Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKHLAK ETIKA DAN MORAL

DOSEN :

 ANRI NALDI,M.Pdi
 Dr. SITI HAWA LUBIS,M.Pdi

Disusun oleh :

 AHMAD FARID (218320256)


 MAYANG SARI (218320003)
 M. ABDAN ROSADI (218320279)

Universitas Medan Area


Jl. Setia Budi No.79 B, Tj. Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20112
TELP . 0811-6013-888
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam dengan judul
“AKHLAK ETIKA DAN MORAL” dengan baik.

Atas dorongan serta bimbingan yang penulis terima sehingga makalah ini dapat tersusun dengan
baik tanpa ada kesulitan yang berarti. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
ANRI NALDI,M.Pdi dan Dr. SITI HAWA LUBIS,M.Pdi selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, 19 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. Pengertian Akhlak................................................................................ 3
B. Pengertian Etika.................................................................................... 4
C. Pengertian Moral ................................................................................. 5
D. Dalil Akhlak.......................................................................................... 6
E. Perbedaan dan Persamaan Akhlak, Etika, Moral.................................. 8

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern saat ini perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam,
mulai dari yang baik hingga yang buruk. Manusia cenderung mengikuti pola hidup
yang mewah dan bergaya karena adanya tren masa kini. Bahkan mereka lupa
dengan adanya etika, moral dan akhlak yang diajarkan dalam Islam.
Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak, etika dan moral. Ketiganya
adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkah
laku, tabiat, perangai karakter manusia yang baik dalam hubungannya dengan Allah
SWT. atau dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesadaran etika, moral dan akhlak merupakan tindakan yang didasarkan
atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaiknya hidup yang tidak bersusila
dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Sebagai generasi penerus bangsa, sangatlah tidak terpuji jika kita para penerus tidak
memiliki etika, moral, dan akhlak. Sebagai generasi penerus kita harus selalu
berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang
rukun dan damai.

B. Rumasan Masalah

 Apa pengertian akhlak, etika dan moral ?


 Apakah terdapat perbedaan akhlak, etika dan moral ?
 Apakah terdapat persamaan akhlak, etika dan moral ?
 Dalil apakah yang menjelaskan tentang akhlak ?

C. Tujuan

1
 Untuk mengetahui pengertian akhlak, etika dan moral

 Untuk mengetahui perbedaan akhlak, etika dan moral

 Untuk mengetahui persamaan akhlak, etika dan moral

 Untuk mengetahui Dalil yang menjelaskan tentang akhlak

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi pekerti atau

perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang menurut bahasa berarti budi

pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang

diulang-ulang sehingga menjadi biasa.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang

mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa

mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulangulang hingga menjadi kebiasaan dan

perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk.1 Rasulullah SAW bersabda:

‫سنُ ُه ْم ُخلقًا‬ ْ ‫أ ْك َم ُل ا ْل ُمْؤ ِمنِ ْي َن إ ْي َمانًا‬


َ ‫أح‬
Artinya: “Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”

(HR, Tirmidzi)2

Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.

Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai

dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur an dan Sunah‟ Rasul kalau sesuai dikerjakan kalau

tidak harus ditinggalkan.2 Sedangkan tujuan dari akhlak itu sendiri adalah menanam tumbuhkan

rasa keimanan yang kuat, menanam kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal

1 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 81. 2 Yunahar Ilyas,
Kuliah Akhlak, (Yogyakarta, LPPI, 2000), h. 8.
2 Mudhor Ahmad, Etika dalam Islam, t.t hlm. 15

3
soleh, dan akhlak yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah dan sekitar

sebagai anugrah Allah SWT kepada manusia.3

Kesadaran bahwa manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya

menimbulkan perasaan bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik bagi

orang lain, karena Islam mengajarkan bahwa sebaikbaik manusia adalah yang banyak

mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak

mungkin tersebut akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam mengajarkan

untuk berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau tercela. Karena pada

dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang akan kembali kepada dirinya masing-masing.

Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari karena itu

pelajaran akidah akhlak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar disekolah.

B. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan.

Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat abstrak dan

berkenaan dengan persoalan baik dan buruk.4 Pengertian ini menunjukan bahwa, etika ialah teori

tentang perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan

pada inti sari atau sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia. Dalam bentuk jamak (ta etha)

artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya

istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (284-322 SM) sudah dipakai untuk

menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika”

berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.5

3 Association for Supervision and Curriculum Developement, “Moral Education in The Life of School,” ASCD Panel
on Moral Education (1998), hlm. 4-5
4 Haryo Kunto Wibisono, Linda Novi Trianta, Sri Widagdo, “Dimension of Pancasila Ethic in Bureaucracy: Discourse
of Governance,” Jurnal Fokus Vol. 12, No. 7 2015.
5 Mockh. Sya’roni, Etika Keilmuan: Sebuah Kajian Filsafat Ilmu, Jurnal Teologia, Vol. 25 No. 1, 2014.

