permasalahan hingga ke akar-akarnya.
Berfungsi untuk membantu sebuah konsistensi.
Berfungsi untuk menyelesaikan konflik, baik konflik moralitas maupun konflik sosial
lainnya, dengan bentuk gagasan yang tersistematis juga kritis.
Ada beberapa Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut;
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Berdasarkan tolak ukur;
Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan
tertentu.
Berdasarkan Sifat;
Etika bersifat teori
Akhlak dan Moral bersifat praktis
KESIMPULAN
Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan
mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran. moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu
perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak
layak,patut maupun tidak patut.
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang
buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.
Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi
pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling
baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
DAFTAR PUSTAKA