4
Etika dalam arti lain merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya

menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata

lain aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Dengan adanya etika

pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya.

Kemudian, terkait dengan terminologi etika. Terdapat istilah lain yang identik dengan

kata ini, yaitu: “Susila” (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan

hidup (sila) yang lebih baik (su). Etika pada dasarnya mengamati realitas moral secara kritis,

dan etika tidak memberikan ajaran melainkan kebiasaan, nilai, norma dan pandangan-

pandangan moral secara kritis. etika lebih kepada mengapa untuk melakukan sesuatu itu harus

menggunakan cara tersebut.6

Dari beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara


umum asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang harus dimiliki

atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas baik dana buruk dan teori tetang

moral. Selain itu, teori etika berorientasi kepada cara pandang atau sudut pengambilan pendapat

tentang bagaimana harusnya manusia tersebut bertingkah laku di masyarakat.

C. Pengertian Moral

Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores (jamak), dan

kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan, kelakuan, kesusilaan.7 Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral berarti mempunyai dua makna. Pertama,

ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan

6 Maidiantius Tanyid, Etika Dalam Pendidikan: Kajian Etis Tentang Krisis Moral Berdampak Pada Pendidikan, Jurnal
Jaffray, Vol. 12, 2 2012.
7 A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
Indonesia, (Yogyakarta:kanisius 1990), hal.90

5
sebagainya; dan kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu

perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan.8

Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal dari kata

ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang berarti kebiasaan, kelakuan.9 Akhlak

berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari khuluqun, menurut lughot diartikan sebagai budi

pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.10 Dalam bahasa Indonesia, budi pekerti merupakan

kata majemuk, berasal dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal dari bahasa Sansekerta yang

berarti yang sadar atau yang menyadarkan, atau alat kesadaran. Sedangkan pekerti memiliki arti

kelakuan.11

Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan akhlak. Berbeda

dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu kecerdasan, tinggi rendahnya intelegensia,

kecerdikan dan kepandaian. Kata moral atau akhlak digunakan untuk menunjukkan suatu

perilaku baik atau buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.12

D. Dalil Akhlak

Di dalam al-quran, terdapat beberapa ayat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai

akhlak, atau bahkan secara umum, al-quran itu sendiri adalah akhlak, dalam arti pakaian, cara

kita hidup, berpikir da berbuat serta berteraksiberkomunikasi, baik dengan khalik maupun

dangan makhluk.13

Allah SWT berfirman ;

8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal.592
9 A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
Indonesia,hal.91
10 Hamzah Ja’kub, Etika Islam, (Jakarta: Publicita, 1978), hal.10
11 Rachmat Djatnika, Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia), (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1996), hal.26
12 Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999) cet. II hal. John
Locke Beberapa Pemikiran Perihal Pendidikan. Hal 15
13 Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta)

6
‫هََّّللا‬ ‫اََّّل‬
َ ِ‫صاََل ة ََويُْؤ تُوا ال َّز َكاةَ ۚ و ل ٰ َِذ‬
‫ك ِ ِدينُ ْالقَيِّ َِم ِة‬ ِ ِ‫َو َما ُِأ ِمرُوا إ لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل‬
َّ ‫صينَ لهُ ال ِّدينَ حُ نَفَا َء َويُِقِي ُموا ال‬

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan

ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik/sesat), dan supaya

mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

(QS. Al-Bayyinah [98]:5).

Allah SWT berfirman;

ٰ ‫ص ٰلو ِة ۗ ان لال َه َم َع ال ب‬
َ‫صِّ ِر ْين‬ َّ ‫ٰيٓايهَا الَِّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْستَِ ِع ْينُوْ ا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar

dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-

Baqarah [2]:153).

Allah SWT berfirman;

‫فَ ْاذ ُكر ُِْونِ ْٓي ْاذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا لِ ْي َواََّل تَ ْكفُرُوْ ِن‬

Artinya: Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.

Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al-

Baqarah [2]:152)

Allah SWT berfirman;

َ‫ف َواَ ْع ِرضْ َع ِن ْال َجا ِهلِ ْين‬ ِْ ‫ُِخ ِذ ال َع ْف َو َوأ ُمرْ بِالع‬
ِ ‫ُر‬

Artinya: Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan

orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf[7]:199).

Allah SWT berfirman;

ۤ َ ‫اِ َّن لال َه يَْأ ُم ُر بِال َع ْد ِل َوااَّْل ِ حْ َسا ِن َوايْت ۤاِئ ِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َويَ ْن ٰه ى َع ِن الفَحْ ا‬
‫ش ِء َوال ُم ْن َك ِر يَِ ِعظُ ُك ْم ل َعل ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْالبَ ْغ ِي‬

7
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS An Nahl[16]:90)

Allah SWT berfirman QS Al-Hujurat[49]:12-13 yang artinya 12) Hai orang-orang yang

beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu

dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama

lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?

Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 13) Hai manusia, sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

E. Perbedaan Dan Persamaan Akhlak, Etika, dan Moral

Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,

Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa

Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.(Kamus Besar Bahasa

Indonesia).

Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah satunya yaitu Ki

Hajar Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan

di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang

merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan

perbuatan.14

14 Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta)

8
Sedangkan kata “moral” secara etimologi berasal dari bahasa latin, “mores” yaitu jamak

dari kata “mos” yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan

bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral

secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat,

perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau

buruk.

Pengertian moral, juga kita dapat menjumpainya dalam buku The Advanced Leaner’s

Dictionary of Current English. Secara singkat buku ini mengemukakan beberapa pengertian

moral sebagai berikut:

1) Prinsip-parinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

2) Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.

3) Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa moral merupakan istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk,
benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral,
maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.15

Akhlak Moral Etika

Makna Perangai, perbuatan Nilai atau ketentuan Ilmu tentang baik


kita baik dan buruk dan buruk

Sumber / Dasar Al-Qur an dan Adat-istiadat atau Adat-istiadat atau


AsSunnah hasil kesepakatan hasil kesepakatan

Bersama Bersama
Sifat atau Nilai Universal da Lokal dan Lokal da

15 Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta)

9
Abadi n Temporer Temporer n
Persamaan Akhlak, Etika dan Moral Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan

moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Akhlak, etika, dan moral membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/ motif perilaku

b. Akhlak, etika, dan moral merupakan ilmu yang normatif, artinya berpegang teguh pada

norma atau kaidah yang berlaku.

c. Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, etika, dan moral sama,

yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk

ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama sama menghendaki terciptanya

keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera

batiniah dan lahiriahnya.

d. Objek dari akhlak, etika, dan moral yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik dan

buruk .

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui bahwa antara

akhlak dengan etika, dan moral memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan. Namunpun

demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dalam perspektif Islam akhlak dan

tasawuf sangat berkaitan erat karena samasama bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu bahwa Akhlak, etika dan moral adalah suatu

disiplin ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan buruk, Antara akhlak, etika dan

moral, memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama mengkaji masalah

baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah terletak pada landasan yang dipakai, Dalam

10
konteks sejarah, antara akhlak dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi yang sama, yaitu sebagai

jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta Indikator orang berakhlak adalah beriman

atau tidaknya seseorang. Salah satu karakter seseorang dikatakan beriman adalah ketika ia

mampu melahirkan kedamaian dan ketenteraman bagi alam lingkungannya.

B. Saran

Adapun saran yang akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa membentengi diri kita

dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan globalisasi tidak mempengaruhi etika,

moral dan akhlak kita tetapi kita yang mengendalikan modernisasi dan globalisasi yang harus

kita peroleh dan pelajari dengan akhlak, etika, moral,dan dalil yg kita miliki.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mudhor. 1993. Etika dalam Islam. Mataram: Al-Ikhlas.


Association for Supervision and Curriculum Developement. 1998. Moral Education in The Life of School.
ASCD Panel on Moral.
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nata, Abudin. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.
Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.
Ja’kub, Hamzah. 1978. Etika Islam. Jakarta: Publicita.
Mastuhu. 1999. Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
Rachmat, Djatnika. 1996. Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka Panjimas.
Setiardja, A. Gunawan. 1990. Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat Indonesia.
Yogyakarta: Kanisius.
Sya’roni, Mockh. 2014. “Etika Keilmuan: Sebuah Kajian Filsafat Ilmu”. Jurnal Teologia, Vol. 25 No. 1.
Tanyid, Maidiantius. 2012. “Etika Dalam Pendidikan: Kajian Etis Tentang Krisis Moral Berdampak Pada
Pendidikan”. Jurnal Jaffray, Vol. 12, 2.
Wibisono, Haryo Kunto dkk. 2015. “Dimension of Pancasila Ethic in Bureaucracy: Discourse of
Governance”. Jurnal Fokus Vol. 12, No. 7.
Yadi, Hasin. 2019. Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Jakarta Vol. 2 No. 2

12

Anda mungkin juga menyukai